Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

Manusia sebagai makhluk individu dan sosial dalam hubungannya dengan

manusia sebagai makhluk sosial, terkandung suatu maksud bahwa bagaimanapun

manusia hidup tidak bisa terlepas dari individu yang lain. Hidup bersama manusia

antar manusia berlangsung dalam berbagai bentuk komunikasi dan situasi yang

mempengaruhinya. Komunikasi terjadi kepada siapa saja antara satu individu dengan

individu lainnya.

Terbiasa melakukan komunikasi bukan berarti memahami komunikasi.

Banyak kesalahan-kesalahan kecil dalam berkomunikasi yang pada akhirnya

merugikan individu lainnya. Untuk itu diperlukan pemahaman terhadap prinsip-

prinsip komunikasi agar dapat meminimalkan kesalahan yang sering terjadi dalam

berkomunikasi dalam kehidupan manusia.

1
BAB II

ISI

A. Prinsip Komunikasi Menurut William B. Gudykunst

1) Komunikasi adalah suatu proses simbolik

Lambang atau simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menujukkan

sesuatu lainnya berdasarkan kesepakatan orang. Contohnya memasang bendera di

depan rumah saat perayaan hari kemerdekaan negara. Lambang meliputi kata-kata

(pesan verbal), perilaku non verbal, dan objek.

Hubungan antara tanda dengan objek dapat juga direpresentasikan oleh ikon

dan indeks, namun ikon dan indeks tidak memerlukan kesepakatan sekelompok

orang. Indeks muncul berdasarkan hubungan antara sebab dan akibat yang punya

kedekatan eksistensi. Misalnya awan gelap adalah indeks hujan akan turun,

sedangkan asap merupakan indeks api.

Lambang mempunyai sifat diantaranya:

a. Lambang mempunyai sifat sembarang, suka-suka dan sewenang-

wenang

b. Lambang tidak mempunyai arti, tetapi masyarakat sendiri yang

memberi arti sesuai dengan kesepakatan bersama

c. Lambang itu bervariasi dari suatu budaya ke budaya lain, dari suatu

tempat ke tempat lain, dari suatu konteks waktu ke konteks waktu lain

2
2) Setiap Perilaku Mempunyai Potensi Komunikasi

Setiap orang mempunyai potensi untuk ditafsirkan dan dapat dilihat melalui

gerak tubuh, ekspresi wajah, sikap dan lainnya. Contohnya ketika ada seseorang

tersenyum, dapat ditafsirkan bahwa dia sedang bahagia, kalau dia cemberut, dia

ditafsirkan sedang kesal. Ketika kita berdiam diri sekalipun, ketika kita

mengundurkan diri dari komunikasi dan lalu menyendiri.

3) Komunikasi Mempunyai Dimensi Isi dan Dimensi Hubungan

Dimensi isi menunjukkan isis komunikasi, yaitu sesuatu atau pesan yang

disampaikan pada saat terjadi proses komunikasi. Sedangkan dimensi hubungan

menunjukkan bagaimana cara mengatakannya dan bagaimana mengisyaratkan

hubungan orang yang sedang berkomunikasi serta bagaimana seharusnya pesan

itu ditafsirkan.

4) Komunikasi Berlangsung dalam Berbagai Tingkat Kesengajaan

Komunikasi dilakukan dalam berbagai tingkat kesengajaan, dari komunikasi

yang tidak disengaja sama sekali misalnya sedang melamun dan ada seseorang

yang sedang memperhatikan. Dalam komunikasi sehari-hari terkadang kita

mengucapkan pesan verbal yang tidak kita sengaja.

5) Komunikasi Terjadi dalam Konteks Ruang dan Waktu

Pengaruh konteks waktu dan konteks social terlihat pada suatu keuarga yang

tidak pernah tersenyum atau menyapa siapapun pada hari-hari biasa, tetapi

berubah menjadi ramah ketika hari lebaran.

3
6) Komunikasi Melibatkan Prediksi Peserta Didik

Ketika seseorang sedang berkomunikasi, mereka meramalkan perilaku

komunikasi mereka. Komunikasi terikat oleh aturan atau tatakrama artinya orang-

orang memilih strategi tertentu bagaimana agar orang yang menerima pesan akan

merespons pesan yang disampaikan.

7) Komunikasi Bersifat Sistematik

Terdapat dua sistem dasar dalam komunikasi, yaitu Sistem Internal dan

Sistem Eksternal. Sistem internal adalah seluruh system nilai yang dibawa oleh

individu ketika ia berpartisipasi dalam komunikasi yang ia dapat selama

sosialisasinya dalam berbagai lingkungan sosialnya (keluarga, masyarakat

stempat, kelompok suku, kelompok agama, lembaga pendidikan, kelompok

sebaya, tempat kerja, dan sebagainya)

8) Komunikasi Lebih Efektif dengan Adanya Persamaan Latar Belakang

Sosial dan Budaya

Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang hasilnya sesuai dengan

harapan para pesertanya (orang-orang yang sedang berkomunikasi). Misalnya,

penjual yang dating kerumah untuk mempromosikan barang dianggap telah

melakukan komunikasi efektif bial akhirnya tuan rumah membeli barang yang ia

tawarkan, sesuai yang diharapkan penjual itu, dan tuan rumah pun merasa puas

dengan barang yang dibelinya.

4
9) Komunikasi Bersifat Nonsekuensial

Meskipun terdapat banyak model komunikasi linier atau satu arah, sebenarnya

komunikasi manusia dalam bentuk dasarnya (komunikasi tatap muka) bersifat

duaa arah (sifat sirkuler). Ketika seseorang berbicara kepada seseorang lainnya,

atau kepada orang seperti dalam rapat atau kuliah, sebenarnya komunikasi itu

bersifat dua-arah, karena orang-orang yang kita anggap sebagai pendengar atau

penerima pesan sebenarnya juga menjadi “pembicara” atau pemberi pesan pada

saat yang sama, yaitu lewat perilaku nonverbal

10) Komunikasi Bersifat Prosesual, Dinamis, dan Transaksional

Dalam proses komunikasi itu, para peserta saling mempengaruhi, seberapa

kecil pun pengaruh itu, baik lewat komunikasi verbal ataupun lewat komunikasi

nonverbal. Pernyataan sayang, pujian, ucapan selamat, penyesalan, atau

kemarahan akan membuat sikap atau orientasi mitra komunikasi kita berubah

terhadap kita, dan pada gilirannya perubahan orientasinya itu membuat orientasi

kita juga berubah terhadapnya, dan begitu seterusnya.

11) Komunikasi Bersifat Irrebersible

Suatu perilaku adalah suatu peristiwa yang tidak dapat diulang kembali. Sifat

irreversible adalah implikasi dari komunikasi sebagai proses yang tidak dapat

berubah atau kembali ke awal. Contoh dalam komunikasi massa, sekali wartawan

menyiarkan berita yang tanpa disengaja mencemarkan nama baik seseorang,

maka nama baik orang itu akan sulit dikembalikan lagi ke posisi semula,

meskipun surat kabar, majalah, radio, atau televise telah meminta maaf dan

5
memuat hak jawab sumber berita secara lengkap ada saja pihak yang tetap

berprasangka buruk terhadap orang tersebut.

12) Komunikasi Bukan Panasea untuk Menyelesaikan Sebuah Masalah

Komunikasi bukanlah panasea (obat mujarab) untuk menyelesaikan persoalan

atau mungkin berkaitan dengan masalah struktural. Agar komunikasi efektif,

kendala struktural ini juga harus diatasi.

B. Prinsip Komunikasi Menurut Devito (1997)

1) Komunikasi adalah paket isyarat

Perilaku komunikasi biasanya menjadi suatu paket yang di dalamnya

melibatkan pesan verbal, isyarat tubuh atau kombinasi dari keduanya.

2) Komunikasi adalah proses penyesuaian

Komunikasi dapat terjadi jika para komunikatornya menggunakan sistem

isyarat yang sama. Dikarenakan di dunia ini sering dijumpai orang-orang yang

berbeda sistem bahasanya, sehingga diperlukan sebuah seni berkomunikasi yaitu

mengidentifikasi isyarat orang lain, mengenali bagaimana isyarat tersebut

digunakan dan memahami maksudnya.

3) Komunikasi mencakup dimensi isi dan hubungan

Komunikasi menyangkut hubungan antara pembicara dan pendengar. Sebagai

contoh seorang dosen yang berkata pada mahasiswanya, “Datang ke ruangan

saya setelah kelas selesai”. Pesan singkat ini mengandung dua artian yaitu isi dan

hubungan. Dari segi isi diharapkan mahasiswa tersebut menanggapi pesan

tersebut dan datang keruangan dosen setelah perkuliahan usai. Sedangkan dari

6
segi hubungan dilihat dari bagaimana komunikasi dilakukan. Kalimat perintah

yang sederhana menunjukkan status diantara keduanya.

4) Komunikasi melibatkan transaksi simetris dan komplementer

Dalam hubungan simetris, seperti dua orang saling bercermin pada perilaku

lainnya yang artinya saat komunikator tersenyum kepada komunikan maka

komunikan akan menanggapinya dengan tersenyum juga. Sedangkan dalam

hubungan komplementer kedua pihak mempunyai perilaku yang berbeda, dimana

perbedaan dari kedua pihak tersebut dimaksimumkan seperti atasan dan bawahan.

5) Rangkaian komunikasi dipunktuasi

Punktuasi (punctuation) merupakan kecenderungan untuk membagi berbagai

transaksi komunikasi dalam rangkaian stimulus dan respon. Peristiwa komunikasi

merupakan transaksi yang kontinyu dimana tidak ada awal dan akhir yang jelas.

6) Komunikasi adalah proses transaksional

Komunikasi merupakan suatu proses, bahwa komponen-komponennya saling

terkait, dan para komunikatornya beraksi dan bereaksi sebagai suatu kesatuan atau

keseluruhan.

7) Komunikasi tak terhindarkan

Peristiwa komunikasi terjadi diwaktu yang tak terduga dan seringkali

komunikasi terjadi meskipun seseorang sama sekali tidak merasa ingin

berkomunikasi. Misal ada seseorang yang terlihat senyum sambil melamun lalu

datanglah seseorang dan menanyakan sebab dia tersenyum dan terlihat bahagia.

Sedangkan orang yang tersenyum tersebut tidak ada niat untuk diajak

7
berkomunikasi sebelumnya. Hal ini terjadi karena perilaku seseorang mempunyai

potensi untuk ditafsirkan.

8) Komunikasi bersifat tak reversible

Dalam berkomunikasi mengandung kata-kata atau pesan yang disampaikan.

Seringkali dalam berkomuikasi mengandung kata-kata yang tidak ingin diucapkan

namun secara tidak sengaja keluar begitu saja, seperti halnya kata-kata yang tidak

ingin diucapkan tersebut keluar begitu saja dan memberi efek buruk pada

penerima pesan. Oleh karena itu dalam berkomunikasi haruslah berhati-hati,

karena setiap kata yang sudah diucapkan kepada seseorang tidak dapat ditarik

kembali.

C. Prinsip Komunikasi MenurutSeiler (1988)

1) Komunikasi adalah suatu proses

Komunikasi merupakan suatu seri kehidupan yang terus-menerus, yang tidak

mempunyai permulaan atau akhir dan selalu berubah-ubah. Komunikasi bukanlah

suatu barang yang dapat ditangkap dengan tangan dan kemudian diteliti.

Komunikasi melibatkan suatu variasi berhubungan yang kompleks yang tidak

pernah ada duplikat dalam cara yang sama persis yaitu : saling berhubungan

diantara orang, lingkungan, keterampilan, status, pengalaman, dan perasaan.

Semuanya menentukan komunikasi yang terjadi pada waktu tertentu.

Seperti halnya dalam membentuk sebuah hubungan. Dalam membentuk

sebuah hubungan dimulai dari orang yang tidak saling mengenal dan berakhir

dengan hubungan yang dekat. Tentu saja sebelum terbentuknya suatu hubungan

8
diperlukan komunikasi yang mengalami proses dimana hasil dari komunikasi

tersebut tidak bisa diprediksi dengan tepat.

2) Komunikasi adalah suatu system

Komunikasi terdiri dari beberapa komponen dan masing-masing komponen

tersebut mempunyai tugasnya masing-masing. Tugas dari masing-masing

komponen tersebut berghubungan satu sama lain untuk menghasilkan

komunikasi. Jika antara komponen satu dengan komponen lain yang saling

berkaitan dan terdapat gangguan pada salah satu komponen, maka akan

mempengaruhi proses komuikasi secara keseluruhan.

3) Komunikasi bersifat interaksi dan transaksi

Istilah transaksi disini adalah saling bertukar komunikasi, dimana sesorang

menyampaikan pesan kepada penerima pesan dan penerima pesan merespon

informasi yang disampaikan dari pemberi pesan. Seperti halnya dosen yang

menyampaikan informasi disaat perkuliahan berlangsung, kemudian mahasiswa

menyampaikan pesan kepada dosen dalam bermacam-macam bentuk.

4) Komunikasi bersifat sengaja maupun tidak sengaja

Komunikasi yang disengaja terjadi apabila pesan yang mempunyai maksud

tertentu dikirimkan kepada penerima yang dimaksudkan. Seperti halnya ketua

dalam sebuah organisasi akan mengadakan sebuah rapat, maka dari itu ketua

memberikan pesan berbentuk undangan resmi kepada anggotanya yang

mempunyai maksud agar semua anggota yang diundang datang kerapat tersebut.

Sedangkan komunikasi yang tidak disengaja dikirimkan atau tidak dimaksudkan

untuk orang tertentu untuk menerimanya, maka itu dinamakan komunikasi tidak

9
disengaja. Contoh dosen yang sedang mengajar mata kuliah disela-sela waktunya

menceritakan tentang kisah keluarganya, yang hal tersebut tidak pernah

direncanakan untuk disampaikan kepada muridnya. Dari penjelasan di atas setiap

tindakan komunikasi yang dilakukan seseorang bisa terjadi karena tidak sengaja

maupun disengaja.

D. Peranan dan Jenis-Jenis Gangguan dalam Komunikasi

1. Hambatan Teknis

Hambatan yang timbul karena lingkungan menghambat kelancaran

penyaluran pesan. Dari segi teknologi, temuan-temuan baru dalam bidang

teknologi komunikasi dan sistem informasi membuat saluran komunikasi dalam

media komunikasi lebih efisien.

2. Hambatan Semantik

Semantik adalah studi yang menjelaskan pengertian dari sesuatu yang

diungkapkan lewat bahasa. Pesan yang kurang jelas akan tetap tidak jelas sebaik

apapun penyampaiannya.

Hambatan sematik dibagi menjadi 3, diantaranya:

a. Salah pengucapan kata atau istilah kareana terlalu cepat berbicara

b. Adanya perbedaan makna pada kata yang pengucapannya sama

c. Adanya pengertian konotatif. Untuk menghindari adanya pengertian konotatif

seorang komunikator baiknya dapat memilih kata yang tepat dengan melihat

10
karakteristik komunikanya serta mempertimangkan kemungkinan penasiran

yang berbeda.

3. Hambatan Manusiawi

Hambatan ini muncul dari masalah-masalah pribadi yang dihadapi oleh orang-

orang yang terlibat komunikasi.

a. Ada beberapa hambatan terhadap komunikasi yang efektif, yaitu:

1) Mendengar

2) Menilai sumber, menilai siapa yang memberikan informasi

3) Persepsi yang berbeda

4) Kata yang berarti lain bagi orang yang berbeda,

5) Sinyal nonverbal yang tidak konsisten, gerak-gerik ketika berkomunikasi

mempengaruhi komunikasi yang berlangsung.

6) Pengaruh emosi, emosi sedang tidak dalam keadaan baik akan memberi

kesulitan untuk menerima informasi.

7) Gangguan, gangguan dapat berupa suara yang bising, jarak yang saling
berjauhan,dll.

Berikut cara mengatasi hambatan dalam berkomunikasi:

a. Membuat suatu pesan secara hati-hati, tentukan tujuan komunikasi dan

komunikan yang dituju.

b. Meminimalkan gangguan dalam proses komunikasi, komunikator harus daoat

berusaha membiat komunikan memusatkan perhatian pada pesan.

c. Mempermudah upaya umpan balik anatar si pengirim dan si penerima pesan.

11
E. Kedudukan Arti dalam Komunikasi

Arti dalam komunikasi penting kartena setiap orang mempunyai persepsi

yang berbeda terhadap suatu kata. Jika ari yang dimiliki komunikator dan komunikan

berbeda maka disebut mis-comunication. Salah satu permasalahan dalam komunikasi

dapat disebutkan yaitu adanya pendapat yang keliru. Agar hal tersebut tidak terjadi,

maka dalam komunikasi hendaknya memilih kata dan kalimat yang yang sesuai

dengan apa yang komunikator maksud.

Beberapa prinsip mengenai arti dalam komunikasi yang perlu diperhatikan

demi keberhasilan kegiatan komunikasi tersebut, adalah:

1. Arti dalam diri orang masing-masing. Arti adalah respon internal yang

diberikan orang terhadap stimuli dan adanya stimuli internal yang dihasilkan

oleh respin tersebut.

2. Arti adalah hasildari faktor-faktor dalam diri individu sebagai yang

dihubungkan dengan faktor-faktor dalam dunia fisik sekitarnya

3. Orang dapat mempunyai arti yang serupa hanya dalam hal bila mereka

mempunyai pengalaman serupa pula atau yang dapat mengantisipasi

pengalaman yang sama.

4. Arti tidak pernah pasti dan tetap. Begitu pengalaman berubah maka arti akan

berubah pula.

5. Tidak ada dua orang yang mempunyai arti yang sama benar untuk apapun

6. Orang akan sealu merespon kepda stimulus menurut pengalamanya.

12
F. Peranan Empati dalam Komunikasi.

Konsep empati terkait erat dengan rasa iba dan kasih sayang. Empati

merupakan kemampuan metal untuk memahami dan berempati dengan orang lain.

Empati adalah proses mental yang kompleks yang melibatkan:

1. Apa yang dirasakan oleh orang lain (empati efektif)

2. Bagaimana menempatkan diri sebagai orang lain (empati kognitif)

3. Menjadi orang lain yang merasakan (diri sendiri/lainya) (empati akurasi).

Dalam proses empati maka terjadi hubungan yang saling berinteraksi antara

penularan emosi, pengambilan persepektif dan akurasi empati untuk menghasilkan

respon adatif sosial. Empati mempunyai hubungan dengan komunikasi, karena

empati dapat dibangun dari komunikasi yang efektif,cakupan empati lebih luas dari

komunikasi, jika komunikasi hanya terbats dua jenis, yaitu verbal dan non verbal,

maka empati bisa terbentuk meski hanya melalui perasaan, pengetahuan, dan juga

keyakinan seseorang akan sesuatu.

Empati mempunyai peraran penting dalam keberhasilan komunikasi. Dalam

melaksanakan komunikasi, sumber memilih kata-kata atau lambang-lambang yang

digunakan untuk menyampaikan pesan. Hal tersebut dilakukan dengan menganalisa

bagaimana harapan-harapan yang terdapat pada penerima agar pesan dapat diterima

dengan baik oleh penerima sehingga tidak terjadi miscomunication.

Agar komunikasi bisa sukses, para pelaku komunikasi harus memperhatikan

dan menerapkan prinsip-prinsip komunikasi empatik berikut

13
1. Informasi yang Utuh, sebelum menyampaikan suatu informasi sebaiknya

mencari kebenaran informasi terkait secara utuh .

2. Berusaha Mengerti, dengan mengerti permasalahan yang sebenarnya, serta

mengerti sipa lawan bicara akan lebih mudah memahami apa yang

dikomunikasikan komunikator dan lebih mudah untuk memberikan pendapat.

3. Diagnosa Permasalahan, sebelum Respon, dengan mendiagnosa

permasalahan secara telili terlebih dahulu komunikan dapat memberikan

jawaban, solusi ataupun masukan yang diperlukan oleh awan bicara.

4. Keyakinan Diri, biasanya orang cenderung lebih percaya kepada orang yang

memiliki keyakinan diri yang tinggi. Jasi, sebaiknya sat berkomunikasi

pastikan apa yang dikomunikasikan benar-benar dikuasai dengan baik dan

benar-benar diyakini kebenarananya.

5. Fokus pada Orang Lain, memfokuskan perhatian kepada orang yang diajak

berkomunikan juga perlu dilakukan tidak hanya fokus pada diri sendiri agar

orang yang diajak berkomunikasi merasa diperhatikan. Selain itu lawan bicara

juga lebih mudah untuk dipahami dan juga menarik perhatian lawan bicara.

6. Kontak Mata, melibatkan kontak mata dapat membuat lawan bicara melihat

kesungguhan kita dalam memberi pesan. Kesungguhan ini dapat mendoring

lawan bicara memperhatikan apa yang dikomunikasikan.

7. Senyum Hangat, sebuah senyuman juga merupakan indikasi memiliki emosi

positif terhadap orang yang diajak berkomunikasi. Akan lebih mudah bagi

seseorang menerima masukan, pendapat, ataupun solusi yang diberikan jika

lawan bicara merasa dalam keadaan senang saat berkomunikasi.

14
8. Saling Menyukai, menyukai orang lain yang diajak berkomunikasi

merupakan awal kemampuan berkomunikasi yang efektif.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip komunikasi tersebut maka empati dalam

komunikasi akan terbangun di antara sumber dan juga penerima pesan.

G. Peranan Konsep Diri Sendiri dalam Komunikasi

Konsep diri sendiri merupakan sifat unik yang dimiliki oleh manusia yang

digunakan untuk membedakan dengan makhluk lainnya. Konsep diri merupakan

penentu sikap individu dalam bertingkah laku, artinya apabila individu cenderung

berpikir akan berhasil, maka hal ini merupakan kekuatan atau dorongan yang akan

membuat individu menuju kesuksesan. Sebaliknya jika individu berpikir akan gagal,

maka hal ini ini sama saja mempersiapkan kegagalan bagi dirinya.

Konsep diri dapat didefiniskan secara umum sevagai keyakinan, pandangan

atau penilaian seseorang terhadap dirinya. Seseorang dikatakan mempunyai konsep

diri negative jika ia meyakini dan memandang bahwa dirinya lemah, tidak berdaya,

tidak dapat berbuat apa-apa, tidak kompeten, gagal, malang, tidak menarik, tidak

disukai dan kehilangan daya Tarik terhadap hidup. Orang dengan konsep diri

negative akan cenderung bersikap pesimistik terhadap kehidupan dan kesempatan

yang dihadapinya. Ia tidak melihat tantangn sebagai kesempatan, namun lebih

sebagai halangan. Orang dengan konsep diri negative, akan udah menyerah sebelum

berperang dan jika gagal, akan ada dua pihak yang disalahkan, entah itu menyalahkan

diri sendiri (secara negative) atau menyalahkan orang lain.

15
Sebaliknya seseorang dengan konsep diri yang positif akan terlihat lebih

optimis, penuh percaya diri dan selalu bersikap positif terhadap segala sesuatu, juga

terhadap kegagalan yang dialaminya. Kegagalan bukan dipandang sebagai kematian,

namun lebih menjadikan sebagai penemuan dan pelajaran berharga untuk melangkah

ke depan. Dengan demikian, dapat disimpulkan konsep diri sendiri sebagai

pengamatan atas diri sendiri yang berhubungan dengan aspek fisik, sosial, dan

psikologi yang diperoleh dari pengalaman dan interaksi dengan orang-orang lain.

Perkembangan konsep diri sendiri dipengaruhi oleh kelompok, artinya kita

hidup pasti berkelompok atau bermasyarakat, tentu di dalam suatu kelompok kita

akan menjadi anggota. Tentu kelompok ini akan membenarkan atau menyetujui yang

kita milki dan kita lakukan. Karena kelompok ini sangat penting dalm kehidupan,

maka cara kelompok menilai kita sehingga menjadi penentu yang kuat atas konsep

diri kita.

Selain dipengaruhi oleh kelompok, perkembangan konsep diri sendiri juga

dipengarui oleh pengamatan atas dirinya sendiri sebagai suatu objek komunikasi. Hal

tersebut dilakukan degancara kita mengamati tingkah lak tersebut kemudian kita

menghubungkan tingkah laku tersebut dengan keadaan psikis seperti perasaan, emosi,

dan sikap.

H. Pentingnya Umpan Balik dalam Komuniasi

Umpan balik merupakan faktor yamg terpenting dalam komunikasi,

komunikasi akan lebih berhasil apabila yang diajak berkomunikasi dapat merespon

16
atau memberikan umpan balik kepada yang memebri pesan atau informasi. Umpan

balik yang ditimbulkan dalam proses komunikasi memberikan gambaran kepada

komunikator tentang seberapa berhasil komunikasi yang dilakukannya. Jadi, umpan

balik (feedback) merupakan satu-satunya elemen yang dapat ‘menjudge’ apakah

komunikasi yang telah berlangsung berhasil atau gagal. Keberlangsungan komunikasi

yang dibangun sebelumnya ditentukan oleh umpan balik sebagai bentuk penilaian,

dan bila dianalogikan lagi dengan seorang siswa, dia naik kelas atau tidak maka

umpan balik adalah sebagai nilai raportnya.

Dengan mengetahui umpan balik yang dikirmkan oleh komunikan, maka

sebagai komunikator, kita akan dapat langsung mengetahui apakah tujuan dari pesan

kita tersampaikan atau tidak. Apakah umpan balik itu berupa respon negative ataupun

respon positif. Contoh kecil ketika kita berceramah atau berpidato di depan khalayak

umum. Maka kita akan dapat melihat reaksi apa saja yang dilakukan oleh pendemgar

di depan kita. Mungkin ada yang ekun memperhatikan, ada yang mengobrol dengan

teman di sampingnya. Semua perilaku atau reaksi yang dilakukan oleh penontondi

depan kita merupakan umpan balik yang langsung diberikan kepada sebagai

komunikator.

Orang yang mendengarkan dengan tekun mungkin memberikan respon positif

sedangkan yang mengobrol dengan teman di sampingnya memberikan respon negatif.

Namun, kesimpulan ini tidak kaku. Artinya, mungkin tubuh orang yang ‘kelihatan’

tekun mendengarkan, berada di depan kita, sedangkan pikirannya jauh berada di luar

sana. Namun sebaliknya, orang yang mengobrol dengan temannya, mungkin sedang

17
asyik berdiskusi tentang apa yang kita sampaikan. Bahkan, diam pun bisa disebut

sebagai umpan balik yang menandakan dua hal, apakah ia mengerti atau tidak sama

sekali.

I. Peranan Prinsip dan Gangguan Dalam Proses Komunikasi

Setiap proses komunikasi memelukan prinsip-prinsip komunikasi yang dijadikan

pedoman dalam berkomunikasi sehingga komunikasi dapat berjalan lancar, dan

penyampaian pesan dapat diterima dengan baik oleh pihak yang melakukan

komunikasi. Pada proses komunikasi dimungkinkan adanya gangguan saat

melakukan proses komunikasi, gangguan (noise) menurut Shannon dan Weaver

merupakan salah satu unsur dari proses komunikasi yang dapat menghambat

efektifitas dari komunikasi. Gangguan tersebud bisa berasal dari lingkungan tempat

berlangsungnya komunikasi, misalnya ruangan yang panas, penerangan yang tidak

memadai, kegaduhan atau suara yang ribut, dan sebagainya. Tetapi selain dari faktor

lingkungan ada juga gangguan yang disebabkan oleh unsur-unsur komunikasi itu

sendiri, yaitu:

1. Sumber

Gangguan proses komunikasi ini berasal dari apa saja yang dilakukan oleh

sumber sehingga menyebabkan penerima tidak dapat mengerti pesan yang

disampaikan. Gangguan komunikasi dapat disebabkan oleh berbagai faktor

diantaranya adalah adanya penyakit, gangguan kelainan fisik, psikis, sosiologi, dan

faktor genetik. Selain itu bisa juga disebabkan karena adanya aspek-aspek

penyimpangan dari kemampuan sumber seperti berikut ini:

18
a. Kelainan Berbahasa

Kelainan berbahasa merupakan salah satu jenis kelainan atau gangguan dalam

komunikasi yang ditandai dengan adanya kesulitan dalam proses simbolisasi.

Gangguan dalam proses simbolisasi mengakibatkan seseorang tidak mampu

memberikan symbol dari pengertian yang hendak disampaikan sehingga orang lain

tidak dapat mengerti apa yang disampaikan oleh sumber.

b. Keterlambatan dalam Perkembangan Bahasa

Keterlambatan Bahasa adalah salah satu bentuk kelainan Bahasa yang ditandai

dengan kegagalan seseorang dalam mencapai tahapan perkembangan bahasanya tidak

sesuai dengan perkembangan Bahasa anak normal seusianya.

c. Afasia

Afasia adalah salah satu jenis kelainan Bahasa yang disebabkan oleh adanya

kerusakan pada pusat-pusat Bahasa di cortex cerebri. Adanya kerusakan di cortex

cerebri menyebabkan seseorang mengalami kesulitan atau kehilangan kemampuan

dalam simbolisasi secara aktif atau pasif.

2. Gangguan Bicara

Gangguan ini terjadi karena adanya kesalahan proses produksi bunyi bicara.

Kesalahan proses produksi bicara tersebut menyebabkan kesalahan artikulasi fonem,

baik dalam segi titik artikulasi dan dalam segi cara pengucapan.

3. Gangguan Suara

Gangguan pada proses produksi suara meliputi aktivitas pada saat fonasi,

sehingga mempengaruhi unsur-unsur suara yaitu nada, kekerasan, dan kualitas suara.

19
4. Gangguan Irama atau Kelancaran

Kelainan irama atau kelancaran merupakan jenis kelainan atau gangguan

komunikasi yang ditandai dengan adanya ketidak lancaran irama pada saat berbicara.

kelainan itu meliputi:

a. Stuttering (gagap)

Gagap merupakan kelainan kelancaran berbicara yang berupa adanya pengulangan

bunyi atau suku kata.

b. Cluttering

Cluttering merupakan pengucapan yang terlalu cepat dan terjadi kesalahan artikulasi

sehingga sulit untuk dimengerti.

c. Palilalia

Kelainan ini ditandai dengan adanya kecenderungan untuk mengulang kata-kata atau

frasa pada saat mengucapkan kalimat.

1. Pesan

Perlu diingat bahwa komunikasi adalah kegiatan untuk membagi pesan menjadi

milik Bersama antara komunikator dengan penerima. Contoh gangguan yang

disebebkan oleh pesan, misalnya pesan yang disampaikan memilikiki lambing-

lambang yang tidak dimengerti oleh penerima pesan, pesan yang disampaikan terlalu

cepat diucapkan (lisan).

2. Saluran Komunikasi

Sumber atau penerima yang memiliki kelainan indra dapat menyebabkan

gangguan dalam komunikasi. Kesalahan sumber yang memilih indra yang kurang

tepat untuk memilih kata-kata atau lambing dalam menyampaikan pesan kepada

20
penerima. Missal pesan tersebut lebih tepat disampaikan dalam indera penglihatan

seperti melihat video atau gambar, tetapi sumber menyampaikan dengan indra

pendengaran atau menerangkan secara lisan.

3. Penerima Pesan

Gangguan yang berasal dari penerima pesan ini bisa diakibatkan karena adanya

kemampuan yang rendah, tidak adanya motivasi, dan sebagainya yang menyebabkan

penerima tidak dapat menerima pesan yang disampaikan.

21
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Manusia sebagai makluk sosial tidak bisa lepas dari komunikasi antar

individu dengan individu lainnya. Sering terjadi miss komunikasi yang

disebabkan oleh beberapa faktor dan menimbulkan dampak yang tidak

diharapkan pemberi pesan. Sehingga prinsip-prinsip komunikasi harus

dipahami untuk meminimalkan kesalahan-kesalahan dalam berkomunikasi

dan komunikasi menjadi lebih efisien.

B. SARAN

Berkomunikasi perlu dilatih dalam kehidupan sehari-hari agar

kemampuan berkomunikasi antar individu menjadi lebih baik dengan

memahami prinsip-prinsip dalam berkomunikasi.

22
DAFTAR RUJUKAN

Mariana, Rina Rifqie. 2013. Modul Komunikasi Pendidikan. Universitas Negeri

Malang:Malang

23

Anda mungkin juga menyukai