Anda di halaman 1dari 9

Komunikasi di Tempat Kerja

1. Pengertian Komunikasi

Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan


atau informasi tentang pikiran atau perasaan. Dan komunikasi merupakan proses
penyampaian pesan dari seseorang komunikator kepada komunikan atau
pengirim pesan dari satu pihak kepada pihak lain untuk mendapatkan saling
pengertian. Bahwa dalam sebuah perusahaan terdapat banyak orang dengan
berbagai latar belakan social dan pendidikan serta karakter berbeda yang bekerja
dengan tujuan yang sama.

            Secara umum, manfaat komunikasi di tempat kerja bagi karyawan, antara
lain :
1. Dapat memperoleh keterangan atau informasi yang diperlukan dala
pelaksanaan pekerjaan
2. Dapat mewujudkan kerja sama antarpersonel di tempat kerja dalam
rangka pelaksaan tugas;
3. Dapat memudahkan dalam pengembalian keputusan;
4. Dapat memudahkan dalam penyampaian kebijakan, peraturan,
ataupun ketentuan yang berlaku di tempat kerja.
5. Dapat meningkatkan nilai-nilai kebersamaan dan kekeluargaan di
tempat kerja
6. Dapat memudahkan karyawan mauupun pimpinan dala mengakses
perkembangan ilmu dan teknologi.
2. Tahapan Komunikasi
Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antarmanusia dan
ada peyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi. Tahapan
proses komunikasi sebagai berikut.
a. Penginterpretasian
Hal yang dapat diinterpretasikan adalah motif komunikasi,
terjadi dalam diri komunikator. Artinya, proses komnikasi tahap
pertama bermula sejak motif komnikasi muncul hingga akal budi
komunikator berhasil menginterpretasian apa yang ia pikir dan
rasakan ke dalam pesan (masih abstrak). Proses penerjemahan motif
komunikasi ke dalam pesan disebut interpreting.
b. Penyandian
Tahap ini masih ada dalam komunikator dari pesan yang
bersifat abstrak berhasil diwujudkan oleh akal budi manusia ke dalam
lambang komunikasi. Tahap ini disebut encoding, akal budi manusia
berfungsi sebagai encodrer, alat penyandi: merubah pesan abstrak
menjadi konkret.
c. Pengiriman
Proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan
komunikasi, mengirim lambang komunikasi dengan peralatan
jasmaniah yang disebut transmitter, alat pengirim pesan.
d. Perjalanan
Tahapan ini terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak
pesan dikirim hingga pesan diterima oleh komunikan.
e. Penerimaan
Tahapan ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi
melalui peralatan jasmaniah komunikan.
f. Penyandian balik
Tahap ini terjadi pada diri komunikan diterima melalui
peralatan yang berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya
berhasil menguraikannya (decoding).
g. Penginterpretasian
Tahap ini terjadi pada komunikan, sejak lambang komunikan
berhasil diuraikan dalam bentuk pesan.

3. Proses komunikasi
Proses komunikasi adalah bagaimana sang komunikator menyampaikan
pesan kepada komunikasinya, sehingga dapat menciptkan suatu persamaan
makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini
bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan
komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi banyak melalui
perkembangan.

4. Jenis-jenis Komunikasi
Pada dasarnya komunikasi digunakan untuk menciptakan atau
meningkatkan aktivitas hubungan antara manusia atau kelompok. Jenis
komunikasi terdiri dari berikut ini.
a. Komunikasi verbal
Komunikasi verbal mencakup aspek-aspek berupa hal-hal berikut ini.
1) Vocabulary (perbendaharaan kata-kata)
Komunikasi tidak akan efektif bila pesan disampaikan
dengan kata-kata yang tidak dimengerti, karena itu olah kata
menjadi penting dalam berkomunikasi.
2) Racing (kecepatan)
Komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila kecepatan
bicara dapat diatur dengan baik, tidak terlalu cepat atau terlalu
lambat.
3) Intonasi suara
Intonasi suara akan mempengaruhi arti pesan secara
dramatik sehingga pesan akan menjadi lain artinya bila
diucapkan dengan intonasi suara yang berbeda. Intonasi suara
yang tidak proposional merupakan hambatan dalam
berkomunikasi.
4) Humor
Humor dapat membantu menghilangkan stres dalam
pekerjaan. Humor merupakan salah satu cara yang efektif
dalam berkomunikasi.
5) Singkat dan jelas
Komunikais akan efektif bila disampaikan secara singkat
dan jelas, langsung pada pokok permasalahannya sehingga
lebih mudah dimengerti.
6) Timing (waktu yang tepat)
Timing adalah hal kritis yang perlu diperhatikan karena
berkomunikasi akan berarti bila seseorang bersedia untuk
berkomunikasi, artinya dapat menyediakan waktu untuk
mendengar atau memeprhatikan apa yang disampaikan.
b. Komunikasi nonverbal
Komunikasi nonverbal adalah penyampaian pesan tanpa kata-
kata dan komunikasi nonverbal memberikan arti pada komunikasi
verbal. Berikut mwerupakan bentuk komunikasi nonverbal.
1) Ekspresi wajah
Wajah merupakan sumber yang kaya dengan
komunikasi, karena ekspresi wajahcerminan susasana emosi
seseorang.
2) Kontak mata
Kontak mata merupakan sinyal alamiah untuk
berkomunikasi. Dengan mengadakan kontak mata selama
berinteraksi atau tanya jawab berarto orang tersebut terlibat
dan menghargai lawan bicaranya dengan kemauan ntuk
memperhatikan bukan sekedar mendengarkan.
3) Postur tubuh dan gaya berjalan
Cara seoeang berjalan, duduk, berdiri, dan bergerak
memperlihatkan ekspresi dirinya. Postur tubuh dan gaya
berjalan mereflesksikan emosi, konsep diri,dan tingkat
kesehatannya.
4) Gerak isyarat
Gerak isyarat merupakan bentuk komunikasi yang dapat
mempertegas pembicaraan. Menggunakan isyarat sebagai
bagian total dari komunikasi.
5. Komunikasi yang Efektif
Komunikasi dikatakan efektif apabila dalam suatu proses
komunikasi itu, pesan yang disampaikan seseorang komunikaot
rdapat diterima dan dimengerti oleh komunikan.
Efektifnya sebuah komunikasi adalah jika pesan yang dikiri
memberikan pengaruh terhadap komunikan, artinya bahwa
informasi yang disampaikan dapat dterima demgan baik sehingga
menimbulkan respon atau umpan balik dar penerimanya. Ada
beberapa indikator komunikasi efektf sebagai berikut.
a. Pemahaman
Pemahaman merupakan kemampuan memahami pesan secra
cermat sebagaimana dimaksudkan oleh komunikator. Tujuan dari
komunikasi adalah terjadinya pengertian bersama dan untuk sampai
pada tujuan itu, maka seorang komunikator maupun komunikan
harus sama sama saling mengerti fungsiny masing masing.
Komunikator mampu menyampaikan pesan sedangkan komunikan
mampu menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator.
b. Kesenangan
Apabila komunikasi itu selain berhasil menyampaika informasi,
juga dapat berlangsung dalam suasana yang menyenangkan ke dua
belah pihak. Suasana ysng lebih rileks dan menyenangkan akan lebih
enak untuk berinteraksi bila dibandingkan dengan susasana yang
tegnag. Karena komunikasi bersifat fleksibel. Dengan
c. Pengaruh pada sikap
Tujuan berkomunikasi adalah untuk memengaruhi sikap. Jika
dengan berkomunikasi dengan orang lain kemudian terjadi
perubahan pada perilakunya, maka komunikasi yang terjadi adalah
efektif, dan jika tidak ada perubahan pada sikap seseorang, maka
komunikasi tersebut tidaklah efektif.
d. Hubungan yang maki baik
Bahwa dalam proses komunikasi yang efektif secara tidak
sengaja meningkatkan kadar hubungan internasional. Seringkali jika
orang telah memiliki persepsi yang sama, kemiripan karakter, cocok,
dengan sendirinya hubungan akan terjadi dengan baik.
e. Tindakan
Komunikasi akan efektif jika kdeua belah pihak setelah
berkomunikasi terdapat adanya sebuah tindakan. Menurut Suranto
sebuah komunikasi yang efektif membutuhkan komponen seperti
berikut ini.
1) Kontak mata
Kontak mata adalah hal yang harus dilakukan dalam
berkomunikasi. Orang akan merasa diperhatikan ketika orang
yang berbicara saling bertatapan mata. Ini dapat diarrikan
bahwa mata bisa dijadikan sebahai media untuk memperjelas
informasi yang disampaikan.
2) Ekspresi wajah
Ekspresi adalah mencoba mengungkapkan atau ingin
memberi tahu sesuatu hal dengan tanpa berbicara, akan tetapi
orang mengerti. Dalam komunikasi, ekspresi wajah sangat
menentukan jelas tindaknya suatu pesan.
3) Postur tubuh
Setiap gerak-gerik tubuh bisa menjadikan sebuah
tambahaan dalam berkomunikasi secara efektif.
4) Selera berbusana
Busana atau bisa dibilang penampilan mencerminkn
kepribadian seseorang. Dengan berbusana yang menarik orang
akan lebih tertarik, sehingga pesan yang disampaikan akan
mudah untuk diterima.

6. Cara Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja


Komunikasi denga rekan kerja dilakuakn dengan cara yang ramah,
profesional, dan terbuka. Bahasa yang digunakan adalah bahasa yang dapat
dimengrti oleh lingkungan ditempat kerja.
Adapun cara melakukan komunikasi yang baik di tempat kerja dapat
dilakukan sebagai berikut.
a. Rasa percaya diri
Sikap percaya diri bagi seseorang adalahmerupakan modal
besar yang harus dimiliki untuk dapat melakukan tugas dengan baik.
b. Berbicara efektif
Seorang yang pekerjaannya selalu berkaitan dengan dunia
bisnis, haruslah mampu menyampaikan pikirannya kepada orang lain
secara efektif dan benar aagar apa yang disampaikan itu dapat
diterima oleh orang lain dnegan baik serta mencapai sasaran yang
diinginkan.
c. Cara berpikir positif
Cara berpikir positif adalah menanggapi segala kejadian
dengan menyadari bahwa dalam kehidupan ini terkandung segi baik
dan segi buruk.

Anda mungkin juga menyukai