KOMUNIKASI
Disusun oleh:
Mia Permata Rizki
Silvia Wati
Mirna
Sri Rahayu
Pembimbing:
Dr.Silvi puspa widya lubis SPd, M.Pd
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul "Komunikasi'' Hal ini dilakukan dalam rangka
menyelesaikan tugas mata kuliah HOTs. Semoga diberikan limpahan karunia yang setimpal
dari AllahSWT.
Semoga makalah "Komunikasi" dalam studi HOTs ini dapat memberi manfaat yang
sebesar besarnya bagi pembaca, Segala saran-saran perbaikan terhadap makalah ini akan
kami terima dengan senang hati, dan sebelumnya kami sebagai penyusun mengucapkan
banyak terima kasih.
Segala saran-saran perbaikan terhadap makalah ini akan saya terima dengan senang
hati.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Komunikasi berasal dari bahasa latin Communication, dan asal kata ini bersumber
pada kata Communis yang artinya sama makna, yaitu sama makna mengenai satu hal.
Banyak makna tentang arti kata komunikasi namun dari sekian banyak definisi yang
diungkapkan oleh para ahli dapat disimpulkan secara lengkap dengan maknanya yang hakiki,
yaitu komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk
memberi tahu, atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung (secara
lisan), maupun tidak langsung melalui media.
Dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi merupakan suatu tindakan yang
memungkinkan kita mampu menerima dan memberikan informasi atau pesan sesuai dengan
apa yang kita butuhkan. Secara teoritis, tindakan komunikasi berdasarkan pada konteks
terbagi menjadi beberapa macam, yaitu konteks komunikasi interpersonal, komunikasi
intrapersonal, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, dan komunikasi massa.
Komunikasi yang berkualitas adalah komunikasi yang efektif. Maksudnya adalah
bagaimana dalam sebuah proses interaksi komunikasi, pesan oleh komunikator dapat
tersampaikan dengan baik, dan memberi efek pada si penerima pesan (komunikator). Efek-
efek yang diharapkan dalam berkomunikasi antara lain efek kognitif (pengetahuan), efek
pada sikap, maupun efek pada perilaku. Melalui informasi dan pesan yang disampaikan
melalui proses komunikasi, seseorang yang tadinya tidak mengetahui apa-apa menjadi tahu,
menjadi lebih paham akan pesan yang disampaikan. Sehingga, dalam menyampaikan pesan
agar sesuai dengan tujuan komunikasi yang efektif, komponen-komponen komunikasi seperti
communicator (komunikator), message (pesan), channel (media), dan communicant
(komunikan) harus diperhatikan, agar komunikasi yang dilakukan dapat memberikan efek
bagi penerima.
Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dimungkiri begitu juga halnya
bagi suatu organisasi. Komunikasi dalam organisasi memiliki kompleksitas yang tinggi, yaitu
bagaimana menyampaikan informasi dan menerima informasi merupakan hal yang tidak
mudah, dan menjadi tantangan dalam proses komunikasinya. Dalam komunikasi organisasi,
aliran informasi merupakan proses yang rumit, karena melibatkan seluruh bagian yang ada
dalam organisasi. Informasi tidak hanya mengalir dari atas ke bawah, tetapi juga sebaliknya
dari bawah ke atas dan juga mengalir diantara sesama karyawan. Untuk membentuk
kerjasama yang baik antara organisasi dan para anggota, maka dibutuhkan bentuk hubungan
serta komunikasi yang baik antara para anggota organisasi. Organisasi tidak mungkin berada
tanpa komunikasi. Apabila tidak ada komunikasi, koordinasi kerja tidak mungkin dilakukan
dengan baik.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang di maksud dengan komunikasi yang efektif ?
2. Aspek – aspek apa saja yang harus di miliki untuk membangun komunikasi ?
3. Apa contoh dari komunikasi ?
C. Tujuan
1. Mengenal dan menjadi sumber informasi bagi para pembaca tentang komunikasi.
2. Mengetahui aspek – aspek yang dimiliki komunikasi.
3. Menciptakan kesepahaman antara pengirim pesan dan penerima pesan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi
Komunikasi pada hakekatnya dibentuk dari lima unsur pokok satu kesatuan
utuh dan bulat. Apabila salah satu unsur tidak ada maka proses komunikasi tidak akan
dapat berlangsung. Kelima unsur komunikasi itu saling berhubungan, saling
melengkapi dan saling ketergantungan.Menurut Redfield , komunikasi terdiri dari
beberap unsur yaitu:
Isi berita atau pesan harus jelas, sehingga apa yang dimaksud oleh pengirim berita
dapatditerima oleh pihak penerima berita. Berita atau pesan dapat disampaikan dalam
berbagai bentuk,seperti perintah, permintaan, pendapat,saran atau usul, dapat disampaikan
secara lisan maupuntulisan/gambar/kodedan lain-lain.
Penyampaian pesan
Melalui lisan, face to face, langsung menggunakan media, saluran dan
sebagainya.
Bentuk pesan.
a) Informatif Bersifat memberikan keterangan-keterangan/ fakta-fakta, kemudian
komunikanmengambil keputusan.
b) Persuasif Berisikan bujukan, yaitu membangkitkan pengertian dan kesadaran
manusia bahwaapa yang kita sampaikan akan memberikan perubahan sikap,
tetapi berubahnya adalahatas kehendak sendiri (bukan dipaksakan). Perubahan
tersebut diterima atas kesadaransendiri.
c) Koersif Penyampaian pesan yang bersifat memaksa dan dengan menggunakan
sanksi-sanksiapabila tidak dilaksanakan.
d) Pesan dibagi berdasarkan sifatnya.
Pesan bersifat verbal (verbal communication)
antara lain :
Oral : komunikasi yang dijalin secara lisan
Written : komunikasi yang dijalin secara tulisan
Pesan bersifat nonverbal (nonverbal communication)
yaitu :
Gestural communication (menggunakan sandi-sandi
— bidang kerahasiaaan)
Pesan yang disampaikan harus tepat, pesan yang mengena harus
memenuhi syarat-syaratsebagai berikut :
1) Umum
Berisikan hal-hal umum dipahami oleh khalayak atau komunikasi bukan
terkaitmasalah-masalah yang hanya dipahami oleh seseorang atau kelompok
tertentu.
2) Jelas
Pesan harus jelas dan tidak boleh samar-samar agar tidak terjadi kesalahpahaman
ataupenyimpangan maksud dari komunikasi.
3) Penggunaan bahasa yang jelas
Sebisa mungkin menghindari penggunaan istilah yang tidak dipahami oleh
audience.Sebaiknya menggunakan bahasa asli setempat untuk mempermudah
proseskomunikasi.
4) Positif
Secara kodrati manusia selalu tidak ingin mendengar dan melihat halhal yang
tidak menyenangkan dirinya. Oleh karena itu setiap pesan agar diusahakan atau
diutarakandalam bentuk positif .
5) Seimbang
Pesan yang disampaikan hendaklah tidak ekstrem dan selalu menentang baik dan
buruk karena hal ini cendrung di tolak atau tidak di terima oleh komunikan.
6) Penyesuaian dengan keinginan komunikasi
Orang-orang yang menjadi sasaran atau komunikasi yang kita lancarkan
selalumempunyai keinginan atau kepentingan tertentu. Dengan hal ini
komunikator dapatmenyesuaikan dengan keadaan waktu dan tempat.
Pihak penerima berita harus memberikan tanggapan terhadap berita atau pesan
yangditerimanya. Sebagai penerima berita atau pesan tentu saja harus menafsirkan
berita/pesan yangditerima seperti yang dimaksud oleh pihak pengirim berita. Komunikan atau
penerima pesandapat digolongkan kedalam 3 jenis yaitu personal (komunikasi yang ditujukan
kepada sasaranyang tunggal), kelompok (komunikasi yang ditujukan kepada kelompok yang
tertentu), massa(komunikasi yang ditujukan kepada massa atau komunikasi yang
menggunakan media. Massa disini adalah kumpulan orang-orang yang hubungan antar
sosialnya tidak jelas dan tidak mempunyai struktur tertentu). Komunikasi akan berhasil baik
jika pesan yang disampaikansesuai dengan rangka pengetahuan dan lingkup pengalaman
komunika.
1. Carl L. Hovland
Menurut pendapatnya komunikasi merupakan proses yang mungkin di lakukan
oleh pembawa informasi dengan tujuan memberikan rangsangan kepada orng
lain untuk mengubah perilaku nya.
3. Aristoteles
Menurut pendapatya komunikasi adalah alat yang dapat digunakan oleh
masyarakat untuk ikut berpartissipasi dalam proses demokrasi.
4. Everett M. Rogers
Menurutnya komunikasi adalah penyaluran ide atau maksud dari sumber sat
uke sumber yang lain dengan tujuan mengubah tingkah laku penerima ide.
5. Dr.phil Astrid Susanto
Dalam bukunya“komunikasi dalam teori dan praktik” komunikasi adalah
proses pengoperan lambing lambing yang mengaandung arti.
6. Keith Davis
Dalam bukunya “Human Relation at work”
Komunikasi adalah proses jalur informasi dan pengertian dari seseorang
keorang lain.
7. Joh R.Schemerhorn CS
Dalam bukunya yang berjudul “Managing organizational
Behavior”menyatakan bahwa komunikasi itu dapat diartikan sebagai proses
anatar pribadi dan pengirim dan menerima symbol-simbol yang berarti bagi
kepentingan mereka.
8. James A.F.Stoner
Dalam bukunya berjudul “Manajemen”meneybeutkan bahawa komunikasi
adalah prosese dimana seseorang berusaha memeberikan pengertian dengan
cara pemindahan pesan.
D. Aspek-Aspek Komunikasi
1. Aspek verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata,
baik itu secara lisan maupun tulisan. Komunikasi verbal paling banyak dipakai
dalam hubungan antar manusia, untuk mengungkapkan perasaan, emosi,
pemikiran, gagasan, fakta, data, dan informasi serta menjelaskannya, saling
bertukar perasaan dan pemikiran, saling berdebat, dan bertengkar.
Unsur dalam Komunikasi Verbal
Unsur penting dalam komunikasi verbal dapat berupa kata dan Bahasa.
a. Kata
Kata merupakan lambang terkecil dari bahasa. Kata merupakan
lambing yang mewakili sesuatu hal, baik itu orang, barang, kejadian, atau
keadaan. Makna kata tidak ada pada pikiran orang. Tidak ada hubungan
langsung antara kata dan hal. Yang berhubungan langsung hanyalah kata
dan pikiran orang. Komunikasi verbal merupakan sebuah bentuk
komunikasi yang diantarai (mediated form of communication).Seringkali
kita mencoba membuat kesimpulan terhadap makna apa yang diterapkan
pada suatu pilihan kata. Kata kata yang kita gunakan adalah abstraksi yang
telah disepakati maknanya, sehingga komunikasi verbal bersifat
intensional dan harus 'dibagi' (shared) di antara orang-orang yang terlibat
dalam komunikasi
tersebut.
b. Bahasa
Bahasa adalah suatu sistem lambang yang memungkinkan orang
berbagi makna. Dalam komunikasi verbal, lambang bahasa yang
dipergunakan adalah bahasa lisan, tertulis pada kertas, ataupun
elektronik.Bahasa memiliki beberapa fungsi yang erat hubungannya
dalam menciptakan komunikasi yang efektif. Fungsi itu digunakan untuk
mempelajari dunia sekitarnya, membina hubungan yang baik antar sesama
dan menciptakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia.
E. Hambatan komunikasi
Dalam komunikasi antar personal terdapat beberapa hambatan yang ada.
Hambatan ini dapat merusak sebuah hubungan jika tidak dihindari. hambatan-
hambatan tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Status effect
Adanya perbedaaan pengaruh status sosial yang dimiliki setiap manusia. Karyawan
dengan status sosial yang lebih rendah harus tunduk dan patuh apapun perintah yang
diberikan atasan. Yang berakibat karyawan tersebut takut mengemukakan
pendapatnya.
2. Semantic Problems
Faktor semantik menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator sebagai alat
untuk menyalurkan pikiran dan perasaanya kepada komunikan. Kesalahan
pengucapan atau kesalahan dalam penulisan dapat menimbulkan salah pengertian
(misunderstanding) atau penafsiran (misinterpretation) yang bisa menimbulkan salah
komunikasi (miscommunication). Misalnya kesalahan pengucapan bahasa dan salah
penafsiran seperti contoh : pengucapan demonstrasi menjadi demokrasi, kedelai
menjadi keledai dan lain-lain.
3. Perceptual distorsion
Distorsi persepsi disebabkan perbedaan cara pandangan yang sempit pada diri sendiri
dan perbedaaan cara berpikir serta cara mengerti yang sempit terhadap orang lain,
sehingga dalam komunikasi terjadi perbedaan persepsi dan wawasan atau cara
pandang antara satu
dengan yang lainnya.
4. Cultural Differences
Hambatan komunikasi dapat terjadi karena disebabkan adanya perbedaan
kebudayaan, agama dan lingkungan sosial. Ada beberapa kata-kata yang memiliki arti
berbeda di tiap suku. Seperti contoh : kata “jangan” dalam bahasa Indonesia artinya
tidak boleh, tetapi orang suku jawa mengartikan kata tersebut suatu jenis makanan
yaitu sayur.
5. Physical Distractions
Hambatan ini disebabkan oleh gangguan lingkungan fisik terhadap proses
berlangsungnya komunikasi. Misalnya : kebisingan, suara hujan atau petir, dan
cahaya yang kurang jelas.
6. Poor choice of communication channels Gangguan yang disebabkan oleh media
yang dipergunakan dalam
melancarkan komunikasi. misalnya sambungan telephone yang terputus-putus, suara
radio yang hilang dan muncul, gambar yang kabur pada pesawat televisi, huruf
ketikan yang buram pada surat sehingga informasi tidak dapat ditangkap dan
dimengerti dengan jelas.
7. No Feed back
Komunikator mengirimkan pesan kepada komunikan tetapi tidak adanya respon dan
tanggapan dari komunikan, maka yang terjadi adalah komunikasi satu arah yang sia-
sia.
a. Respect
Rasa hormat dan sikap menghargai merupakan hukum yang pertama dalam kita
berkomunikasi dengan orang lain. Suatu komunikasi yang dibangun atas dasar sikap
saling menghargai dan menghormati akan membangun kerjasama diantara orang-
orang yang terlibat di dalamnya.
b. Empathy
Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi
yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap
empati adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu
sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain.
c. Audible
Audibel atau audible artinya dapat didengar atau dimengerti dengan baik. Jika empati
berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan balik
dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh
penerima pesan. Hukum ini menyatakan bahwa pesan harus disampaikan melalui
media atau delivery channel sedemikian hingga dapat diterima dengan baik oleh
penerima pesan. Hukum ini mengacu pada kemampuan kita untuk menggunakan
berbagai media maupun perlengkapan atau alat bantu audio visual yang akan
membantu kita agar pesan yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik
d. Humble
Humble artinya sikap rendah hati (bukan rendah diri). Sikap ini merupakan unsur
yang terkait dengan hukum yang pertama, yaitu membangun rasa menghargai orang
yang diberi pesan. Sikap rendah hati dapat dikatakan sebagai bentuk penghargaan
komunikator terhadap komunikan sebagai penerima pesan.
e. Clarity
Clarity adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi
interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Kesalahan penafsiran dapat
menimbulkan berbagai dampak yang tidak diinginkan. Clarity juga dapat diartikan
sebagai keterbukaan dan transparansi. Dalam berkomunikasi kita perlu
mengembangkan sikap terbuka (tidak ada yang ditutupi atau disembunyikan),
sehingga dapat menimbulkan rasa percaya (trust) dari penerima pesan atau anggota
tim kita. Karena tanpa keterbukaan akan timbul sikap saling curiga dan pada
gilirannya akan menurunkan semangat dan antusiasme kelompok atau tim kita.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pesan merupakan elemen
yang paling mendasar dalam komunikasi.Komunikasi adalah hubungan timbal
balik antara hubungan individu yang menyampaikan pesan( komunikan ) kepada
seorng individu yang menerima pesan melalui media yang menimbulkan efek
tertentu sedengkan maksud dua tujuan komunikasi untukmewujudkan suatu
pengertian yang sama antara pihak yang mengoperkan dan menerima informasi,
gagasan, sikap atau isi oerasaan lainnya. Selanjunya utuk mengubah tingkah laku
komunikan sesuai dengn kehendak komunikator.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti Mita Dewi, Risczy Alfrida Darmawanti; dan Thetresia Elzaliana Simarmata. 2012.
Unsur - unsur dalam komunikasi. Politeknik Kesehatan Jakarta II
https://eprints.ums.ac.id/33891/4/BAB%201.pdf
5 Hukum Komunikasi Efektif - STUDILMU Career Advice
https://www.studilmu.com/blogs/details/5-hukum-komunikasi-efektif