Anda di halaman 1dari 5

PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI

DOSEN PENGAMPU : LAILA QADARIAH, S.SOS., M.I.KOM

NIDN : 1129097201

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI


BANJARMASIN

2020
I. DASAR-DASAR KOMUNIKASI

A. RUANG LINGKUP ILMU KOMUNIKASI


Peristiwa komunikasi banyak kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Saat seseorang
sedang menyalakan lampu dengan menekan tombol listrik, dimana proses mulai dari tombol
ditekan sampai dengan menyalanya bola lampu itulah salah satu contoh peristiwa komunikasi.
Sepasang burung yang sedang berkicau bersahutan disebuah ranting juga adalah peristiwa
komunikasi. Bahkan dalam tubuh manusiapun terdapat peristiwa komunikasi, misalnya
bagaimana hubungan antara satu sel tubuh dengan sel tubuh lainnya sehingga seorang manusia
bisa bernapas, berdiri tegak dan sebagainya.
Namun peristiwa-peristiwa di atas apakah termasuk dalam studi ilmu komunikasi yang akan kita
bahas dalam mata kuliah Pengantar Ilmu Komunikasi ini?
Jawabannya sama sekali bukan! Karena yang dibahas dalam Ilmu Komunikasi adalah
Komunikasi Insani (human communication) bukan komunikasi listrik (engineering
communication), bukan komunikasi anatomi tubuh (cell communicaton) juga bukan komunikasi
antarhewan (animal communication),
Syarat utama komunikasi manusia adalah, pelaku utamanya harus manusia. Atau antar
manusia. Bukan antar manusia dengan hewan ataupun antar manusia dan benda.
Lalu bagaimana dengan seseorang yang sedang duduk sendirian sambal membaca buku atau
mendengarkan radio, apakah ini termasuk komunikasi antar manusia?
Jawabannya “Ya”. Karena orang tersebut sedang menerima atau menyimak pesan-pesan yang
dibuat oleh manusia yang ditujukan kepada manusia lain dengan menggunakan media buku atau
radio, meski tanpa ditemani oleh orang lain. Karena komunikasi antar manusia bisa berlangsung
secara tatap muka maupun melalui media.

B. PENGERTIAN KOMUNIKASI
Kata atau istilah komunikasi yang berasal dari Bahasa Inggris Communication secara
etimologis atau menurut asal katanya adalah dari Bahasa Latin Communicatus yang bersumber
dari kata Communis yang memiliki makna “berbagi” atau “menjadi milik Bersama” yaitu suatu
usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.
Banyak definisi komunikasi yang telah dibuat oleh para pakar berdasarkan bidang
ilmunya masing-masing. Karena banyak sekali disiplin ilmu yang telah memberi masukan
terhadap perkembangan ilmu komunikasi itu sendiri. Misalnya psikologi, sosiologi, antropologi
politik dan lain sebagainya.
Jadi pengertian komunikasi tidak sesederhana yang kita lihat sebab para pakar tersebut memberi
definisi menurut pemahaman dan perspektif masing-masing.
Harold D. Lasswell membuat sebuah definisi singkat bahwa cara yang tepat untuk
menerangkan suatu tindakan komunikasi adalah menjawab pertanyaan, “ Siapa yang
menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui saluran apa, kepada siapa, dan apa
pengaruhnya.”(1)
Everett M. Rogers, pakar Sosiologi Pedesaan Amerika membuat definisi sendiri tentang
komunikasi, yaitu :
“Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau
lebih, dengan maksud untuk tingkah laku mereka.”(1)
Definisi ini kemudian dikembangkan olehnya bersama pakar lain (D. Lawrence Kincaid,
menjadi sebuah definisi baru bahwa :
“Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan
pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling
pengertian yang mendalam.”
Definisi di atas mencoba menspesifikasikan hakikat suatu hubungan denga n adanya suatu
pertukaran informasi (pesan), dimana dia menginginkan adanya perubahan sikap dan tingkah
laku serta kebersamaan dlam menciptakan saling pengertian dari orang-orang yang ikut serta
dalam suatu proses komunikasi.
Walau belum mewakili semua definisi yang dibuat para ahli, namun dari definisi-definisi
di atas sedikit banyak kita telah dapat memperoleh gambaran seperti apa yang diungkapkan oleh
Shannon dan Weaver, bahwa komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh
mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak disengaja. Tidak terbatas pada bentuk
komunikasi menggunakan Bahasa verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan
teknologi.
Oleh karena itulah, jika kita berada dalam suatu situasi berkomunikasi, kita memiliki
beberapa kesamaan dengan orag lain, misalnya kesamaan bahasa atau kesamaan arti dari simbol-
simbol yang digunakan dalam berkomunikasi.

C. PRINSIP KOMUNIKASI
Kesamaan dalam berkomunikasi dapat diibaratkan dua buah lingkaran yang bertindihan
satu sama lain. Daerah yang bertindihan itu disebut kerangka pengalaman (field of
experience), yang menunjukkan adanya persamaan antara dua pihak dalam hal tertentu,
misalnya bahasa atau simbol.
Gambar 1. Prinsip komunikasi dalam gambar

Dari gambar 1 di atas, kita dapat menarik tiga prinsip dasar komunikasi, yaitu :
1. Komunikasi hanya bisa terjadi bila terdapat pertukaran pengalaman yang sama antara
pihak-pihak yang terlibat dalam proses komunikasi (sharing similar experience).
2. Jika daerah tumpang tindih (the field of experience) menyebar menutupi lingkaran A
atau b menuju terbentuknya lingkaran yang sama, makin besar kemungkinannya
tercipta suatu proses komunikasi yang mengena (efektif).
3. Akan tetapi, jika daerah tumpeng tindih ini semakin mengecil dan menjauhi sentuhan
kedua lingkaran, atau cenderung mengisolasi lingkaran masing-masing, itu artinya
komunikasi yang terjadi sangat terbatas. Bahkan besar kemungkinannya gagal dalam
menciptakan suatu proses komunikasi yang efektif.
4. Kedua lingkaran ini tidak akan bkisa saling menutupi secara penuh (100%) karena
dalam konteks komunikasi antarmanusia tidak pernah ada manusia yang memiliki
perilaku, karakter dan sifat-sifat yang persis sama. Walau orang kembar sekalipun
pasti memiliki perbedaan.

D. FUNGSI KOMUNIKASI
Mengambil pendapat Prof. Deddy Mulyana dalam buku Ilmu komunikasi Suatu
Pengantar berdasarkan kerangka berpikir William I. Gorden yang membagi fungsi
komunikasi menjadi empat. Menurutnya, fungsi-fungsi suatu peristiwa komunikasi
(communication event) tampaknya tidak sama sekali berdiri sendiri akan tetapi saling kait
mengkait dengan fungsi-fungsi lainnya, ,meskipun terdapat suatu fungsi dominan.
1. Fungsi komunikasi Sosial
Komunikasi itu penting umtuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri,
kelangsungan hidup untuk memperoleh kebahagiaan dan terhindar dari tekanan.
Konsep diri adalah pandangan kita mengeni siapa diri kita dan itu hanya bisa kita
peroleh lewat informasi yang diberikan orang lain kepada kita.
Konsep diri yang paling dini umumnya dipengaruhi oleh keluarga dan orang-orang
dekat. Merekalah yang disebut dengan significant other.
Merekalah yang pertama kali mengatakan lewat ucapan dan tindakan bahwa kkita
baik, bodoh, pintar nakal, rajin, jelek dan sebagainya. Merekalah yang mengajari kita
kata-kata pertama.
Orang berkomunikasi untuk menunjukkan dirinya eksis. Inilah yang disebut
aktualisasi diri atau pernyataan “eksistensi diri”.
Saat berbicara, kita sebenarnya sedang menyatakan bahwa “kita ada”.
2. Fungsi Komunikasi Ekspresif
Fungsi ini tidak otomatis bertujuan mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan
sejauh komunikasi tersebut menjadi instrument untuk menyampaikan perasaan-
perasaan (emosi) kita.
Perasaan tersebut dikomunikasikan terutama melalui pesan-pesan non verbal. Rasa
peduli, simpati, gembira, sedih, marah dan lain-lain memang dapat disampaikan lewat
kata-kata, namun terutama dikomunikasikan lewat perilaku non verbal.
3. Fungsi Komunikasi Ritual
Sering dilakukan secara kolektif. Suatu komunitas seringkali melakukan upacara-
upacara berlainan sepanjang tahun. Dalam acara tersebut orang akan mengucapkan
kata-kata dan menampilkan perilaku yang bersifat simbolik. Misalnya dalam acara
mandi-mandi pengantin atau orang hamil. Dalam komunikasi ritual ini seringkali
bersifat ekspresif yakni menyatakan perasaan terdalam seseorang.
4. Fungsi Komunikasi Instrumental
Fungsi ini mempunyai beberapa tujuan umum, yakni menginformasikan, mengajar,
mendorong, mengubah sikap dan keyakinan dan mengubah perilaku atau
menggerakkan tindakan dan juga untuk membujuk (persuasif).

Adapun menurut Effendi Gazali, fungsi utama komunikasi adalah :


1. To inform (menginformasikan)
Yakni memberikan informasi kepada orang lain tentang suatu peristiwa, masalah,
pendapat, pikiran, segala tingkah laku orang lain dan apa yang disampaikan orang
lain.
2. To educate (mendidik)
Yakni sebagai sarana Pendidikan. Karena melalui komunikasilah manusia dalam
suatu lingkungan masyarakat dapat menyampaikan segala bentuk pengetahuan, ide,
gagasan kepada orang lain sehingga orang lain dapat menerima segala bentuk
informasi yang kita berikan.
3. To entertaint (menghibur)
Yaitu untuk menghibur dan menyenangkan hati orang lain.
4. To influence (mempengaruhi)
Komunikasi juga berfungsi untuk mempengaruhi orang lain. Saling mempengaruhi
segala bentuk sikap dan perilaku orang lain agar mengikuti apa yang diharapkan si
pembuat pesan.

Anda mungkin juga menyukai