Anda di halaman 1dari 4

Kemampuan Komunikasi dalam

Berkarier
Pentingnya Berkomunikasi Efektif dalam Dunia Kerja
1. Membangun tim kerja yang efektif
Sebuah tim dapat mengimplementasikan strategi pekerjaan yang jitu jika mendapatkan
arahan yang jelas atas pekerjaan yang harus dilakukan. Kejelasan arahan hanya didapatkan
karyawan melalui lingkungan pekerjaan yang memiliki komunikasi dua arah, sehingga
menghasilkan efektivitas dalam bekerja.

2. Meningkatkan produktivitas dan performa karyawan


Ketika komunikasi dua arah sudah berhasil dilakukan, maka strategi dalam bekerja pun akan
berjalan lancar. Selanjutnya hasil yang diharapkan oleh perusahaan dan karyawan akan
terealisasi. Jika proses ini berjalan dengan baik, maka kemudian akan muncul kepuasan bagi
para karyawan atas pekerjaan yang sudah diselesaikan. Dengan demikian, keakraban antar
karyawan akan muncul, dan hal ini yang mampu membantu untuk meningkatkan performa
karyawan dalam bekerja.

3. Mempermudah penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan


Komunikasi yang terjalin antar rekan kerja dapat menyatukan pemahaman akan sebuah isu
yang sedang terjadi. Ketika masing-masing karyawan sudah memiliki pemahaman yang
sama, maka setiap masalah dapat lebih mudah diselesaikan. Dengan demikian pengambilan
keputusan menjadi lebih efisien.

Sikap-Sikap Berkomunikasi
1. Percaya diri (Self-confidence), dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
 Menatap lawan bicara Berbicara secara perlahan dan teratur
 Menghindari memberikan pertanyaan di sela-sela pernyataan
 Mengendalikan emosi diri

2. Ramah (Friendliness), dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:


 Berbicara dengan nada bicara yang ramah
 Menghindari peryanyaan bersifat pribadi
 Membiasakan diri untuk tersenyum
 Jelas dan ringkas (Clarity and concision), yaitu menyampaikan pesan seringkas mungkin
dan berbicara langsung kepada poin-poin pembahasan.

3. Jelas dan ringkas (Clarity and concision), yaitu menyampaikan pesan seringkas mungkin
dan berbicara langsung kepada poin-poin pembahasan.
4. Mendengarkan (Listening), yang berguna untuk membantu dalam memahami
penjelasan orang lain dengan mudah, serta dapat merespons pesan dari lawan bicara
dengan tepat.
5. Berempati (Empathy), yaitu sikap memahami keadaan lawan bicara sehingga dapat
menyesuaikan diri dengan sudut pandang komunikan.
6. Komunikasi Nonverbal, yaitu komunikasi tanpa kata dan biasa melalui gestur atau
Bahasa tubuh yang menyiratkan maksud tertentu dari pesan yang disampaikan.
Jenis-Jenis Komunikasi Nonverbal:
 Gerakan tangan (Hand gesture)
 Nada bicara (Tone of voice)
 Bahasa tubuh (Body language)
7. Menghargai rekan kerja (Respect others), dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:
 Menyebutkan nama lawan bicara
 Menghindari memotong pembicaraan
 Tetap usahakan fokus pada topik pembicaraan

8. Berpikiran terbuka (Open-mindedness), dapat dilakukan dengan melatih diri sendiri


untuk mendengarkan diri dan memahami sudut pandang lawan bicara dibandingkan
dengan memaksakan diri sendiri untuk menyampaikan pesan. Sikap ini membantu
untuk menciptakan komunikasi dua arah.
9. Memilih media yang tepat (Picking the right medium), dapat dilakukan dengan cara
memperhatikan siapa lawan bicara yang tepat terlebih dahulu, dan juga waktu untuk
menyampaikan pesan tersebut.
10. Memberikan umpan balik (Feedback), berguna untuk membantu komunikator melihat
respons lawan bicaranya.

Komunikasi Internal yang Efektif


Komunikasi efektif adalah sebuah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada
komunikan, dan dapat mengubah sikap orang lain.

Fungsi Komunikasi Internal


 Membangun pemahaman antar rekan kerja
 Membentuk keterlibatan antar rekan kerja
 Menciptakan internalisasi visi dan misi perusahaan

Cara Berkomunikasi Efektif dengan Pihak Internal


1. Know the dimensions. Dimensi komunikasi internal terdiri dari komunikasi vertikal dan
komunikasi horizontal. Komunikasi vertikal adalah komunikasi yang terjadi timbal balik
dari pimpinan kepada bawahan, dan bawahan kepada pimpinan. Sementara komunikasi
horizontal adalah komunikasi yang terjadi secara mendatar antar rekan kerja.

2. Foster understanding, yaitu menumbuhkan pemahaman bagi rekan kerja atas hal-hal
yang harus dikerjakan dan disesuaikan dengan tugas serta peran kerja masing-masing.
3. Predict challenges, yaitu mengenali isu yang sedang berjalan, dan kemudian dapat
membangun komunikasi serta hubungan yang hangat dengan rekan kerja lainnya.
4. Be proactive, yaitu cara untuk melatih diri sendiri agar lebih cekatan dan memiliki rasa
inisiasi yang kuat dalam melakukan sebuah perencanaan.

Komunikasi Eksternal yang Efektif


Komunikasi eksternal yang efektif adalah sebuah proses penyampaian pesan dari
perusahaan kepada pihak eksternal dan dapat dilakukan untuk memajukan perusahaan
melalui jalinan hubungan dengan klien.

Cara Berkomunikasi Efektif dengan Pihak Eksternal


1. Know the tracks, yaitu cara menyampaikan pesan dengan mengenali saluran yang
digunakan untuk menyampaikan pesan.
2. Never blame your company, lead it! Merupakan cara berkomunikasi dengan tidak
menyalahkan tim internal di hadapan klien.
3. Lead from the front, yaitu berkomunikasi dengan cara memimpin langsung dan terus
memberikan penawaran kepada klien.
4. Learn to own the outcome, yaitu cara berkomunikasi dengan kesiapan untuk menerima
segala risiko dan tanggung jawab.

Hambatan Berkomunikasi
Hambatan berkomunikasi adalah segala sesuatu yang menghalangi atau mengganggu
kelancaran proses komunikasi.

Tahapan Proses Komunikasi


1. Penyandian pesan (Encoding), yaitu proses ketika komunikator menyusun ide dan
gagasannya kemudian mengirimkan pesan tersebut kepada komunikan.
2. Saluran pengiriman pesan (Media / Channel)
3. Penerimaan pesan (Decoding), yaitu proses ketika komunikan menerima pesan dan
selanjutnya menafsirkan pesan tersebut.
4. Umpan balik (Feedback), yaitu pemberian umpan balik di antara komunikator dan
komunikan sebagai reaksi dari pesan yang telah diterima.

Penyebab Komunikasi Terhambat


 Pengetahuan yang terbatas, yang berakibat pada gagalnya proses encoding dan
decoding pesan.
 Kendala dalam berbahasa, baik bahasa verbal maupun nonverbal.
 Hubungan yang kaku, sebaiknya diantisipasi dengan memulai hubungan yang luwes dan
komunikasi yang lebih hangat dengan lawan bicara.

Cara Mengatasi Hambatan Berkomunikasi


1. Perhatikan pengirim pesan
2. Perhatikan pesan
3. Perhatikan penerima pesan
4. Perhatikan umpan balik (feedback)

Jenis-Jenis Umpan Balik (Feedback)


 Pengakuan, yaitu keadaan ketika komunikan telah menerima dan memahami pesan
yang disampaikan oleh komunikator.
 Pengulangan, yaitu keadaan ketika komunikator mengulangi pesan yang telah diberikan.
 Parafrase, yaitu keadaan ketika komunikan mengulang kembali pesan yang telah
diterimanya sebagai pembuktian bahwa pesan telah diterima dan dipahami secara
sempurna.

Penggunaan Emosi dalam Berkomunikasi


Emosi adalah proses yang dibentuk secara fisiologi, persepsi, bahasa, dan pengalaman sosial.
Aturan Mengomunikasikan Emosi
 Framing rules, yang membantu untuk menentukan makna emosional dari situasi yang
sedang dialami.
 Feeling rules, yang memberitahukan soal apa saja seharusnya dirasakan, atau dilakukan
dan diharapkan dalam situasi tertentu.
 Emotion work, yang membantu untuk mengubah kualitas emosi atau perasaan serta
manajemen perasaan diri sebagai upaya mempertahankan hubungan baik yang sudah
dibangun lebih dahulu.
Cara Mengomunikasikan Emosi
1. Gunakan productive voice, melalui intonasi berbicara yang ceria dan penuh semangat.
2. Diskusikan hal-hal yang menimbulkan emosi positif.
3. Lakukan interaksi nonverbal, agar dapat memengaruhi afeksi orang lain terhadap
komunikator.

Anda mungkin juga menyukai