Dalam kasus ini, ada dua macam kombinasi. Kombinasi yang pertama adalah
kombinasi kepribadian yang biasanya muncul atau disebut sebagai kombinasi
alami kepribadian (contoh koleris-sanguinis atau sanguinis-koleris). Kombinasi
lain yang tidak alami bisa saja terjadi namun lebih jarang karena pada dasarnya
sifat koleris dan phlegmatis itu berseberangan atau berkebalikan. Begitu juga
dengan sifat melankolis dan sanguinis. Perlu diingat bahwa tidak ada orang di
dunia ini yang hanya mempunyai satu atau dua tipe kepribadian saja tanpa ada
tipe kepribadian lain yang mempengaruhi. Hanya saja biasanya hanya dua tipe
kepribadian yang paling dominan yang membentuk temperamen dasar
seseorang.
Kombinasi-kombinasi itu antara lain :
1. Sanguinis Phlegmatis
Kelebihan :
a. Terbuka, optimis, mampu menjalin hubungan baik dengan orang
lain, dan disukai.
b. Sisi sanguinis membuat dia kreatif, antusias, ramah, dan dapat
menginspirasi orang lain
c. Sisi phlegmatisnya membuat dia berhati-hati dan sensitif terhadap
perasaan orang lain.
d. Menghendaki hubungan harmonis dengan orang lain dan berniat
menjaga hubungan itu sebaik mungkin.
e. Lebih cenderung melihat ke dalam dirinya jika mengalami kejadian
yang berpotensi mengganggu hubungannya dengan orang lain.
Jadi, orang tipe ini mempunyai perasaan yang dua kali lebih peka
dibandingkan tipe lain, dan sangat mengutamakan keharmonisan
hubungan dengan orang lain.
f. Merupakan teman yang paling menyenangkan dibandingkan tipe
lain atau tipe kombinasi lain karena mudah bergaul, kreatif, mudah
diajak bersenang-senang, penuh perhatian, dan suka membantu
rekan-rekannya secara spontan.
g. Punya jiwa kepemimpinan yang simpatik dan mampu berdebat dan
bernegosiasi dengan baik
Kelemahan :
Kelebihan :
Kelemahan :
3. Melankolis Phlegmatis
Kelebihan :
4. Phleghmatis Melankolis
Kelebihan :
Kelemahan :
a. Sifat melankolis yang ada dalam dirinya, orang ini sangat sensitif
dan cenderung menilai orang lain secara negatif
b. Cenderung sulit menentukan prioritas pekerjaan
c. Tipe ini harus selalu menjaga dan mempertahankan energi,
antusiasme, dan motivasi kerjanya sepanjang pekerjaan itu masih
dilakukannya sebab mereka mudah terdemotivasi di tengah jalan
d. Sisi phlegmatis membuat sulit menolak atau berkata tidak atas
permintaan orang lain, walaupun dia sendiri sebenarnya tidak ingin
melakukan itu. Itulah sebabnya orang ini sulit bersantai dan
pekerjaannya tidak terorganisasi dengan baik.
5. Phlegmatis Koleris
Kelebihan :
a. Tidak riya, dalam melakukan sesuatu pekerjaan dia tidak perlu
menunjukkan usahanya kepada orang lain untuk dipuji
b. Jujur dan apa adanya
c. Jiwa pemimpin yang baik karena tidak terlalu menuntut anak
buahnya
Kelemahan :
a. Cenderung santai sehingga sering menunda-nunda.
b. Menggampangkan sesuatu
c. Sifat yang cenderung pendiam dan cuek
6. Koleris Plegmatis
Kelebihan :
a. Cenderung pendiam namun sebenarnya mempunyai banyak
prestasi dan aktif dibidang yang ditekuni
b. Memiliki rencana hidup yang matang sekaligus visi misi yang
terstruktur
c. Pemimpin yang fleksibel dan mengutamakan kepentingan
golongan dibanding kepentingan pribadi dan lebih suka berbaur.
d. Meskipun santai, tetapi memiliki kontrol diri yang sangat kuat
untuk maju secara bertahap tanpa mengusik ketenangan orang lain.
e. Tulus dalam memberikan sesuatu
f. Tidak mudah terprovokasi karena hal sepele
g. Lebih berlapang dada
Kelemahan :
a. Membutuhkan orang-orang yang riang untuk mewarnai hidupnya
b. Cenderung pendiam
Sumber :
1. (https://sriwahyufajarwati.wordpress.com/2012/05/21/4-tipe-kepribadian-
menurut-florence-littauer-chapter-2/) diakses tanggal 9 September 2017
2. (http://patisserielunchbox.blogspot.co.id/2014/12/kombinasi-karakter-
plegmatis-sanguinis.html) diakses tanggal 9 September 2017
Kesimpulan :
Menurut Florence, tak ada yang paling baik. Semuanya baik. Tanpa orang
sanguinis, dunia ini akan terasa sepi. Tanpa orang melankolis, mungkin tak ada
kemajuan di bidang riset, keilmuan dan budaya. Tanpa kaum koleris, dunia ini
akan berantakan tanpa arah dan tujuan. Tanpa sang phlegmatis, tiada orang bijak
yang mampu mendamaikan dunia.Yang terpenting bukan mana yang terbaik.
Sebab kita semua bisa mengasah keterampilan kita berhubungan dengan orang
lain (interpersonal skill). Seorang yang ahli dalam berurusan dengan orang lain, ia
akan mudah beradaptasi dengan berbagai watak itu. Ia tahu bagaimana
menghadapi sifat pelupa dan watak acaknya kaum sanguinis, misalnya dengan
memintanya untuk selalu buat rencana dan memintanya melakukan segera. Ia jago
memanas-manasi (menantang) potensi orang koleris mencapai goal-nya, atau
`membakar sang phlegmatis agar segera bertindak saat itu juga. Inilah seninya
dalam berinteraksi dengan orang lain.