Anda di halaman 1dari 8

Makna Pancasila Sila ke 3

Zaman yang terus berkembang memasuki era globalisasi, tidak menutup kemungkinan
adanya budaya luar yang masuk ke dalam negara ini dan melebur dalam kebudayaan bangsa.
Hal itu juga merupakan ancaman tersendiri bagi suatu negara untuk menghadapi suatu konflik
perpecahan di dalam Negara. sekarang banyak budaya Indonesia yang sudah mulai terlupakan di
kalangan muda. Tanpa disadari mereka lebih banyak menggunakan budaya asing dalam
kehidupannya, dan gaya hidupnya.
Oleh karena itu, sebaiknya bangsa Indonesia tetap menjaga persatuan yang ada dalam
negara ini. Walaupun banyak perbedaan tetapi tetaplah satu kesatuan dalam Negara Indonesia.
Perlu untuk memulihkan kesadaran dari makna sila ketiga persatuan Indonesia dalam pribadi
masyarakat Indonesia agar masyarakat Indonesia menyadari betapa pentingnya persatuan dalam
suatu kehidupan berbangsa dan bernegara demi tetap menjaga persatuan.
Sila ke -3 ini mempunyai maksud mengutamakan persatuan atau kerukunan bagi seluruh
rakyat Indonesia yang mempunyai perbedaan agama, suku, bahasa, dan budaya. Sehingga dapat
disatukan memlalui sila ini berbeda-beda tetapi tetep satu atau disebut dengan Bhineka Tunggal
Ika.
Persatuan Indonesia mengutamakan kepentingan dan keselamatan negara ketimbang
kepentingan golongan pribadi atau kelompok seperti partai. Hal yang dimaksudkan adalah sangat
mencintai tanah air Indonesia dan bangga mengharumkan nama Indonesia. Sila ini menanamkan
sifat persatuan untuk menciptakan kerukunan kepada rakyat Indonesia.
Sila yang mempunyai lambang pohon beringin ini bermaksud memelihara ketertiban
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Persatuan Indonesia adalah satu untuk Indonesia walaupun keadaan dimasyrakat sangat
penuh perbedaan tetapi harus menjadi satu darah Indonesia dan rela mengorbankan kepentingan

golongan demi negara Indonesia. Walaupun sangat kental dengan berbagai budaya yang berbeda
tetap harus rukun menjaga kedamaian Bhineka Tunggal Ika.
Dalam nilai Persatuan Indonesia terkandung nilai bahwa negara adalah sebagai
penjelmaan sifat kodrat manusia monodualis yaitu sebagai makhluk individu dan makhluk social.
Negara merupakan suatu persekutuan hidup bersama diantara elemen-elemen yang membentuk
negara yang berupa suku, ras, kelompok, golongan, maupun kelompok agama. Oleh karena itu
perbedaan adalah merupakan bawaan kodrat manusia dan juga merupakan ciri khas elemenelemen yang membentuk Negara. Konsekuensinya negara adalah beraneka ragam tetapi satu,
mengikatkan diri dalam suatu persatuan yang dilukiskan dalam suatu seloka Bhineka Tunggal
Ika. Perbedaan bukannya untuk diruncingkan menjadi konnflik dan permusuhan melainkan
diarahkan pada suatu sintesa yang saling menguntungkan yaitu persatuan dalam kehidupan
bersama untuk mewujudkan tujuan bersama.
Negara mengatasi segala paham golongan, etnis, suku, ras, individu, maupun golongan
agama. Mengatasi dalam arti memberikan wahana atas tercapainya harkat dan martabat seluruh
warganya. Negara memberikan kebebasan atas individu, golongan, suku, ras, maupun golongan
agama untuk merealisasikan seluruh potensinya dalam kehidupan bersama yang bersifat integral.
Oleh karena itu tujuan negara dirumuskan untuk melindungi segenap warganya dan seluruh
tumpah darahnya, memajukan kesejahteraan umum (kesejahteraan seluruh warganya)
mencerdaskan kehidupan warganya, serta kaitannya dengan pergaulan dengan bangsa-bangsa
lain di dunia untuk mewujudkan suatu ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan
keadilan social.
Nilai persatuan Indonesia didasari dan dijiwai oleh sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Hal itu terkandung nilai bahwa bahwa nasionalisme
Indonesia adalah nasionalisme religious yaitu nasionalisme yang bermoral Ketuhanan Ynag

Maha Esa. Nasionalisme yang humanitik yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia
sebagai makhluk Tuhan. Oleh karena itu nilai-nilai nasionalisme ini harus tercermin dalam
segala aspek penyelenggaraan Negara.
Penerapan sila ke 3 di berbagai bidang.
Bidang Pendidikan
Pendidikan adalah salah satu piranti untuk membentuk kepribadian. Penanaman
kepribadian yang baik harus dilakukan sejak dini. Terutama penanaman rasa cinta tanah air dan
rasa persatuan dan kesatuan sebagai bangsa Indonesia. Kepribadian yang baik para penerus
bangsa akan menentukan nasib dan kemajuan Indonesia di masa mendatang. Nilai-nilai pancasila
harus ditanamkan kuat pada generasi-generasi penerus bangsa. Tujuan pendidikan nasional
adalah menciptakan manusia yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab.

Ilmu pengetahuan dan teknologi


Iptek harus memenuhi etika ilmiah, yang paling berbahaya adalah yang menyangkut
hidup mati, orang banyak, masa depan, hak-hak manusia dan lingkungan hidup. Di samping itu
Ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila karena
Iptek pada dasarnya adalah untuk kesejahteraan umat manusia. Nilai-nilai Pancasila sila ketiga
bilamana dirinci dalam etika yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, adalah
sebagai berikut :
1. Sumber ilmiah sebagai sumber nasional bagi warga negara seluruhnya. Pemanfaatan ilmu
pengetahuan dan tenologi harus mendahulukan kepentingan bangsa dan negara.
2. Alokasi pemerataan sumber dan hasilnya.

3. Pentingnya individualitas dan kemanusiaan dalam catur darma ilmu pengetahuan, yaitu
penelitian, pengajaran, penerapan, dsan pengamalannya.
Persaingan IPTEK tidak untuk saling menjatuhkan satu sama lain. Namun penemuan
penemuan baru yang membantu kegiatan manusia dan mempermudah pekerjaan manusia adalah
untuk satu tujuan yakni guna kemajuan Negara Indonesia.

B. Rumusan Masalah
Dari penjelasan tersebut, didapat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Pengertian Persatuan dan Kesatuan Bangsa
2. Makna dan Pentingnya Persatuan dan Kesatuan Bangsa
3. Arti dan Makna sila Persatuan Indonesia

4. Cara Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa


C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui Pengertian Persatuan dan Kesatuan Bangsa
2. Mengetahui Makna dan Pentingnya Persatuan dan Kesatuan Bangsa
3. Mengetahui Arti dan Makna Sila Persatuan Indonesia
4. Mengetahui Cara Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa

B. Makna dan Pentingnya Persatuan dan Kesatuan Bangsa


Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang kita rasakan saat ini,
itu terjadi dalam proses yang dinamis dan berlangsung lama, karena
persatuan dan kesatuan bangsa terbentuk dari proses yang tumbuh dari
unsur-unsur sosial budaya masyarakat Indonesia sendiri, yang ditempa
dalam jangkauan waktu yang lama sekali.
Unsur-unsur sosial budaya itu antara lain seperti sifat kekeluargaan
dan jiwa gotong-royong. Kedua unsur itu merupakan sifat-sifat pokok bangsa
Indonesia yang dituntun oleh asas kemanusiaan dan kebudayaan.
Tahap-tahap pembinaan persatuan bangsa Indonesia itu yang paling
menonjol ialah sebagai berikut:
1. Perasaan Senasib.
2. Kebangkitan Nasional
3. Sumpah Pemuda
4. Proklamasi Kemerdekaan
C. Arti dan Makna Sila Persatuan Indonesia
Makna persatuan hakikatnya adalah satu, yang artinya bulat tidak
terpecah. Jika persatuan Indonesia dikaitkan dengan pengertian modern
sekarang ini, maka disebut nasionalisme. Nasionalisme adalah perasaan satu
sebagai suatu bangsa, satu dengan seluruh warga yang ada dalam

masyarakat. Oleh karena rasa satu yang begitu kuatnya, maka dari padanya
timbul rasa cinta bangsa dan tanah air. Akan tetapi perlu diketahui bahwa
rasa cinta bangsa dan tanah air yang kita miliki di Indonesia bukan yang
menjurus kepada chauvinisme, yaitu rasa yang mengagungkan bangsa
sendiri, dengan merendahkan bangsa lain. Jika hal ini terjadi, maka
bertentangan dengan sila kedua yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab.
Walaupun ditulis cinta bangsa dan tanah air, tidak dimaksudkan untuk
chauvimisme. Dengan demikian jelaslah bahwa konsekuensi lebih lanjut dari
kedua hal tadi adalah menggalang persatuan dan kesatuan bangsa, yang
pada akhir akhir ini justru menunjukkan gejala disintegrasi bangsa. Hal ini
sejalan dengan pengertian persatuan dan kesatuan. Secara keseluruhan arti
dan makna Pancasila sila ketiga, adalah:
1. Nasionalisme
2. Cinta bangsa dan tanah air
3. Menggalang persatuan dan kesatuan bangsa
4. Menghilangkan penonjolan kekuatan atau kekuasaan, keturunan dan
perbedaan warna kulit,
5. Menumbuhkan rasa senasib dan sepenangungan
6. Menjamin penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah
menurut agamanya.
7. Tidak memaksa warga negara untuk beragama.
8. Menjamin berkembang dan tumbuh suburnya kehidupan beragama.
9. Bertoleransi dalam beragama, dalam hal ini toleransi ditekankan dalam
beribadah menurut agamanya masing-masing
10. Menjaga persatuan dan kesatuan Republik Indonesia
11. Rela berkorban demi bangsa dan negara.
12. Berbangga sebagai bagian dari Indonesia.
13. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa
Bhinneka Tunggal Ika.
D. Cara Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa

yang ber-

Membangun Persatuan dan kesatuan mencakup upaya memperbaiki


kondisi kemanusiaan lebih baik dari hari kemarin. Semangat untuk
senantiasa memperbaiki kualitas diri ini amat sejalan dengan perlunya
menyiapkan diri menghadapi tantangan masa depan yang kian kompetitif.
Untuk dapat memacu diri, agar terbina persatuan dan kesatuan paling
kurang terdapat sepuluh hal yang perlu dilakukan:
1. Berorientasi ke depan dan memiliki perspektif kemajuan;
2.

Bersikap realistis, menghargai waktu, konsisten, dan sistematik dalam


bekerja;

3. Bersedia terus belajar untuk menghadapi lingkungan yang selalu berubah;


4. Selalu membuat perencanaan;
5. Memiliki keyakinan, segala tindakan mesti konsekuensi;
6. Menyadari dan menghargai harkat dan pendapat orang lain;
7. Rasional dan percaya kepada kemampuan iptek;
8. Menjunjung tinggi keadilan; dan
9. Berorientasi kepada produktivitas, efektivitas dan efisiensi.

MASALAH DALAM MEWUJUDKAN PERSATUAN SESUAI DENGAN PANCASILA


DAN KHUSUSNYA SILA KE - 3
Chandra Hardiyanto Sunartejo

Abstract
Setiap negara di dunia ini memiliki suatu pandangan hidup yang menjadi suatu
acuan atau landasan dalam menyelenggarakan pemerintahannya. Pandangan itu
terkemas dalam suatu ideologi yang dibentuk berdasarkan pandangan tertentu.
Dalam kaitannya dengan penggunaan ideologi itu setiap negara memiliki suatu
pandangan ataupun pertimbangan tertentu sehingga nantinya ideologi itu
benarbenarsesuai dengan kehidupan bangsa negara tersebut. Dan Indonesia
memiliki Pancasila sebagai ideologi yang telah melalui perjalanan sejarah yang
panjang.
Pancasila merupakan landasan dalam upaya mempersatukan Indonesia, tetapi
itupun tidaklah mudah karena banyak masalah dan persoalan yang harus dihadapi
untuk mempersatukan bangsa ini. Oleh karena itu perlu adanya suatu penghayatan
dalam melaksanakan nilai-nilai pancasila. Dan juga kesadaran kita akan semboyan
Bhinneka Tunggal Ika agar kita dapat hidup damai dalam persatuan.
Dan pada akhirnya semua kembali kepada bangsa Indonesia sendiri, karena
Pancasila takkan sanggup mempersatukan kita tanpa adanya tekad dari warga
Indonesia sendiri. Oleh karenanya perlu partisipasi aktif dari warga negara demi
mewujudkan persatuan yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yang pada
khususnya sila Persatuan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai