Anda di halaman 1dari 30

KESEHATAN REPRODUKSI

“Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi”

Dosen : Elinawati, SST

D III KEBIDANAN STIKES TUANKU TAMBUSAI


RIAU 2014
KONSEP DASAR KESPRO

RUANG
PENGERTIAN
LINGKUP
KESPRO
KESPRO

HAK–HAK REPRODUKSI
TUJUAN DAN
& INDIKATOR
SASARAN ASUHAN
TERPENUHINYA HAK
KEBIDANAN DALAM
REPRODUKSI
KESPRO SESEORANG
SEJARAH KESEHATAN REPRODUKSI

 Perubahan paradigma dalam pengelolaan


masalah kependudukan dan pembangunan
dari pendekatan pengendalian populasi dan
penurunan fertilitas / KB

Menjadi pendekatan yang berfokus pada


kesehatan reproduksi dan hak reproduksi
perorangan.
Target Kespro 2015
• Akses terhadap pendidikan dasar th 2015
• Semua fasilitas kes menyediakan metode KB aman & efektif,
pely kebidanan, pencegahan & penanganan ISR dan IMS serta
metoda pelindung PI langsung atau rujukan.
• Mengurangi kesenjangan antara pemakaian kontrasepsi dg
proporsi individu yg ingin membatasi jml anak atau
menjarangkan kehamilan, tanpa mengunakan target.
• Memastikan 60% persalinan dg nakes
• Pelayanan pencegaha HIV untuk laki-laki dan perempuan muda
usia 15- 24 th, termasuk penyediaan kondom laki-laki dan
perempuan dg sukrela, konseling & tindak lanjut.
4
12/19/2019
A. PENGERTIAN KESEHATAN REPRODUKSI


Secara harfiah Reproduksi berasal dari kata re =
kembali dan produksi = membuat atau menghasilkan.
Jadi istilah reproduksi mempunyai arti suatu proses
kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan
demi kelestarian hidupnya.
“Organ reproduksi” adalah alat tubuh yang berfungsi
untuk reproduksi manusia
Pengertian kesehatan reproduksi menurut
beberapa ahli

1) Kespro adalah kesehatan secara fisik, mental, dan


kesejahteraan sosial secara utuh pada semua hal yang
berhubungan dengan sistem dan fungsi serta proses
reproduksi dan bukan hanya kondisi yang bebas dari penyakit
dan kecacatan (BKKBN, 2011)
2) Kespro menurut WHO adalah kesejahteraan fisik, mental, dan
sosial yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau
kecacatan dalam segala aspek dengan yang berhubungan
dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya.
3) Kespro adalah kesehatan secara menyeluruh mencakup fisik,
mental dan kehidupan sosial yang berkaitan dengan alat,
fungsi serta proses reproduksi (Anonim, 2007)
Kespro adalah kesehatan
secara fisik, mental dan
kesejahteraan sosial secara
utuh pada semua hal yang
berhubungan dengan sistem,
fungsi serta proses
reproduksinya
Agar dapat melaksanakan fungsi reproduksi secara sehat, dalam
pengertian fisik, mental, dan sosial diperlukan beberapa prasyarat sbb :
 Pertama, melakukan upaya agar tidak ada kelainan anatomis dan
fisiologis baik pada perempuan maupun laki-laki.
 Kedua, baik laki-laki maupun perempuan memerlukan landasan
psikis yang memadai agar perkembangan emosinya berlangsung
dengan baik
 Ketiga, setiap orang hendaknya terbebas dari kelainan atau
penyakit baik langsung maupun tidak langsung mengenai organ
reproduksinya
 Keempat, seorang perempuan hamil memerlukan jaminan bahwa
ia akan dapat melewati masa tersebut dengan aman.
Secara luas meliputi :

1. Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir


2. Keluarga Berencana
3. Pencegahan & penanggulangan ISR termasuk PMS, HIV/AIDS
4. Pencegahan & Penanggulangan komplikasi aborsi
5. Kesehatan reproduksi remaja
6. Pencegahan & penanganan infertilitas
7. Kanker pd usia lanjut & Osteoporosis
8. Berbagai aspek kesehatan reproduksi lain
1. Kesehatan Ibu & Bayi BAru Lahir

Upaya Pencegahan Kematian Ibu & Bayi :


•  ketidaksetaraan gender
• Memperbaiki status gizi perempuan
•  akses pendidikan pada remaja putri
• Penanganan profesional pd persalinan
• Sistem rujukan efektif
• Semua perempuan hamil mendapat asuhan antenatal
• Partisipasi masyarakat
U/ meningkatkan akses pely. KB di
Indonesia :
• Kemudahan akses
• Ketersediaan kontrasepsi
• Akses lebih penting dr pd keinginan
u/ memakai kontrasepsi
3.Pencegahan & Penanggulangan ISR, PMS,
HIV/AIDS

Pelayanan Terpadu
• Meningkatkan akses thd pely. Kesehatan
reproduksi
• Jangkauan ke kelompok” yg belum terlayani
• Meningkatkan efisiensi & efektivitas
4. Kespro Remaja

Pembekalan pengetahuan yg diperlukan remaja


putri meliputi :
1. Perkembangan fisik, kejiwaan & kematangan seksual
remaja
2. Proses reproduksi yg bertanggung jawab.
3. Pergaulan yg sehat  laki” & Perempuan
4. Persiapan pra nikah
5. Kehamilan & persalinan, serta cara pencegahannya.
5. Pely. Kespro Usia Lanjut

Pely. Yg sesuai u/ kespro usia lanjut :


1. Konseling (diet, olahraga, gaya hidup sehat )
2. Masalah uroginekologi kronis
3. Kanker payudara
4. Osteoporosis
5. Pilihan kontrasepsi
6. Menopause
7. Terapi sulih hormon
8. Pengaruh HIV/AIDS thd lansia
9. Penuaan yg sehat
Lanjutan Ruang Lingkup….

Strategi intervensi nasional penanggulangan


masalah kespro di Indonesia

Paket Pelayanan Kespro Essensial (PKRE)


1. Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir
2. Keluarga Berencana
3. Kesehatan Reproduksi Remaja
4. Pencegahan & Penanggulangan ISR
termasuk PMS, HIV/AIDS

Paket Pelayanan Kespro Komprehensif (PKRK)


PKRE ditambah dengan Kesehatan Reproduksi
pada Usia Lanjut.
4 Komponen prioritas
kespro, yaitu :
RUANG 1. Kesehatan ibu dan
LINGKUP BBL
KESPRO 2. KB
3. Kespro Remaja
4. Pencegahan dan
penanganan PMS
termasuk HIV/AIDS
PENDEKATAN YANG DITERAPKAN DALAM RUANG LINGKUP
KESPRO PENDEKATAN SIKLUS HIDUP

Dalam pendekatan siklus hidup dikenal 4


tahap, yaitu :
1. Konsepsi
2. Bayi dan anak
3. Usia subur
4. Usia lanjut
Pendekatan siklus hidup

6.Anak usia
7. Remaja sekolah 5.
BALITA

8. Usia
Subur 4. BAYI

9. Usia 3. Bayi
Tua menyusui ASI
eksklusif &
1. Konsepsi BUSUI
(Bumil & 2. BBL &
janin) BULIN
Usia Tua Bayi dan anak
 Perhatian pada problem meno/andropause ASI Eksklusif dan penyapihan yang layak
Perharatian pada anak laki2 dan perempuan Tumbang anak, pemberian makanan dengan gizi
pada penyakit utama degeneratif, termasuk seimbang
rabun, gangguan mobilitas dan osteoporosis Imunisasi & MTBS
Deteksi dini kangker rahim dan kangker Pencegahan & penanggulangan kekerasan
prostat Pendidikan dan kesempatan yg sama pd anak laki2
& perempuan

Pendekatan siklus hidup konsepsi


Perlakuan yg sama terhadap janin
laki2/perempuan
Pelayanan antenatal, persalinan aman
dan nifas, serta pelayanan BBL
Usia subur Remaja
Kehamilan & persalinan yg aman Gizi seimbang
Pencegahan kecacatan dan kematian akibat
Informasi tentang kespro
kehamilan pada ibu dan bayi
Menjaga jarak kelahiran dan jumlah kehamilan Pencegahan kekerasan, termasuk seksual
dengan penggunaan alat kontrasepsi (KB) Pencegahan tehadap ketergantungan napza
Pencegahan terhadap PMS/HIV/AIDS Perkawinan pada usia yg wajar
Pelkes reproduksi berkualitas
Pencegahan dan penanggulanagan masalah aborsi
Pendidikan, peningkatan keterampilan
secara rasional Peningkatan penghargaan diri
Deteksi dini kangker payudara dan leher rahim Peningkatan pertahanan terhadap godaan dan
Pencegahan dan manajemen infertilitas
C. TUJUAN DAN SASARAN ASUHAN KEBIDANAN DALAM
KESPRO

1. Tujuan Utama

“Meningkatkan kesadaran kemandirian wanita dalam mengatur


fungsi dan proses reproduksinya, termasuk kehidupan
seksualitasnya, sehingga hak-hak reproduksinya dapat
terpenuhi, yg pada akhirnya menuju peningkatan kualitas
hidupnya”
2. Tujuan Khusus
a) Meningkatkan kemandirian wanita dalam
memutuskan peran dan fungsi reproduksinya
b) Meningkatkan hak dan tanggung jawab sosial
wanita dalam menentukan kapan hamil, jumlah dan
jarak kehamilan
c) Meningkatnya peran dan tanggung jawab sosial pria
terhadap akibat dari perilaku seksual dan
fertilitasnya kepada kesehatan dan kesejahteraan
pasangan dan anak2nya
d) Dukungan yang menunjang wanita untuk membuat
keputusan yang berkaitan dengan proses reproduksi
3. Sasaran Askeb dalam Kespro
a) Penurunan 33 % angka prevalensi anemia pada wanita (usia 15-49
tahun)
b) Penurunan angka kematian ibu hingga 59 %
c) Peningkatan jumlah wanita yang bebas dari kecacatan/gangguan
sepanjang hidupnya sebesar 15 %
d) Penurunan proporsi BBLR (<2,5%) menjadi kurang dari 10%
e) Pemberantasan tetanus neonatorum kurang dari 1 kasus/1000 kel hidup
disemua kab.
f) Semua individu dan pasangan mendapatkan akses informasi dan
pelayanan pencegahan kehamilan (4T)
g) Pemanfaatan pelkes dan pemeriksaan pengobatan PMS minimal
mencapai 70%
D. HAK–HAK REPRODUKSI & INDIKATOR
TERPENUHINYA HAK REPRODUKSI SESEORANG

Menurut Depkes RI (2002), ada 7 hak


reproduksi seseorang.

Menurut ICPD (1994) ada 12 hak reproduksi


seseorang
Setiap orang baik laki-laki maupun perempuan
(tanpa memandang perbedaan kelas sosial, suku,
umur, agama, dll) mempunyai hak yang sama untuk
memutuskan secara bebas dan bertanggung jawab
(kepada diri, keluarga & masyarakat) mengenai
jumlah anak, jarak antar anak, serta untuk
menentukan waktu kelahiran anak dan dimana akan
melahirkan.
Menurut Depkes RI (2002), ada 7 hak reproduksi seseorang antar
lain :
1. Setiap orang berhak m’peroleh standar pelayanan
Kespro yg baik  penyedia pelayanan harus
memberikan pelayanan kespro yg b’kualitas dg
m’p’hatikan kebutuhan klien shg m’jamin keselamatan
dan keamanan klien.

2. Setiap perempuan dan laki-laki sebagai pasangan


atau individu b’hak m’peroleh informasi lengkap
tentang seksualitas, kes.pro & manfaat serta efek
samping obat-obatan, alat & tindakan medis yg
digunakan utk mengatasi masalah kespro.

3. Setiap orang memiliki hak utk memperoleh yan. KB


yg aman, efektif, terjangkau, dpt diterima, sesuai
dg pilihan, tanpa paksaan dan tdk melanggar hukum.
……… Lanjutan

4. Setiap perempuan b’hak m’peroleh yan.kes yg dibutuhkannya, yg


memungkinkannya sehat dan selamat dalam menjalani kehamilan
dan persalinan serta m’peroleh bayi yg sehat.

5. Hubungan suami-istri didasari penghargaan thdp pasangan masing-


masing & dilakukan dlm situasi & kondisi yg diinginkan bersama,
tanpa unsur pemaksaan, ancaman dan kekerasan.
6. Para remaja (ð & ♂ ) b’hak m’peroleh informasi yg tepat,
dan benar tentang reproduksi remaja shg dpt b’perilaku
yg sehat dan menjalani kehidupan seksual yg
bertanggung jawab.

7. Setiap ð & ♂ b’hak mendapat informasi yg mudah


diperoleh, lengkap dan akurat mengenai penyakit menular
seksual.
7 indikator derajat kespro masyarakat

1. Makin tinggi AKI, maka makin rendah derajat kespro


2. Makin tinggi AKB, maka makin rendah derajat kespro
3. Makin rendah angka cakupan pelayanan KB, maka makin
rendah derajat kespro
4. Makin tinggi jumlah ibu hamil dengan 4T, makin rendah derajat
kespro
5. Makin tinggi jumlah anemia dan KEK, makin rendah derajat
kespro
6. Makin rendah perlindungan bagi perempuan terhadap
penularan PMS, makin rendah derajat kespro
7. Makin rendah pemahamam laki2 terhadap pencegahan dan
penularan PMS, maka makin rendah derajat kespro
NEXT WEEK..

MASALAH-MASALAH
KESPRO YANG SERING
TERJADI
BY : ERLINAWATI, SST
februari, 2014

Anda mungkin juga menyukai