Anda di halaman 1dari 3

Nama : Srimilanie Hunawa

NIM : 291423126

Kelas/Sem : E/2(Dua)

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Mata Kuliah : Etika dan Filsafat Komunikasi

Dosen : Dr. Noval Sufriyanto Talani, S. Sn., M. Ds., M. Si.

1. Etika komunikasi sangat penting untuk dipelajari karena dengan


mengerti etika komunikasi kita dapat berkomunikasi dengan baik,
apalagi kita merupakan makhluk sosial yang tidak terlepas dari interaksi.
Komunikasi tidak lepas dari kita, bahkan dalam Al-Qur'an saja telah
dijelaskan dalam surat Ar-Rahman: 1-4. Etika komunikasi sangat
berperan penting terhadap diri mahasiswa atau siapa saja, karena dapat
menjadi alat kontrol berperilaku atau bersikap dalam kehidupan sehari-
hari. Etika komunikasi yang baik juga akan menciptakan hubungan yang
baik dan harmonis antar manusia. Sebaliknya tanpa adanya pengetahuan
etika komunikasi maka akan terjadi kesalahpahaman yang menimbulkan
perselisihan dan masalah yang akan memecahbelahkan kehidupan sosial.
Dengan kita mengetahui etika komunikasi yang baik dan benar akan
mengarahkan kita (mahasiswa) berperilaku dengan mengedepankan
sikap sopan santun kepada siapapun.

2. Psikologi, sosiologi, dan antropologi ialah ilmu sosial yang mempelajari


berbagai aspek perilaku manusia dan masyarakat. Jadi, tak heran tiga
ilmu tersebut mempengaruhi perkembangan ilmu komunikasi, karena
ilmu komunikasi juga mempelajari komunikasi atau interaksi sosial.
Syarat ilmu antara lain menyatakan ia harus memiliki objek kajian, di
mana objek kajian itu harus memiliki dari satu golongan masalah yang
sama sifat hakikatnya. Objek material ilmu komunikasi adalah tindakan
manusia dalam konteks sosial, sedangkan objek formalnya adalah
komunikasi itu sendiri, yakni usaha penyampaian pesan antarmanusia.
Syarat ilmu yang kedua menyatakan bahwa ia harus bersistem, bahwa
objeknya itu tersusun dalam satu rangkaian sebab akibat yang tersusun
secara sistematis. Syarat ilmu yang ketiga adalah metosis, dengan
menggunakan cara kerja ilmiah. Syarat yang keempat adalah adanya
universalitas. Dengan adanya landasan-landasan yang kuat itulah
kemudian orang-orang mulai berpikir ilmiah tentang komunikasi dan
menjadikannya sebagai suatu landasan keilmuan dalam mengkaji proses
interaksi manusia yang melibatkan komunikasi. Dari epistimologi
tertentu juga melihat cara mendapatkan pengetahuan yang benar. Ilmu
komunikasi sebagai ilmu yang tidak bisa lepas dari kajian ilmu lainnya
seperti sosiologi, antropologi dan psikologi.

3. Jika membahas retorika sendiri tidak lepas dari namanya ilmu


komunikasi, karena pengertian retorika adalah seni berbicara di depan
umum. Seorang pembicara dalam membujuk khalayak harus
mempertimbangkan tiga bukti retoris: logika (logos), emosi (pathos) dan
etika/ kredibilitas (ethos). supaya dapat mempersuasi publik dengan
opini. Dengan dasar-dasar retorika, pemahaman tentang komunikasi
dapat dirumuskan sebagai proses penyampaian pesan (baik verbal
maupun non verbal) para pembicara dan audiens, dengan tujuan tertentu
yang ingin dicapai melalui penggunaan bahasa dan strategi komunikasi
yang efektif, etis, dan persuasif.

4. Perbedaan dua perspektif psikologis dan mekanis:


• Perspektif psikologis
Perspektif psikologis, komunikasi dipandang sebagai suatu proses
mental dan mosional yang terjadi di dalam pikiran dan perasaan
individu. Contoh dari perspektif psikologis dalam filsafat komunikasi
antara lain:
Misalnya, bagaimana pengalaman dan persepsi individu
memengaruhi cara mereka memahami dan merespons pesan
komunikasi. Dan juga Misalnya, bagaimana faktor psikologis seperti
persepsi, emosi, dan motivasi memengaruhi cara individu
berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain.
• Perspektif mekanis
Perspektif mekanis, komunikasi dipandang sebagai suatu proses yang
dapat dijelaskan dengan menggunakan konsep-konsep teknis dan
mekanis. Contoh dari perspektif mekanis dalam filsafat komunikasi
antara lain:
Media sosial dan internet memungkinkan komunikasi yang
terstruktur dan terorganisir secara sistematis melalui platform-
platform digital, semacam operasi mesin atau sistem komputer.
Perspektif mekanis juga digunakan untuk menyampaikan informasi
seperti dalam analisis wacana kata-kata sebagai komponen-komponen
yang membentuk struktur yang dapat diurai dan dipahami secara
logis atau sistematis.

5. Perbedaan mendasar pemikiran Richard L. Lanigan, Stephen W.


Littlejohn, dan Whitney R, Mundt terkait filsafat komunikasi adalah:
• Richard L. Lanigan membahas analisis filofofis atas proses
komunikasi. Filsafat dalam ilmu komunukasi biasanya meletakkn fifik
refleksinya pada pertanyaan-pertanyaan:
1. Apa yang aku ketahui? (ontologi dan metafisika)
1. Bagaimana aku mengetahuinya? (epistemologi)
1. Apakah aku yakin? (aksiologi)
1. Apakah aku benar? (logika)

• Stephen W. Littlejohn komunikasi Littlejhon dapat diambarka dalam


matrik persilangan antara tingkah laku sumber pesan dan tingkah
laku penerima pesan. Bukan hanya itu saja Littlejohn juga menyoroti
perbedaan perspektif yang terdapat dalam ilmu komunikasi.
Perspektif yang ada dalam ilmu komunikasi dapat berbeda dengan
lainnya. Mereka tidak hanya berbeda dalam hal pengelompokkan,
akan tetapi dapat juga berbeda hal konsep maupun dasar.

• Whitney R, Mundt hitney R. Mundt tidak memperhitungkan filsafat


komunikasi sebagai filsafat yang sebenarnya. Filsafat komunikasi
menampilkan kekuatan media dan prinsip-fungsi media berikut
hubungannya dengan negara. Mundt dalam filsafatnya menyatakan
penjelasan keterpautan pemerintah dengan jurnalistik ketika
keseimbangan kekuatan selalu bergeser. Mundt, pers dibagi menjadi
lima bagian, yaitu otoriter, sosial-otoriter, libertarian, sosial-
libertarian, dan sosial-sentralis.

Anda mungkin juga menyukai