Anda di halaman 1dari 7

TERBATAS

LEMBAR TUGAS
NOMOR : LT /08b/VI/2007

BIDANG STUDI : TERITORIAL


SUB BIDANG STUDI : KOMUNIKASI
MATA PELAJARAN : PENG.ILMU KOMUNIKASI

KOMUNIKASI DAPAT MENIMBULKAN EFEK KONATIF


TERHADAP KOMUNIKATOR MAUPUN KOMUNIKAN

Globalisasi telah membuat masyarakat dunia menghadapi zaman yang sama


sekali baru dan belum pernah terjadi dalam sejarah kehidupan manusia
sebelumnya.Oleh karena itu dampaknya begitu luas dengan proses yang berlangsung
singkat,maka era globalisasi dapat dikatakan sebagai era revolusi peradaban
manusia.Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam skala luas dirasakan
serentak masyarakat dunia,
Komunikasi sebagai alat, tentunya komunikasi menjadi suatu seni tersendiri
yang dapat digunakan secara praktis. Komunikasi sebagai ilmu maupun profesi
keberadaannya semakin dibutuhkan masyarakat, bahkan mulai sejajar dengan profesi
lainnya yang telah terlebih dahulu mapan dan telah lama diakui masyarakat. Sebagai
ilmu, khususnya di tanah air, semakin banyak perguruan tinggi yang kini membuka
fakultas, jurusan, atau program studi Komunikasi.

Secara praktis pun kini banyak dunia industri, perdagangan, lembaga


pemerintahan, institusi militer, perusahaan swasta dan lembaga swadaya masyarakat
dan institusi lainnya semakin membutuhkan orang profesional dalam bidang
komunikasi. Secara profesi Komunikasi menjadi suatu pekerjaan yang menjanjikan
secara finansial maupun secara prestisius.Kendati sebagai ilmu maupun profesi bidang

TERBATAS
TERBATAS
2

Komunikasi dapat dikatakan paling depan dibandingkan ilmu dan profesi lainnya,
ternyata perkembangannya sangat pesat sekali.
Dalam tulisan ini untuk berbicara Komunikasi baik sebagai ilmu maupun sebagai
alat/fungsi, tidak mungkin tersaji semuanya, karena terlalu banyak sekali berbagai
fenomena, teori, perspektif bidang Komunikasi untuk ditulis. Mengacu kepada judul
tulisan ini, maka Komunikasi sebagai suatu pengantar dan alat perhubungan antara
satu dengn yang lainnya baik secara pribadi maupun kelompok.Dari hal yang telah
disebutkan diatas maka “Bagaimana komunikasi yang mampu menghasilkan
efek konatif baik terhadap komunikator maupun terhadap komunikan itu
sendiri “?
Komunikasi adalah merupakan suatu mekanisme yang menyebabkan terjadinya
hubungan antar manusia dan yang memperkembangkan semua lambang pikiran
bersama-sama dengan alat-alat untuk menyiarkannya dalam ruang dan merekamnya
dalam waktu (Charles Cooley), sedangkan menurut Harold Laswel mengatakan
bahwa komunikasi itu menjawab pertanyaan-pertanyaan siapa ( who), mengapa apa
(say what), melalui saluran apa (in which channel), kepada siapa (to whom), dengan
efek yang bagaimana (with what effect). Komunikasi adalah proses penyampaian
informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain, melalui penggunaan simbol-simbol
seperti kata-kata, gambaran, angka-angka, dan lain-lain.
Adanya tiga hal yang perlu diperhatikan untuk melakukan keberhasilan
komunikasi, tiga aspek itu adalah Komunikator, Pesan ( message), dan Komunikan.
Komunikator (pemberi pesan) adalah seseorang yang berperan sebagai komunikator
dan akan berupaya agar pesan yang disampaikan sampai kepada tujuan sehingga ia
akan lebih mudah menerima umpan balik ( feedback) dari komunikan pada saat yang
hampir bersamaan.

Pesan yang disampaikan oleh komunikator harus dapat dimengerti oleh


komunikan. Aspek pesan sangat menentukan apakah seseorang dalam hal ini
komunikator dapat menyampaikannya kepada komunikan dengan baik atau sebaliknya,

TERBATAS
TERBATAS
3

cara penyampaian pesan itu mungkin mempersulit seorang komunikan untuk


memahaminya. Komunikan pada dasarnya harus memahami apakah pesan yang
disampaikan oleh komunikator itu sesuai dengan keinginannya atau sebaliknya akan
merugikan dirinya. Seperti apa yang dikatakan oleh William Albig bahwa komunikasi itu
adalah proses pengoperan lambang-lambang yang mengandung pengertian antara
individu-individu (communication in the process of transmiting meaningful symbols
between individuals). Baik Albig maupun Cooley memiliki kesamaan yang mengatakan
bahwa komunikasi itu adalah proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang
lain.

Selain kedua orang ahli itu ada lagi seorang yang lebih dikenal mendefinisikan
pengertian komunikasi lebih lengkap dalam arti pengertian tersebut memiliki makna
yang menyangkut ketiga aspek tadi, yaitu aspek komunikator, aspek penerima pesan,
dan aspek pesan itu sendiri. Carl Hovland mendefinisikan komunikasi sebagai
berikut : komunikasi adalah sebagai proses di mana seseorang mengoperkan
perangsang-perangsang (biasanya lambang-lambang dalam bentuk kata-kata) untuk
merubah tingkah laku orang lain (komunikan). (As the process by which an individuals
(the communicator) transmits stimuli (usually verbal symbols) to modify the behavior of
other individuals (communicatees). (Effendy, 1977).
Keberhasilan komunikasi sangat ditentukan oleh adanya kesamaan pandangan
atau kesamaan makna yang diharapkan dapat menentukan keberhasilan komunikasi.
Wilbur Schramm menyatakan bahwa keberhasilan komunikasi itu sangat ditentukan
oleh seberapa jauh antara komunikator dan komunikan memiliki kesamaan makna.
Lebih jauh dikatakan bahwa komunikasi itu adalah sangat tergantung kepada kesamaan
makna di mana ruang lingkup pandangan seseorang dan ruang lingkup pengalaman
harus sama antara komunikator dan komunikan, dengan kata lain bahwa keberhasilan
komunikasi sangat ditentukan oleh adanya kesamaan antara frame of reference dan
field of experience . Dengan demikian menurut Schramm keberhasilan komunikasi akan
dapat dicapai. Berdasarkan pemahaman-pemahaman tersebut dapat ditarik kesimpulan

TERBATAS
TERBATAS
4

bahwa penyampaian isi pesan pada dasarnya mengandung arti seberapa jauh
seseorang dapat menyampaikan isi pesan dengan baik dan seberapa besar seorang
komunikan dapat cepat menerima isi pesan dengan baik.
Komunikasi antar persona adalah merupakan dasar dan kemampuan yang
harus dimiliki oleh setiap individu manusia sebagai makhluk sosial dalam kehidupan
bermasyarakat. Melalui komunikasi ini akan diperoleh suatu interaksi erat yang
mendasari keberhasilan komunikasi yang lebih luas. Pengetahuan yang mendalam akan
batasan komunikasi dari berbagai pendapat ahli, karakteristik dan hal–hal penting yang
perlu diperhatikan dalam mempelajari komunikasi ini akan berpengaruh terhadap
keberhasilan individu dalam interaksi sosialnya.

Adapun pengertian mengenai komunikasi antar pribadi ini salah satunya


dikemukakan oleh Tubbs dan Moss, yaitu “peristiwa komunikasi dua orang mencakup
hampir semua komunikasi informal, percakapan sehari-hari yang kita lakukan sejak saat
kita bangun pagi sampai kembali ke tempat tidur. Komunikasi ini juga merupakan
komunikasi yang mencakup hubungan antar manusia yang paling erat”. Karakteristik
khas mengenai bentuk komunikasi ini dapat dilihat dari aspek komunikator dan
komunikan yang berjumlah masing-masing satu orang atau lebih dari satu tetapi belum
merupakan kelompok, karena pihak-pihak yang terlibat merupakan pribadi-pribadi yang
mewakili dirinya sendiri. Media komunikasinya sebagian besar melalui tatap muka atau
menggunakan sarana lain seperti telepon, surat, dan sarana lainnya. sedangkan pesan
yang disampaikan tidak terlepas dari kondisi atau kepentingan pribadi masing-masing
pihak yang terlibat. Komunikasi antar pribadi terjadi di mana dan kapan saja.
Dalam berkomunikasi, setiap orang senantiasa mempunyai suatu tujuan, baik
implisit maupun eksplisit. Secara verbal, mungkin tujuannya tidak terungkap, namun
suasana dan keinginan hati setiap orang yang berkomunikasi mempunyai tujuan
tertentu. Kadang-kadang tujuan itu ditetapkan bersama-sama antara indvidu-
individu.Komunikasi antar pribadi menghasilkan hubungan yang timbal balik,
menciptakan serta mempertukarkan makna di mana setiap komunikasi akan

TERBATAS
TERBATAS
5

menghasilkan hubungan yang kemudian berkembang menjadi relasi. Komunikasi antar


pribadi merupakan sesuatu yang dipelajari.
Dalam komunikasi, terkandung pula prinsip bahwa pribadi yang satu
mempelajari hakikat pribadi yang lain. Secara tidak langsung, waktu berkomunikasi
kita memperhatikan kemampuan orang lain dalam hal mengungkapkan, menggunakan,
dan memilih kata-kata. Demikian pula kebiasaan-kebiasaan dalam menggunakan pesan
non verbal, seperti gerakan tubuh, raut muka dan nada suara sehingga kita
mempelajari sesuatu yang disukai ataupun yang tidak disukai orang lain. Komunikasi
kelompok kelanjutan dari komunikasi antar persona maka akan berkembang kepada
komunikasi kelompok yang berarti adanya komunikasi antara komunikator dengan
sekelompok orang yang jumlahnya lebih dari dua orang. Pengertian komunikasi
kelompok ini salah satunya dikemukakan oleh Effendi yaitu “komunikasi yang
berlangsung antara seorang komunikator dengan sekelompok orang yang jumlahnya
lebih dari dua orang. Sekelompok orang yang menjadi komunikan itu bisa sedikit yang
berarti kelompok itu kecil, komunikasi yang berlangsung disebut komunikasi kelompok
kecil, dan jika jumlahnya banyak berarti dinamakan komunikasi kelompok besar”.
Sedangkan perihal komunikasi dalam kelompok besar Effendy mengemukakan
bahwa komunikasi kelompok besar ditujukan kepada afeksi (perasaan) komunikan dan
prosesnya berlangsung secara linear. Pesan yang disampaikan oleh komunikator dalam
situasi komunikasi kelompok besar, ditujukan kepada afeksi komunikan, atau kepada
perasaannya. Contoh untuk komunikasi kelompok besar yaitu orasi atau pidato. Jika
pada komunikasi kelompok kecil umumnya bersifat homogen, maka komunikan pada
kelompok besar umumnya bersifat heterogen.
Komunikasi massa adalah suatu bentuk komunikasi yang menggunakan media
komunikasi massa. Komunikasi yang dilakukan ditujukan kepada sasaran publik yang
lebih luas, dan lebih bervariasi dibandingkan dengan komunikasi antar pribadi dan
komunikasi antar kelompok. Media komunikasi massa seperti radio, televisi, dan surat
kabar merupakan jenis media massa yang dapat dijadikan sarana untuk menjangkau
publik yang lebih luas. Pesan-pesan dalam komunikasi massa sangat terbuka bagi

TERBATAS
TERBATAS
6

seluruh pembaca, penonton, dengan karakteristik yang berbeda-beda maka dengan


demikian pesan yang akan disampaikan juga akan menghasilkan perbedaan-perbedaan
di dalam hasilnya.
Adapun karakteristik dari komunikasi massa ini yaitu bersifat umum yakni pesan
yang disampaikan terbuka untuk semua orang, komunikannya heterogen. Komunikasi
merupakan kegiatan yang didasarkan pada tujuan tertentu yaitu menciptakan sesuatu
efek pada komunikan atau pihak yang menerima pesan. Terdapatnya efek yang sesuai
dengan komunikator tersebut merupakan indikasi dari keberhasilan dari komunikasi
yang dilakukan. Adapun efek yang ditimbulkan dari komunikasi yaitu efek kognitif, efek
afektif, dan efek konatif. Efek kognitif berkaitan dengan pengetahuan atau informasi.
Penyampaian pesan dalam berkomunikasi dapat menyebabkan perubahan dalam aspek
kognitif seseorang, kelompok, ataupun secara massal. Sebagai Contoh yang paling
nyata adalah dalam kegiatan belajar mengajar di kampus, dimana seorang dosen
menyampaikan berbagai pesan yang berupa materi pelajaran kepada mahasiswa/i nya.
Adapun bentuk atau model komunikasi yang dapat menciptakan efek kognitif dapat
berupa komunikasi antar pribadi, kelompok maupun komunikasi massa. Namun dalam
komunikasi antar pribadi dan kelompok kecil, dapat berlangsung secara dua arah
sehingga dapat memberikan efek baik pada komunikator maupun komunikan.
Efek Afektif berkaitan dengan emosi atau perasaan. Pesan yang disampaikan
lewat kegiatan komunikasi dapat menyebabkan perubahan pada aspek emosi atau
perasaan seseorang, kelompok atau secara massal.Baik komunikasi antar pribadi,
kelompok atau komunikasi massa dapat menghadirkan efek ini, namun hanya sebatas
dalam pembentukan emosi saja. Tingkat pencapaian efek afektif ini tidak dapat
diperkirakan secara tepat, karena akan melibatkan berbagai aspek yang sifatnya sangat
subyektif.
Efek Konatif atau behavior berkaitan dengan perilaku. Melalui aspek ini sesorang
atau sekelompok orang melaksanakan tindakan dari apa yang telah diolah melalui
proses berpikir dan perasaan ataupun kombinasinya. Kehadiran efek ini harus didahului
oleh beberapa proses seperti pembentukan persepsi, perasaan dan sikap yang

TERBATAS
TERBATAS
7

kemudian menjadi perekat bagi seseorang atau sekelompok orang dalam melakukan
suatu perbuatan atau tindakan. Karena itu bentuk komunikasi antar pribadi, kelompok
ataupun komunikasi massa memiliki potensi untuk menciptakan efek konatif ini.
Dari Uraian di atas menerangkan bahwa komunikasi dalam berbagai bentuk dan
tujuannya mampu menimbulkan beragam efek baik terhadap komunikan maupun
komunikator. Sedangkan media massa, umumnya hanya mampu mempengaruhi
khalayak sampai ke tahap kognitif atau bahkan afeksi saja.
Namun seorang komunikator yang mahir dan dapat memanfaatkan media massa
harus menemukan metoda yang tepat untuk menyiarkan pesannya. Komunikasi antar
kelompok juga dapat menghadirkan efek konatif terhadap komunikan maupun
komunikator, namun komunikasi yang terjadi harus dua arah dan akan lebih
dimungkinkan jika anggota kelompok tidak berjumlah banyak.
Dari uraian tersebut diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa komunikasi antar
pribadi merupakan bentuk komunikasi yang paling efektif untuk menghadirkan efek
konatif baik terhadap komunikan maupun komunikator.
Semoga tulisan ini memiliki nilai manfaat dan guna untuk memberikan sumbang
pemikiran mengenai bentuk komunikasi yang dapat memberikan efek terhadap
komunikan dan komunikator.

TERBATAS

Anda mungkin juga menyukai