Anda di halaman 1dari 5

HADIR

Nama. : SARTIKA

NIM. :17.1900.015

Assalamualaikum

Terimakasih untuk materi hari ini dimana kelompok 3 membahas tentang Tehknik2 dalam
berkomunikasi yang terbagi kedalam 4 bagian yaitu,

1.Komunikasi Informatif, yaitu pesan yang akan disampaikan kepada orang lain tentang hal hal yang
baru diketahuinya.

2. Komunikasi Persuasif, yaitu pesan yang bertujuan untuk mengubah sikap atau perilaku komunikan
yang berfokus pada psikologi komunikan.

3. Komunikasi bersifat Perintah atau komunikasi instruksi seperti seorang atasan yang memberikan
perintah terhadap bawahan yang menuntut adanya kedisiplinan kerja dari karyawan tersebut.

4. Hubungan manusia dimana dlam teknik ini diharapkan akan mengurangi atau meniadakan hambatan
hambatan dlam komunikasi. Dalam hubungan manusia tersebut beberapa teknik perlu juga dilakukan
yakni pendekatan emosional dan pendekatan sosial Budaya.

Adapun beberapa teknik yang perlu dikembangkan diantarany sbb;

A. Teknik komunikasi yang baik dilingkungan kerja. Dalam komunikasi yang baik dilingkungan kerja juga
memerlukan cara khusus untuk melanjarkan arah komunikasi yang baik. Adapun teknik komunilasi
tersebut yaiti,

-Selalu siap sedia

-Bersahabat

-Menjadi pendengar yang baik

-Sampaikan pesan dengan Jujur

-Hati- hati dengan bahasa Nonverbal

- Terbuka terhadap feedback

-Berfikiran terbuka
B. Teknik komunikasi yang bijak. Komunikasi yang efektif bergantung pada kekayaan ide atau gagasan
yang diciptakan dan disampaikan kepada komunikan atau komunikate. Untuk mencapai komunikasi
yang efektif, diperlukan beberapa keterampilan komunikasi atau teknik komunikasi yang mumpuni.
Digunakannya beberapa teknik dalam komunikasi bertujuan untuk mengeliminir hambatan-hambatan
komunikasi yang mungkin terjadi selama proses komunikasi berlangsung. Adapun beberapa teknik
dalam komunikasi yang bijak di antaranya adalah :

1. Membangun kredibilitas. Kredibilitas komunikator dibangun melalui pengalaman langsung dengan


komunikator atau pengalaman wakilan, menghubungkan komunikator dengan kelompok rujukan
tertentu, pihak-pihak yang mendukung komunikator, pengamatan langsung tehadap komunikator, dan
lain-lain. Kredibilitas dapat berubah bergantung pada pelaku persepsi komunikan atau komunikate,
topik yang dibahas, dan situasi.

2. Menciptakan daya tarik dan kesamaan. Selain membangun kredibilitas, komunikator juga perlu
membangun atau menciptakan daya tarik utamanya daya tarik fisik. Hasil studi menunjukkan bahwa
komunikator yang memiliki daya tarik fisik yang menarik senderung memiliki daya persuasif yang tinggi.

3. Mengenal dan memahami komunikan atau komunikate. Setelah komunikator membangun


kredibilitas, menciptakan daya tarik, dan menegaskan kesamaan dengan komunikan atau komunikate,
langkah selanjutnya adalah mengenal dan memahami siapa yang menjadi komunikan atau komunikate
mengingat heterogennya latar belakang komunikan atau komunikate.

4. Mendengarkan dengan aktif. Mendengarkan dengan aktif adalah inti keterampilan komunikasi.
Sebagai salah satu teknik komunikasi efektif, ada baiknya komunikator tidak hanya memiliki kemampuan
mendengar apa yang dikatakan oleh komunikan atau komunikate melainkan juga mendengarkan apa
yang disampaikan oleh komunikan atau komunikasi secara verbal maupun nonverbal tanpa memberikan
penilaian atau penafsiran secara dini.

5. Memberikan dan menerima umpan balik. Umpan balik merupakan salah satu dari komponen-
komponen komunikasi yang menentukan keberlangsungan proses komunikasi efektif antara
komunikator dan komunikan atau komunikate.

6. Mengembangkan kecerdasan emosi. Kecerdasan emosi mengacu pada kapasitas komunikator untuk
berhadapan secara efektif dengan emosi diri dan emosi komunikan atau komunikate. Kecerdasan emosi
ditunjukkan dengan tidak memberikan tanggapan yang dapat memicu emosi dari partisipan komunikasi
lainnya, setiap partisipan komunikasi hendaknya tidak meluapkan emosi saat menerima tanggapan, dan
lain sebagainya.

7. Memilih dan menggunakan bahasa yang jelas, sederhana, dan sesuai. Peran bahasa sebagai alat
komunikasi sangatlah besar. Karena itu, ketika berkomunikasi, komunikator hendaknya memilih dan
menggunakan bahasa yang jelas, sederhana, dan sesuai dengan komunikan atau komunikate. Hal ini
dimaksudkan agar komunikan atau komunikate dapat dengan mudah menerima, menafsirkan, dan
memahami pesan yang disampaikan oleh komunikator.

8. Tidak bertele-tele. Teknik dalam komunikasi yang bijak selanjutnya adalah tidak bertele-tele. Dalam
artian, komunikator hendaknya menyampaikan maksud, tujuan, dan pesan komunikasi kepada
komunikan atau komunikate secara langsung, singkat, dan padat.

9. Menggunakan komunikasi nonverbal dengan bijak.Dalam konteks komunikasi interpersonal atau


komunikasi antarpribadi, komunikasi yang terjadi antara komunikator dan komunikan atau komunikator
bersifat tatap muka. Baik komunikator atau komunikan akan memberikan reaksi yang jauh lebih banyak
dengan menggunakan bahasa nonverbal dibandingkan dengan bahasa verbal.

10. Konsisten antara komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Dalam proses komunikasi
antarpribadi, komunikasi yang dilakukan tidak hanya melalui komunikasi verbal melainkan juga
komunikasi nonverbal. Karena itu, ketika berkomunikasi dengan komunikan atau komunikate hendaknya
komunikator menyampaikan pesan verbal dengan baik dan sesuai dengan pesan nonverbal.
Penyampaian pesan secara verbal mencakup pemilihan kata yang tepat dan sesuai dengan konteks,
volume suara yang tepat, intonasi suara yang baik, dan lain sebagainya.

11. Tepat dalam memilih dan menggunakan saluran komunikasi. Teknik penting lainnya dalam
komunikasi yang bijak adalah memilih dan menggunakan saluran komunikasi yang tepat. Pemilihan dan
penggunaan saluran komunikasi yang tepat dipengaruhi oleh sifat pesan, sifat komunikan atau
komunikate, perencanaan, dan tujuan komunikasi yang hendak dicapai.

12. Mengulang kata-kata dan pemikiran komunikan atau komunikate. Teknik ini juga diterapkan sebagai
salah satu teknik komunikasi berkesan yang mengacu pada pengulangan kata-kata serta pemikiran
komunikan atau komunikate oleh komunikator dengan menggunakan bahasa komunikator sendiri. Hal
yang harus diperhatikan oleh komunikator adalah pengulangan ini hendaknya tidak mengubah makna
kata atau kalimat komunikan atau komunikate.

13. Bersikap jujur. Komunikasi yang efektif dan bijak didasarkan atas kepercayaan dan salah satu cara
membangun kepercayaan dalam komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi adalah dengan
bersikap jujur.

14. Bersikap menerima. Menerima adalah salah salah satu teknik komunikasi dalam konseling yang juga
diterapkan sebagai salah satu teknik dalam komunikasi yang bijak. Menerima adalah teknik dimana
komunikator menunjukkan minat dan memahami dengan baik apa yang disampaikan oleh komunikan
atau komunikate. Teknik yang satu ini memiliki beberapa bentuk yaitu verbal maupun nonverbal.

15. Bersikap empati. Bersikap empati dalam komunikasi yang bijak merupakan hal yang sangat penting.
Empati merupakan bentuk kepedulian komunikator kepada komunikan atau komunikate. Dengan
bersikap empati, memberikan kemudahan bagi komunikator untuk turut merasakan emosi yang
dirasakan oleh komunikan atau komunikate.
C. Teknik komunikasi agar menimbulkan Kesan Positif. Agar komunikasi yang kita lakukan dapat
menimbulkan kesan positif di mata orang lain, maka ada beberapa teknik komunikasi berkesan dan
teknik komunikasi efektif yang harus kita pahami, diantaranya adalah sebagai berikut :

*Persiapan yang baik. Ketika kita hendak berkomunikasi dengan orang lain, hendaklah kita menyiapkan
segala sesuatunya terkait dengan apa yang ingin kita capai dari komunikasi yang akan dilakukan dan
menggunakan cara-cara yang baik dan jelas dalam menyampaikan pesan. Intinya adalah kita harus
memiliki keterampilan berkomunikasi yang baik, utamanya adalah keterampilan mendengar.

*Mengenali lawan bicara. Sebelum kita berkomunikasi dengan orang lain, ada baiknya kita mengenal
atau mengetahui siapa yang menjadi lawan bicara kita. Kemudian, kita harus memastikan bahwa lawan
bicara telah siap untuk menerima pesan yang akan kita sampaikan.

*Melakukan kontak mata. Ketika kita melakukan komunikasi dengan orang lain, maka ada baiknya kita
melakukan kontak mata dengan mereka. Hal ini menunjukkan bahwa kita benar-benar menaruh
perhatian dan mendengarkan apa yang sedang dibicarakan. Selain kontak mata, kita harus memastikan
bahwa kita mendengarkan nama lawan bicara dan menggunakannya secara tepat. Jika kita tidak berhat-
hati dengan apa yang dikatakan oleh lawan bicara maka kita dapat memintanya untuk mengulang apa
yang dikatakan.

*Menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Ketika kita akan melakukan komunikasi dengan orang
lain, maka hal penting yang harus dilakukan adalah menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi atau
kata-kata yang mudah dipahami oleh penerima pesan. Hal ini dimaksudkan agar apa yang ingin
disampaikan kepada orang lain dapat tersampaikan dengan baik dan mudah dipahami oleh penerima
pesan sehingga mereka akan bersedia untuk merubah pendapat, sikap, atau tindakan mereka.
Penggunaan Bahasa tubuh dalam komunikasi juga harus diperhatikan guna membuat lawan komunikasi
menerima maksud pesan yang sudah disampaikan.

*Langsung pada pokok persoalan. Saat kita berkomunikasi dengan orang lain, kita harus menghargai
waktu yang dimiliki oleh penerima pesan. Untuk itu, menyampaikan pesan yang langsung pada pokok
permasalahan akan lebih baik dibandingkan dengan terlalu banyak basa basi yang tidak perlu.

*Menunjukkan apa yang menjadi tujuan kita berkomunikasi. Saat kita berkomunikasi, alangkah baiknya
kita menunjukkan apa yang menjadi tujuan kita berkomunikasi dengan orang lain. Sampaikan maksud
kita berkomunikasi dengan sopan dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh penerima
pesan.

*Mengulangi hal-hal yang dianggap penting. Saat kita berkomunikasi, maka hal lain yang juga penting
adalah dengan mengulangi hal-hal yang dianggap penting. Namun tanpa adanya penambahan yang tidak
perlu. Hal ini dimaksudkan agar pesan dapat diingat dengan baik oleh penerima pesan.
*Menggunakan saluran atau media komunikasi yang tepat. Ketika kita berkomunikasi dengan orang lain,
maka kita harus memilih saluran atau media komunikasi yang sesuai. Sedapat mungkin menghindari
penggunaan saluran atau macam-macam media komunikasi sekaligus. Akan lebih baik jika komunikasi
dilakukan secara langsung atau tatap muka. Namun perlu juga dipahami bahwa hal ini disesuaikan
dengan perencanaan serta strategi yang telah dibuat dan tujuan komunikasi yang akan dicapai

*Bahasa nonverbal. Yang harus kita pahami adalah bahwa 95 persen komunikasi yang kita lakukan
dengan orang lain adalah komunikasi nonverbal seperti gerakan mata, posisi, wajah, dan gerakan
tangan. Ketika kita berkomunikasi dengan lawan bicara maka kita harus berhati-hati dengan bahasa
nonverbal dengan cara tetap fokus pada isi pembicaraan atau yang ingin kita sampaikan.

*Petunjuk naratif. Saat berkomunikasi dengan orang lain, kita harus menghindari berbagai petunjuk
naratif seperti “hmm” atau diam dengan cukup lama selama percakapan. Jika hal ini dilakukan dapat
membuat lawan bicara tidak lagi tertarik dan menaruh perhatian terhadap apa yang ingin kita
sampaikan.

*Memberikan kesempatan kepada penerima pesan untuk berbicara. Saat kita berkomunikasi dengan
orang lain, hendaknya kita memberikan peluang kepada penerima pesan untuk berbicara atau bertanya
atau meminta penjelasan lebih lanjut mengenai permasalahan yang sedang dibahas. Hal ini penting agar
kita juga mengetahui sejauh mana pesan yang kita sampaikan dapat dipahami oleh penerima pesan.

*Menciptakan atmosfer keterbukaan. Agar tercipta hubungan yang efektif dengan orang lain atau
penerima pesan maka kita harus mampu menciptakan atmosfer keterbukaan. Caranya adalah dengan
menghindari berbagai macam hal yang dapat mengganggu jalannya proses komunikasi seperti suasana
yang sangat bising atau emosi yang tidak dapat diredam dan lain sebagainya.

*Melakukan evaluasi. Setelah kita melakukan komunikasi dengan orang lain, maka kita dapat melakukan
evaluasi apakah pesan telah diterima dan dipahami dengan baik oleh lawan bicara. Caranya adalah
dengan mengajukan pertanyaan atau meminta lawan bicara untuk mengulang apa yang telah dipahami.

Anda mungkin juga menyukai