Anda di halaman 1dari 11

Bab 1

Konsep Dasar Komunikasi dan


Pembelajaran

1.1 Pendahuluan
Dewasa ini komunikasi merupakan fondasi dari interaksi manusia yang
kompleks dan vital dalam segala aspek kehidupan. Sejak zaman purba hingga
era digital saat ini, komunikasi telah menjadi tulang punggung dalam
memfasilitasi pertukaran ide, emosi, dan informasi di antara individu dan
kelompok. Konsep dasar komunikasi membentuk landasan yang
memungkinkan manusia untuk saling memahami, berkolaborasi, dan
membangun hubungan yang bermakna.
Dalam setiap interaksi, baik itu verbal atau non-verbal, komunikasi menjadi
alat utama yang digunakan untuk menyampaikan pesan, menyampaikan
emosi, dan menciptakan hubungan. Namun, komunikasi bukanlah sekadar
tentang kata-kata yang diucapkan; ia juga melibatkan bahasa tubuh, ekspresi
wajah, intonasi suara, dan konteks situasional yang memengaruhi pemahaman
dan interpretasi pesan (Kholifah et al., 2022).
Di sisi lain pembelajaran merupakan proses fundamental yang melandasi
pertumbuhan dan pengembangan individu sepanjang kehidupannya. Konsep
dasar pembelajaran tidak hanya mencakup akuisisi pengetahuan, tetapi juga
pemahaman, penerapan, dan penyesuaian atas informasi yang diperoleh.
Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, pemahaman akan proses
pembelajaran terus berkembang, menyoroti pentingnya adaptasi, refleksi, dan
kolaborasi dalam memperluas wawasan dan keterampilan.

Pembelajaran bukanlah sekadar tentang penerimaan informasi secara pasif; ia


melibatkan interaksi aktif antara individu dengan lingkungannya, baik itu
melalui pengalaman langsung, refleksi atas pengalaman tersebut, maupun
interaksi dengan orang lain. Dengan demikian, pembelajaran menjadi suatu
konstruksi yang berkelanjutan, di mana individu terlibat secara aktif dalam
proses pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap (Triyono et al.,
2023).
Jika disimpulkan komunikasi dan pembelajaran adalah dua aspek yang tak
terpisahkan dalam interaksi manusia. Keduanya merupakan fondasi utama
dalam memfasilitasi pertukaran informasi, pengetahuan, dan pengalaman
antara individu atau kelompok. Konsep dasar komunikasi membawa kita pada
pemahaman akan bagaimana pesan, ide, atau emosi disampaikan dan diterima
oleh orang lain melalui berbagai media komunikasi. Di sisi lain, pembelajaran
merujuk pada proses di mana individu memperoleh pengetahuan,
keterampilan, dan sikap baru melalui berbagai metode dan pengalaman.
Dalam konteks pendidikan, bisnis, atau kehidupan sehari-hari, komunikasi
yang efektif menjadi kunci untuk menghasilkan pembelajaran yang bermakna.
Proses komunikasi yang baik memungkinkan penyampaian informasi dengan
jelas, interaksi yang produktif, serta pemahaman yang mendalam antara
pembelajar dan fasilitator pembelajaran. Sebaliknya, pembelajaran yang
berhasil memerlukan komunikasi yang terbuka, kolaboratif, dan inklusif
(Kholifah et al., 2023).
Dalam tulisan ini, akan mengeksplorasi konsep dasar komunikasi dan
pembelajaran, melihat bagaimana keduanya saling terkait dan berinteraksi satu
sama lain.
BAB 1 Konsep dasar komunikasi dan pembelajaran 3

1.2 Hakikat Konsep Dasar Komunikasi


Komunikasi adalah fenomena yang kompleks dan fundamental dalam
kehidupan manusia. Pada hakikatnya, konsep dasar komunikasi
mencakup sejumlah elemen esensial yang mendefinisikan sifat, tujuan,
dan proses komunikasi itu sendiri. Berikut adalah beberapa hakikat
konsep dasar komunikasi yang perlu dipahami (Subakti, 2023).
1. Interaksi Pesan
Komunikasi melibatkan pertukaran pesan antara dua pihak atau
lebih. Pesan ini dapat berupa informasi, ide, emosi, atau instruksi
yang disampaikan dari satu individu atau kelompok ke individu
atau kelompok lain.
2. Penyandian dan Dekoding
Pesan dalam komunikasi disandikan dalam bentuk yang dapat
dipahami oleh penerima, kemudian diterima dan didekripsi untuk
dipahami oleh penerima. Proses ini melibatkan penggunaan
bahasa verbal, non-verbal, dan simbol-simbol untuk
menyampaikan makna.
3. Konteks
Setiap pesan disampaikan dalam konteks tertentu, yang
mencakup situasi, latar belakang budaya, nilai, dan norma yang
mempengaruhi pemahaman dan interpretasi pesan tersebut.
4. Medium Komunikasi
Komunikasi dapat terjadi melalui berbagai medium, termasuk
lisan, tulisan, visual, atau elektronik. Pilihan medium dapat
memengaruhi cara pesan disampaikan dan diterima.
5. Feedback
Bagian penting dari proses komunikasi adalah umpan balik, di
mana penerima merespons pesan yang diterimanya. Umpan balik
memungkinkan pengirim untuk menilai apakah pesannya telah
dipahami dengan benar dan dapat memperbaiki atau
mengklarifikasi pesan jika diperlukan.
6. Keterlibatan
4 Komunikasi Pendidikan

Komunikasi yang efektif melibatkan partisipasi aktif dari kedua


pihak yang terlibat. Ini melibatkan mendengarkan dengan cermat,
merespons dengan tepat, dan menciptakan lingkungan yang
mendukung pertukaran ide dan informasi. Memahami hakikat
konsep dasar komunikasi merupakan langkah pertama dalam
mengembangkan kemampuan komunikasi yang efektif dan
membangun hubungan yang berkelanjutan dalam berbagai
konteks kehidupan.

1.3 Hakikat Konsep Dasar Pembelajaran


Konsep pembelajaran merupakan proses yang melibatkan akuisisi,
pemahaman, dan aplikasi pengetahuan, keterampilan, serta sikap yang baru
atau telah ada (Salehudin et al., 2023). Konsep dasar pembelajaran mencakup
prinsip-prinsip fundamental yang membentuk inti dari bagaimana individu
memperoleh pengetahuan dan mengubah perilaku mereka. Berikut adalah
beberapa hakikat konsep dasar pembelajaran yang perlu dipahami.
1. Proses Aktif
Pembelajaran bukanlah sekadar penerimaan informasi secara
pasif, melainkan proses aktif di mana individu secara sadar
terlibat dalam memperoleh, memproses, dan menggunakan
pengetahuan baru. Ini melibatkan pengalaman langsung, refleksi,
dan penggunaan strategi belajar yang efektif.
2. Konstruktivisme
Teori pembelajaran konstruktivis menekankan bahwa
pembelajaran adalah proses pembangunan pengetahuan oleh
individu melalui interpretasi dan pengalaman pribadi mereka. Ini
menyoroti peran penting pengalaman, refleksi, dan pemecahan
masalah dalam pembelajaran.
3. Konteks dan Relevansi
Pembelajaran yang efektif terjadi ketika materi yang dipelajari
memiliki relevansi dan konteks yang jelas dengan kehidupan
sehari-hari atau tujuan individu. Konteks membantu individu
untuk memahami dan mengaitkan pengetahuan baru dengan
pengalaman yang ada.
4. Pengalaman dan Praktik
BAB 1 Konsep dasar komunikasi dan pembelajaran 5

Pembelajaran sering kali diperkuat melalui pengalaman langsung


dan praktik. Melalui pengalaman ini, individu memiliki
kesempatan untuk menguji dan menerapkan pengetahuan yang
mereka peroleh dalam situasi yang nyata atau simulasi.
5. Refleksi dan Evaluasi
Proses pembelajaran melibatkan refleksi terhadap pengalaman
dan pengetahuan yang diperoleh. Ini memungkinkan individu
untuk memahami kemajuan mereka, mengidentifikasi area yang
perlu ditingkatkan, dan membuat perubahan yang diperlukan.
6. Kolaborasi dan Interaksi
Pembelajaran dapat ditingkatkan melalui kolaborasi dan interaksi
dengan orang lain. Diskusi, kerja kelompok, dan pertukaran ide
memungkinkan individu untuk memperoleh wawasan baru,
memperluas perspektif mereka, dan memperkaya pengalaman
pembelajaran.
Memahami hakikat konsep dasar pembelajaran merupakan langkah penting
dalam merancang pengalaman pembelajaran yang efektif dan mendukung
pertumbuhan dan perkembangan individu secara holistik.

1.4 Tantangan dari Penerapan Konsep


Dasar Komunikasi
Tantangan dari penerapan konsep dasar komunikasi.
1. Keterbatasan Bahasa dan Interpretasi
Setiap individu memiliki latar belakang budaya, pengalaman, dan
pemahaman yang unik. Ini dapat menyebabkan kesulitan dalam
menyampaikan pesan secara efektif dan memahami pesan dengan
benar, terutama ketika terjadi perbedaan bahasa, kosakata, atau
konteks budaya.
2. Gangguan Komunikasi
Tantangan lainnya adalah adanya gangguan dalam proses
komunikasi, baik itu berupa gangguan teknis dalam media
komunikasi (misalnya, gangguan sinyal dalam panggilan
telepon), gangguan linguistik (misalnya, ketidakjelasan dalam
penyampaian pesan), atau gangguan psikologis (misalnya,
kecemasan sosial yang menghambat ekspresi diri).
6 Komunikasi Pendidikan

3. Kurangnya Keterlibatan atau Perhatian


Dalam era informasi yang padat, banyak pesan yang bersaing
untuk mendapatkan perhatian individu. Tantangan bagi pengirim
pesan adalah untuk menarik perhatian audiens dan menjaga
keterlibatan mereka dalam proses komunikasi.
4. Perbedaan Persepsi dan Pengalaman
Individu memiliki persepsi yang berbeda terhadap dunia dan
pengalaman yang berbeda dalam menghadapi situasi yang sama.
Ini dapat menyebabkan perbedaan dalam interpretasi pesan dan
memperumit proses komunikasi.
5. Konflik dan Miskomunikasi
Salah satu tantangan terbesar dalam komunikasi adalah
munculnya konflik dan miskomunikasi. Hal ini dapat disebabkan
oleh ketidakcocokan antara pesan yang disampaikan dan yang
diterima, perbedaan dalam penafsiran pesan, atau
ketidaksinkronan antara komunikator.
6. Teknologi dan Komunikasi Jarak Jauh
Meskipun teknologi telah memfasilitasi komunikasi yang lebih
cepat dan lebih mudah di berbagai jarak, namun tantangan seperti
gangguan teknis, kehilangan nuansa non-verbal, dan kurangnya
keterlibatan emosional masih bisa terjadi dalam komunikasi jarak
jauh.
Menyadari dan mengatasi tantangan ini adalah langkah penting dalam
meningkatkan kemampuan komunikasi secara efektif dalam berbagai konteks
dan memastikan kesuksesan dalam pertukaran pesan dan interaksi
interpersonal.

1.5 Tantangan dari Penerapan Konsep


Dasar Pembelajaran
Tantangan dari penerapan konsep dasar pembelajaran.
1. Keterbatasan Sumber Daya
Salah satu tantangan utama dalam pembelajaran adalah
keterbatasan sumber daya, baik itu dalam bentuk dana, fasilitas,
atau akses terhadap teknologi. Hal ini dapat menghambat upaya
untuk menyediakan pengalaman pembelajaran yang kaya dan
beragam bagi semua individu.
2. Perbedaan Gaya Belajar
BAB 1 Konsep dasar komunikasi dan pembelajaran 7

Setiap individu memiliki gaya belajar yang berbeda-beda.


Tantangan bagi pengajar adalah untuk menyediakan berbagai
macam pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan gaya
belajar yang beragam, mulai dari visual, auditif, hingga
kinestetik.
3. Motivasi dan Keterlibatan
Mempertahankan motivasi dan keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran merupakan tantangan yang nyata.
Ketidakmampuan untuk memotivasi siswa atau menyajikan
materi yang menarik dan relevan dapat menghambat keberhasilan
pembelajaran.
4. Perubahan Lingkungan Pembelajaran
Lingkungan pembelajaran yang dinamis dan terus berubah, baik
itu akibat kemajuan teknologi, perkembangan kurikulum, atau
perubahan sosial, dapat menjadi tantangan bagi pengajar dalam
menyusun strategi pembelajaran yang efektif dan relevan.
5. Pembatasan Waktu dan Kurikulum yang Padat
Dalam kurikulum yang padat, tantangan bagi pengajar adalah
untuk menyampaikan materi dengan efisien dan efektif dalam
batasan waktu yang terbatas, sambil memastikan pemahaman
yang mendalam oleh siswa.
6. Keterbatasan Evaluasi
Mengevaluasi pemahaman dan kemajuan siswa dengan akurat
dan adil merupakan tantangan tersendiri. Sistem evaluasi yang
tidak memadai atau tidak objektif dapat menyebabkan kesulitan
dalam menilai pencapaian pembelajaran siswa secara tepat.
7. Diferensiasi dan Inklusi
Memenuhi kebutuhan pembelajaran siswa dengan kebutuhan
khusus, baik itu siswa yang memiliki kecerdasan khusus, siswa
dengan kebutuhan pendidikan khusus, atau siswa yang berasal
dari latar belakang budaya yang beragam, dapat menjadi
tantangan bagi pengajar dalam menciptakan lingkungan
pembelajaran yang inklusif.
Mengatasi tantangan-tantangan ini memerlukan pendekatan yang holistik,
kolaboratif, dan berkelanjutan dari semua pemangku kepentingan dalam dunia
pendidikan, termasuk guru, siswa, orang tua, dan pihak terkait lainnya.
8 Komunikasi Pendidikan

1.6 Hubungan Antara Konsep Dasar


Komunikasi dan Pembelajaran
Peran hubungan antara konsep dasar komunikasi dan pembelajaran.
1. Transmisi Informasi
Komunikasi adalah sarana utama untuk mentransmisikan
informasi dari pengajar ke siswa dalam proses pembelajaran.
Pesan yang disampaikan dengan jelas dan efektif memungkinkan
siswa untuk memahami konsep-konsep baru dan
mengembangkan pengetahuan mereka.
2. Interaksi dalam Kelas
Komunikasi yang baik memfasilitasi interaksi yang aktif antara
guru dan siswa, serta antara sesama siswa. Interaksi ini
memungkinkan pertukaran ide, diskusi, dan kolaborasi yang
mendukung proses pembelajaran yang lebih dalam dan lebih
berarti.
3. Umpan Balik Konstruktif
Komunikasi juga memungkinkan pemberian umpan balik yang
konstruktif antara guru dan siswa. Umpan balik yang baik
memungkinkan siswa untuk memahami area-area yang perlu
ditingkatkan dan memberikan kesempatan untuk pertumbuhan
dan perbaikan.
4. Penggunaan Media dan Teknologi
Komunikasi juga melibatkan penggunaan media dan teknologi
sebagai alat untuk menyampaikan informasi dan memfasilitasi
proses pembelajaran. Penggunaan teknologi yang tepat dapat
meningkatkan aksesibilitas dan efektivitas pembelajaran.
5. Pengembangan Keterampilan Komunikasi
Proses pembelajaran juga merupakan kesempatan bagi siswa
untuk mengembangkan keterampilan komunikasi mereka.
Melalui diskusi, presentasi, dan proyek kolaboratif, siswa belajar
untuk menyampaikan ide-ide mereka dengan jelas dan
meyakinkan.
6. Pemahaman Konteks Budaya
BAB 1 Konsep dasar komunikasi dan pembelajaran 9

Komunikasi dalam konteks pembelajaran juga


mempertimbangkan faktor-faktor budaya yang memengaruhi cara
siswa menerima dan memproses informasi. Memahami konteks
budaya siswa dapat membantu guru dalam merancang
pengalaman pembelajaran yang relevan dan inklusif.
7. Keterlibatan Orang Tua dan Stakeholder
Komunikasi yang efektif juga diperlukan untuk melibatkan orang
tua dan stakeholder lainnya dalam proses pembelajaran.
Kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan komunitas dapat
meningkatkan dukungan dan keterlibatan dalam pendidikan
siswa.
Dengan memahami hubungan antara konsep dasar komunikasi dan
pembelajaran, guru dapat merancang pengalaman pembelajaran yang lebih
bermakna dan efektif, serta memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan
siswa secara holistik.

Pustaka
Fahmi, A. I., et al. (2022). Konsep Dasar Ilmu Pendidikan. Medan: Yayasan
Kita Menulis.
Harianja, J. K., et al. (2022). Tipe-Tipe Model Pembelajaran Kooperatif.
Medan: Yayasan Kita Menulis.
Hasibuan, F. A., et al. (2022). Media dan sumber belajar. Medan: Yayasan
Kita Menulis.
Hutauruk, A. F., et al. (2022). Media Pembelajaran dan TIK. Medan: Yayasan
Kita Menulis.
Iskandar, A., et al. (2023). Pengantar E-Learning. Medan: Yayasan Kita
Menulis.
Kholifah, N., et al. (2021). Inovasi Pendidikan. Medan: Yayasan Kita Menulis.
Kholifah, N., Kusumawaty, I., Nurtanto, M., Mutohhari, F., Isnantyo, F. D., &
Subakti, H. (2022). Designing The Structural Model of Students’
Entrepreneurial Personality in Vocational Education: An Empirical
Study in Indonesia. Journal of Technical Education and Training, 14(3),
1–17. https://doi.org/10.30880/jtet.2022.14.03.001
Kholifah, N., Majid, N. W. A., Subakti, H., Putri, G. E., Suyitno, & Zuhri, M.
T. (2023). Contribution of Local Product Purchase Policy to
Improvement of the 21st Century Learning. WSEAS Transactions on
10 Komunikasi Pendidikan

Systems, 22(March), 231–241.


https://doi.org/10.37394/23202.2023.22.24
Pasaribu, A. N., et al. (2023). Tinjauan Literatur Sistematik (TLS): Teori dan
Praktik. Medan: Yayasan Kita Menulis.
Purba, A., et al. (2023). Strategi Pembelajaran (Suatu Pengantar). Medan:
Yayasan Kita Menulis.
Purba, F. J., et al. (2023). Strategi-Strategi Pembelajaran. Medan: Yayasan
Kita Menulis.
Purba, P. B., et al. (2023). Implementasi Pendidikan Karakter dalam
Kurikulum Merdeka. Medan: Yayasan Kita Menulis.
Purba, P. B., et al. (2023). Desain Pembelajaran Pendidikan Menengah Yang
Efektif dalam Kurikulum Merdeka. Medan: Yayasan Kita Menulis.
Purba, P. B., et al. (2024). Teknologi Pengembangan Media Pembelajaran.
Medan: Yayasan Kita Menulis.
Rengganis, A., et al. (2022). Penelitian dan Pengembangan. Medan: Yayasan
Kita Menulis.
Salehudin, M., Zurqoni, Z., Robingatin, R., Syobah, S. N., Janah, F.,
Rorimpandey, W. H. F., & Subakti, H. (2023). Mobile Learning With
Discord Application as Creative Teaching. TEM Journal, 12(3), 1697–
1705. https://doi.org/10.18421/TEM123-51
Subakti, H. (2023). Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan Analisis Keterampilan
Menyimak pada Siswa Kelas Rendah Sekolah Dasar Kota Samarinda.
5(6), 2536–2541.
Subakti, H., et al. (2024). Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran Abad 21.
Medan: Yayasan Kita Menulis.
Suhelayanti, S., et al. (2023). Penilaian Pembelajaran SD/MI. Medan: Yayasan
Kita Menulis.
Triyono, M. B., Mutohhari, F., Kholifah, N., Nurtanto, M., Subakti, H., &
Prasetya, K. H. (2023). Examining the Mediating-Moderating Role of
Entrepreneurial Orientation and Digital Competence on Entrepreneurial
Intention in Vocational Education. Journal of Technical Education and
Training, 15(1), 116–127. https://doi.org/10.30880/jtet.2023.15.01.011
Umurohmi, U., et al. (2024). Pengantar Microteaching. Medan: Yayasan Kita
Menulis
Widyastuti, A., et al. (2022). Media dan Sumber Belajar. Medan: Yayasan
Kita Menulis.
BAB 1 Konsep dasar komunikasi dan pembelajaran 11

Biodata Penulis:
Hani Subakti. Saat ini sedang
menyelesaikan Program Doktor.
Sebelumnya mengikuti Pendidikan
Program S-1, PPG, dan S-2 di
Universitas Mulawarman. Ia adalah
dosen mata kuliah umum (MKU)
Bahasa Indonesia. Saat ini Ia juga
aktif melakukan tridharma perguruan
tinggi di kampusnya yang di
antaranya melakukan pengajaran,
penelitian, dan Pengabdian kepada
Masyarakat. E-mail:
hanisubakti@uwgm.ac.id

Anda mungkin juga menyukai