LANDASAN TEORI
2.1. Komunikasi
Komunikasi adalah saluran untuk melakukan dan menerima pengaruh mekanisme
perubahan, alat untuk mendorong mempertinggi motivasi dan juga perantara serta sarana
dimana kemungkinan suatu organisasi mencapai tujuannya. Perilaku manusia adalah
cermin yang paling sederhana, agar perilaku sesuai dengan tujuan organisasi., maka
harus ada kesesuaian antara keinginan karyawan dengan keinginan perusahaan. Pimpinan
perusahaan dalam melakukan selalu mengadakan komunikasi terhadap karyawan yang
berwujud pemberian perintah atau intruksi, bimbingan, penerangan, laporan dan
sebagainya. Adapun beberapa pengertian komunikasi antara lain : menurut Soewarno
Handaya Ningrat dalam Pengantar Ilmu Studi Dan Manajemen:
Komunikasi adalah proses interaksi atau hubungan saling pengertian satu sama
lain antara sesame manusia. Proses interaksi atau hubungan satu sama lain
yang dikehendaki oleh seorang dengan maksud agar dapat diterima dan
dimengerti antara sesamanya.
- Etnosentrisme
Etnosentrisme adalah sikap menganggap kebudayaan sendiri lebih unggul
daripada kebudayaan orang lain. Jika dalam komunikasi antarbudaya anda
menampilkan sikap etnosentrisme, maka faktor tersebut merupakan
hambatan bagi penciptaan suatu komunikasi yang efektif. Perhatikanlah
sasaran komunikasi anda, apakah dia tergolong sebagai seseorang dengan
derajat etnosentrisme yang tinggi? Jika benar maka anda akan sukar
memperoleh komunikasi antarbudaya yang efektif karena apa yang anda
katakan akan dianggapnya tidak ada.
- Empati
Sikap empati adalah sikap yang perlu dibangun melalui peletakan diri kita
kedalam hati orang lain. Bersikap empati berarti kita memasuki ruang dan
relung pikiran, perkataan, dan perasaan orang lain. Komunikasi antarbudaya
menuntut kita untuk memahami segala sesuatu dari mereka, pandangan dan
pendapat mereka yang kritis, inovasi yang mereka anjurkan, perasaan suka
dan duka yang mereka rasakan, hingga aktif dalam tindakan bersama.
- Keterbukaan
Berbagai penelitian, sebagaimana diungkapkan oleh De Vito,
mengemukakan bahwa gaya komunikasi antarpribadi yang terbuka dan luwes
lebih disukai dalam komunikasi manusia, keterbukaan merupakan faktor
penting dalam penciptaan dan pengembangan relasi yang maksimum.
- Kompleksitas Kognitif
Kompleksitas kognitif berkaitan dengan kerumitan isi pengetahuan tentang
suatu pesan yang sedang dibicarakan, komunikasi antarbudaya meliputi juga
isi tema-tema yang disukai oleh kedua belah pihak. Kebanyakan komunikasi
menjadi tidak efektif lantaran orang tidak memperhatikan tema atau isu
pembicaraan.
Memanggil teman
Mengukur
b. Menurut Situasi
Banyak kejadian yang berhubungan dengan situasi komunikasi dalam
tingkatan bahasa tubuh Korea. Hal ini mempengaruhi fungsi dan situasi yang
tepat dalam penggunaan gerakan itu sendiri. Oleh karena it, dapat dikatakan
perlunya mengakui perbedaan situasi ini. Perbedaan tersebut antara lain
sebagai berikut:
1. Ketika salam
2. Ketika bertemu orang
3. Ketika makan
4. Ketika duduk
5. Ketika berbicara
2. Membungkukkan badan
Gerakan memberi salam dengan merendahkan bahu 90 derajat berarti
menghormati atau mematuhi. Memberi salam dengan membungkuk 90 derajat
di Korea dapat mencerminkan maksud terselubung. Jika melihat film yang
berhubungan dengan anggota mafia atau geng jalanan, banyak digambarkan
memberi salam dengan membungkuk 90 derajat. Gerakan ini menggambarkan
dalam keadaan posisi yang sulit melindungi diri gerakan tersebut dimaksudkan
untuk mematuhi.