Dosen : Dr. Noval Sufriyanto Talani, S. Sn., M. Ds., M. Si.
1. Etika komunikasi sangat penting untuk dipelajari karena dengan
mengerti etika komunikasi kita dapat berkomunikasi dengan baik, apalagi kita merupakan makhluk sosial yang tidak terlepas dari interaksi. Komunikasi tidak lepas dari kita, bahkan dalam Al-Qur'an saja telah dijelaskan dalam surat Ar-Rahman: 1-4. Etika komunikasi sangat berperan penting terhadap diri mahasiswa atau siapa saja, karena dapat menjadi alat kontrol berperilaku atau bersikap dalam kehidupan sehari- hari. Etika komunikasi yang baik juga akan menciptakan hubungan yang baik dan harmonis antar manusia. Sebaliknya tanpa adanya pengetahuan etika komunikasi maka akan terjadi kesalahpahaman yang menimbulkan perselisihan dan masalah yang akan memecahbelahkan kehidupan sosial. Dengan kita mengetahui etika komunikasi yang baik dan benar akan mengarahkan kita (mahasiswa) berperilaku dengan mengedepankan sikap sopan santun kepada siapapun.
2. Psikologi, sosiologi, dan antropologi ialah ilmu sosial yang mempelajari
berbagai aspek perilaku manusia dan masyarakat. Jadi, tak heran tiga ilmu tersebut mempengaruhi perkembangan ilmu komunikasi, karena ilmu komunikasi juga mempelajari komunikasi atau interaksi sosial. Syarat ilmu antara lain menyatakan ia harus memiliki objek kajian, di mana objek kajian itu harus memiliki dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya. Objek material ilmu komunikasi adalah tindakan manusia dalam konteks sosial, sedangkan objek formalnya adalah komunikasi itu sendiri, yakni usaha penyampaian pesan antarmanusia. Syarat ilmu yang kedua menyatakan bahwa ia harus bersistem, bahwa objeknya itu tersusun dalam satu rangkaian sebab akibat yang tersusun secara sistematis. Syarat ilmu yang ketiga adalah metosis, dengan menggunakan cara kerja ilmiah. Syarat yang keempat adalah adanya universalitas. Dengan adanya landasan-landasan yang kuat itulah kemudian orang-orang mulai berpikir ilmiah tentang komunikasi dan menjadikannya sebagai suatu landasan keilmuan dalam mengkaji proses interaksi manusia yang melibatkan komunikasi. Dari epistimologi tertentu juga melihat cara mendapatkan pengetahuan yang benar. Ilmu komunikasi sebagai ilmu yang tidak bisa lepas dari kajian ilmu lainnya seperti sosiologi, antropologi dan psikologi.
3. Jika membahas retorika sendiri tidak lepas dari namanya ilmu
komunikasi, karena pengertian retorika adalah seni berbicara di depan umum. Seorang pembicara dalam membujuk khalayak harus mempertimbangkan tiga bukti retoris: logika (logos), emosi (pathos) dan etika/ kredibilitas (ethos). supaya dapat mempersuasi publik dengan opini. Dengan dasar-dasar retorika, pemahaman tentang komunikasi dapat dirumuskan sebagai proses penyampaian pesan (baik verbal maupun non verbal) para pembicara dan audiens, dengan tujuan tertentu yang ingin dicapai melalui penggunaan bahasa dan strategi komunikasi yang efektif, etis, dan persuasif.
4. Perbedaan dua perspektif psikologis dan mekanis:
• Perspektif psikologis Perspektif psikologis, komunikasi dipandang sebagai suatu proses mental dan mosional yang terjadi di dalam pikiran dan perasaan individu. Contoh dari perspektif psikologis dalam filsafat komunikasi antara lain: Misalnya, bagaimana pengalaman dan persepsi individu memengaruhi cara mereka memahami dan merespons pesan komunikasi. Dan juga Misalnya, bagaimana faktor psikologis seperti persepsi, emosi, dan motivasi memengaruhi cara individu berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain. • Perspektif mekanis Perspektif mekanis, komunikasi dipandang sebagai suatu proses yang dapat dijelaskan dengan menggunakan konsep-konsep teknis dan mekanis. Contoh dari perspektif mekanis dalam filsafat komunikasi antara lain: Media sosial dan internet memungkinkan komunikasi yang terstruktur dan terorganisir secara sistematis melalui platform- platform digital, semacam operasi mesin atau sistem komputer. Perspektif mekanis juga digunakan untuk menyampaikan informasi seperti dalam analisis wacana kata-kata sebagai komponen-komponen yang membentuk struktur yang dapat diurai dan dipahami secara logis atau sistematis.
5. Perbedaan mendasar pemikiran Richard L. Lanigan, Stephen W.
Littlejohn, dan Whitney R, Mundt terkait filsafat komunikasi adalah: • Richard L. Lanigan membahas analisis filofofis atas proses komunikasi. Filsafat dalam ilmu komunukasi biasanya meletakkn fifik refleksinya pada pertanyaan-pertanyaan: 1. Apa yang aku ketahui? (ontologi dan metafisika) 1. Bagaimana aku mengetahuinya? (epistemologi) 1. Apakah aku yakin? (aksiologi) 1. Apakah aku benar? (logika)
• Stephen W. Littlejohn komunikasi Littlejhon dapat diambarka dalam
matrik persilangan antara tingkah laku sumber pesan dan tingkah laku penerima pesan. Bukan hanya itu saja Littlejohn juga menyoroti perbedaan perspektif yang terdapat dalam ilmu komunikasi. Perspektif yang ada dalam ilmu komunikasi dapat berbeda dengan lainnya. Mereka tidak hanya berbeda dalam hal pengelompokkan, akan tetapi dapat juga berbeda hal konsep maupun dasar.
• Whitney R, Mundt hitney R. Mundt tidak memperhitungkan filsafat
komunikasi sebagai filsafat yang sebenarnya. Filsafat komunikasi menampilkan kekuatan media dan prinsip-fungsi media berikut hubungannya dengan negara. Mundt dalam filsafatnya menyatakan penjelasan keterpautan pemerintah dengan jurnalistik ketika keseimbangan kekuatan selalu bergeser. Mundt, pers dibagi menjadi lima bagian, yaitu otoriter, sosial-otoriter, libertarian, sosial- libertarian, dan sosial-sentralis.
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita