1. Menjauhkan diri dari perspektif fungsionalis yang menjadi objektif bagi perspektif
Western dan juga menjadi pengaruh kuat di perspektif Eastern.
2. Mengarahkan pikiran dan fokus kepada pertanyaan untuk merumuskan teori dan
model alternatif.
3. Mengkaji karya-karya klasik tentang filsafat, retorika, linguistik, dll. Dengan tujuan
untuk mengekstraksi prinsip komunikasi
4. Mengkaji berbagai tradisi, ritual, adat masyarakat yang sudah diwariskan dari
generasi ke generasi berikutnya. Dengan tujuan untuk mengetahui dan mengenali
keunikan dari budaya tertentu.
5. Mengenal karakteristik dan perilaku komunikasi dari berbagai lapisan masyarakat,
berbagai budaya. Dengan tujuan untuk mendapatkan prinsip-prinsip yang dapat
menjadi gambaran untuk perilaku komunikasi.
Komentar
Setelah saya membaca dan menelaah jurnal mengenai kajian Non-Western Perspective ini,
timbul rasa yakin dan percaya di dalam diri saya akan perspektif non-western, khususnya
Asia. Saya setuju dengan apa yang ditulis oleh Wimal Dissanayake dalam jurnal ini, beliau
memfokuskan bahan kajiannya terhadap karya-karya klasik filsafat dan cabang ilmu lainnya.
Hal ini dapat bertujuan untuk memperoleh dan menciptakan teori atau model komunikasi
Asia yang sesuai dengan budayanya serta dapat lebih aktif terlibat dalam penelitian
komunikasi yang lebih produktif. Selain itu, hal ini juga dapat memberikan pengertian yang
lebih mendalam dan ikut turut berkontribusi dalam diskusi mengenai interaksi antar manusia.
2. Pandangan terkait keberadaan dari paradigma, 7 tradisi, serta mazhab dalam ilmu
komunikasi.
Bagi saya paradigma sangat berguna serta dapat membuat orang-orang memiliki lebih
banyak pengetahuan serta perspektif mengenai suatu metode dalam penelitian sosial. Hal ini
tentunya dapat membantu orang-orang untuk mengetahui lebih dalam mengenai suatu
metode penelitian sosial dengan melihat dan memahami berbagai paradigma yang ada.
Paradigma itu sendiri dibagi mejadi paradigma positivistik, interpretatif, kritis, dan
postmodernism. Selanjutnya, mengenai keberadaan 7 tradisi dalam Ilmu Komunikasi ini
saya dapat melihat bahwa Ilmu Komunikasi itu memiliki cakupan yang luas dan berkaitan
dengan disiplin ilmu lainnya. Menurut saya, seiring berkembangnya zaman, tradisi ini juga
akan ikut berkembang dan bertambah sehingga sangat penting bagi kita sebagai mahasiswa
Ilmu Komunikasi untuk memahami 7 tradisi ini. Adapun 7 tradisi dalam Ilmu Komunikasi
yang dikemukakan oleh Robert T. Craig, diantaranya ialah retorika, sosiopsikologi,
fenomenologi, semiotika, cybernetics, sosiocultural, dan critical. Dan yang terakhir yaitu
mengenai Mazhab dalam Ilmu Komunikasi, jadi dengan adanya aliran yang muncul dari
negara-negara yang berbeda dengan tokoh-tokoh berbeda yang memiliki wawasan luas
tentunya bisa dikatakan bahwa banyak tokoh yang ingin memberikan pandangannya
mengenai suatu hal dan tentunya pandangan-pandangan yang diberikan tersebut berbeda dan
beragam. Mazhab-mazhab yang ada ini juga memberikan pengaruh terhadap perkembangan
Ilmu Komunikasi. Beberapa mazhab dalam Ilmu Komunikasi diantaranya seperti mazhab
Frankfurt, mazhab Chicago, mazhab Birmingham, dan mazhab Toronto.
3. Pandangan terhadap gagasan yang disampaikan oleh Schramm, Chaffee, dan Rogers.
Rogers: Rogers berpikir bahwa akhirnya ilmu komunikasi telah menjadi disiplin ilmu. Ia
juga berpikir bahwa meskipun banyak program dalam komunikasi seperti komunikasi
massa, telekomunikasi, pidato, jurnalisme, namun fokus semua itu adalah pertukaran
informasi diantara manusia.
Roger juga berpendapat bahwa sosiologi, psikologi, ilmu politik, ekonomi, antropologi telah
berhubungan satu sama lain sesuai buku Scrhamm tentang ilmu sosial baru.
Chaffee: Chaffee berpendapat tidak seperti Rogers. Ilmu komunikasi terlalu banyak jenisnya
untuk bisa disebut dalam satu disiplin ilmu. Dalam ilmu komunikasi di universitas bahkan
dibagi-bagi programnya seperti komunikasi massa, pidato, telekomunikasi, jurnalisme.
Chaffee tidak sependapat dengan Rogers yang mengatakan bahwa ilmu komunikasi tidak
terlihat maju ke tahap semaju itu. Dia melihat banyak orang dari jurnalisme yang tidak
mengerti apa itu komunikasi sebagai suatu disiplin.
Schramm: Schramm juga berpandangan bahwa suatu saat ilmu komunikasi akan menjadi
suatu disiplin ilmu. Bidang-bidang seperti komunikasi pidato, jurnalisme, komunikasi massa
pada akhirnya akan dikenal dengan komunikasi. (Schramm, 1987).
Scrhamm mempelopori 5 tradisi (ilmu sosial) yang akhirnya sangat diterima di universitas-
universitas Amerika, yaitu sosiologi, psikologi, antropologi, ekonomi, dan ilmu politik.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.youtube.com/watch?v=PdIZ574KORg
Rogers. Chaffee. (1993). Journal of Communication. The Past and The Future of
Communication Study: Convergence or Divergence?, 43(4), 125-131.
UNIICOMS TV. (2020, Juli 4). AES Corner: Serial Bincang Sejarah Komunikasi (Seri 2)
(video). Youtube
https://www.youtube.com/watch?v=WluodmNjMkk
UNIICOMS TV. (2020, Juli 18). AES Corner: Serial Bincang Sejarah Komunikasi (Seri 3)
(video). Youtube
https://www.youtube.com/watch?v=W1yTWHAZ-7Q&t=10s
UNIICOMS TV. (2020, Juli 26). AES Corner: Serial Bincang Sejarah Komunikasi (Seri 4)
(video). Youtube
https://www.youtube.com/watch?v=WntIHBQU7A0&t=5151s
FISIP UI. ( 2020, September, 18). Studium Generale Virtual : Komunikasi: Hilangnya
Perspektif?(video).Youtube