PEMBAHASAN
2.1 Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi berupa pesan, ide, gagasan dari
komunikator ke komunikan (penerima pesan) sehingga memberikan efek, reaksi atau
tanggapan balik dari penerima pesan dengan menggunakan media atau alat berupa simbol-
simbol yang digunakan untuk memindahkan pesan. Komunikasi merupakan proses
penyampaian informasi simbol-simbol yang didengar, dilihat dan dimengerti tetapi
penyampaian infomasi secara keseluruhan termasuk perasaan orang yang menyampaikan
informasi tersebut (Cahyono, 2020).
Menurut Mulyana komunikasi merupakan interaksi antara satu orang dengan orang lain
atau dengan kata lain terjadinya interaksi antara sumber pemberi pesan dengan penerima
pesan sehingga terjadi pemahaman atas pesan yang disampaikan. Sedangkan Komala
mengemukakan komunikasi adalah suatu interaksi, proses simbolik yang menghendaki
orang-orang mengatur lingkungannya dengan membangun hubungan antar sesama melalui
pertukaran informasi untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain serta berusaha
mengubah sikap dan tingkah laku (Maulana, 2017).
Melalui komunikasi, individu bisa melakukan interaksi antara satu dengan yang lainnya
dalam memperoleh tujuan bersama yang sudah ditetapkan mampu memahami sikap dan
perasaan antara kedua belah pihak. Hal ini merupakan fungsi dasar dalam komunikasi.
Keberhasilan komunikasi terjadi apabila komunikator dan komunikan mampu menafsirkan
sama terhadap isi pesan atau informasi yang disampaikan (Novianti dan Sondakh, 2017).
Untuk mencapai komunikasi yang efektif, seorang komunikator selain dituntut untuk
mengenal dirinya terlebih dahulu, dia juga harus memiliki kepercayaan (credibility), daya
tarik (attractiveness), dan kekuatan (power). Selain itu, yang menentukan keberhasilan
komunikasi adalah homophily, yaitu adanya kesamaan yang dimiliki oleh seorang
komunikator dengan khalayak. Untuk melakukan komunikasi secara efektif dan efisien harus
didukung oleh kemampuan sang komunikator dalam menyampaikan informasi atau pesan
(Juanda, 2017).
Menurut Gary Cronkhite dalam Rosady, (2003:89) ada 4 pendekatan atau asumsi pokok
memahami komunikasi, yaitu :
a. komunikasi merupakan suatu proses.
b. Komunikasi merupakan pertukaran pesan.
c. Komunikasi merupakan suatu interaksi yang bersifat multidimensi. Yaitu berkaitan
dengan dimensi dan karakter komunikator, pesan yang akan disampaikan pada
media yang dipergunakan, komunikasi yang menjadi sasaran dan dampak-dampak
yang timbul.
d. Komunikasi merupakan interaksi yang mempunyai tujuan-tujuan tertentu atau
maksud ganda.
Dalam melakukan komunikasi terdapat proses pertukaran pesan atau penyampaian
pesan antara komunikator dengan komunikan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang
bisa menimbulkan dampak dan saling pengertian terhadap isi pesan (Suprapto, 2009).
Mendefinisikan komunikasi tidaklah begitu sulit, sehingga banyak para ilmuwan
membuat definisinya. Untuk dapat mengetahui dan memahami makna komunikasi, maka
dikemukakan definisi komunikasi secara etimologi, terminologi dan paradigmatis.
A. Definisi komunikasi secara etimologi
Komunikasi secara etimologi yaitu pengertian komunikasi yang ditinjau dari asal usul
kata atau sumber bahasa. Komunikasi berupa suatu kata yang asal katanya dari berbagai
bahasa. Dalam bahasa Latin, komunikasi itu adalah communicare yang berarti berbagi
(Afdjani, 2014: 5). Selain itu disebut juga communication yang bersumber dari asal kata
communis,, berarti sama makna. Kata communis berasal dari akar kata communico yang
berarti berbagi (Effendi,1997:9). Dengan demikian, maka komunikasi secara etimologi dari
bahasa latin berarti berbagi dengan sama makna.
Selain dari bahasa Latin, komunikasi juga dapat dilihat dalam bahasa Inggris yaitu
communicate dan communication (Suyomukti, 2012: 56). Communicate merupakan kata
kerja dan communication adalah benda. Communicate sebagai kata kerja memiliki 4 maknya,
yaitu :
a. Komunikasi yaitu bertukar pikiran, perasaan dan informasi.
b. Komunikasi yaitu aktivitas seseorang untuk menjadikan orang lain tahu dan paham.
c. Komunikasi yaitu aktivitas seseorang untuk membuat orang lain sama (sama
makna).
d. Komunikasi yaitu aktivitas manusia untuk mempunyai sebuah hubungan yang
simpatik.
Kemudian communication sebagai kata benda memiliki 4 makna sebagaimana
diuraikan sebagai berikut :
a. Komunikasi yaitu pertukaran simbol, pesan-pesan yang sama dan informasi.
b. Komunikasi yaitu proses pertukaran di antara individu-individu melalui sistem
simbol yang sama.
c. Komunikasi yaitu seni untuk mengekpresikan gagasan-gagasan.
d. Komunikasi yaitu ilmu pengetahuan tentang pengiriman informasi.
Berdasarkan makna komunikasi baik sebagai kata kerja maupun kata benda dapat
diketahui bahwa komunikasi yang dilakukan manusia bermaksud merajut persamaan dengan
manusia lain. Seseorang yang melakukan proses komunikasi selalu mengharapkan partisipasi
dari orang lain atau bertindak sesuai dengan tujuan dan harapan atau pesan yang
disampaikan. Dengan demikian, maka secara etimologi komunikasi adalah pertukaran pesan
baik berupa pikiran, perasaan ataupun informasi melalui simbol yang sama.
B. Definisi komunikasi secara terminologi
Secara terminologi maksudnya melihat makna komunikasi menurut istilah. Secara
umum komunikasi diartikan sebagai proses penyampaian pesan dari suatu sumber
(komunikator) kepada penerima (komunikan). Sumber atau komunikator dalam komunikasi
itu beragam, bisa manusia hewan dan lainnya, begitu juga dengan penerima atau komunikan
pesan. Bilamana dalam penyampaian pesan, sumber dan penerimanya manusia, maka
aktivitas itu disebut komunikasi manusia (human communication) ( Widyananda, 2020).
Komunikasi manusia adalah proses melalui individu di dalam hubungan, kelompok,
organisasi dan masyarakat membuat dan menggunakan informasi untuk berhubungan satu
sama lain dan lingkungan (Ruben dan Stetwart, 2013: 19). Kemudian, bila penyampaian
pesan dilakukan oleh lawan dan ditujukan kepada hewan disebut sebagai komunikasi hewan.
Seperti, komunikasi gajah dengan gajah, semut berkomunikasi dengan sebut dan sebagainya.
Selain itu, komunikasi juga dapat berlangsung antara manusia dengan Tuhan
penciptanya. Penyampaian pesan oleh manusia kepada Tuhan dan sebaliknya dari Tuhan
kepada makhluk disebut sebagai komunikasi transedental (Ridwan, 2013: 195). Bencana
alam seperti banjir, gunung meletus, kabut asap dan lain sebagainya merupakan contoh pesan
yang disampaikan Tuhan kepada makhluknya. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Al-
Quran surat Al-Rum [30] : 44.
Komunikasi meupakan aktivitas yang amat penting dan tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman tentang makna komunikasi. Menurut
Littlejohn ada tiga faktor yang harus ada pada konsep komunikasi.
a. Komunikasi harus terbatas pada pesan yang sengaja diarahkan kepada orang lain
dan diterima oleh mereka.
b. Komunikasi harus mencakup semua perilaku yang bermakna bagi penerima, apakah
disengaja ataupun tidak.
c. Komunikasi harus mencakup pesan-pesan yang dikirimkan secara sengaja, namun
sengaja ini sulit ditentukan.
Komunikasi adalah sebuah proses sistematis dimana orang berinteraksi dengan dan
melalui simbol untuk menciptakan dan menafsirkan makna. Dari pengertian itu, ada tiga kata
kunci yaitu proses, sistematis dan simbol. Pertama proses, berarti sedang berlangsung dan
selalu bergerak, bergerak semakin maju dan berubah secara terus menerus. Kedua sistematis,
berarti bahwa terjadi dalam suatu sistem yang saling berhubungan memengaruhi satu sama
lain. Ketiga simbol, yaitu mencakup pesan verbal dan non verbal, seni dan musik.
Dengan demikian, maka secara terminologi komunikasi adalah proses penyampaian
pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media untuk menciptakan dan
menafsirkan makna.
C. Komunikasi secara Paradigmatis
Komunikasi secara paradigmatis adalah definisi komunikasi yang disampaikan oleh
para ahli (ilmuwan). Definisi yang disampaikan bersifat intensional dan mengandung tujuan
tertentu, sehingga harus dilakukan perencanaan. Penyampaian dapat dilakukan secara lisan
ataupun tulisan dengan berbagai jenis mediaseperti media massa dan media non massa.
Media massa seperti surat kabar, radio, televisi atau film, sebagainya (Widyananda, 2020).
Komunikasi merupakan proses penyampaian suatu pesan dari komunikator kepada
komunikan dengan tujuan untuk mengubah pengetahuan (kognitif) atau mengubah sikap
(afektif), atau mengubah perilaku (behavioral) baik dilakukan secara langsung atau tatap
muka (face to face) maupun tidak langsung atau melalui media teknologi. Komunikasi
sebagai proses dengan mana simbol verbal dan nonverbal dikirimkan, diterima dan diberi arti
(Yetty, 2017).
Suatu pesan dapat diterima dengan baik, bilamana memperhatikan empat hal yang
mempengaruhinya yaitu keterampilan, sikap, pengetahuan, sistem sosial-budaya. Sukses
seseorang dalam berkomunikasi tergantung pada keterampilan yang dimiliki orang tersebut.
Demikian juga sikap, karena sikap mempengaruhi perilaku seseorang. Kegiatan komunikasi
akan dirintangi oleh sejauh mana pengetahuan seseorang mengenai topik tertentu. Seseorang
tidak akan dapat mengkomunikasi mengenai topik tertentu manakala orang tersebut tidak
menguasai topik yang dibicarakannya (Erlina, 2014).
Sekitar empat puluh tahun yang lalu tepatnya 1976, Frank Dance dan Carl Larson
mengidentifikasi definisi komunikasi yang berbeda satu sama lainnya. Hasilnya ada 126
definisi komunikasi yang berbeda satu sama lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi
itu kompleks, sehingga dapat dilihat dari berbagai perspektif atau pandangan. Suyomukti
(2012: 56) mengatakan bahwa “perbedaan definisi mengenai komunikasi disebabkan oleh
tiga faktor yaitu komunikasi dilihat dari tingkat observasi atau derajat keabstrakannya;
komunikasi dengan tingkat kesengajaan; dan komunikasi dengan tingkat keberhasilan dan
diterimanya pesan”.
a. Pertama komunikasi dilihat dari tingkat observasi atau deraajat keabstrakannya.
Faktor ini mengklasifikasikan komunikasi atas dua sifat yaitu komunikasi umum
dan komunikasi khusus. Komunikasi yang bersifat umum adalah komunikasi
dimana adanya proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya
dalam kehidupan. Tidak ada kehidupan manusia yang terlepas dari proses
komunikasi. Sedangkan komunikasi yang bersifat khusus adalah komunikasi yang
digunakan sebagai alat (instrument) untuk tujuan dan bidang-bidang khususnya
dalam kehidupan. Tujuan komunikasinya seperti mengirimkan pesan militer,
perintah dan sebagainya melalui telepon, telegraf, radio, kurir dan sebagainya.
b. Kedua komunikasi dengan tingkat kesengajaan. Komunikasi dilakukan secara sadar
yaitu pesan dan tindakan mengirimkan pesan dilakukan secara sadar atau sengaja.
Komunikasi dipahami sebagai situasi-situasi yang memungkinkan komunikator
mentransmisikan suatu pesan kepada komunikan. Sesuai dengan faktornya tingkat
kesengajaan, maka aktivitas komunikasinya dilakukan secara sengaja atau disadari.
Tujuan dilakukan komunikasi untuk memberikan atau mengubah pengetahuan
(kognitif) ataupun perilaku (behavioral) si komunikan atau penerima pesan.
c. Ketiga komunikasi dengan tingkat keberhasilan dan diterimanya pesan. Komunikasi
dilihat dari segi keberhasialan dan diterimanya pesan dari komunikator kepada
komunikan (penerima). Komunikasi ini dimaknai sebagai proses pertukaran
informasi untuk mendapatkan saling pengertian atau pemahaman (Mukhlis, 2013).
Selanjutnya untuk melihat pengertian komunikasi secara paradigmatis, maka diuraikan
beberapa pendapat para ahli yang diperoleh dari berbagai literatur. Claude Shannondan
Waren Weaver memberikan definisi komunikasi pada tahun 1949 masehi. Shannon adalah
seorang ahli matematika sedangkan Weaver adalah seorang peneliti penyakit kanker.
Menurut kedua ilmuwan ini komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang salim
mempengaruhi satu sama lainnya, baik dilakukan sengaja ataupun tidak sengaja, baik
menggunakan verbal ataupun nonverbal (Cangara, 2012: 22).
Shannon dan Weaver memaknai komunikasi sebagai alat dalam berinteraksi.
Tujuannya adalah untuk saling mempengaruhi. Komunikasi itu dapat berlangsung secara
sengaja maupun tidak disengaja menggunakan pesan verbal ataupun nonverbal. Kemudian
pada 1981, Roger bersama D. Lawrence Kincaid mengungkapkan definisi lain tentang
komunikasi. Menurut mereka, komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih
membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada
gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam.
Harold D. Laswell sebagaimana dikutip oleh Muhammad mengatakan bahwa
komunikasi adalah siapa, mengatakan apa, dalam media apa, kepada siapa, dan apa efeknya.
Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan
melalui media dengan menimbulkan efek. West dan Turner mengartikan komunikasi sebagai
proses sosial yang memosisikan individu-individu menggunakan simbol-simbol untuk
menciptakan dan menginterprestasikan makna dalam lingkungan mereka.
Prof. Onong Uchjana Effendy mendefinisikan komunikasi adalah proses penyampaian
pesan (pikiran atau perasaan) dari komunikator kepada komunikan. Pikiran berupa gagasan,
informasi, opini dan lain-lain. Sedangkan perasaan berupa keyakinan, kepastian, keragu-
raguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan, dan sebagainya.
Dengan demikian, maka komunikasi secara paradigmatis adalah proses penyampaian pesan
verbal maupun nonverbal baik berupa pikiran, perasaan ataupun informasi dari komunikator
kepada komunikan melalui media dengan menimbulkan efek yakni berubah pengetahuan,
sikap atau perilaku (Suprapto, 2009)
Nilai pribadi adalah suatu nilai yang berkaitan dengan upaya manusia memperoleh
identitas pribadi melalui komunikasi secara satu dengan yang lainnya. Nilai hubungan yaitu
komunikasi merupakan cara utama manusia berhubungan dengan manusia lainnya baik
secara verbal maupun nonverbal. Nilai profesional bermakna bahwa kesuksesan profesional
berkaitan erat dengan keterampilan berkomunikasi. Nilai budaya bermakna komunikasi
verbal dan nonverbal mencerminkan latar belakang budaya dan pemahaman (Golung, 2016).
Bermacam-macam persepsi dari para ahli mengenai komunikasi organisasi ini tapi
dari semuanya itu ada beberapa hal yang umum yang dapat disimpulkan yaitu:
Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu sistem terbuka yang kompleks yang
dipengaruhi oleh lingkungannya sendiri baik internal maupun eksternal. Komunikasi
organisasi meliputi pesan dan arusnya, tujuan, arah dan media.
c. Melakukan pengorganisasian terhadap sumber daya manusia dan sumber daya lainnya
dengan cara efektif.
e. Mengendalikan prestasi
3. Menyatakan perasaan dan emosi. Memberi peluang bagi para pemimpin dan
anggota organisasi untuk bertukar informasi yang berkaitan dengan perasaan dan emosi.
Ada dua fungsi komunikasi organisasi, yaitu organisasi yakni fungsi umum dan fungsi
khusus.
1. Fungsi Umum
b) Komunikasi berfungsi untuk “menjual” gagasan dan ide, pendapat, fakta, termasuk
menjual sikap organisasi dan sikap tentang sesuatu yang merupakan subyek layanan.
Contohnnya: public relations (humas), pameran, ekspo, dll.
2. Fungsi khusus
2.3 Muhammadiyah
1. Menegakkan keyakinan tauhid yang murni sesuai dengan ajaran Allah swt yang
dibawa oleh Rasulullah yang disyariatkan sejak Nabi Nuh hingga Nabi Muhammad saw.
2. Memahami agama dengan menggunakan akal pikiran sesuai dengan jiwa ajaran
Islam untuk menjawab dan menyelesaikan persoalan-persoalan kehidupan yang bersifat
duniawi.
3.Menyebarluaskan ajaran Islam yang bersumber pada alQur’an sebagai kitab Allah
yang terakhir untuk umat manusia sebagai penjelasannya.
4 Mewujudkan amalan-amalan Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga dan
masyarakat. Lihat Tanfidz Keputusan Musyawarah Wilayah ke-39 Muhammadiyah Sumatera
Barat tahun 2005 di Kota Sawahlunto.