Anda di halaman 1dari 14

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia tidak dapat dipisahkan dari
upaya peningkatan kualitas pendidikan yang sekarang ini sedang menjadi sorotan
dan harapan banyak orang di Indonesia. Wujud dari proses pendidikan yang
paling rill terjadi dilapangan dan bersentuhan langsung dengan sasaran adalah
berupa kegiatan belajar mengajar pada tingkat satuan pendidikan. Kualitas
kegiatan belajar mengajar atau sering disebut dengan proses pembelajaran tentu
saja akan berpengaruh terhadap mutu pendidikan yang output-nya berupa sumber
daya manusia.

Kegiatan pembelajaran merupakan proses transformasi pesan edukatif berupa


materi belajar dari sumber belajar kepada pembelajar. Dalam pembelajaran terjadi
proses komunikasi untuk menyampaikan pesan dari pendidik kepada peserta didik
dengan tujuan agar pesan dapat diterima dengan baik dan berpengaruh terhadap
pemahaman serta perubahan tingkah laku. Dengan demikian keberhasilan
kegiatan pembelajaran sangat tergantung kepada efektifitas proses komunikasi
yang terjadi dalam pembelajaran tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi pembelajaran?
2. Apa Saja Unsur-unsur Komunikasi Pembelajaran ?
3. Sebutkan Teknik Komunikasi dalam Pembelajaran ?
4. Apa Tujuan Komunikasi Pembelajaran ?
5. Apa bentuk-bentuk komunikasi dalam pembelajaran?
6. Apa saja hal-hal Perlu diperhatikan seorang guru dalam berkomunikasi
dengan Peserta didik?
7. Apa dasar-dasar komunikasi efektif dalam pembelajaran?
8. Sebutkan Hambatan-hambatan Komunikasi Pebelajaran ?
C. Tujuan
1. Memahami definisi komunikasi pembelajaran.
2

2. Menyebutkan Unsur-unsur Komunikasi Pembelajaran ?


3. Menjelaskan Teknik Komunikasi dalam Pembelajaran ?
4. Menjelaskan Tujuan Komunikasi Pembelajaran ?
5. Mengetahui bentuk-bentuk komunikasi dalam pembelajaran.
6. Mengetahui apa saja yang perlu diperhatikan seorang guru dalam
berkomunikasi dengan peserta didik.
7. Mengetahui dasar-dasar komunikasi efektif dalam pembelajaran.
8. Menyebutkan Hambatan-hambatan Komunikasi Pebelajaran.
3

BAB II

PEMBAHASAN

1. Definisi Komunikasi dalam Pembelajaran


A. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah inti semua hubungan sosial, apabil orang telah
mengadakan hubungan tetap, maka sistem komunikasi yang mereka lakukan
akan menentukan apakah sistem tersebut dapat mempererat atau
mempersatukan mereka, mengurangi ketegangan atau melenyapkan
persengketaan apabila muncul.1
Menurut Hardjana, sebagaimana dikutip oleh Endang Lestari G dalam
Alex, secara etimologis komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu cum,
sebuah kata depan yang artinya dengan, atau bersama dengan, dan kata umus,
sebuah kata bilangan yang berarti satu. Dua kata tersebut membentuk kata
benda communio, yang dalam bahasa Inggris disebut communion, yang
mempunyai makna kebersamaan, persatuan, persekutuan, gabungan, pergaulan,
atau hubungan.Karena untuk ber-communio diperlukan adanya usaha dan kerja,
maka kata communion dibuat kata kerja communicare yang berarti membagi
sesuatu dengan seseorang, tukar menukar, membicarakan sesuatu dengan
orang, memberitahukan sesuatu kepada seseorang, bercakap-cakap, bertukar
pikiran, berhubungan, atau berteman.Dengan demikian, komunikasi
mempunyai makna pemberitahuan, pembicaraan, percakapan, pertukaran
pikiran atau hubungan.2
Menurutnya Wilbur Schramm dalam Alex, komunikasi merupakan
tindakan melaksanakan kontak antara pengirim dan penerima, dengan bantuan
pesan; pengirim dan penerima memiliki beberapa pengalaman bersama yang
memberi arti pada pesan dan simbol yang dikirim oleh pengirim, dan diterima
serta ditafsirkan oleh penerima.3

1
Ngainun Naim, Dasar-Dasar Komunikasi Pendidikan (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,
2011), hlm.17.
2
Kurniawan Alex, Komunikasi dalam Pembelajaran,
dalamhttp://kurniawaalex.blogspot.co.id/, diakses pada tanggal 10 September 2016.
3
Ibid.,
4

Menutut Koencoro Komunikasi diartikan sebagai proses penciptaan arti


terhadap gagasan atau ide yang disampaikan. Pemahaman ini menempatkan
tiga komponen yaitu pengirim, pesan, dan penerima pesan pada posisi yang
seimbang. Proses ini menuntut adanya proses encoding oleh pengirim dan
decoding oleh penerima, sehingga informasi dapat bermakna.4
Jadi bisa disimpulkan bahwa Komunikasi adalah penyampaian informasi
yang dilakukan seseorang pengirim ke orang lain dengan tujuan tertentu yang
dapat ditafsirkan sendiri oleh penerima informasi.
B. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan
sistemik yang bersifat interaktif dan komunikatif antara pendidik (guru) dengan
siswa, sumber belajar, dan lingkungan untuk menciptakan suatu kondisi yang
memungkinkan terjadinya tindakan belajar siswa.5
Menurut Sardiman AM dalam bukunya yang berjudul “Interaksi
danMotivasi dalam Belajar Mengajar” menyebut istilah pembelajaran dengan
interaksi edukatif.Menurut beliau, yang dianggap interaksi edukatif adalah
interaksi yang dilakukan secara sadar dan mempunyai tujuan untuk mendidik,
dalam rangka mengantar peserta didik ke arah kedewasaannya. Pembelajaran
merupakan proses yang berfungsi membimbing para peserta didik di dalam
kehidupannya, yakni membimbing mengembangkan diri sesuai dengan tugas
perkembangan yang harus dijalani.6

Dapat disimpulkan bahwa komunikasi pembelajaran yaitu suatu proses


penyampaian informasi dari seorang pendidik ke peserta didik untuk mencapai
sebuah keberhasilan dalam belajar secara efektif dan efisien.

Sumber adalah dasar yang digunakan di dalam penyampaian pesan, yang


digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri.Sumber dapat berupa
orang, lembaga, buku, dan sejenisnya.Dalam hal sumber ini yang perlu kita

4
Ibid.,
5
Anonim, Komunikasi Pembelajaran, dalam http://www.gudangteori.xyz, diakses pada
tanggal 10 September 2016.
6
Awan Dwi Putra, Dasar Komunikasi Pembelajaran, dalam
http://ilmupengetahuan446.blogspot.co.id, diakses pada tanggal 11 September 2016
5

perhatikan kredibilitas terhadap sumber (kepercayaan) baru, lama, sementara


dan lain sebagainya. Apabila kita salah mengambil sumber maka
kemungkinan komunikasi yang kita lancarkan akan berakibat lain dari yang
kita harapkan.
a. Pesan (Message)
Adalah apa yang dikomunikasikan kepada penerima.Ada juga yang lain
yang mendefinisikan pesan sebagai seperangkat symbol verbal / non verbal
yang mewakili perasaan,nilai,gagasan atau maksud. Pesan adalah keseluruhan
daripada apa yang disamaikan oleh komunikator. Pada seharusnya
mempunyai inti pesan (pesan) sebagai pengaruh di dalam usaha mencoba
mengubah sikap dan tingkah laku komunikan. Pesan dapat disampaikan
secara panjang lebar, namun yang perlu diperhatikan dan di arahkan kepada
tujuan akhir dari komunikasi.
b. Media (Channel)
Saluran / alat/wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan
pesanya kepada penerima. Saluran komunikasi selalu menyampaikan pesan
yang dapat diterima melalui panca indera atau menggunakan media.
c. Komunikan (Receiver)
Sasaran tujuan ( Destination ), Communicate, Penyaji balik ( Decorder ),
Pendengar ( Listen ), dan khalayak ( Audience ). Komunikan atau penerima
pesan dapat digolongkan dalam 3 jenis yakni persona, kelompok dan massa.
d. Efek (Effect, Influence)
Yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut.
Effect adalah hasil aksir dari suatu komunikasi, yakni sikap dan tingkah laku
orang, sesuai atau tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Jika sikap dan
tingkah laku orang lain sesuai, maka berarti komunikasi berhasil, demikian
pula sebaliknya. 7

2. Teknik Komunikasi dalam Pembelajaran


Menurut Uchyana(1984), teknik komunikasi terdiri atas :

7
Ibid.,
6

a) Komunikasi informatif (informatif communication) Suatu pesan yang


disampaikan kepada seseorang atau sejumlah orang tentang hal-hal baru
yang diketahuinya.
b) Komunikasi persuasif (persuasive communication) Proses mempengaruhi
sikap, pandangan atau perilaku seseorang dalam bentuk kegiatan membujuk,
mengajak, sehingga ia melakukan dengan kesadaran sendiri.
c) Komunikasi instruktif/koersif (instructive/coersive communication)
Komunikasi yang mengandung ancaman, sangsi dan lain-lain yang bersifat
paksaan, sehingga orang-orang yang dijadikan sasaran melakukan sesuatu
secara terpaksa, karena takut akibatnya.
3. Tujuan Komunikasi Pembelajaran
a. Memberikan pcngetahuan tentang tujuan belajar :Pada permulaan
pembelajaran, siswa perlu diberi tahu tentang pengetahuan yang akan
diperolehmya atau ketrampilan yang akan dipelajarinya.
b. Memotivasi siswa : Usaha untuk memotivasi siswa seringkali dilakukan
dengan menggambarkan sejelas mangkin keadaan di masa depan, dimana
siswa perlu menggunakan pengetahuan yang telah diperolehnya.
c. Menyajikan informasi : Guru kelas bebas dari tugas mempersiapkan dan
menyajikan pelajaran, ia dapat menggunakan energinya kepada fungsi-fungsi
yang lain seperti merencanakan kegiatan siswa, mendiagnosa masalah siswa,
memberikan konseling secara individual
d. Merangsang diskusi : Kegunaan media untuk merangsang diskusi
seringkali disebut sebagai papan loncat, diambil dari bentuk penyajian yang
relatif singkat kepada sekelompok siswa dan dilanjutkan dengan diskusi.
e. Mengarahkan kegiatan siswa: Pengarahan kegiatan merupakan penerapan
dari metode pembelajaran yang disebut metode kinerja (performance) atau
metode penerapan (application). engan kata lain program media digunakan
untuk mengarahkan siswa dilakukan kegiatan langkah demi langkah (step-
by-step)
f. Memberikan pengalaman simulasi ; Simulator adalah alat untuk
menciptakan lingkungan buatan yang secara realistis dapat merangsang
siswa dan bereaksi terhadap responnya sendiri, sehingga dapat melatih
7

perilaku kompleks yang membutuhkan lingkungan khusus. Contoh yng


sering ditemui adalah simulator mobil yang digunakan untuk latihan
mengendarai mobil dan simulator pesawat yang digunakan untuk pelatihan
pilot. Instruktur biasanya menjadi bagian dari sistem, memberikan penilaian
segera dan menyelipkan kerusakan pada sistem untuk memberikan siswa
latihan mengatasi masalah.
4. Bentuk-bentuk Komunikasi dalam Pembelajaran
A. Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi intrapersonal merupakan komunikasi dengan diri sendiri dengan
tujuan untuk berfikir, melakukan penalaran, menganalisis dan merenung.
Demikian menurut Effendy tentang pengertian komunikasi intrapersonal atau
komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi yang berlangsung dalam diri
seseorang orang itu berperan baik sebagai komunikator maupun sebagai
komunikan.8
B. Komunikasi Antarpersonal
Komunikasi antarpersonal adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan-
pesan antara dua orang atau diantara sekelompok kecil orang-orang dengan
beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika.9
C. Komunikasi kelompok
a. komunikasi dalam kelompok besar
Komunikasi dalam kelompok besar (large group,massa atau macro group)
Tidaklah selalu sama dengan komunikasi dalam kelompok kecil meskipun
setiap kelompok besar pasti terdiri atas beberapa kelompok kecil.hal ini antara
lain dikarenakan beberapa hal sebagai berikut :
a) Komunikasi dalam kelompok besar jumlahnya yang besar (ratusan atau
ribuan orang) di mana dalam suatu situasi komunikasi yang sedang
berlangsung hampir tidak terdapat kesempatan untuk memberikan
tanggapan secara verbal dan personal karna sedikit sekali kemungkinannya
bagi komunikator untuk bertannya jawab.

8
Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi ; Teori dan Praktek, Bandung : Remaja
Rosdakarya, 1993, 57.
9
Ibid, diakses pada tanggal 10 September 2016
8

b) Situasi, Sebaiknya pembicara senantiasa perlu lebih fokus dalam arah


pembicaraannya sehingga pendengar akan dapat mudah mencerna pesan
pembicara.
b. Komunikasi kelompok kecil.
Komunikasi kelompok kecil adalah sekumpulan perorangan yang relative
kecil yang masing-masing dihubungkan oleh beberapa tujuan yang sama dan
mempunyai derajat organisasi tertentu diantara mereka. Contoh : komunikasi
antar manager dengan sekumpulan karyawan
D. Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi secara institusional dan
teknologis dari sebagian besar aliran pesan yang dimiliki bersama secara
berkelanjutan dalam masyarakat-masyarakat industrial
5. Hal-hal Perlu Diperhatikan Seorang Guru dalam Berkomunikasi dengan
Peserta Didik.
Ada tiga hal yang perlu dalam berkomunikasi. Ketiga hal ini merupakan
rangkaian yang tak terpisahkan, yaitu :
a. Maksud yang hendak dikomunikasikan
Setiap kali guru hendak berkomunikasi, tentunya ada maksud
tertentu.Apakah itu dalam bentk memberikan pengakuan, bimbingan, maupun
perbaikan. Tentunya itu semua adalah untuk kepentingan anak didik dengan
komunikasi itu terjadi perubahan ke arah yang lebih baik.
b. Cara mengomunikasikan
Meskipun mempunyai maksud yang baik, belum tentu komunikasi itu
mampu mempengaruhi anak.Cara mengkomunikasikan masalah sangat
menentukan kualitas komunikasi dan hasil yang diharapkan.Kadang-kadang
maksud yang baik tetapi caranya kurang baik, maka diterima kurang baik.
Sebaiknya, komunikasi dilakukan dengan cara yang baik.
c. Maksud bisa diterima
Bila cara komunikasi yang dilakukan oleh guru tepat, maka maksud yang
hendak dikomunikasikan akan dapat diterima. Sebaiknya, bila cara
9

mengomunikasikan informasi tidak tepat, maka informasi tidak sampai pada


anak.10
Komunikasi memegang peranan yang amat penting bagi kesuksesan seorang
guru.Guru yang sukses mampu melakukan komunikasi yang efektif.Hampir
setiap saat guru berkomunikasi dengan guru, teman, maupun orang tua.
Komunikasi dengan siswa akan berbeda dengan sesama guru, dan orang tua.
6. Dasar-dasar Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran
Komunikasi efektif adalah proses penyampaian informasi dua arah antara
komunikator dan komunikan dan informasi tersebut sama-sama direspon sesuai
dengan harapan kedua pelaku komunikasi tersebut.
1) Aspek-aspek Komunikasi Efektif
Adapun Asfek-asfek untuk membangun Komunikasi Efektif yaitu sebagai
berikut:
a. Kejelasan
Hal ini dimaksudkan bahwa dalam komunikasi harus menggunakan
bahasa dan mengemas informasi secara jelas, sehingga mudah diterima dan
dipahami oleh komunikan.
b. Ketepatan
Ketepatan atau akurasi ini menyangkut penggunaan bahasa yang benar
dan kebenaran informasi yang disampaikan.
c. Konteks
Konteks atau sering disebut dengan situasi, maksudnya adalah bahwa
bahasa dan informasi yang disampaikan harus sesuai dengan keadaan dan
lingkungan dimana komunikasi itu terjadi.
d. Alur
Bahasa dan informasi yang akan disajikan harus disusun dengan alur atau
sistematika yang jelas, sehingga pihak yang menerima informasi cepat
tanggap
e. Budaya
Aspek ini tidak saja menyangkut bahasa dan informasi, tetapi juga
berkaitan dengan tatakrama dan etika.Artinya dalam berkomunikasi harus

10
Najib Sulhan, Karakter Guru Masa Depan, (Surabaya :JP Books, 2010), 152.
10

menyesuaikan dengan budaya orang yang diajak berkomunikasi, baik dalam


penggunaan bahasa verbal maupun nonverbal, agar tidak menimbulkan
kesalahan persepsi.11
2) Hal Yang Perlu Diperhatiakn dalam Komunikasi Efektif :
Dalam komunikasi yang efektif, terdapat lima hal yang perlu diperhatikan:
a) Respect, sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan
yang kita sampaikan. Jika kita harus mengkritik atau memarahi seseorang,
lakukan dengan penuh respek terhadap harga diri dan kebanggaan
seseorang. Pahami bahwa seorang pendidik harus bisa menghargai setiap
siswa yang dihadapinya. Rasa hormat dan saling menghargai merupakan
hukum yang pertama dalam berkomunikasi dengan orang lain. Ingatlah
bahwa pada prinsipnya manusia ingin dihargai dan dianggap penting. Jika
kita bahkan harus mengkritik atau memarahi seseorang, lakukan dengan
penuh respek terhadap harga diri dan kebanggaan seseorang. Jika kita
membangun komunikasi dengan rasa dan sikap saling menghargai dan
menghormati, maka kita dapat membangun kerjasama yang menghasilkan
sinergi yang akan meningkatkan efektivitas kinerja kita baik sebagai
individu maupun secara keseluruhan sebagai tim.
b) Emphaty, kemampuan menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang
dihadapi orang lain. Demikian halnya dengan bentuk komunikasi di dunia
pendidikan. Kita perlu saling memahami dan mengerti keberadaan,
perilaku, dan keinginan dari siswa. Rasa empati akan menimbulkan respek
atau penghargaan, dan rasa respek akan membangun kepercayaan yang
merupakan unsur utama dalam membangun sebuah suasana kondusif di
dalam proses belajar-mengajar. Jadi sebelum kita membangun komunikasi
atau mengirimkan pesan, kita perlu mengerti dan memahami dengan
empati calon penerima pesan kita. Sehingga nantinya pesan kita akan
dapat tersampaikan tanpa ada halangan psikologi atau penolakan dari
penerima.
c) Audible, dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik, berarti pesan
yang kita sampaikan bisa diterima dengan baik oleh penerima pesan.
11
Endang G Lestari dan Maliki, Komunikasi yang Efektif, (Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara, 2003), hlm. 23
11

d) Clarity, kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi
interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Clarity dapat pula
berarti keterbukaan dan transparansi.Dalam berkomunikasi kita perlu
mengembangkan sikap terbuka (tidak ada yang ditutupi atau
disembunyikan), sehingga dapat menimbulkan rasa percaya (trust) dari
penerima pesan. Karena tanpa keterbukaan akan timbul sikap saling curiga
dan pada gilirannya akan menurunkan semangat dan antusiasme siswa
dalam proses belajar-mengajar.Dengan cara seperti ini siswa tidak akan
menganggap lagi proses belajar-mengajar sebagai formalitas tetapi akan
mengganggapnya sebagai sebuah kebutuhan pokok bagi kehidupannya.
e) Humble, dengan menghargai orang lain, mau mendengar, menerima kritik,
tidak sombong, dan tidak memandang rendah orang lain.12
7. Hambatan-hambatan Komunikasi Pebelajaran
Marhaeni Fajar mengklasifikasikan hambatan komunikasi sebagai berikut:
A. Hambatan dari proses komunikasi
a. Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan
belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan. Hal ini dipengaruhi oleh
perasaan atau situasi emosional, sehingga mempengaruhi motivasi yaitu
mendorong seseorang untuk bertindak sesuai dengan keinginan, kebutuhan,
atau kepentingan.
b. Hambatan dalam penyandian atau symbol, hal ini dapat terjadi karena bahasa
yang dipergunakan tidak jelas sehingga memiliki arti lebih dari satu, symbol
yang dipergunakan antara si pengirim dengan penerima tidak sama atau
bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.
c. Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media
komunikasi.
d. Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat
menerima atau mendengarkan pesan, atau tidak mencari informasi lebih
lanjut.

12
Fajar Marhaeni, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Jakarta: Graha Ilmu, 2009),
hal.56-58.
12

e. Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak


menggambarkan apa adanya, akan tetapi interpretatif, tidak tepat waktu, atau
tidak jelas, dan sebagainya.
B. Hambatan fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, misalnya:
a. Gangguan kesehatan
b. Gangguan pada alat-alat komunikasi dan jaringan listrik
C. Hambatan semantic
Kata-kata yang digunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai
arti mendua yag berbeda, tidak jelas, atau berbelit-belit antara pemberi pesan
dengan penerima pesan.
D. Hambatan psikologi
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu
komunikasi.Dalam musibah, misalkan, menimbulkan trauma yang sangat tinggi
pada korbannya, sehingga pada saat diajak komunikasi menjadi tidak nyambung.
Selain itu juga karena masalah prasangka, yang merupakan penilaian sejak awal
dalam diri komunikan terhadap komunikator. Biasanya prasangka ini terlalu
besar dan negatif, sehingga menjadi hambatan berat dalam komunikasi.13

13
Lia Hanifa, Dasar-dasar Komunikasi, dalam http://dhinipedia.blogspot.co.id, diakses
pada tanggal 11 September 2016.
13

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi adalah penyampaian informasi yang dilakukan seseorang
pengirim ke orang lain dengan tujuan tertentu yang dapat ditafsirkan sendiri oleh
penerima informasi.komunikasi pembelajaran yaitu suatu proses penyampaian
informasi dari seorang pendidik ke peserta didik untuk mencapai sebuah
keberhasilan dalam belajar secara efektif dan efisien. Jadi Komunikasi dalam
pembelajaran adalah suatu proses penyampaian informasi dari seorang guru ke
peserta didik untuk mencapai tujuan tertentu.
Unsur-unsur Komunikasi Pembelajaran ialah Komunikator (Source,Sender)
atau sumber pesan, Pesan (Message), Media (Channel), Komunikan (Receiver),
Efek (Effect, Influence).
Adapun fungsi komunikasi, sebagai berikut:Informasi, Sosialisasi
(pemasyarakatan), Motivasi, Perdebatan dan diskusi, Pendidikan, Memajukan
kebudayaan, Hiburan, Integrasi.
Bentuk-bentuk Komunikasi dalam Pembelajaran: Komunikasi Intrapersonal,
Komunikasi Antarpersonal, Komunikasi Kelompok, Komunikasi Massa.

B. Saran
Dalam pembahasan makalah ini saya masih membahas secara sekilas tentang
Dasar-dasar Komunikasi dalam Pembelajar. Bagi pembaca yang ingin membahas
secara mendalam silahkan mengkaji lebih lanjut dari referensi-referensi yang lain.
Saran dari pembaca juga sangat kami perlukan untuk penyempurnaan dalam
pembuatan makalah dikemudian hari.
14

DAFTAR RUJUKAN

Alex ,Kurniawan.Komunikasi dalam Pembelajaran.dalam


http://kurniawaalex.blogspot.co.id/. diakses pada tanggal 10 September
2016. Pkl. 08.22

Anonim.Komunikasi Pembelajaran.dalamhttp://www.gudangteori.xyz.diakses
pada tanggal 10 September 2016. Pkl. 09.06

Effendi, Onong Uchjana. 1993. Ilmu Komunikasi ; Teori dan Praktek, Bandung :
Remaja Rosdakarya, hal.57.

Fajar, Marhaeni. 2009. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek.Jakarta: Graha Ilmu.
hal.56-58

Hanifa, Lia.Dasar-dasar Komunikasi.dalamhttp://dhinipedia.blogspot.co.id.


diakses pada tanggal 11 September 2016. Pkl. 13.53

Lestari, Endang G dan Maliki. 2003. Komunikasi yang Efektif. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara. hlm.23.

Naim, Ngainun. 2011. Dasar-Dasar Komunikasi Pendidikan. Jogjakarta: Ar-


Ruzz Media. hlm.17.

Putra, Awan Dwi.Dasar Komunikasi Pembelajaran. dalam


http://ilmupengetahuan446.blogspot.co.id. diakses pada tanggal 11
September 2016. Pkl. 14.33.

Rahman, Arif.Unsur-unsur Komunikasi Pembelajaran.dalam


http://latahzhan10.blogspot.co.id, diakses pada tanggal 10 September
2016. Pkl. 12.28

Sulhan, Najib. 2010.Karakter Guru Masa Depan.Surabaya : JP Books. Hal.152.

Widjaja, H. A. W. 1986.Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: Bina


Aksara.hlm.9

Anda mungkin juga menyukai