Anda di halaman 1dari 6

Membangun Komunikasi Sosial di Lingkungan Kampus

 Istilah komunikasi berpangkal pada perkataan Latin Communis yang artinya membuat
kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi
juga berasal dari akar kata dalam bahasa Latin Communico yang artinya membagi
berbagai definisi komunikasi,
 Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan
dengan menggunakan saluran komunikasi yang diharapkan menimbulkan umpan balik
dari komunikan, dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
 Unsur – Unsur Komunikasi
1. Sumber(komunikator). Sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Dalam
komunikasi antar manusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam
bentuk kelompok. Sumber sering disebut pengirim, komunikator, atau dalam bahasa
inggrisnya disebut source, sender, atau encoder.
2. Pesan. Pesan adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima.Isinya
bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat, atau propaganda. Dalam
bahasa inggris pesan biasanya diterjemahkan dengan kata message, content, atau
information.
3. Media. Media adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber
kepada penerima. Media dalam komunikasi massa dapat dibedakan atas dua
macam, yaitu media cetak dan media elektronik.
4. Penerima(komunikan). Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang
dikirim oleh sumber. Dalam proses komunikasi telah dipahami bahwa keberadaan
penerima adalah akibat karena adanya sumber. Tidak ada penerima jika tidak ada
sumber. Kenallah khalayakmu adalah prinsip dasar dalam berkomunikasi. Karena
mengetahui dan memahami karakteristik penerima (khalayak), berarti suatu peluang
untuk mencapai keberhasilan komunikasi.
5. Pengaruh. Pengaruh atau efek merupakan perbedaan antara apa yang dipikirkan,
dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan.
Pengaruh juga bisa diartikan perubahan atau penguatan keyakinan pada
pengetahuan, sikap, dan tindakan seseorang
6. Umpan balik. umpan balik bisa berasal dari unsur lain seperti pesan dan media,
meskipun pesan belum sampai pada penerima.Misalnya suatu konsep surat yang
memerlukan perubahan sebelum dikirim, atau alat yang digunakan untuk
menyampaikan pesan itu mengalami gangguan sebelum sampai ke tujuan.
7. Lingkungan
- Lingkungan fisik menunjukkan bahwa suatu proses komunikasi hanya bisa terjadi
kalau tidak terdapat rintangan fisik. Misalnya geografis. Komunikasi seringkali sulit
dilakukan karena faktor jarak yang begitu jauh, di mana tidak tersedia fasilitas
komunikasi seperti telepon, kantor pos atau jalan ray
- lingkungan social budayah lingkungan social menunjukkan factor social budayah
ekonomi dan politik yang bias menjadi kendala terjadinnya komunikasi misalnya
kesamaan bahasa kepercayaan adat istiadat dan status social.
- Lingkungan psikologis adalah pertimbangan kejiwaan yang digunakan dalam
berkomunikasi. Misalnya menghindari kritik yang menyinggung perasaan orang lain,
menyajikan materi yang sesuai dengan usia khalayak.dimensi psikologi ini bias
disebut diensi internal. Dimensi waktu menunjukkan situasi yang tepat untuk
melakukan kegiatan komunikasi. Banyak proses komunikai tertunda karena
pertimbangan waktu.
 Setidaknya terdapat lima aspek yang perlu dipahami dalam membangun komunikasi
yang efektif, yaitu :

1. Kejelasan, Hal ini dimaksudkan bahwa dalam komunikasi harus menggunakan bahasa
dan mengemas informasi secara jelas, sehingga mudah diterima dan dipahami oleh
komunikan.
2. Ketepatan, Ketepatan atau akurasi ini menyangkut penggunaan bahasa yang benar
dan kebenaran informasi yang disampaikan.
3. Konteks, Konteks atau sering disebut dengan situasi, maksudnya adalah bahwa
bahasa dan informasi yang disampaikan harus sesuai dengan keadaan dan
lingkungan dimana komunikasi itu terjadi.
4. Alur, Bahasa dan informasi yang akan disajikan harus disusun dengan alur atau
sistematika yang jelas, sehingga pihak yang menerima informasi cepat tanggap
5. Budaya, Aspek ini tidak saja menyangkut bahasa dan informasi, tetapi juga berkaitan
dengan tatakrama dan etika. Artinya dalam berkomunikasi harus menyesuaikan
dengan budaya orang yang diajak berkomunikasi, baik dalam penggunaan bahasa
verbal maupun nonverbal, agar tidak menimbulkan kesalahan persepsi

 Agar komunikasi dapat berjalan secara efektif, harus dipenuhi beberapa syarat yaitu
menciptakan suasana komunikasi yang menguntungkan, menggunakan bahasa yang
mudah ditangkap dan dimengerti, pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian
atau minat bagi pihak komunikan, pesan dapat menggugah kepentingan komunikan
yang dapat menguntungkan, pesan dapat menumbuhkan suatu penghargaan bagi pihak
komunikan.
 Keterampilan antar pribadi dalam pembelajaran menjadi tiga kelompok, yaitu

- Kemampuan untuk Mengungkapkan Perasaan Mahasiswa. Kemampuan ini berkaitan


dengan penciptaan iklim yang positif dalam proses belajar mengajar, yang
memungkinkan peserta didik mau mengungkapkan perasaan atau masalah yang
dihadapinya tanpa merasa dipaksa atau dipojokkan. Iklim semacam ini dapat
ditumbuhkan oleh dosen dengan dua cara, yaitu menunjukkan sikap memperhatikan
dan mendengarkan dengan aktif. Untuk menumbuhkan iklim semacam ini, pendidik
harus bersikap: 1) memberi dorongan positif; 2) bertanya yang tidak memojokkan;
dan 3) fleksibel.
- Kemampuan Menjelaskan Perasaan yang Diungkapkan Mahasiswa. Apabila
mahasiswa telah bebas mengungkapkan problem yang dihadapinya, selanjutnya
tugas dosen adalah membantu mengklarifikasi ungkapan perasaan mereka tersebut.
Untuk kepentingan ini, dosen perlu menguasai dua jenis keterampilan, yaitu
merefleksikan dan mengajukan pertanyaan inventori. Pertanyaan inventori adalah
pertanyaan yang menyebabkan orang melacak pikiran, perasaan, dan perbuatannya
sendiri, serta menilai kefektifan dari perbuatan tersebut. Pertanyaan inventori dapat
digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu pertanyaan yang menuntut mahasiswa untuk
mengungkapkan perasaan dan pikirannya, pertanyaan yang menggiring mahasiswa
untuk mengidentifikasi pola-pola perasaan, pikiran, dan perbuatannya, dan
pertanyaan yang menggiring mahasiswa untuk mengidentifikasi konsekuensi/akibat
dari perasaan, pikiran, dan perbuatannya. Agar dapat merefleksikan ungkapan
perasaan peserta didik secara efektif, pengajar perlu mengingat hal-hal berikut: 1)
Hindari prasangka terhadap pembicara atau topik yang dibicarakan. 2) Perhatikan
dengan cermat semua pesan verbal maupun nonoverbal dari pembicara. 3) Lihat,
dengarkan, dan rekam dalam hati, kata-kata/perilaku khas yang diperlihatkan
pembicara. 4) Bedakan/simpulkan kata-kata/pesan yang bersifat emosional. 5) Beri
tanggapan dengan cara memparaphrase kata-kata yang diucapkan, menggambarkan
perilaku khusus yang diperlihatkan, dan tanggapan mengenai kedua hal tersebut. 6)
Jaga nada suara, jangan sampai berteriak, menghakimi, atau seperti memusuhi. 7)
Meminta klarifikasi terhadap pertanyaan atau pernyataan yang disampaikan.
- Mendorong Mahasiswa untuk Memilih Perilaku Alternatif. Untuk keperluan ini,
dosen harus memiliki kemampuan : 1) Mencari/mengembangkan berbagai perilaku
alternatif yang sesuai. 2) Melatih perilaku alternatif serta merasakan apa yang
dihayati mahasiswa dengan perilaku tersebut. 3) Menerima balikan dari orang lain
tentang keefektifan setiap perilaku alternatif. 4) Meramalkan konsekuensi jangka
pendek dan jangka panjang dari setiap perilaku alternatif. 5) Memilih perilaku
alternatif yang paling sesuai dengan kebutuhan pribadi mahasiswa. 

 interaksi di dalam kelas dan di luar kelas sangat menentukan efektivitas dan mutu
pendidikan. Dosen yang menjelaskan, mahasiswa yang bertanya; berbicara dan
mendengarkan yang terjadi silih berganti, semuanya itu merupakan bagian dari
pendidikan yang penting serta berlaku dalam kehidupan yang sejahtera. Bertanya pun
harus jelas serta menggunakan bahasa yang baik dan benar, supaya diperoleh jawaban
yang baik dan benar pula. Mereka yang pandai mendengarkan sangatlah beruntung
karena dapat belajar dan mendapatkan informasi lebih banyak. Mahasiswa hendaknya
didorong untuk bertanya tentang sesuatu yang belum jelas atau masih memerlukan
penjelasan lebih lanjut. Dengan demikian dosen dipacu untuk senantiasa mengikuti
perkembangan dan mahasiswa memahami semua materi yang dibahas. Dari hal tersebut
dapat dilihat bahwa mutu pendidikan sangat tergantung dari partisipasi dan kontribusi
dari semua yang terlibat. Hal tersebut sangat menarik karena baik dosen maupun
mahasiswa senang dan merasa perlu datang kuliah. Secara tidak langsung dosen akan
meningkatkan kemampuan berkomunikasi serta dapat membaca pikiran atau gagasan
mahasiswa (the unborn ideas) serta membantu mahasiswa mengungkapkan pikiran dan
gagasannya tersebut. Komunikasi yang efektif dalam proses pembelajaran sangat
berdampak terhadap keberhasilan pencapaian tujuan. Komunikasi dikatakan efektif
apabila terdapat aliran informasi dua arah antara komunikator dan komunikan dan
informasi tersebut sama-sama direspon sesuai dengan harapan kedua pelaku
komunikasi tersebut. Jika dalam pembelajaran terjadi komunikasi yang efektif antara
pengajar dengan mahasiswa, maka dapat dipastikan bahwa pembelajaran tersebut
berhasil. Sehubungan dengan hal tersebut, maka para pengajar, pendidik, atau
instruktur pada lembaga-lembaga pendidikan atau pelatihan harus memiliki kemampuan
komunikasi yang baik. Kemampuan komunikasi yang dimaksud dapat berupa
kemampuan memahami dan mendesain informasi, memilih dan menggunakan saluran
atau media, serta kemampuan komunikasi antar pribadi dalam proses pembelajaran.
 Fungsi Komunikasi

1. Fungsi Sosial. Fungsi sosial ini mempunyai tujuan sebagai bentuk kesenangan,
menjalin dan memelihara suatu hubungan dengan orang lain serta untuk menunjukkan
hubungan itu sendiri.

2. Fungsi Pengambilan Keputusan. Fungsi ini bertujuan untuk mengambil keputusan


dalam melakukan suatu tindakan pada saat-saat tertentu. Contoh simpelnya, ketika kita
akan memutuskan untuk membeli rumah, maka sebelum membeli rumah tersebut kita
harus berkomunikasi terlebih dahulu dengan sang pemilik rumah.

3. Fungsi Kelangsungan Hidup. Fungsi ini berarti bahwa, komunikasi memiliki tujuan
untuk menjaga keberlangsungan hidup setiap individu dan masyarakat. Contoh dari
kelangsungan hidup individu adalah ketika kita butuh untuk makan dan minum, maka
kita sebagai individu harus berkomunikasi dengan orang sekitar kita untuk mendapatkan
makanan. Sedangkan contoh dari kelangsungan hidup masyarakat adalah dalam
menjaga hubungan baik antar individu, menjaga keberadaan suatu masyarakat.

4. Fungsi Penyelesaian Masalah. Fungsi ini bermaksud bahwa komunikasi itu salah satu
alat vital dalam penyelesaian sebuah masalah, entah itu dari segi pribadi setiap individu
atau dalam tatanan bermasyarakat. Contoh kecil, seseorang ditimpa hutang yang
lumayan besar dan membutuhkan akan bantuan orang lain, maka yang harus dia
lakukan adalah berkomunikasi kepada teman untuk meminta pendapat bagaimana cara
melunasi hutang-hutang tersebut.
 Jenis Jenis Komunikasi

- komunikasi verbal adalah sebuah proses komunikasi yang mana pesannya


disampaikan dengan menggunakan kata-kata. Baik itu melalui lisan atau pun tulisan.
Contoh sederhana dari komunikasi verbal : Berinteraksi dengan orang lain, Membaca
koran atau majalah, Menulis surat perjanjian, surat lamaran kerja, surat
permohonan dan lain lain, Berkhutbah dan berpidato didepan banyak orang. Bentuk
komunikasi verbal zaman sekarang juga lebih luas dibanding dengan zaman dahulu.
Contohnya dua orang yang saling bertelepon, atau sekelompok orang yang
menyebarkan tulisan tentang sesuatu yang mereka kerjakan.
- Komunikasi non verbal ini kebalikan dari komunikasi verbal. Komunikasi non verbal
berarti sebuah proses komunikasi yang mana pesannya disampaikan tidak
menggunakan kata-kata, melainkan menggunakan bahasa tubuh, gerak isyarat,
ekspresi wajah dan kontak mata, begitu juga dengan intonasi, kualitas suara dan
gaya bicara serta emosi. Dalam komunikasi non verbal juga terdapat jenis jenisnya.
Beberapa diantara jenis jenis komunikasi non verbal adalah sentuhan, kronemik,
gerakan tubuh, proxemik, vokalik dan lingkungan. Masing-masing dari jenis ini
mempunyai ciri dan kegunaannya sendiri, mengenai ini akan saya bahas pada artikel
mendatang.
- Komunikasi Menurut Cara Penyampaiannya Cara penyampaian informasi dalam
sebuah proses komunikasi terbagi menjadi dua:

1. Komunikasi Secara Lisan; Yaitu komunikasi yang terjadi secara langsung dan tidak
dibatasi oleh jarak. Contoh dua orang yang sedang bercengkerama.
2. Komunikasi Secara Tertulis; Yaitu komunikasi secara tidak langsung melalui
media seperti surat, memo, dan pengumuman. Umumnya komunikasi tidak
langsung ini digunakan dalam maksud penyampaian singkat.
- Komunikasi Menurut Medan. Komunikasi menurut medan atau ruang lingkup ini
terbagi menjadi dua:
1. Komunikasi internal; yaitu komunikasi yang terjadi dalam ruang lingkup atau
lingkungan tertentu. Seperti dalam organisasi, perusahaan atau dalam rumah
keluarga.
2. Komunikasi Eksternal; yaitu komunikasi yang terjadi antara suatu organisasi atau
perusahaan dengan pihak luar. Contohnya adalah konferensi pers dan siaran
televisi.
- Komunikasi Menurut Arus Informasi. Menurut arus atau alirannya, komunikasi
terbagi menjadi 5, berikut pembagian nya:
1. Komunikasi Satu Arah
2. Komunikasi Dua Arah
3. Komunikasi Kebawah
4. Komunikasi Ke atas
5. Komunikasi Ke samping
- Komunikasi Menurut Peran Individu. Komunikasi ini terbagi menjadi terbagi menjadi
tiga:
1. Komunikasi individu dengan individu yang lain, yang mana diantara keduanya
terjadi interaksi yang saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.
2. Komunikasi individu dengan lingkungan luar.
3. Komunikasi individu dengan beberapa kelompok sekaligus.
- Komunikasi Menurut Tujuan. Komunikasi ini ada banyak macamnya, diantarnya:
1. Berceramah, seorang yang berceramah berkomunikasi dihadapan orang dengan
maksud memberi ceramah kepada orang lain.
2. Berpidato, orang yang berpidato berkomunikasi dengan orang lain dengan
maksud memberikan pidato dan penyuluhan.
3. Memberi Nasehat, orang yang memberi nasehat bermaksud memberi nasehat
kepada lawan bicaranya.
4. Memerintah, orang yang berkomunikasi dengan memberi perintah bermaksud
meminta tolong atau memerintah lawan bicaranya.
- Komunikasi Menurut Tingkah Laku. Komunikasi menurut tingkah laku ini terbagi
menjadi dua:
1. Komunikasi Formal: Komunikasi yang terjadi antara suatu perusahaan dengan
perusahaan yang lain dalam struktur dengan tata cara yang sudah ditentukan.
2. Komunikasi Informal: Komunikasi yang terjadi antar individu pada sebuah
perusahaan atau organisasi yang tidak terikat oleh struktur tertentu.
- Komunikasi Menurut Jaringan. Komunikasi ini terbagi menjadi tiga, berikut ini
pembagiannya:
1. Komunikasi jaringan kerja santai
2. Komunikasi jaringan lingkaran kerja
3. Komunikasi jaringan satu sentral

Anda mungkin juga menyukai