Anda di halaman 1dari 5

HAKIKAT KOMUNIKASI

A. Pengertian Komunikasi

Komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-


orang mengatur lingkungannya dengan (1) membangun hubungan antarsesama
manusia; (2) melalui pertukaran informasi; (3) untuk menguatkan sikap dan
tingkah laku orang lain; dan (4) berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu
(Book dalam Cangara [2011: 20]).

Secara lebih detail, komunikasi antarmanusia yang dimaksud adalah komunikasi


yang menggambarkan bagaimana seseorang menyampaikan sesuatu
pesan/informasi lewat simbolsimbol verbal dan/atau nonverbal kepada orang lain
sehingga si penerima pesan/informasi menafsirkan pesan tersebut dan terjadi
perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan sesuai dengan tujuan dan
maksud si pengirim pesan

B. Pentingnya Komunikasi

Cangara (2011: 11-12) menyatakan bahwa sebaiknya semua manusia mempelajari


ilmu komunikasi karena hal tersebut akan mendatangkan manfaat bagi manusia, di
antaranya:

a. Komunikasi yang baik dengan orang lain akan membantu orang tersebut dalam
karier dan pergaulan. Karyawan yang bisa berkomunikasi dengan baik akan lebih
mudah mendapatkan promosi di tempat kerja. Orang yang berkomunikasi dengan
baik akan mudah diterima dan disenangi banyak orang. Singkat kata, terampil
berkomunikasi akan membuka pintu silaturahmi dan persahabatan.

b. Komunikasi yang baik akan menempatkan seseorang pada posisi yang


dihormati dan dihargai.

c. Komunikasi yang baik akan memberikan peluang dan potensi keberhasilan


yang lebih besar kepada seseorang untuk berkarier di berbagai bidang.

d. Penguasaan keterampilan berkomunikasi, komputer, dan bahasa asing adalah


tiga ranking teratas dalam penilaian dalam hampir semua lamaran pekerjaan.

C. Komponen Komunikasi

Secara umum, ada lima komponen dasar komunikasi yang cukup dikenal dan
dipahami secara luas oleh masyarakat yang merujuk definisi komunikasi yang
dikemukakan oleh Harold Lasswell, yaitu:
a. Sumber informasi (source). Disebut juga pengirim informasi (sender),
penyandi (encoder), komunikator (communicator), pembicara (speaker) atau
originator. Sumber informasi atau source adalah pihak yang berinisiatif atau
mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi bisa jadi seseorang/individu,
kelompok, organisasi, perusahaan bahkan suatu negara.

b. Pesan. Pesan adalah apa yang disampaikan oleh pengirim kepada penerima.
Pesan merupakan seperangkat simbol verbal dan atau nonverbal yang mewakili
perasaan, nilai, gagasan, pikiran atau maksud dari pengirim pesan

c. Saluran atau media. Saluran atau media dalam komunikasi adalah alat atau
wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya kepada penerima
pesan.

d. Penerima (receiver). Sering juga disebut sasaran/tujuan (destination),


komunikate (communicattee), penyandi balik (decoder) atau khalayak (audience),
pendengar (listener), penafsir (interpreter), yakni orang atau sekelompok orang
yang menerima pesan dari si pengirim pesan.

D. Fungsi Komunikasi

William I. Gorden, di mana dijelaskan ada empat fungsi komunikasi (Mulyana,


2009: 5-38), sebagai berikut:

1. Fungsi Sosial Komunikasi Jika ada orang yang tidak berkomunikasi


dengan orang lain, maka bisa dikatakan bahwa orang tersebut “tersesat”
dalam pergaulan sosial. Dengan berkomunikasilah manusia bisa
mendapatkan rujukan dan pedoman untuk mengartikan situasi apapun
yang ia hadapi dalam kehidupan. Komunikasi juga merupakan mekanisme
untuk menyosialisasikan norma-norma dan budaya pada suatu masyarakat
serta mewariskannya kepada generasi selanjutnya. Alfred Korzybski
(Mulyana, 2009: 7) menyatakan bahwa kemampuan manusia
berkomunikasi menjadikan manusia sebagai “pengikat waktu” atau time-
binder. Ini merujuk kepada kemampuan manusia mewariskan apa saja
kepada generasi selanjutnya, apakah pengetahuan, keterampilan, nilainilai,
norma, budaya, bahkan keyakinan dan agama
2. 2. Fungsi Ekspresif Fungsi ekspresif komunikasi adalah untuk
menyampaikan dan menyalurkan emosi, perasaan, dan pikiran. Perasaan-
perasaan tersebut bisa disalurkan melalui simbol-simbol verbal dan atau
nonverbal. Seorang ibu menunjukkan rasa sayang kepada anaknya dengan
membelai kepala anaknya. Seorang guru memberikan penghargaan hasil
optimal yang diperoleh peserta didiknya dengan mengacungkan jempol
dan memberikan salam selamat. Mahasiswa memprotes kebijakan
penguasa dengan berdemo atau seorang mahasiswa mengungkapkan
perasaannya terhadap seorang dosen melalui status di dinding akun
Facebook atau Twitter-nya.
3. Fungsi Ritual Fungsi ini erat kaitannya dengan fungsi ekspresif. Biasanya
dilakukan secara kolektif atau bersama, seperti upacara, perayaan, kegiatan
keagamaan yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu oleh komunitas
atau umat beragama tertentu yang dalam antropologi disebut “rites of
passage”.
4. Fungsi Instrumental Fungsi instrumental mempunyai beberapa tujuan
umum, yaitu menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap
dan keyakinan dan mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan dan
bertujuan menghibur. Semua tujuan tersebut bersifat persuasif atau
membujuk. Sebagai instrumen, komunikasi bisa digunakan untuk
membangun atau mempertahankan suatu hubungan namun juga bisa
sebaliknya. Komunikasi berfungsi sebagai instrumen untuk mencapai
tujuan-tujuan hidup baik tujuan jangka pendek seperti untuk mendapatkan
pujian, menumbuhkan kesan positif, memperoleh simpati, dan sebagainya.
Hal ini juga bisa dilakukan dengan pengelolaan kesan (impression
management), yaitu taktik verbal maupun nonverbal seperti berbicara
sopan, mengobral janji, dan berpakaian necis. Semua itu dilakukan agar
orang lain memiliki pandangan terhadap diri kita sebagaimana yang kita
harapkan

E. Prinsip Komunikasi

a. Komunikasi hanya bisa terjadi bila terdapat pertukaran pengalaman yang


sama antara pihak-pihak yang terlibat dalam proses komunikasi (sharing
similar experience).

b. Jika daerah tumpang-tindih (the field of experience) menyebar menutupi


lingkaran A atau B, menuju terbentuknya suatu lingkaran yang sama, maka
makin besar kemungkinantercipta suatu proses komunikasi yang
efektif/mengena. Demikian juga berlaku sebaliknya.

c. Kedua lingkaran tersebut tidak akan bisa saling menutup secara penuh (100
persen) karena dalam konteks komunikasi antarmanusia tidak pernah ada
manusia di atas bumi ini yang memiliki perilaku, karakter, dan sifat-sifat yang
persis sama sekalipun mereka dilahirkan secara kembar
F. Model komunikasi
1. Model S-R Model stimulus-respons atau S-R adalah model komunikasi
yang paling sederhana dan menggambarkan komunikasi sebagai proses
aksi dan reaksi.
2. Model Aristoteles Aristoteles adalah tokoh pertama yang mengkaji
komunikasi dengan tujuan persuasi dan merupakan perumus model
komunikasi pertama. Model komunikasi Aristoteles yang menekankan
pada tiga unsur dasar komunikasi (speaker, message, dan listener) menjadi
dasar bagi ahli komunikasi lain untuk membuat model komunikasi yang
lebih baru.
3. Model Lasswell
Lasswell melalui model komunikasi yang dikemukakannya tahun 1948 ini,
menekankan pada tiga fungsi yang diemban oleh komunikasi dalam
masyarakat yaitu; a. Pengawasan lingkungan. Mengingatkan anggota-
anggota masyarakat akan bahaya dan peluang dalam lingkungan. b.
Korelasi berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespon
lingkungan. c. Transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi
lainnya. Selanjutnya, Lasswell juga menjelaskan fungsi pendidik sebagai
pihak yang membantu menghubungkan/mengorelasikan atau
mengumpulkan respons orang-orang terhadap informasi baru serta anggota
keluarga dan pendidik di sekolah dalam mengalihkan warisan sosial.
Dalam modelnya, Lasswell menekankan pada aspek-aspek penting
komunikasi yang dirangkum dalam kalimat yang sudah cukup dikenal
yaitu “who says what in which channel to whom with what effect”.
Khusus untuk pendidik, unsur “in which channel” perlu menjadi catatan
khusus karena menekankan pada keberadaan saluran atau media yang
membantu sampainya pesan dari komunikator kepada komunikan. Media
di sini di samping mempermudah sampainya pesan juga berfungsi untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran (learning quality).
4. Model Berlo Model ini dikenal juga dengan model SMCR yang
merupakan singkatan dari source (sumber) yaitu pihak yang menciptakan
pesan baik seseorang maupun kelompok, message (pesan) yaitu
isi/informasi yang disampaikan yang dapat juga diartikan sebagai
terjemahan gagasan ke dalam kode simbolik seperti bahasa dan isyarat,
channel (saluran/medium) yaitu melalui apa pesan disampaikan/media
pembawa pesan, dan receiver (penerima) yaitu orang yang menjadi
sasaran/tujuan komunikasi.
5. Model Tubbs Tubbs menggambarkan model komunikasi yang sesuai
dengan konseptualisasi komunikasi sebagai proses transaksional di mana
kedua peserta komunikasi sebagai pengirim sekaligus juga sebagai
penerima pesan.
REFERENSI

Ansyar, Mohammad. 2015. Kurikulum (Hakikat, Fondasi, Desain &


Pengembangan. Jakarta: Kencana-Prenadamedia Group.
Anwar, Gentasri. 2003. Retorika Praktis: Teknik dan Seni Berpidato. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Bambang Warsita. 2008. Teknologi Pembelajaran; Landasan dan Aplikasinya.
Jakarta: Rineka Cipta.
Canggara, Hafied. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.
___________. 2013. Perencanaan & Strategi Komunikasi. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
Carnegei, Dale. 2010. The Magic Of Speaking (Meningkatkan Kepercayaan Diri
dan Memengaruhi Orang Lain dengan Public Speaking). Jakarta: PT Ufuk
Publishing House.
DeVito, Joseph A. 1994. Human Communication: The Basic Course. New York:
Harper Collins Publisher.
Effendy, Onong Uchjana. 2007. Ilmu Komunikasi (Teori dan Praktik). Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai