Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kata komunikasi berasal dari bahasa latin “communicare” yang berarti memberi,
mengambil bagian atau meneruskan sehingga terjadi sesuatu yang umum
(common), sama atau saling memahami (Bovee and Thil, 2003). Dalam
perkembangannya komunikasi kemudian didefinisikan sebagai transfer pesan
antara dua orang atau lebih (Aditawarman, 2000). Sedangkan Simamora (2000)
mendefinisikan komunikasi sebagai pengumpulan, pemilihan, pembentukan dan
penyampaian simbol antara individu untuk menciptakan makna melalui sesuatu
proses.

Peranan komunikasi dalam proses manajemen saat ini semakin meningkat.


Sebagai seorang manajer yang mengelola suatu organisasi maka diperlukan
keterampilan komunikasi yang baik. Menurut Pedler (2002) ada tiga jenis
keterampilan manajerial yang harus dimiliki oleh seorang manajer agar ia dapat
mengelola sumberdaya dengan baik ;

1. Keterampilan teknik (Technical Skill) adalah suatu cara dimana para


pekerja mencapai tujuan dari suatu kegiatan yang spesifik yang melibatkan
metode, prosedur teknis, proses.
2. Keterampilan berhubungan dengan pekerja (Human Skill) adalah
kemampuan untuk bekerja sama dengan pihak lain, keterampilan ini
termasuk pengetahuan tentang diri sendiri, komunikasi, motivasi dan
saling mengerti.
3. Keterampilan konseptual (Conceptual Skill) adalah kemampuan untuk
mengidentifikasi dan menganalisa masalah dan melaksanakan keputusan
yang efektif.

1
Untuk menguasai ketiga keterampilan ini maka diperlukan keterampilan
komunikasi. Oleh karena itu maka seorang manajer ataupun pekerja perlu
memiliki keterampilan komunikasi baik lisan, tertulis maupun nonverbal.

Keterampilan komunikasi yang harus dikuasai oleh manajer adalah;

 Memfasilitasi diskusi kelompok kecil


 Mewawancarai pekerja untuk mencari informasi dalam rangka mengambil
keputusan
 Memecahkan masalah dan mengambil keputusan
 Memanfaatkan hubungan masyarakat untuk meningkatkan kredibilitas
perusahaan
 Memotivasi pekerja
 Mengatasi konflik yang terjadi di dalam perusahaan
 Membujuk pelanggan baik internal maupun eksternal
 Menggunakan berbagai keterampilan komunikasi baik tertulis, maupun
lisan untuk mengelola perusahaan (Aditiawarman, 2000)

1.2. Tujuan Umum

Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa dapat memahami konsep-konsep


dasar komunikasi bagi pengembangan model proses pembelajaran bagaimana cara
komunikasi dalam Pencapaian keberhasilan Suatu usaha Bisnis

1.3. Tujuan Khusus


a. Mahasiswa dapat menguraikan bentuk komunikasi dalam kelompok
selama pembelajaran
b. Mahasiswa dapat menerapkan prinsip komunikasi dalam suatu organisasi
kegiatan
c. Mahasiswa dapat menjelaskan peranan dari ilmu komunikasi dengan benar

2
d. Mahasiswa dapat menunjukkan bentuk skema penerapan alat komunikasi
dalam organiasai Bisnis.
e. Mahasiswa dapat menunjukkan proses komunikasi dalam usaha bisnis.

1.4. Rumusan Masalah


a. Seberapa pentingnya komunikasi dalam bisnis?
b. Bagaimana proses komunikasi?
c. Apa saja jenis-jenis komunikasi?
d. Apa saja hambatan komunikasi?
e. Proses inovatif version

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Pentingnya Komunikasi dalam Bisnis

Pentingnya komunikasi dalam bisnis merupakan salah satu unsur penting


untuk membangun suatu tim, yang dapat membawa bisnis ke pada tingkat
keberhasilan. Kemampuan untuk berkomunikasi secara jelas berguna untuk
mendominasi dalam dunia usaha.

Berikut pentingnya komunikasi dalam bisnis ;

1. Menghindari kesalahpahaman

Dengan komunikasi yang teratur, banyak kesalahpahaman dan


miskomunikasi yang dapat diselesaikan secara damai. Hal ini membuat lebih
mudah bagi setiap karyawan untuk meminimalkan sengketa yang tidak perlu
dan membebaskan pikirannya untuk lebih fokus pada tugas.

2. Meningkatkan kualitas layanan

Dari sudut pandang bisnis dan hubungan pelanggan, interaksi dengan


pelanggan dapat membantu bisnis memberikan layanan yang lebih baik.
Ketika pelanggan bermasalah maka dapat diselesaikan segera melalui
komunikasi langsung, ia terikat untuk terus membeli produk dan jasa.

3. Menciptakan suasana positif

Komunikasi positif antara berbagai anggota tim yang membentuk


departemen bisnis, membantu memilah masalah internal dan memperlancar
penyelesaian masalah yang menciptakan hambatan dalam proses bisnis

4. Interaksi pemasaran, pelanggan dan penjual

4
Dengan model komunikasi yang lebih baik maka dapat membangun jalur
interaksi dengan pelanggan, tim pemasaran dan penjualan dapat menerapkan
pendekatan yang lebih terfokus, yang bisa mendatangkan dividen yang
menguntukan dalam jangka panjang, dalam bentuk peningkatan angka
penjualan dan margin keuntungan yang melonjak.

2.2.Proses Komunikasi Bisnis

Proses komunikasi yang terjadi antara pengirim dan penerima dapat


digambarkan sebagai berikut;

Media
Sender Encoding Decoding Receiver

Message

Noiser

Feedback

Gambar 1.1. Proses Komunikasi

Contoh; hari senin jam 08.00 pagi, dan Susi menemui Joni di ruangannya.
Susi ingin meminta beberpa informasi tentang pelanggan dan berkata
“Joni, dapatkah anda memberi informasi lengkap tentang pelanggan kita
bernama Sunardi, berikan informasi tersebut kepada saya jam 09.00 pagi
hari kamsi”

Dari contoh diatas dapat diketahui bahwa elemen komunikasi terdiri dari;

5
1. Sumber informasi (source) adalah orang yang menyampaikan pesan. Pada
tahap ini sumber informasi melakukan proses yang kompleks yang terdiri
dari beberapa langkah; 1) timbulnya suatu stimulus yang menciptakan
pemikiran dan pemikiran dan keinginan untuk berkomunikasi; 2)
pemikiran ini di encoding menjadi pesan; 3) dan pesan tersebut
disampaikan melalui saluran/media kepada penerima. Jadi sumber
informasi adalah Susi dan penerima pesan adalah Joni.
2. Encoding adalah suatu proses dimana sistem pusat syarat sumber
informasi (Susi) memerintahkan sumber informasi unutk memilih simbol-
simbol yang dapat dimengerti.
3. Pesan (message) adalah segala sesuatu yang memiliki makna bagi
penerima. Pesan merupakan hasil akhir dari proses encoding. Pesan ini
dapat berupa kata-kata, ekspresi wajah, tekanan suara, dan penampilan.
4. Media adalah cara atau peralatan yang digunakan untuk menyampaikan
pesan kepada penerima. Media tersebut dapat berupa; surat, telpon atau
tatap muka langsung.
5. Decoding adalah peroses dimana penerima pesan menginterpretasikan
pesan yang diterimanya sesuai dengan pengetahuan, minat dan
kepentingannya.
6. Umpan balik (feedback) adalah respon yang diberikan oleh penerima
pesan kepada pengirim sebagai tanggapan atas informasi yang dikirim
sumber pesan. Pesan ini dapat berupa jawaban lisan bahwa si penerima
setuju atau tidak setuju dengan informsai yang diterima.
7. Hambatan (noise) adalah berbagai hal yang dapat membuat proses
komunikasi tidak berjalan dengan efektif. Hambatan tersebut dapat berupa
hambatan verbal, nonverbal, fisik atau lingkungan.

6
2.3. Jenis Jenis Komunikasi

Menurut jenisnya, komunikasi dapat dikelompokkan menjadi komunikasi


nonverbal dan verbal. Komunikasi dapat dilakukan secara efektif jika seorang
komunikator atau pengirim pesan mampu mengkomunikasikan kedua bentuk
komunikasi dengan baik. Sebagai contoh, pesan akan mudah dimengerti jika
komunikasi verbal atau kata-kata yang digunakan ditunjang oleh komunikasi
nonverbal seperti berbagai gerakan tangan atau ekspresi wajah.

2.3.1. Komunikasi Nonverbal

Komunikasi nonverbal adalah kumpulan isyarat, gerak tubuh, intonasi


suara, sikap, dan sebagainya, yang memungkinkan seseorang untuk
berkomunikasi tanpa kata-kata (Bovee dan Thill)

Dari berbagai studi yang pernah dilakukan, komunikasi non verbal dapat
dikelompokkan dalam beberapa bentuk :
 Kinesics
Ialah komunikasi non verbal yang ditunjukkan dengan gerakan tubuh.
Gerakan tubuh dibagi dalam lima kelompok yaitu:
1. Emblems
Isyarat yag memiliki arti langsung pada simbol yang dibuat oleh
gerakan badan.
2. Illustrators
Gerakan badan untuk menjelaskan sesuatu.
3. Affect display
Isyarat yang terjadi karena dorongn emosional.
4. Regulators
Gerakan tubuh yan terjadi di daerah kepala
5. Adaptory
Gerakan badan yang dilakukan sebagai tanda kejengkelan

7
 Gerakan mata
Gerakan mata dapat mencerminkan isi hati seseorang.
 Sentuhan
Ialah isyarat yang dilambangkan dengan sentuhan badan.
 Paralanguage
Ialah isyarat yang ditimbulkan dari tekanan atau irama suara
sehingga penerima dapat memahami sesuatu di balik apa yang
diucapkannya.
 Diam
Diam juga merupakan suatu komunikasi nonverbal yang memiliki
arti. Sikap diam sangat sulit diterka dan dapat menimbulkan
keraguan..
 Postur tubuh
Manusia lahir dengan berbagai bentuk tubuh. Masing-masing
bentuk tubuh dapat menggabarkan karakter orang yang
bersangkutan.
 Warna
Warna dapat memberi arti pada suatu objek.
 Bunyi
Jika paralanguage dimaksudkan sebagai tekanan suara dari mulut,
maka bunyi yang dimaksud di sini adalah suara yang dikeluarkan
dari berbagai benda.
 Bau
Bau juga merupakan bentuk komunikasi nonverbal. Bau bisa
dipergunakan untuk melambangkan status.

8
Dibandingkan dengan komunikasi verbal, komunikasi nonverbal lebih
tidak terstruktur, lebih sulit dipelajari, dan bersifat lebih spontan. Adapun
beberapa kelebihan dari komunikasi nonverbal dibandingkan dengan
komunikasi verbal yaitu

 Lebih dapat dipercaya

Dalam komunikasi verbal, seseorang dapat dengan mudah mengontrol


atau memanipulasi kata-kata yang digunakannya. Melalui kata-kata,
seorang dapat mengatakan hal yang tidak sebenarnya dengan lancar tetapi
tidak demikian halnya dengan komunikasi nonverbal seperti bahasa tubuh,
ekspresi wajah, dan nada suara. Dengan mempelajari komunikasi
nonverbal dan memperhatikan bahasa nonverbal yang digunakan lawan
bicara, maka kita dapat lebih mengetahui apakah lawan bicara tidak
menyampaikan pesan dengan jujur atau tidak.

 Lebih efisien

Baik ditinjau dari pengirim atau penerima pesan, penggunaan komunikasi


nonverbal bisa membuat proses komunikasi menjadi lebih efisien. Kita
bahkan sering menggunakan komunikasi nonverbal tanpa memikirkan
terlebih dahulu berntuk komunikasi nonverbal yang kita gunakan. Sebagai
contoh, pada saat kita melihat sesuatu yang tidak menyenangkan, mungkin
secara otomatis kita juga dapat menyampaikan pesan dengan lebih cepat
dan ekonomis melalui gerakan tangan atau anggukan kepala.

2.3.2. Komunikasi Verbal

Terdapat empat jenis komunikasi verbal yang selalu digunakan di


lingkungan bisnis yaitu; berbicara, menulis, membaca, dan mendengarkan.
Suatu penelitian yang menggunakan kalangan bisnis sebagai respondennya
menunjukkan bahwa kaum bisnis menggunakan sebagian besar waktunya
untuk mendengarkan (45%) dan berbicara (30%). Mereka menggunakan
sisa waktunya untuk membaca (16%) dan menulis (9%) hasil penelitian

9
juga mengidentifikasikan bahwa kalangan bisnis menggunakan tulisan dan
bicara untuk mengirim pesan, dan mendengarkan serta membaca untuk
menerima pesan.

2.4. Hambatan-Hambatan dalam Komunikasi

Menurut Sigband dan Bell (1993), hambatan dalam proses komunikasi dapat
dikelompokkan menjadi hambatan nonverbal dan verbal.

2.4.1. Hambatan Nonverbal


 Perbedaan persepsi
Persepsi merupakan pandangan seseorang terhadap suatu kenyataan
atau fakta. Seorang direktur perusahaan mungkin menganggap mobil
bukan merupakan simbol status sedangkan direktur yang lainnya
mungkin berpendapat sebaliknya.
 Perbedaan kepentingan
Dalam suatu perusahaan, kepala bagian produksi mungkin
menghendaki agar sisa leba digunakan untuk membeli peralatan
produksi, sedangkan kepala bagian pemasaran menginginkan agar
dana digunakan untuk meningkatkan kegiatan promosi. Konflik yang
timbul disebabkan oleh adanya perbedaan kepentingan antara dua
orang yang sedang berkomunikasi.
 Perbedaan pengetahuan tentang topik yang dikomunikasikan.
Pengetahuan tentang topik yang dibicarakan antara pengirim berita dan
penerima berita hendaklah sama tingkatnya. Apabila terjadi
kesenjangan pengetahuan yang cukup besar, maka komunikasi yang
dilakukan oleh kedua pihak ini tidak akan efektif. Untuk itu maka
perlu dilakukan upaya agar kesenjangan itu dapat diminimalisasi. Ada
beberapa cara yang dapat dilakukan, misalnya pembicara menganalisa
tentang pendengar terlebih dahulu, menyamakan pengetahuan,
membuat titik awal yang sama.

10
 Keterlibatan emosi. Komunikasi yang baik haruslah bersifat objektif
dan rasional, tidak melibatkan emosi pengirim dan penerima yang
dapat menimbulkan konflik kepentingan. Untuk itu maka pihak yang
berkomunikasi sebaiknya menghindari keterlibatan secara emosi
terhadap topik yang dibicarakan.
 Kurangnya intropeksi. Agar komunikasi dapat berjalan dengan baik
kedua pihak yang berkomunikasi hendaklah selalu melakukan evaluasi
diri. Mereka harus menyadari bahwa manusia itu sifatnya unik, dan
berbeda satu sama lainnya. Untuk itu maka harus saling menghormati
perbedaan.
 Kesalahan dalam menilai penampilan. Seringkali penampilan
seseorang mempengaruhi penilaian orang lainnya. Agar komunikasi
dapat berjalan dengan efektif maka janganlah penampilan seseorang
mempengaruhi informasi yang dikirimnya.
 Pesan yang disampaikan kurang jelas. Salah satu hal yang sering
menyebabkan kegagalan komunikasi adalah penerima pesan tidak
mengerti apa maksud informasi yang diterimanya. Untuk itu maka
pesan harus dubuat dengan jelas dan disusun dengan sistemastis.
 Hanya mendengarkan pesan secara pasif.

2.4.2. Hambatan Verbal

Menurut Boove dan Thrill (2003) ada beberapa hal yang dapat menjadi
hambatan verbal, antara lain;

 Kesalahan pemilihan kata


 Kurangnya perbendaharaan kosa kata
 Kesalahan penulisan atau pengucapan
 Perbedaan level antara pengirim dan penerima pesan

11
2.5. Proses Inovatif?
Sam tolong kerjain ya

12
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan apa yang sudah dipaparkan pada makalah ini, maka dapat ditarik
suatu kesimpulan sebagai berikut :

1. Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu


melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol,
sinyal-sinyal, maupun perilaku ataupun tindakan. Para ahli yang
mengemukakan pendapatnya pun relatif memulai pengertian komunikasi
dengan kata “proses”, jadi proses memiliki tempat utama dalam
berkomunikasi.
2. Bentuk dasar komunikasi itu ada dua, yaitu komunikasi verbal dan
nonverbal dimana keduanya memperkaya cara manusia untuk
berkomunikasi serta keduanya saling bersinergi dalam mewujudkan
komunikasi yang efektif.
3. Proses-proses yang ada dalam komunikasi mengandung komponen/unsur
komunikasi, dimana proses yang dimulai dari pengirim mempunyai ide
sampai penerima mulai memberikan feedback dan menampakkan efek,
keseluruhan proses itu merepresentasikan bahwa komunikasi memiliki
keteraturan yang mungkin tidak disadari komunikator dan komunikan.
4. Komunikasi juga mengambil peranan penting dalam kegiatan bisnis
manusia yang meliputi tujuan-tujuan tertentu untuk penyampaikan
informasi bisnis, berbagi pengalaman bisnis, menjalin mitra kerjasama,
pembuatan surat bisnis, dan lain sebagainya. Sehingga bila komunikasi
bisnis dilakukan dengan baik, maka urusan dalam bisnis tersebut akan
berjalan lancar.

13
3.2. Saran
Saran yang bisa kami berikan berdasarkan ulasan yang terdapat pada makalah
ini adalah sebagai berikut :

1. Perlu pemahaman intensif oleh setiap orang yang ingin berkomunikasi


pada proses dan unsur komunikasi agar pesan yang disampaikannya
mampu dipahami atau bahkan dituruti oleh penerima.
2. Sebaiknya agar komunikasi berjalan lebih efektif dan efisien, pelaku dalam
komunikasi harus mengetahui dan memahami bentuk dasar komunikasi
dan mengimplementasikannya dalam percakapan sehari-hari.
3. Dalam memuluskan urusan bisnis, perlu sekiranya pengoptimalan aspek-
aspek serta pendekatan-pendekatan yang ada dalam komunikasi bisnis,
karena komunikasi adalah hal dasar dalam penyampaian ide bisnis
tersebut.

14
DAFTAR PUSTAKA

1. Pratminingsih, Sri Astuti. 2006. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: GRAHA


ILMU.
2. Sitorus, Erik Guf. 2011. JURNAL KOMUNIKASI.
(https://www.academia.edu/7238463/JURNAL_KOMUNIKASI)

15

Anda mungkin juga menyukai