Oleh:
Adapun tujuan dari penulisan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Take Home Exam UTS semester ganjil pada mata kuliah Pengantar Ilmu komunikasi yang
mana ditujukan kepada pembaca terutama kepada Dosen Pembimbing Bapak Dr. YASIR,
M.SI dan Ibu NOVA YOHANA, M.I.KOM tentang komunikasi sebagai ilmu multidisipliner,
sejarah dimulainya komunikasi, teknik dan metode komunikasi, manusia sebagai animal
symbolcum, makna komunikasi, dan perbedaan komunikasi verbal dan nonverbal.
Penulisan makalah ini tidak lepas dari berbagai hambatan. Diantaranya adalah
sulitnya menganalisis yang mendalam tentang beberapa pertanyaan yang diajukan oleh Bapak
dan Ibu dalam soal UTS Take Home Exam dan keterbatasan kesempatan untuk berbicara atau
bertanya pertanyaan yang saya kurang pahami dengan Dosen ketika kelas sedang
berlangsung. Namun hal tersebut dapat diatasi dengan pembelajaran yang lebih baik dan
menggunakan kesempatan dengan baik dalam mengamati pembicaraan dengan Dosen secara
cermat.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini yaitu:
1. Allah SWT yang memberikan kesehatan serta kesempatan untuk membuat makalah ini.
2. Orangtua yang sangat membantu pemberian motivasi serta nasehat yang bermanfaat
dalam proses pembuatan makalah tulis ini.
3. Dosen pengantar ilmu komunikasi Bapak Dr. YASIR, M.SI dan Bu NOVA YOHANA,
M.I.KOM yang telah memberikan saya UTS dalam bentuk Take Home Exam yang
disajikan dengan bentuk makalah yang sederhana.
4. Teman – teman yang telah mendukung pembuatan makalah ini.
5. Semua pihak yang telah membantu.
Makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai persoalan yang
bersangkutan tentang ilmu komunikasi itu sendiri pada umumnya.
10 Oktober 2019
Penulis
UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)
SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2019/2020
Ujian bersifat take home exam. Soft file dikirim ke email nova.yohana@lecturer.unri.ac.id
paling lambat hari Senin 14 Oktober pukul 12.00 WIB yang akan dinilai, hardcopy
dikumpul hari Selasa 15 Oktober di Prodi untuk pengisian absensi jam 12.00 wib
Tugas dikerjakan dalam bentuk makalah spasi 1,5 dengan mengacu pada berbagai
referensi
Dalam mengerjakan tugas, jagalah kapabelitas akademik Anda dengan tetap menjaga
totalitas dan kejujuran akademik. Hasil analisis yang sama tidak diberikan penilaian.
Titik tekan bobot penilaian lebih banyak pada aspek analisis. Oleh karena itu pahami soal
dengan cermat dan jawablah pont-point yang diminta dengan seksama
Soal:
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ilmu komunikasi sebagai ilmu yang multi
disipliner! Gambarkan peran ilmu-ilmu lain dalam ilmu komunikasi!
2. Jelaskan era dan sejarah perkembangan komunikasi manusia dan carilah tokoh-tokoh
yang berperan penting bagi perkembangan ilmu komunikasi!
3. Jelaskan apa perbedaan antara komunikasi sebagai teknik dengan komunikasi sebagai
metode? Berikan contoh-contoh dalam metode dan teknik komunikasi!
4. Mengapa manusia dianggap sebagai animal symbolicum? Dan bagaimana seandainya
manusia tidak menggunakan symbol, apa yang terjadi ?
5. Jelaskan mengapa para tokoh komunikasi menggambarkan model komunikasi secara
berbeda? Jelaskan pula salah satu model komunikasi yang anda ketahui dari salah satu
tokoh komunikasi?
6. Mengapa komunikasi adalah menciptakan makna, bukan mengirimkan pesan?
Manakah yang anda setujui “makna atau pesa itu dikirim” atau “makna itu
diciptakan”? sebutkan alasan atau argumentasi yang mendukung
7. Sebutkan beberapa perbedaan komunikasi verbal dan komunikasi non verbal!
Mengapa komunikasi verbal sangat terbatas? Dan berikan bukti bahwa kita lebih
banyak menggunakan komunikasi non verbal !
Selamat Bekerja
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ilmu komunikasi sebagai ilmu yang multi
disipliner! Gambarkan peran ilmu-ilmu lain dalam ilmu komunikasi!
Itu sebabnya, komunikasi dianggap sebagai ilmu yang tidak berdiri sendiri dan
sering kali meminjam dari disiplin ilmu lain, seperti disebutkan di atas, termasuk juga
filsafat. Proses interdisipliner ini membuat ilmu komunikasi berkembang begitu
pesatnya. Seiring dengan perkembangan komunikasi umat manusia di era globalisasi
dan teknologi informasi komunikasi (ITC). Perkembangan ilmu komunikasi
mengambil bentuk-bentuk dan arahan yang berbeda di belahan dunia yang berbeda-
beda. Misalnya, teori-teori Timur cenderung berfokus pada keutuhan dan persatuan,
sedangkan peandangan Barat kadang-kadang mengukur bagian-bagian tanpa harus
memperhatikan integrasi dasar atau penggabungan bagian-bagian tersebut.
Komunikasi sangat luas dan beraneka ragam. Hampir tidak ada aspek
kehidupan yang tidak lepas dari komunikasi. Berbagai dimensi selalu hadir dalam
kehidupan manusia dan sepanjang sejarah manusia ada, komunikasi dipastikan selalu
hadir baik secara perorangan, kelompok, bangsa maupun umat manusia sepanjang
hidup di muka bumi.
Dalam penerapannya masing-masing disiplin ilmu itu menggunakan
komunikasi untuk tujuan yang disesuaikan dengan bidangnya masing-masing.
Misalnya, para psikologi meneliti komunikasi sebagai jenis perilaku tertentu yang
didorong oleh proses-proses psikologi yang berbeda. Begitu juga para sosiolog
memfokuskan pada masyarakat dan proses sosial, serta melihat pula komunikasi
sebagai salah satu faktor sosial yang penting dalam masyarakat.
Bisa didefenisikan bahwa ilmu komunikasi itu sendiri dianggap sebagai ilmu
yang tidak berdiri sendiri dan komunikasi haruslah mencari jenis hubungan yang
berbeda berdasarkan pada pemahaman umum mengenai kesamaan dan perbedaan atau
titik tekanan di antara teori-teori dan sebuah komitmen untuk mengatur tekanan-
tekanan melalui dialog. Namun sekaligus menekankan pentingnya komunikasi
sebagai sebuah bidang.
Manusia adalah mahluk sosial yang dalam hidupnya memerlukan orang lain
berinteraksi dan berkomunikasi.komunikasi selalu kita lakukan didalam keluarga,
tempat kerja dan masyarakat luas yang kita temui dilingkungan sekitar
kita.komunikasi tidak hanya sekedar berbicara dengan orang lain, melainkan memiliki
tujuan dan maksud tertentu.Tanpa disadari didalam berkomunikasi adanya peran
emosi, contohnya dalam berbica dengan pasangan kita atau orang terdekat dalam
hidup kita akan berbeda dengan teman sepermainan, begitu juga jika seseorang
sedang mengalami masalah berat akan sulit berbicara dengan tenang,
komunikasi psikologi adalah pesan yang ingin disampaikan dari seseorang untuk
orang lain baik individu maupun kelompok yang diharapkan adanya perubahan
dalam prilaku.
2. Jelaskan era dan sejarah perkembangan komunikasi manusia dan carilah tokoh-
tokoh yang berperan penting bagi perkembangan ilmu komunikasi!
35.000 SM Zaman Cro-Magon: Bahasa diperkirakan telah dikenal pada zaman ini.
22.000 SM Ahli pra-sejarah menemukan lukisan-lukisan dalam gua.
Sumber: Everett M. Rogers (1986): Communication Technology: The New Media in Society,
halaman 25-26.
Sejarah Perkembangan Ilmu Komunikasi
Para ahli berpendapat bahwa studi retorika sebenarnya telah ada sebelum
zaman Yunani. Disebutkan bahwa pada zaman kebudayaan Mesir Kuno telah ada
tokoh-tokoh retorika seperti Kagemni dan Ptah Hotep. Namun demikian, tradisi
retorika sebagai upaya pengkajian yang sistematis dan terorganisasi baru dilakukan
di Zaman Yunani Kuno dengan perintisnya Aristotle.
Semua perubahan ini memberi bentuk dan arah pada bidang kajian ilmu
komunikasi yang terjadi di masa ini. Secara umum, bidang-bidang studi
komunikasi yang berkembang pada periode ini meliputi hubungan
komunikasi dengan institusi dan masalah-masalah politis kenegaraan,
Peranan komunikasi dalam kehidupan sosial, analisis psikologi sosial komunikasi,
komunikasi dan pendidikan, propaganda, dan penelitian komunikasi komersial.
Pada masa itu, bidang kajian komunikasi dan bidang kehidupan sosial mulai
berkembang sejalan dengan proses modernisasi yang terjadi. Diasumsikan bahwa
komunikasi mempunyai peran dan kontribusi yang nyata terhadap perubahan sosial.
Penelitian-penelitian empiris dan kuantitatif mulai banyak dilakukan dalam
mengamati proses dan pengaruh komunikasi. Di bidang pengkajian komunikasi dan
pendidikan misalnya, aspek-aspek yang diteliti mencakup penggunaan teknologi
baru dalam pendidikan formal, keterampilan komunikasi, strategi komunikasi, serta
reading and listening. Sementara di bidang penelitian komunikasi komersial, dampak
iklan terhadap khalayak serta aspek-aspek lainnya yang menyangkut industri media
mulai berkembang sejalan dengan tumbuhnya industri periklanan dan penyiaran
(broadcasting).
Sedikitnya ada tujuh tokoh yang punya andil besar dalam periode ini.
Mereka adalah Claude E, Shannon, Norbert Wiener, Harold Lasswell (ahli ilmu
politik), Paul F. Lazarsfeld, dan Wilbur Schramm. Harold D. Lasswell (ahli ilmu
politik), Paul F. Lazarsfeld (ahli sosiologi), Kurt Lewin dan Carl I. Hovland
(keduanya ahli psikologi sosial), disebut oleh Wilbur Schramm sebagai the
founding fathers (para pendiri dan perintis) ilmu komunikasi. Disebut demikian
karena pokok-pokok pikiran mereka dipandang sebagai landasan bagi
pengembangan teori-teori komunikasi. Wilbur Schramm sendiri dipandang
sebagai institutionalizer, yakni yang merintis upaya pelembagaan pendidikan
komunikasi sebagai bidang kajian akademis. Karena jasanyalah pengembangan
bidang kajian komunikasi menjadi suatu disiplin ilmu sosial yang mapan dan
melembaga menjadi terealisasi. Institute of Communication Research yang
didirikan Schramm di Illonis pada tahun 1947, merupakan lembaga pendidikan
tinggi ilmu komunikasi yang pertama di Amerika Serikat. Sementara itu, dua
tokoh lainnya, yakni Claude E. Shannon dan Norbert Wiener disebut sebagai
“Insinyur-insinyur komunikasi”.
Tenik Komunikasi
Teknik komunikasi digunakan supaya komunikasi antar manusia terjalin
secara efektif. Pengertian teknik adalah suatu cara yang digunakan untuk melakukan
sesuatu hal. Sedangkan pengertian komunikasi adalah penyampaian informasi dari
komunikator ke komunikan melalui media tertentu. Maka pengertian teknik
komunikasi adalah suatu cara yang digunakan dalam menyampaikan informasi dari
komunikator ke komunikan dengan media tertentu. Dengan adanya teknik ini
diharapkan setiap orang dapat secara efektif melakukan komunikasi satu sama lain
dan secara tepat menggunakannya. Beberapa teknik komunikasi:
Model-Model Komunikasi
Model adalah kerangka kerja konseptual yang menggambarkan penerapan
teori untuk kasus-kasus tertentu. Sebuah model membantu kita mengorganisasikan
data-data sehingga dapat tersusun kerangka konseptual tentang apa yang akan
diucapkan atau ditulis. Kerap kali model-model teoritis, termasuk ilmu komunikasi,
digunakan untuk mengekpresikan definisi komunikasi, bahwa komunikasi adalah
proses transmisi dan resepsi informasi antara manusia melalui aktivitas encoder yang
dilakukan pengirim dan decoder terhadap sinyal yang dilakukan oleh penerima.
Deutsch Menyebutkan bahwa model mempunyai empat fungsi: pertama,
mengorganisasikan (kemiripan data dan hubungan) yang tadinya tidak teramati,
kedua, heuristik (menunjukkan fakta-fakta dan metode baru yang tidak diketahui),
ketiga, prediktif, memungkinkan peramalan dari sekedar tipe ya atau tidak hingga
yang kuantitatif yang berkenaan dengan kapan dan berapa banyak, keempat,
pengukuran, mengukur fenomena yang diprediksi.
Istilah linear berarti lurus. Jadi dalam konteks komunikasi, model linear yaitu
komunikasi satu arah, dimana proses penyampaian pesan dilakukan oleh
komunikator saja tanpa adanya feedback atau umpan balik oleh komunikan.
Contoh lainnya ialah si A yang memberi tahu si B bahwa besok ada ulangan
disekolah, kemudian si B balik bertanya pada si A, “besok ujian apa?”, si A pun
menjawab ” besok ujian pengantar komunikasi ”, “oh oke lah siap” jawab si B. di
saat yang bersamaan si A bertanya pada si B,”kamu tahu tentang arti komunikasi
tidak?” “tahu, jadi komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan dari satu
pihak (individu atau kelompok) kepada pihak lain (individu atau kelompok),
melalui saluran tertentu ataupun tidak sehingga menimbulkan pengertian bersama
untuk mencapai tujuan tertentu.” jawab si B, “oh begitu ya, terimakasihnya atas
jawabannya”, “oke sama-sama, terimakasih juga ya informasinya”, “oke sip”
c. Model Transaksional
Filsuf Adolfus Huxley mengatakan bahwa tanpa bahasa tulisan, manusia tidak
berbeda dengan anjing dan monyet. Dengan bahasa tulisan, manusia dapat berpikir
rumit dan mampu mengkomunikasikan pengetahuannya kepada orang lain. Huxley
mengatakan bahwa, “Mungkin terdapat genius di antara para gorilya, namun karena
para gorilya itu tidak memiliki bahasa maka buah pikiran dan penemuan genius itu
tidak tercatat dan menghilang begitu saja”. Dengan bahasa, manusia dapat berpikir
secara abstrak dan nyata. Musik dapat disebutkan sebagai salah satu bentuk bahasa
manusia di mana emosi terbebas dari informasi. Fungsi simbolik dari bahasa
menonjolkan komunikasi ilmiah, sedangkan fungsi emotif menonjolkan komunikasi
estetis.
Salah satu model komunikasi yang anda ketahui dari salah satu tokoh
komunikasi adalah Model Lasswell. Model ini menggambarkan komunikasi dalam
ungkapan who, says what, in which channel, to whom, with what effect atau dalam
bahasa Indonesia adalah, siapa, mengatakan apa, dengan medium apa, kepada siapa,
dan pengaruh nya apa?
Model ini sering digunakan pada komunikasi massa. Who menjadi pihak yang
mengeluarkan dan menyeleksi berita, says what adalah bahan untuk menganalisa
pesan itu. In which channel adalah media. To whom adalah khalayak. Dan with what
effect adalah pengaruh yang diciptakan pesan dari media massa kepada pembaca,
pendengar, dan pemirsa. Sama seperti model komunikasi lainnya, model ini juga
mendapat kritik. Hal itu dikarenakan model ini terkesan seperti menganggap bahwa
komunikator dan pesan itu selalu mempunyai tujuan. Model ini juga dianggap terlalu
sederhana. Tapi, sama seperti model komunikasi yang baik lainnya, model ini hanya
fokus pada aspek-aspek penting dalam komunikasi.
Dalam komunikasi terjadilah pertukaran kata dengan arti dan makna tertentu.
Dari sudut pandang pertukaran makna, komunikasi dapat didefinisikan sebagai
"proses penyampaian makna dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang
kepada orang lain melalui media tertentu". Pertukaran makna merupakan inti yang
terdalam dari kegiatan komunikasi karena yang disampaikan orang komunikasi bukan
kata-kata, tetapi arti atau makna dari kata-kata. Yang ditanggapi orang dalam
komunikasi bukan kata-kata, tetapi makna dari kata-kata.
Karena merupakan interaksi, komunikasi merupakan kegiatan yang dinamis.
Selama komunikasi berlangsung, baik pada pengirim maupun pada penerima, terus-
menerus terjadi saling memberi dan menerima pengaruh dan dampak dari komunikasi
tersebut.
Jika dilihat dari uraian diatas, saya setuju jika komunikasi adalah menciptakan
suatu makna/makna itu diciptakan bukan makna atau pesan itu dikirim. Proses
komunikasi dari komunikan ke komunikator terjadi suatu hubungan timbal balik,
feedback atau pertukaran suatu makna didalamnya. Sebagai pertukaran makna,
komunikasi bersifat khas, unik dan tidak dapat diulangi persis sama. Karena meski
orang yang berkomunikasi sama, isi, dan maksudnya sama, namun bila diulang,
waktu, situasi, dan keadaan batin orang yang berkomunikasi sudah berbeda. Karena
itu, dalam setiap komunikasi, baik bagi orang yang mengirim maupun yang
menerima, dampaknya tidak dapat dihilangkan karena mereka tidak dapat mencabut
kata yang sudah mereka ucapkan dan mengganti dampak yang diakibatkannya.
Mereka hanya dapat merubah kata-kata.
Komunikasi verbal dan nonverbal merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan, dalam arti. kedua bahasa tersebut bekerja bersama-sama untuk
menciptakan suatu makna. Namun, keduanya juga memiliki perbedaan-perbedaan.
Menurut Don Stacks, ada tiga perbedaan utama diantara komunikasi verbal dan non
verbal, yaitu :
1. Kesengajaan (intentionality)
4. Struktur vs Nonstruktur
5. Linguistik vs Nonlinguistik
6. Continuous vs Discontinuous
a. Sentuhan
b. Gerakan Tubuh
c. Vokalik
d. Kronemik
Indah T. “Komunikasi Verbal Dan Non Verbal”. UIN Sumatra Utara: n. pag. web. 2 Juli-Des.
2016
A Liliweri. “Komunikasi Serba Ada Serba Makna”. E-book. Kencana: 1 Des. 2011
CE May, “The Nature Of Knowledge In Short Fiction”. Studies in Short Fiction: 1984