Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MEMAHAMI PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI


Disusun guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Komunikasi
Dosen Pengampu: Adeni, S.Kom.I,M.A.

Disusun oleh:
Nama : Amaliyah
NIM : 23010260133
Kelas : KPI-D

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI WALISONGO
SEMARANG
2023
A. PENDAHULUAN

Komunikasi adalah aktivitas yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia.


Dengan komunikasi manusia dapat mempertahankan keberlangsungan hidupnya
dan mewujudkan semua keinginan dan harapannya. Berkembangnya peradaban
manusia dari zaman ke zaman hingga era modern ini karena besarnya peran
komunikasi sebagai jembatan perhubungan manusia dengan dirinya sendiri,
dengan alam semesta dan dengan sang pencipta. Peradaban manusia bisa punah
bila tiada komunikasi karena komunikasi merupakan bagian dari jati diri manusia
sebagai makhluk ciptaan Tuhan dan merupakan fitrah yang harus di kembangkan
sebagai modal dalam menjalankan kehidupan di dunia.

Setiap manusia membutuhkan ilmu komunikasi agar bisa mengaplikasikan


cara berkomunikasi yang baik, benar, tepat sasaran dan tentu komunikasi timbal
balik yang bisa memberikan kebahagiaan bagi dirinya sendiri maupun orang lain.

jika manusia memahami komunikasi berarti dia memahami apa yang terjadi,
akibat-akibat apa yang terjadi adan akhirnya apa yang dapat kita perbuat untuk
mempengaruhi dan memaksimumkan hasil-hasil dari kejadian tersebut.

Oleh karena itu dari semua pembahasan yang ada di ilmu komunikasi kita
diharapkan mampu memahami dan menjelaskan apa itu prinsip-priinsip
komunikasi, salah satunya dengan mengjkaji prinsip-prinsip kounikasi.

1
B. PEMBAHASAN
 PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI
Prinsip-prinsip komunikasi seperti halnya fungsi dan definisi komunikasi
yang mempunyai uraian yang beragam sesuai dengan konsep yang dikembangkan
oleh pakar masing-masing. Adapun uraian para pakar tentang fungsi komunikasi
di bawah ini antara lain:

1. Sebagai komunikasi sosial


2. Komunikasi ekspresif
3. Komunikasi ritual
4. Komunikasi instrumental

Untuk mewujudkan keempat fungsi komunikasi diatas diperlukan aturan-


aturan yang menjadi panduan berkomunikasi bagi manusia diantaranya berupa
prinsip-prinsip dalam berkomunikasi. Istilah prinsip oleh William B. Gudykunst
disebut asumsi-asumsi komunikasi. Larry A. Samovar dan Richard E. Porter
menyebutnya karakteristik komunikasi.

Deddy Mulyana1 menyebutkan ada 12 prinsip dalam ilmu komunikasi yaitu:

1. Komunikasi Adalah Proses Simbolik


Komunikasi adalah proses simbolik. Manusia adalah makhluk yang
menggunakan simbol sebagai salah satu bentuk komunikasinya. Menurut Ernest
Cassirer bahwa manusia disebut sebagai animal symbolicum yang merupakan
bentuk keistime- waan atau keunggulan dari makhluk lainnya. Simbol atau
lambang adalah tanda-tanda yang telah disepakati dan dipahami maknanya oleh
sekelompok orang atau sebuah komunitas yang digunakan sebagai bahasa
komunikasi bersama.

Lambang adalah bagian yang sangat penting karena lambang merupakan


bentuk komunikasi yang bersifat verbal dan nonverbal.

1
Op. Cit., Deddy Mulyana, (2010) hlm 91

2
contoh lambang nonverbal pemasangan bendera setengah tiang di setiap
rumah, menunjukkan makna sebagai bentuk berkabung seperti ketika presiden
meninggal, atau memperi- ngati hari tsunami dan gempa bumi di Aceh tahun 2004

Lambang bisa dipresentasikan juga oleh ikon dan index. Ikon adalah benda
fisik yang sama persis dengan benda atau sesuatu yang diserupakan, misal patung
jenderal Soedirman merupakan ikon dari jendral Soedirman. Foto dalam kartu
SIM kita adalah ikon kita. Bentuk lain misalnya ikon-ikon yang terdapat dalam
komputer melambang- kan beragam program komputer yang bisa difungsikan.
Bentuk simbol yang perlu kita pelajari juga yaitu indeks/isyarat alamiah, sebuah
tanda yang mempresentasikan objek lain. Indeks muncul berdasar- kan hubungan
sebab akibat yang menunjukkan kedekatan eksistensi. Misalnya bila ada awan
gelap di langit, mempresentasikan hujan akan turun. Bila kita menguap sebagai
tanda mengantuk ingin tidur.

Lambang memiliki tiga sifat di antaranya:

a. Lambang bersifat sembarang itu bahwa apapun yang di sekeliling kita,


bisa dijadikan sebagai lambang, selama maknanya sudah disepakati
bersama. Mulai dari binatang, tempat tinggal, makanan, peristiwa, angka,
bunyi atau artefak, semua bisa menjadi lambang yang mengikat makna
tertentu. Misalnya, bunyi mengeong sebagai lambang kucing, tempat
tinggal di kompleks perumahan tertentu sebagai lambang rumah orang
orang kaya.
b. Lambang bersifat tidak memiliki makna bahwa semua hal yang dija- dikan
lambang pada hakikatnya tidak punya makna, kita sendirilah yang
memberi makna, namun harus ada kesepakatan dalam sebuah komunitas
ketika memberi makna agar tidak terjadi salah paham atau miskomunikasi.
c. Lambang bersifat variasi yaitu dalam satu benda yang dijadikan lambang
berubah maknanya dari satu waktu ke waktu lain atau dari suatu budaya ke
budaya lain. Misal pada tahun 1990-an telepon genggam sebagai lambang
status sosial istimewa, namun sekarang hampir setiap orang memiliki
telepon genggam. Contoh lain misal dalam budaya sunda kebiasaan

3
sungkem kepada orang tua dengan membungkuk saat ini sudah jarang
digunakan kecuali pada moment-moment sakral seperti hari raya
keagamaan seperti Idul Fitri.

2. Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi


Komunikasi terjadi bila seseorang memberi makna pada perilaku orang lain
atau perilakunya sendiri, sehingga setiap perilaku mengandung pesan2.

Setiap tindakan, gerak, suara, atau symbol yang beredar di sekeliling kita
merupakan potensi untuk menjalin komunikasi namun potensi itu bias beragam
makna. Misalnya ketika kita melihat seseorang melambaikan tangan di pinggir
jalan, maka tanda itu bias jadi sebagai tanda memberhentikan kendaraan atau
sedang memberi tanda posisi berdirinya kepada orang yang sedang berjanjian
akan bertemu. Bisa juga Gerak tubuh, ekspresi wajah seseorang dapat di mainkan
oleh orang lain menjadi suatu stimulus, komunikasi terjadi bila seseorang
memberi makna pada perilaku orang lain atau perilaku sendiri3.

3. Komunikasi punya dimensi isi dan dimensi hubungan.

Komunikasi mengandung dimensi isi dan dimensi hubungan menun-jukkan


bahwa ada keterkaitan isi pesan dan pemilihan cara/saluran/ media yang
digunakan oleh seorang komunikator. Misal bila seorang suami memuji dandanan
istrinya dengan nada yang datar sambil bermain HP, istrinya tidak begitu gembira.
Tentu akan berbeda bila suami memuji sambil menatap istrinya dan tersenyum
ceria apalagi diiringi acungan jempol, pasti wajah istrinya berbinar bahagia dan
bisa jadi akan langsung memeluk suaminya sebagai tanda senang. Pujian
merupakan dimensi isi pesan sedangkan cara suami memuji istrinya sambil main
HP adalah dimensi hubungan. Kita bisa menyimpulkan bahwa keberhasilan
komunikasi harus memperhatikan bagaimana mengolah dimensi isi dan
menyesuaikan dimensi hubungan.

2
Karyaningsih, 2018 hlm. 34, sikap perilaku mempunyai potensi komunikasi.
3
Syafirizaldi,rahma afwina, 2023, sikap perilaku mempunyai potensi komunikasi.

4
4. Komunikasi berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan.
Biasanya manusia melakukan komunikasi dengan sengaja karena ada sesuatu
yang harus disampaikan atau kebutuhan yang harus dipenuhi Misal dalam sebuah
kegiatan belajar, seorang guru berdiri di depan kelas mengajar ilmu matematika
dalam waktu satu jam. Guru tersebut melakukan hal itu pasti dengan sengaja dan
melakukan persiapan atau perencanaan. Namun, adakalanya komunikasi
dilakukan secara refleks atau tidak sengaja karena seseorang melihat sesuatu atau
sosok yang mengingatkannya pada orang yang dikenalnya. Contohnya, dalam
sebuah pertemuan, seorang kakek tiba-tiba menyapa seorang laki laki muda yang
sedang antri mengambil jamuan makan siang, kakek itu mengira laki-laki muda
itu adalah cucunya. Namun, setelah laki- laki muda itu menoleh pada kakek
tersebut ternyata bukan cucunya. Gerakan menyapa spontan itu adalah
komunikasi tanpa kesengajaan dan tanpa direncanakan. Dalam aktivitas sehari-
hari, komunikasi terjadi dilakukan tanpa sengaja atau dengan sengaja karena
banyak simbol yang beredar di sekitar kita dan menjadi lambang komunikasi.
Perbedaan simbol dalam dua budaya bisa juga menimbulkan komu- nikasi yang
tanpa kesengajaan dan bila tidak sama maknanya bisa menimbulkan salah tafsir
dan komunikasi yang gagal.

5. Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu.


Komunikasi terjadi dalam konteks ruang maksudnya isi dari pesan seseorang
dipengaruhi oleh tempat orang tersebut berada. Menurut Deddy Mulyana, makna
pesan juga bergantung pada konteks fisik dan ruang (termasuk iklim, suhu,
intensitas cahaya, dan sebagainya), waktu, sosial dan psikologis. Contohnya bila
ada tamu asing datang ke rumah, pemilik rumah hanya akan menerimanya di
ruang teras dan tanpa disediakan minuman. Berbeda apabila tamu yang datang itu
adalah kerabat atau orang yang ditunggu kehadirannya, pemilik rumah tentu akan
lebih ramah menyambut tamunya di ruang tamu dan menyediakan makanan
minuman spesial. Waktu juga berpe- ngaruh terhadap makna dalam sebuah pesan.
Waktu yang digunakan saat pesan disampaikan menjadi sinyal sebuah makna.
Misalnya, ketika momen hari raya keagamaan Idul Fitri, sejak waktu Maghrib
terdengar suara takbir dari masjid-masjid sebagai pertanda menyam- but suka cita

5
hari raya Idul Fitri. Padahal biasanya takbir dikuman- dangkan saat adzan shalat
lima waktu. Contoh lainnya, ketika seorang istri mengeluhkan repotnya mengurus
anak dan rumah pada saat suami baru pulang kerja, bisa menimbulkan
pertengkaran karena suami dalam kondisi capek dan merasakan kesalnya macet di
perjalanan.

6. Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi


Prediksi merupakan perkiraan atas sesuatu yang mungkin akan terjadi sebagai
reaksi saat menghadapi sebuah keadaan. Prediksi sangat erat dengan komunikasi.
Prediksi sifatnya tidak disadari dan berlangsung cepat. Melalui prediksi, perilaku
dan respon lawan bicara bisa diramal kan. Misalnya, bila kita naik kendaraan
umum, kemudian meminta penumpang yang duduk dekat pintu agar bergeser
duduknya namun penumpang malah menunjukkan wajah tidak senang maka kita
bisa prediksi orang itu akan marah kalo kita meminta lagi agar bergeser duduknya.
Prediksi bisa diketahui berdasarkan peran sosial seseorang misalnya bila kita
berbicara dengan orangtua tentu akan sungkan menggunakan bahasa kasar sambil
gesture tubuh bertolak pinggang karena akan menimbulkan kemarahan orang
tuanya. Prediksi bisa juga muncul secara verbal saat kita menerima kebaikan
orang lain dengan spontan mengucapkan kata terimakasih.

7. Komunikasi bersifat sistemik.


Semua manusia memiliki organ-organ tubuh yang saling berhubungan dan
membentuk suatu system hidup (a living system). Bila suatu organ ada gangguan,
pasti akan berpengaruh pada organ lainnya seperti sakit gigi yang menyebabkan
gusi bengkak dan kepala akan menjadi pusing.

Menurut deddy Mulyana bahwa dalam system tubuh kita ada sisten
internal dan system eksternal. System internal adalah seluruh system nilai yang
dibawa oleh individu Ketika ia berpartisipasi dalam komunikasi yang ia serap
selama sosialisasinya dalam berbagai lingkungannya (lingkungan keluarga,
Masyarakat, kelompok suku, kelompok agama,Lembaga Pendidikan, kelompok
sebaya, tempat kerja, dan sebagainya).

6
Hal-hal yang termasuk unsur internal sistemik yaitu pengetahuan, agama,
Bahasa, motif, Pendidikan, dan lainnya. Sedangkan yang di maksud dengan
system eksternal yaitu segala hal yang di luar individu seperti pemilihan kata,
isyarat fisik, penataan Cahaya, ruangan dan temperature suhu. Semua unsur-unsur
tersebut merupakan sistemulus dalam transaksi komuikasi. Namunm, setiap
individu memiliki persepsi yang berbeda saat dalam satu lingkungan komunikasi
tergantung sistemulus internalnya. Missal bila dalam satu ruangan berkumpul
mendengarkan ceramah seorang ustadz yang membahas tentang sabar dalam
musibah,bai orang yang sedang menghadapi musibah tentu ceramah trsebut
sangat menyentu klabu dan bisa menitikkan air matanya. Sementara bagi orang-
orang sekitarnya ceramah tersebut di anggap sebagai nasehat agama yang
menguatkan iman.

8. Semakin mirip latar belakang social-budaya semakin efektiflah


komunikasi
Suatu komunikasi dapat berjalan efektif bila komunikan atau lawan bicara
memahami dan melakukan apa yang diinginkan oleh komunikator. Misalnya
seorang anak melakukan perintah ibunya membuang sisa makanannya ke tempat
sampah. Komunikasi akan lebih efektif lagi (bisa mencapai satu pengertian dan
satu pemaha- man) bila terdapat persamaan dalam suku, pendidikan, ekonomi atau
bahasa. Kumpulan manusia yang terikat dalam satu budaya akan lebih mudah
komunikasinya dibandingkan dengan kelompok yang berbeda budaya. Suatu
obrolan humor dari para penutur bahasa/budaya yang sama akan membuat mereka
menertawakan kelucuan obrolannya. Sedangkan orang yang tidak mengerti bahasa
tersebut tidak akan bereaksi ikut tertawa.

9. Komunikasi bersifat nonsekuensial.


Proses komunikasi bisa jadi terjadi dalam tatanan acak; tidak linear, sirkuler,
atau bahkan helical4
Komunikasi bersifat nonsekuensial artinya pada hakikatnya komunikasi itu
bersifat dua arah. Saat seseorang berbicara pada yang lain pada saat yang sama

4
Yusuf,2021, hlm. 24, komunikasi bersifat nonsekuensial.

7
komunikan tersebut memberi pesan balik melalui bahasa nonverbal. Misalnya
ketika seorang lurah mengadakan rapat dengan para pegawainya menyampaikan
rencana kerja tiga bulan ke depan maka respon masing masing pegawainya
berbeda-beda. Ada yang dengan sikap serius menatap pak Lurah, ada yang
menganggu- kkan kepalanya, ada yang berkali-kali menguap pertanda mengantuk
atau ada juga yang sibuk mencatat pemaparan pak Lurah.

Para pakar komunikasi menyebutkan komunikasi sirkuler atau dua arah ini
dengan beberapa hal berikut, yaitu:

a. Adanya kesetaraan dalam komunikasi antara pengirim dan penerima.


Kesetaraan ini maksudnya antara komunikator dan komunikan sama-sama
menerima pesan.
b. Komunikasi bersifat timbal balik dua arah artinya komunikasi tidak bersifat
satu garis lurus linier.
c. Komunikasi bersifat saling memberi umpan balik antara komu nikator dan
komunikan.

10. Komunikasi bersifat prosesual, dinamis, dan transaksional.


Komunikasi merupakan proses yang berkesinambungan dan membe. rikan
pengalaman yang berbeda di setiap momennya bagi para pelaku komunikasi
walaupun kejadiannya diulang persis sama dengan keja- dian yang pertama.
Contohnya bila seorang laki-laki pergi ke museum melihat peninggalan zaman
purbakala lalu besoknya dia mengulang proses persis sama seperti yang dia
lakukan hari kemarin, maka haki. katnya dia mendapatkan pengalaman baru dan
kesan yang tidak dengan hari kemarin. Hal ini karena respon yang dia rasakan
saat hari kemarin dan hari kemarin berbeda. Jika hari kemarin dia mendapat- kan
pengetahuan baru tentang peninggalan zaman purbakala maka hari ini dia
mendapatkan pengalaman yang lebih detail. Artinya, setiap kejadian yang diulang
sama merupakan proses yang baru bagi pelaku komunikasi. Komunikasi sebagai
proses dinamis dan tran saksional hakikatnya manusia tidak akan merasakan saat
yang sama datang dua kali karena setiap proses komunikasi serentak dan saling
mempengaruhi. Sedikit atau banyak meninggalkan perubahan baik dari sisi

8
pengetahuan atau perubahan perilaku para komunikator. Dalam satu waktu para
komunikator saling berhubungan dan kita tidak bisa mengabaikan salah satu
komunikator karena komunikasi sama adalah proses.

5
Menurut Muhammad Irwan Saputra,Komunikasi bersifat prosesual
dinamis dan transkasional merupakan komunikasi yang bersifat kesinambngan,
Adapun Komunikasi pertama adalah akibat dari proses komunikasi sebelumnya,
proses komunikasi dinamis itu karena partisipasinya berubah sepanjang waktu,
Kita juga bisa mengalami perubahan akibat berkomunikasi, Contohnya Apabila
kita membujuk maka orang itu akan terbujuk.

11. Komunikasi bersifat irreversible.


Komunikasi sebagai sebuah perilaku yang menunjukkan terjadinya sebuah
peristiwa maka perilaku tersebut tidak dapat "diambil kembali". Maknanya adalah
sesuatu yang telah terjadi tidak bisa kita batalkan karena sudah terjadi. Misalnya,
ketika seorang pelayan menumpah- kan secangkir kopi kepada tamu di sebuah
café, sehingga membuat tamu tersebut marah besar. Maka pelayan tersebut tidak
bisa mengu- bah keadaan karena celana dan baju tamunya sudah basah dengan air
kopi. Pelayan hanya bisa meminta maaf dan membersihkan ampas kopi yang
menempel di baju dan celana tamu tersebut.

Dalam komunikasi setiap pesan yang kita kirimkan, kita tidak bisa
mengendalikan pengaruh pesan tersebut apalagi menghilangkan efek pesannya.
Seperti peristiwa di atas, pelayan tidak bisa mengen- dalikan amarah tamu sebagai
efek dari tumpahnya kopi kepada tamu tersebut. Komunikasi bersifat irreversible
artinya komunikasi tidak bisa dihapus begitu saja, dari setiap pelaku komunikasi
pasti ada efek yang meninggalkan bekas. Terlepas apakah efeknya negatif atau
posi- tif. Jika positif mungkin akan membuat bahagia namun sebaliknya bila
efeknya negative kita tidak bisa mengbatalkan peristiwa komuni- kasi yang sudah
terjadi. Oleh karena itu, sebagai pelaku komunikasi kita harus berhati-hati dalam
melakukan transaksi komunikasi karena bisa jadi menimbulkan dampak yang

5
Muhammad Irwan Saputra, komunikasi bersifat prosesual dinamis dan transkasional.

9
tidak kita inginkan. Kita tidak bisa meralat sebuah peristiwa yang terjadi, kita
hanya bisa memper- baiki hal-hal kecilnya namun dampak sebuah peristiwa atau
perilaku tetap akan membekas sebagai sebuah kejadian yang tidak menyenang-
kan. Seperti pepatah orang Inggris "to forgive but not to forget", ketika kita
menyakiti seseorang, mungkin kita bisa meminta maaf namun tidak bisa
menghilangkan ketersinggungan yang sudah terjadi.

12. Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah.


Komunikasi bukan panasea maksudnya yaitu komunikasi bukan satu-satunya
obat mujarab menyelesaikan konflik antar-manusia. Mungkin konflik yang terjadi
antar suku atau budaya atau antara peda- gang kaki lima dengan pemerintah bisa
jadi karena tidak terpenuhinya prinsip keadilan pihak yang bertikai sehingga
ketika dilakukan komunikasi melalui musyawarah tetap buntu karena pihak pihak
yang merasa teraniaya tetap tidak mendapatkan kepuasan. Larangan pemerintah
kepada pedagang kaki lima berjualan di tempat-tempat strategis pasti akan
menimbulkan konflik bila tidak disediakan tempat lain yang memungkinkan
pedagang menjual barang dagangannya. Walaupun pemerintah menyampaikan
larangan tersebut dengan komunikasi yang persuasif, para pedagang pasti tidak
akan menerima larangan tersebut.

Mukarom juga mengatakan Banyak persoalan dan konflik antar manusia


disebabkan oleh masalah komunikasi. Akan tetapi, komunikasi bukanlah panasea
(obat mujarab) untuk menyelasaikan persoalan atau tersebut mungkin berkaitan
dengan masalah struktural6. Agar komunikasi efektif, kendala struktural ini juga
harus diatasi. Misalnya, meskipun pemerintah bersusah payah menjalin
komunikasi yang efektif dengan warga Aceh dan warga Papua, tidak mungkin
usaha itu akan berhasil bila pemerintah memberlakukan masyarakat di wilayah-
wilayah itu secara tidak adil, dengan merampas kekayaan alam mereka dan
mengangkutnya ke pusat.

6
Mukarom, 2020, hlm.37, komunikasi bukan panasean untuk menyelesaikan berbagai masalah.

10
C. PENUTUP

 KESIMPULAN
Komunikasi mempunyai beberapa prinsip-prinsip yang harus diperhatikan
oleh seorang komunikan, dan prinsip-prinsip komunikasi mempunyai peran
penting untuk seseorang yang melakukan komunikasi baik secara individu
maupun dengan orang lain.

Adapun prinsip-prinsip komunikasi terbagi menjadi 12:

 Komunikasi adalah proses simbolik


 Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi
 Komunikasi punya di mensi isi dan dimensi hubungan
• Komunikasi berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan,
• Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu
• Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi
• Komunikasi bersifat sistemik
 Semakin mirip latar belakang social budaya semakin efektif komunikasi
 Komunikasi bersifat nonsekuensial
• Komunikasi bersifat prosesual, dinamis, dan transaksional
• Komunikasi bersifat irreversible
• Komunikasi bukan panasca untuk menyelesaikan berbagai masalah

11
DAFTAR PUSTAKA

Marlida, Siti. 2022.Prinsip-Prinsip Ilmu Komunikasi.Malang: Literasi


Nusantara Abadi.
https://serupa.id/prinsip-prinsip-komunikasi-penjelasan-lengkap-disertai-
contoh/
http://irawan.lecture.ub.ac.id/files/2016/09/pik-ppt5.pdf
https://abdulkadir.blog.uma.ac.id/wp-content/uploads/sites/124/2023/03/
Prinsip-Komunikasi-dan-Fungsi-Komunikasi.ppt
https://serupa.id/prinsip-prinsip-komunikasi-penjelasan-lengkap-disertai-
contoh/
https://serupa.id/prinsip-prinsip-komunikasi-penjelasan-lengkap-disertai-
contoh/

12

Anda mungkin juga menyukai