TINJAUAN TEORI
A. Pola Komunikasi
1. Pengertian Pola
Pola adalah bentuk atau model (atau lebih abstrak suatu set
peraturan) yang biasa digunakan untuk membuat atau untuk menghasilkan
suatu bagian dari suatu yang ditimbulkan. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia dijelaskan bahwa pola memiliki arti system atau cara kerja,
bentuk atau struktur yang tetap dimana pola itu sendiri bisa dikatakan
sebagai contoh atau cetakan. (M. imanudin,2014: 15[online]).
Komunikasi adalah sebuah proses dimana sebuah ide dialihkan
dari sumber kepada satu penerima atau lebih dengan maksud untuk
mengubah perilaku, tak terkecuali pada komunikasi antarpribadi.
Sehubungan dengan kenyataan bahwa komunikasi adalah sesuatu yang
tidak bisa dilepaskan dari aktivitas seseorang manusia, tentu masing-
masing orang mempunyai cara tersendiri, tujuan apa yang akan
didapatkan, melalui apa atau kepada siapa. (Nurudin,2010:28[online])
Masing-masing orang mempunyai perbedaan dalam
mengatualisasikan komunikasi tersebut. Oleh karena itu, dalam
komunikasi dikenal pola-pola tertentu sebagai manifestasi perilaku
manusia dalam berkomunikasi. Joseph A. Devito membagi pola
komunikasi menjadiempat, yaitu komunikasi antarpribadi, komunikasi
kelompok kecil, komunikasi publik dan komunikasi massa. (Nurudin,
2010:28 [online])
Dalam sebuah komunikasi dikenal dengan pola-pola tertentu untuk
manifestasi perilaku manusia dalam berkomunikasi. Istilah pola
komunikasi sendiri biasa disebut sebagai model, yaitu sebuah sistem yang
terdiri atas berbagai komponen-komponen yang berhubungan antar satu
16
17
B. Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
3. Proses Komunikasi
4. Bentuk-Bentuk Komunikasi
5. Fungsi komunikasi
6. Tujuan komunikasi
7. Hambatan-hambatan Komunikasi
b. Perbedaan emosi
e. Perbedaan status
f. Hambatan psikologis
C. Komunikasi Interpersonal
berbagi informasi dan perasaan antara individu dengan individu atau antar
individu didalam kelompok kecil. Muhibudin juga mendefinisikan
komunikasi antarpribadi dapat diartikan sebagai sebuah kegiatan
komunikasi yang dilakukan secara langsung antara seseorang dan orang
lainnya.
2. Ciri-ciri Komunikasi Interpersonal
8. Manajemen Konflik
D. Komunikasi Nonverbal
1. Guru
Dilihat dari hal tersebut guru memang sudah menjadi titik sentral
dalam terjadinya komunikasi dalam kelas, dimana guru dalam undang-
undang nomor 14 tahun 2005 yang tertuang dalam bab I pasal 1 ayat 1
dijelaskan bahwa guru adalah pendidik professional yang tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan
36
yang tidak bisa memotivasi anak untuk belajar lebih giat lagi. Bahkan,
sering kita temukan guru yang membiarkan anak yang tidak mengerjakan
pekerjaan rumah (PR), tidak memberi sanksi terhadap anak yang terlambat
ataupun membolos. Oleh karena itu, sangat penting memperhatikan guru
demi mengatasi kesulitan saat belajar pada anak khususnya untuk anak
berkebutuhan khusus yaitu tunagrahita. (Nindi Pratiwi, 2017: 49 [online]).
2. Siswa
Dalam proses belajar mengajar tidaklah lengkap jika yang ada
hanya seorang guru, tetapi dalam proses belajar mengajar juga dibutuhkan
siswa yang dengannya proses belajar mengajar dapat diwujudkan. Siswa
menjadi objek dalam sebuah proses belajar mengajar, dimana guru
memfasilitasi seluruh kebutuhan siswa dalam hal pengetahuan yang
diinginkan.
Siswa/siswi merupakan anak-anak yang belajar atau menuntut
ilmu pendidikan disekolah baik pada tingkat PAUD (Pendidikan Anak
Usia Dini), TK (Taman Kanak-anak), SD (Sekolah Dasar), SLTA
(Sekolah Lanjutan Tingkatan Pertama), dan SLTA (Sekolah Lanjutan
Tingkat Atas) bahkan pada sekolah SLB (Sekolah Luar Biasa). Setiap
siswa memiliki latar belakang yang berbeda-beda namun memiliki satu
tujuan ketika mereka berada disekolah yaitu belajar untuk menuntut ilmu
pendidikan. Siswa-siswa kelak akan menjadi penerus generasi bangsa dan
berguna bagi negaranya, maka dari itu mereka berhak mendapatkan
pembekalan ilmu yang bemutu dari sekolahnya.
3. Sekolah Luar Biasa
Sekolah luar biasa merupakan sekolah bagi peserta didik yang
memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena
kelainan fisik, emosional, mental sosial, bahkan yang memiliki pontensi
kecerdasan diatas rata-rata atau biasa disebut anak memiliki bakat
istimewa. Selain itu, sekolah luar biasa khusus dirancang untuk
memenuhi setiap kebutuhan unik dari setiap siswanya.
Para siswa harus diberi kesempatan untuk mencapai potensi
38
4. Tuna Rungu
1. Infeksi
F. Pembelajaran Daring
G. PENELITIAN TERDAHULU