Anda di halaman 1dari 8

Makalah komunikasi Pendidikan

Pengantar komunikasi

DI SUSUN Oleh

NURFADLIA

210103014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT PARAHIKMA AISYIYAH SULSEL
D. Prinsip Komunikasi

1. Komunikasi Adalah Proses Simbolik


Salah satu kebutuhan pokok manusia, seperti di katakan sussanne K. Langer,adalah
kebutuhan kebutuhan simbolisasi atau penggunaan lambang. Dan itulah yangmembedakan
manusia dengan makhluk lainnya dengan keistimewaan mereka sebagaianimal symbolicum.
Lambang atau simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjuk suatulainnya,
berdasarkan kesepakatan sekelompok orang. Lambang meliputi kata-kata(pesan verbal), perilaku
non verbal, dan objek maknanya di sepakati bersama, misalnyamemasang bendera di halaman
rumah untuk menyatakan kehormatan atau kecintaanterhadap Negara kemampuan manusia
menggunakan lambang verbal memungkinkan perkembangan bahasa dan menangani hubungan
antara manusia dan objek baik nyatamaupun abstrak) tanpa kehadiran manusia dan objek
tersebut. Lambang adalah salahsatu kategori tanda. Hubungan antara tanda dengan objek dapat di
presentasikan olehikon dan indeks tidak memerlukan kesepakatan.
Ikon adalah suatu benda fisik yang menyerupai yang direpresentasikannya.Representasi
ini ditandai dengan kemiripan. Misalnya, patung soekarno adalah ikonsoekarno dan Foto anda di
KTP adalah ikon anda. Indeks adalah suatu tanda yang secaraalamiah merepresentasikan objek
lainnya. Istilah lain yang sering digunakan untukindeks adalah sinyal (signal), yang dalam
bahasa sehari-hari disebut juga gejala(symptom). Indek muncul berdasarkan hubungan antara
sebab akibat yang punyakedekatan eksistensi. Misalnya awan gelap indeks hujan yang akan
turun, sedangkanasap adalah indeks api.

a. Lambang bersifat sembarang, manasuka atau wewenang- wenang


Apa saja bisa dijadikan lambang, bergantung pada kesepakatan bersama. Alamtidak
memberikan penjelasan kepada kita mengapa manusia menggunakanlambang-lambang
tertentu untuk merujuk pada hal-hal tertentu baik yang konkretatau pun yang abstrak
b. Lambang pada dasarnya tidak mempunyai makna : kitalah yang memberi
makna pada lambang.Makna sebenarnya ada dalam kepala kita, bukan terletak pada
lambang itu sendiri.Persolan akan timbul bila para peserta komunikasi tidak memberi
makna yangsama pada suatu kata. Dengan kata lain, tidak ada hubungan yang alami
antaralambang dengan referent (objek yang ditujunya).
c. Lambang itu bervariasi,lambang itu bervariasi dari suatu budaya ke budaya
lain, dari suatu tempat ketempat lain, dari suatu konteks waktu ke konteks waktu lain.
Begitu juga lambangyang kita berikan pada lambang tersebut. Makna yang di berikan
kepada sesuatulambang boleh jadi berubah dalam perjalanan waktu, meskipun berubahan
maknaitu berjalan lambat. Misalnya, panggilan Bung yang pada zaman revolusi lazimdi
gunakan dan berkonotasi positif karena menunjukan kesederajatan kini tidak pouler lagi,
kecuali di gunakan oleh penyaji acara olah raga ketika berbicaranyadengan nara
sumbernya di studio TV.

2. Setiap Perilaku Mempunyai Potensi Komunikasi


Setiap orang tidak bebas nilai, pada saat orang tersebut tidak
bermaksudmengkomunikasikan sesuatu, tetapi dimaknai oleh orang lain maka orang
tersebutsudah terlibat dalam proses berkomunikasi. Gerak tubuh, ekspresi wajah
(komunikasinon verbal) seseorang dapat dimaknai oleh orang lain menjadi suatu
stimulus.

Kita tidak dapat tidak berkomunikasi (We cannot not communicate).Tidak berarti
bahwa semua perilaku adalah komunikasi. Komunikasi terjadi bila seseorang
memberikan makna pada perilaku orang lain atau perilakunya sendiri.
Contohnya anda minta seseorang untuk tidak berkomunikasi.Amat sulit baginya untuk
berbuat demikian, karena setiap perilakunya punya potensi untuk ditafsirkan. Kalau ia
tersenyum dia bisa di tafsirkan bahagia, kalauia cemberut ia di tafsirkan ngambek. Prinsip
ini menyadarkan kita bahwa setiap perilaku kita bisa menafsirkan
sesuatu karenanya kita kemudian sebaiknya was-wasdalam setiap tindakan agar tidak
menimbulkan pemaknaan yang tidak sesuai dengan keinginan kita

3.Komunikasi Punya Dimensi Isi Dan Dimensi Hubungan


Dimensi isi disandi secara verbal, sementara dimensi hubungan disandi
secaranonverbal. Dimensi isi menunjukan muatan (isi) komunikasi, yaitu apa
yangdikatakan. Sedangkan dimensi hubungan menunjukan bagaimana
caramengatakannya yang juga mengisyaratkan bagaimana hubungan para
pesertakomunikasi itu, dan bagaimana seharusnya pesan itu ditafsirkan. Sebagai
contoh,kalimat ‘aku benci kamu’ yang di ucapkan nada menggoda mungkin sekali jutru
berarti sebaliknya.
Tidak semua orang menyadari bahwa pesan yang sama bisa ditafsirkan berbeda
bila disampaikan dengan cara berbeda. Dalam komunikasi massa, dimensi isimerujuk
pada isi pesan sedangkan dimensi hubungan merujuk kepada unsur-unsurlain termasuk
juga jenis saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut.Pengaruh suatu
pesan juga akan berbeda bila disajikan dengan media yang berbeda.Cerita yang penuh
dengan kekerasan dan sensualitas yang disajikan televisi boleh jadimenimbulkan
pengaruh lebih hebat, misalnya dalam bentuk peniruan oleh anak anakatau remaja, bila di
bandingkan dengan penyajian cerita yang sama lewat majalah atauradio, karena televisi
memiliki sifat audio visual, sedangkan majalah mempunyai sifatvisual saja, dan radio
mempunyai sifat audio saja

4.Komunikasi Berlangsung dalam Berbagai Tingkat Kesengajaan


Komunikasi dilakukan dalam berbagai tingkat kesengajaan, dari komunikasi yang tidak
sengaja sama sekali (misal ketika anda melamun sementara orang memperhatikan anda) hingga
komunikasi yang benar-benar direnacanakan dan disadari (ketika anda menyampaikan suatu
pidato). Kesengajaan bukanlah terjadinya komunikasi. Meskipun kita sama sekali tidak
bermaksudmenyampaikan pesan kepada orang lain, perilaku kita potensial untuk ditafsirkanatau
tidak menafsirkan perilaku kita.Komunikasi dilakukan manusia dari yang tidak sengaja hingga
yang sengajadan sadar serta terencana melakukan komunikasi.
Kesadaran akan lebih tinggi ketika berkomunikasi dalam situasi-situasi khusus. Sebagai
contoh ketika kita bercakap-cakap dengan seorang yang baru dikenal tentunya akan berbeda cara
berkomunikasikita dibanding ketika kita bercakap-cakap dengan teman yang sudah biasa
bergaulsehari-hari. Akan tetapi kita juga akan bisa berkomunikasi dengan kesadaran yang lebih
tinggi dengan teman sehari-hari kita apabila teman tersebut menyampaikan berita yang sangat
menarik bagi kita.
Adanya perilaku-perilaku dalam berkomunikasi akan menimbulkan asumsi-asumsi orang
lain yang bisa benar atau belum tentu benar secara mutlak. Sebagaicontoh ketika seorang
mahasiswa mempresentasikan makalahnya dengan sering menggaruk-garuk kepalanya maka kita
akan berasumsi bahwa mahasiswa tersebut kurang siap, walaupun mahasiswa tersebut tidak
demikian. Untuk membuktikan bahwa niat atau kesengajaan bukan syarat mutlak berkomunikasi
dapat dilihat dari contoh kasus sebagai berikut ; Ketika anak muda yang belum tahu tata krama
Yogya-Solo berjalan di depan orang yang lebih tua pada masyarakat Yogyakarta dan Soloklasik
dan ia tidak membungkukkan badan maka dia akan dicap sebagai anak yang tidak punya tata
krama walaupun anak itu tidak sengaja

5.Komunikasi Terjadi Dalam Konteks Ruang Dan Waktu


Makna pesan juga bergantung pada konteks fisik/ruang, waktu, sosial, dan
psikologis.Waktu juga mempengaruhi makna terhadap suatu pesan, misalnyaorang menelpon
dini hari dengan siang hari akan berbeda. Kehadiran orang lain,sebagai konteks sosial juga akan
mempengaruhi orang-orang berkomunikasi,misalnya dua orang yang berkonflik akan canggung
jika ada disituasi berdua tidakada orang, namun dengan adanya orang ketiga, keeadaan akan bisa
lebih mencair.Seseorang yang berkomunikasi akan menimbulkan makna-makna
tertentu,sedangkan makna tersebut berhubungan dengan konteks fisik/ruang, waktu, sosial,dan
psikologis. Sebagai contoh bahwa komunikasi berhubungan dengan ruang adalahakan dianggap
“kurang sopan” apabila menghadiri acara protokoler dengan memakai.

6.Komunikasi Itu Bersifat Sistemik


Dalam diri setiap orang mengandung sisi internal yang dipengaruhi oleh latar belakang budaya,
nilai, adat, pengalaman dan pendidikan. Bagaimana seseorang berkomunikasi dipengaruhi oleh
beberapa hal internal tersebut. Sisi internal sepertilingkungan keluarga dan lingkungan dimana
dia bersosialisasi mempengaruhi bagaimana dia melakukan tindakan komunikasi.Setiap individu
adalah suatu sistem yang hidup (a living system). Komunikasi juga menyangkut suatu sistem dari
unsur-unsurnya. Setidaknya dua sistem dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi yaitu:
sistem internal (seluruh sistem nilaiyang dibawa oleh seorang individu ketika ia berpartisipasi
dalam komunikasi, yang iaserap selama sosialisasinya dalam berbagai lingkungan sosialnya) dan
sistemeksternal (sistem yang terdiri dari unsur-unsur dalam lingkungan di luar individu,termasuk
kata-kata yang ia pilih untuk berbicara, isyarat fisik peserta, dan temperaturruangan).Komunikasi
adalah produk dari perpaduan antara sistem internal dan sistemeksternal tersebut. Lingkungan
dan objek memengaruhi komunikasi kita namun persepsi kita atas lingkungan kita juga
memengaruhi cara berperilaku. Lingkungandimana para peserta komunikasi itu berada
merupakan bagian dari suatu sistem yanglebih besar

7.Komunikasi Bersifat Prosesual, Dinamis, dan Transaksional

Seperti juga waktu dan eksitensi, komunikasi tidak mempunyai awal dan
tidakmempunyai akhir, melainkan merupakan proses yang sinambung (Continous). Bahkan
kejadian yang sangat sederhanapun, seperti “Tolong ambil garam” melibatkanrangkaian kejadian
yang rumit bila pendengar memenuhi permintaan tersebut. Untuklebih memudahkan pengertian,
kita dapat megatakan bahwa peristiwa itu dimulaikEtika orang A meminta garam dan berakhir
ketika orang B membirikan garam itu. Namun kita tidak dapat mengukur peristiwa itu hanya
berdasarkan apa yang terjadiantara permintaan akan garam dan pemberian garam itu. Baik A atau
B telah merujuk pada pengalaman masa lalu mereka untuk merumuskan dan menafsirkan pesan
sertamenanggapinya secara layak.

Komunikasi sebagai proses dapat dianalogikan dalam pernyataan Heraclitusenam abad


sebelum Masehi bahwa “ seorang manusia tidak akan pernah melangkah di sungai yang sama
dua kali. Jadi dalam kehidupan manusia, tidak pernah saat yang samadatang dua kali. Pandangan
serupa juga dapat diterapkan pada fenomena berikut ini.Ketika Anda menonton sebuah film
Titanic misalnya untuk kedua kalinya keesokanharinya pada jam yang sama dan duduk dikursi
yang sama sekalipun, maka hakikatnya ilm itu bukanlah film yang sama, karena film yang anda
tonton kedua untuk keduakalinya itu adalah film yang pernah anda tonton sebelumnya.Begitu
jugalah komunikasi ; komunikasi terjadi sekali waktu dan kemudianmenjadi bagian dari sejarah
kita. Dalam proses komunikasi itu, para pesertamempengaruhi, seberapa kecil pun pengaruh itu,
baik lewat kaomunikasi verbalataupun lewat komunikasi nonverbal. Menanggapi salah satu
elemen komunikasi,misalnya pesan verbal saja dengan mengabaikan semua elemen lainya,
menyalahigambaran komunikasi yang sebenarnya sebagai proses yang sinambung dan
dinamisyang kita sebut sebagai transaksi. Transaksi menunjukan bahwa para pesertakomunikasi
saling berhubungan, sehingga kita tidak dapat mempertimbangkan salahsatu tanpa
mempertimbangkan lainnya.

E. Model Komunikasi

Menurut Agus Hendrayady, dkk dalam buku Pengantar Ilmu Komunikasi (2021), salah
satu karakteristik model komunikasi Lasswell adalah bersifat linier atau satu arah. Artinya hanya
komunikator yang aktif menyampaikan pesan. Sementara komunikan digambarkan hanya
menerima pesan dari komunikator, tanpa memberi umpan balik.

Model komunikasi ini menurut Lasswell mengkaji sebuah proses komunikasi yang ada
secara ilmiah dan mempusatkan pada setiap eleman turunan komunikasi yang dijabarkanya.
dimana elemen tersebut adalaha:Komunikator-Pesan-media-komunikan-efek. menurut Lasswell
5 elemen tersebut harus memempunyai keterkaitan satu sama lain sehingga komunikasi akan
berjalan dengan baik.

1. Who(Komunikator). Setiap komunikasi pasti mempunyai sumber untuk mengirimkan


pesan, dimana komunikator atau who disini dikaji menggunakan analisis control, dimana
analisis control merupakan bentuk individu atau kelompok yang mengatur jalanya
komunikasi, memeliki komunikasi dan ideologi komunikasi.
2. Says what(isi pesan). Says disini adalah isi pesan yang disampaikan atau diberikan pada
komunikan, bentuknya berupa symbol verbal ataua non verbal yang berbentuk
perasaan,nilai dan gagasan, pesan disini mempunyai tiga kompenen sendiri yaitu makna,
syombol dalam menyampaikan makna dan bentuk makna itu sendiri.
3. in wich Channel(Media/saluran). merupakan suatu alat yang digunakan dalam
berkomunikasi untuk menyampaikan pesan yang diberikan ke[ada komunikan, yang
bentuknya tatap muka atau tidak tatap muka.
4. To Whom (Komunikan). merupakan orang yang menerima pesan yang disampaikan oleh
komunikator yang berbentuk individu, negara atua suatu organisasi, To Whom disini
biasa disebut, Destination, listener, audience dan decoder
5. With What Effecf(dampak) merupakan dampak yang terjadi yang diterima oleh
komunikan atau komunikator setelah pesan yang dikirimkan sudah diterima oleh
komunikan, dampak itu sendiri bisa saja menjadi dampak negatif ataupun positif. dampak
positif biasnya adalah menambahnya wawasan dan pengetahuan sedangkan dampak
negatif seperti terjadinya perbedaan pendapat dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai