PENDAHULUAN
sendiri.
ditimbulkan. Hal ini yang sering menjadi permasalahan saat dua individu
bersikap cuek seperti tidak memiliki masalah, bahkan ada yang mensikapi
tetapi jika disikapi dengan emosional, maka hal itu akan menjadi
bumerang dan akan memperkuat ego dari individu tersebut yang akan
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi interpersonal ?
2. Apa sajakah tujuan dari komunikasi interpersonal?
3. Bagaimana model-model komunikasi interpersonal?
4. Bagaiman caranya melakukan komunikasi interpersonal yang efektif?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dari komunikasi interpersonal
2. Memahami tujuan komunikasi interpersonal
3. Menjelaskan model-model komunikasi interpersonal
4. Mengetahui cara melakukan komunikasi interpersonal yang efektif
D. Manfaat Penulisan
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan manfaat baik
secara teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna
keilmuan
khususnya tentang konsep Interpersonal Employee Relation.
2. Pembaca, sebagai media informasi tentang konsep Interpersonal
Employee Relation mengenai Komunikasi Interpersonal.
E. Metode Penulisan
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Melalui metode
media pustaka dalam penyusunan makalah ini dan ditambah referensi dari
BAB II
LANDASAN TEORI
imbauan, dan sebagainya, yang dilakukan seseorang kepada orang lain, baik
langsung secara tatap muka maupun tidak langsung melalui media dengan
tujuan mengubah sikap, pandangan atau perilaku. Kata komunikasi ini
baik berupa verbal (kata-kata) maupun non verbal (gerakan) oleh seseorang
kepada orang lain untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung
secara lisan, maupun tidak langsung melalui media. Komunikasi yang baik harus
disertai dengan adanya jalinan pengertian antara kedua belah pihak (pengirim
dilaksanakan.
komunikasi antara dua individu atau sedikit individu, yang mana saling
lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui
balikannya.[2]
Menurut Mulyana, komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang
hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid
dan sebagainya.[3]
with some effect and some immediate feedback.[5] Proses pengiriman dan
pihak lain untuk mendapatkan umpan balik, baik secara langsung (face to face)
lebih dalam menyampaikan pesan, ide, gagasan, cerita, dan sebagainya yang
penyampaian informasi, pikiran dan sikap tertentu antara dua orang atau lebih
dengan tujuan untuk mencapai saling pengertian, mengenai masalah yang akan
interpersonal yaitu:[8]
1) Sumber / komunikator
sampai pada keinginan untuk mempengaruhi sikap dan tingkah laku orang
2) Encoding
Encoding adalah suatu aktifitas internal pada komunikator dalam
3) Pesan
baik verbal maupun non verbal, atau gabungan keduanya, yang mewakili
4) Saluran
5) Penerima/ komunikan
dilakukan, apakah makna pesan dapat dipahami secara bersama oleh kedua
7) Respon
Yakni apa yang telah diputuskan oleh penerima untuk dijadikan sebagai
8) Gangguan (noise)
Gangguan atau noise atau barier beraneka ragam, untuk itu harus
9) Konteks komunikasi
Komunikasi selalu terjadi dalam suatu konteks tertentu, paling tidak ada
tiga dimensi yaitu ruang, waktu, dan nilai. Konteks ruang menunjuk pada
Konteks nilai, meliputi nilai sosial dan budaya yang mempengaruhi suasana
terkait dengan konteks tertentu, misalnya konteks waktu. Hambatan dapat terjadi
pada sumber, encoding, pesan, saluran, decoding, maupun pada diri penerima.
memo tertulis, sistem alamat umum, serta banyak media lainnya. Terdapat satu
orang lain kita belajar banyak sekali tentang diri kita maupun orang lain.
Komunikasi interpersonal memberikan kesempatan kepada kita untuk
berbicara tentang apa yang kita sukai, atau mengenai diri kita. Adalah
pikiran, dan tingkah laku kita sendiri. Dengan membicarakan diri kita
dengan orang lain, kita memberikan sumber balikan yang luar biasa pada
memahami lebih banyak tentang diri kita dan orang lain yang
informasi yang datang kepada kita dari media massa hal itu
interaksi interpersonal.
buku, memasuki bidang tertentu dan percaya bahwa sesuatu itu benar
atau salah. Kita banyak menggunakan waktu waktu terlibat dalam
posisi interpersonal.
5. Untuk Bermain Dan Kesenangan
Bermain mencakup semua aktivitas yang mempunyai tujuan
menceritakan cerita dan cerita lucu pada umumnya hal itu adalah
6. Untuk Membantu
Ahli-ahli kejiwaan, ahli psikologi klinis dan terapi menggunakkan
sebagainya.
Dapat disimpulkan bahwa ketika melakukan komunikasi
dengan orang lain. Komunikasi ini terbagi menjadi dua jenis yaitu :
a. Komunikasi diadik (Dyadic communication)
Komunikasi diadik adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua
saudara.
b.Komunikasi triadik (Triadic communication)
Komunikasi triadik adalah komunikasi antarpribadi yang pelaku
komunikasi.
Komunikasi interpersonal memiliki beberapa ciri, yaitu : arus pesan
berada dalam jarak yang dekat, dan peserta komunikasi mengirim dan
menerima pesan secara simultan serta spontan, baik verbal maupun non
verbal.
Fungsi Komunikasi interpersonal adalah untuk mendapatkan
respon/ umpan balik. Hal ini sebagai salah satu tanda efektivitas proses
akan kita lakukan, dan setelah mengetahui lawan bicara kita kurang
orang dengan orang lain, mulai dari hubungan yang paling singkat
yaitu :[10]
1. Model Pertukaran Sosial
biaya.
dinilai negatif yang terjadi dalam suatu hubungan. Biaya dapat berupa
2. Model Peranan
berperan sebagai pendidik yang bermoral dan menjadi contoh yang baik
tentara yang berani dan tegas. Guru yang berbuat jahat, jenderal yang
3. Model Permainan
manusia. Yaitu Orang Tua, Orang Dewasa dan Anak (Parent, Adult, Child).
perilaku yang kita terima dari orang tua kita. Orang Dewasa adalah bagian
tersebut juga.
4. Model interaksional
Komunikasi interpersonal harus dilihat dari tujuan bersama,
seberapa jauh target tujuan (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai.
Efektifitas komunikasi interpersonal merupakan interaksi (face to
face) antara dua individu atau lebih untuk saling menukar informasi dan
karena itu tiap-tiap orang selalu berusaha agar mereka lebih dekat
[11]
1. Keterbukaan (Openness)
Kualitas keterbukaan mengacu pada sedikitnya tiga aspek dari
Orang yang diam, tidak kritis, dan tidak tanggap pada umumnya
mengharapkan hal ini. Tidak ada yang lebih buruk daripada ketidak
pikiran yang anda lontarkan adalah memang milik anda dan anda
jawab ini adalah dengan pesan yang menggunakan kata saya (kata ganti
yang sedang dialami orang lain pada suatu saat tertentu, dari sudut
pandang orang lain itu, melalui kacamata orang lain itu. Bersimpati, di
pihak lain adalah merasakan bagi orang lain atau merasa ikut bersedih.
yang sama dengan cara yang sama. Orang yang empatik mampu
dan (2) secara positif mendorong orang yang menjadi teman kita
sangat penting untuk interaksi yang efektif. Tidak ada yang lebih
seorang mungkin lebih pandai, lebih kaya, lebih tampan atau cantik, atau
lebih atletis daripada yang lain. Tidak pernah ada dua orang yang benar-
nonverbal pihak lain. Kesetaraan berarti kita menerima pihak lain, atau
komunikasi tersebut.
Komunikasi interpersonal dikatakan efektif apabila memenuhi tiga
syarat :
1. Pesan yang dapat diterima dan dipahami oleh komunikan sebagaimana
yaitu :
1. Feedback antara komunikator dan komunikan akan diterima secara cepat
dan dapat melihat pula reaksi yang menjadi komunikasi non verbal dari
lawan bicaranya.
Selain mempunyai kelebihan, komunikasi interpersonal tatap muka
dapat berkomunikasi. Jadi dalam tatap muka ini yang menjadi kendala
bahasa merupakan salah satu alat bahasa verbal yang digunakan dalam
terjadi yang disebabkan oleh bahasa itu akan menjadi hambatan dalam
komunikasi .
2. Budaya : Budaya juga sangat penting dan berpengaruh. Bila dalam
komunikasi ada perbedaan latar budaya dan tidak terdapat titik temu antar
satu dengan yang lain hal ini dapat menjadi bomerang dalam proses
berhubungan agar ada tujuan yang pasti, apabila tidak ada tujuan yang
jelas akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya miss komunikasi
pemutusan hubungan.
5. Menganggap enteng lawan bicara : Dalam suatu komunikasi atau
hubungan kita harus bisa menghormati antar personal agar tercipta suatu
pemutusan hubungan.
6. Mendominasi pembicaraan : Komunikasi dua arah akan berhasil bila kita
saling mengisi dan melengkapi. Bila ada seorang yang lebih mendominasi
suatu pembicaraan komunikasi tersebut tidak akan efektif dan tidak akan
BAB III
PEMBAHASAN
satu hal yang selalu dikeluhkan oleh stafnya, beliau memiliki kemampuan
interpersonal Pak Bram yang buruk, membuat hubungan Pak Bram dengan
interpersonal yang buruk tersebut terlihat pada sikap beliau yang sering tidak
karyawan sulit memahami isi dari perintah tersebut yang menyebabkan hasilnya
tidak sesuai dengan harapan. Karyawan menjadi salah menafsirkan apa yang
diperintah atasan, dan atasan pun yaitu Pak Bram hanya bisa memerintah bukan
secukupnya sesuai yang diperintahkan. Terlebih lagi, Pak Bram kurang dekat
dengan para karyawan sehingga para karyawan tertutup oleh beliau yang selalu
emosional.
(Artikel : Selasa, 05 Agustus 2014. Rita Dwi Lindawati (Pusdiklat Bea dan Cukai)
(http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/148-artikel-bea-dan-
cukai/19683-komunikasi-intrapersonal-sebagai-pondasi-komunikasi-
interpersonal)
efektifitasnya?
B. Analisis Kasus
yang timbul pada kasus Pak Bram. Meskipun beliau memiliki pengetahuan teknik
komunikasi efektif yang cukup, tetapi ternyata kepribadian beliau yang buruk
yang akan disampaikan kepada lawan bicara. Kepribadian yang buruk akan
berpengaruh terhadap proses ideasi yang pada akhirnya akan menghasilkan
informasi, pikiran dan sikap tertentu antara dua orang atau lebih yang terjadi
untuk mencapai saling pengertian, umpan balik mengenai masalah yang akan
dengan kasus diatas, Pak Bram dan karyawan terjadi kesalahan komunikasi
dan hanya berbicara secukupnya tanpa melihat reaksi dan umpan balik
melakukan komunikasi. Efektif atau tidaknya komunikasi dilihat dari hasil yang
ditimbulkan, apakah dapat merubah perilaku komunikan kearah positif atau gagal
sehari-hari.
Komunikasi yang efektif juga perlu dilandasi dengan niat yang tulus
dari komunikator, serta sikap berpikir positif terhadap lawan bicara serta
Seorang komunikator yang dalam hal ini adalah atasan harus bisa
baik. Jadi Pak Bram harus selalu berkaca akan kepribadiannya, dan meredakan
interpersonal yaitu budaya, bahasa, tujuan yang tidak jelas, menganggap enteng
lawan bicara, salah paham dan mendominasi pembicaraan. Dari kasus Pak
Bram tersebut, hambatan yang terjadi yaitu Pak Bram menganggap enteng
karyawannya dengan emosi dalam berbicara dan bertindak sinis, salah paham
menyampaikan pesan secara jujur dan terbuka kepada karyawan baik perintah
3. Sikap positif (positivenness), yang dilihat dari proses kinerja karyawan dimana
dan atasan dengan tidak mebeda-bedakan antar satu dengan yang lain. Atasan
tidak boleh berbicara semaunya dan sesukanya, karena dalam hal komunikasi
5. Umpan balik (feed back), yang dapat dilihat dari kemampuan seorang atasan
Karyawan diberi kesempatan untuk memberikan umpan balik dari apa yang
atau umpan balik karyawan agar terlihat pesan yang disampaikan dimengerti
atau tidak.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
pikiran dan sikap tertentu antara dua orang atau lebih yang terjadi
bahasa, budaya, tujuan yang tidak jelas, salah paham, mengangap enteng
B. Saran
pendapat yang mengharapkan adanya reaksi atau umpan balik positif dari
Dengan keterbatasan yang ada baik dari segi waktu maupun wawasan
penyusun yang masih minim kemungkinan pada makalah ini ditemukan berbagai
berharap serta bersedia menerima kritik dan saran dari teman-teman, yang