RINGKASAN BUKU I
LATAR BELAKANG
BAB I
TEORI KOMUNIKASI
Sebuah Landasan Filosofis
Berbagai analisis, defenisi, pengertian, metode yang terbangun berhasil mendeskripsikan dalam
berbagai perspektif
1. Komunikasi Sebagai Ilmu Multidispliner dan Tiga Aliran Ilmu yang Mempengaruhi
Teori Komunikasi
Ilmu Komunikasi merupakan salah satu ilmu pengetahuan sosial yang bersifat
multidispliner. Itu terjadi karena ilmu komunikasi berkembang melalui beberapa pendekatan.
Pendekatan-pendekatan yang dipergunakan yang mempengaruhi peta ilmu komunikasi, berasal
dari berbagai disiplin ilmu lain seperti psikologi, politik, linguistic, antroplogi dan lain
sebagainya.
Berkaitan dengan aliran yang mempengaruhi perkembangan ilmu komunikasi, littlejohn
dalam bukunya Theories of Human Communications, mengatakan bahwa secara umum terdapat
tiga cara pandang ilmu dan kaitannya dengan obyek pokok pengamatannya. Ketiga aliran itu
adalah:
a. Aliran Scientific (Ilmiah-Empiris)
b. Aliran Humanistik
c. Aliran Ilmu Pengetahuan Sosial (Sosial Sciences)
Glosarium
Komunikasi
Pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antar dua orang atau lebih sehingga pesan
yang dimaksud dipahami; hubungan atau kontak.
Ilmu
Pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode
tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu.
Pengetahuan
Segala sesuatu yang diketahui; kepandaian.
Teori
Pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan
argumentasi. Penyelidikan eksperimental yang mampu menghasilkan fakta berdasarkan ilmu
pasti, logika, metodologi, argumentasi.
Metode
Cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai
dengan yang dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu
kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
KESIMPULAN
Kelebihan
Akurat termasuk standar buku kategori berbasis evaluasi
Kelebihan
Kurangnya berbasis internasional
BAB II
PENDEKATAN DALAM TEORI KOMUNIKASI
Robert Craig menyebut adanya 7 tradisi dalam kajian teori komunikasi yaitu semiotik,
fenomenologi, cybernetic, psikologi sosial, sosial budaya, kritis dan retorika. Hal tersebut yakni :
1. Pendekatan Semiotik
Dalam Littlejohn disebut secara lebih rinci landasan teoritis dari kalangan linguistic
seperti Ferdinand de Saussure, Charles S. Pearce, Noam Chomsky, Benjamin Whorlf, Roland
Barthes, dan lainnya. Mencoba membahas tentang hakikat symbol. Jadi terdapat banyak teori
komunikasi yang berangkat dan pembahasan seputar simbol.
2. Pendekatan Fenomologi
Inti pendekatan fenomologi adalah mengamati kehidupan dalam keseharian dalam
suasana yang alamiah. Tradisi fenomologi, dapat menjelaskan tentang khalayak dalam
berinteraksi dengan media.
3. Pendekatan Cybernetik
Pendekatan ini berkaitan dengan proses pembuatan keputusan. Pendekatan cybernetic
berangkat dari teori sistim yang memandang terdapatnya suatu hubungan yang saling
menggantungkan dalam unsur atau komponen yang ada dalam sistim.
4. Pendekatan Psikologi sosial
Berangkat dari ilmu psikologi terutama aliran behavioral. Perhatian pada perubahan sikap
(attitude). Hubungan media dan khalayak tentunya akan menyebabkan terjadinya perubahan
sikap.
5. Pendekatan Sosial Budaya
Tradisi sosial budaya berangkat dari kajian antropologi bahwa komunikasi berlangsung
dalam kontek budaya tertentu karena komunikasinya dipengaruhi dari kebudayaan suatu
masyarakat.
6. Pendekatan Kritis
Pendekatan ini berangkat dari asumsi teori teori kritis yang memperhatikan terdapatnya
kesenjangan di dalam masyarakat. Proses komunikasi dilihat dari sudut kritis.
7. Pendekatan RETORIKA
Pendekatan retorika member perhatian pada aspek proses pembuatan pesan atau simbol.
Prinsip utama disini adalah bagaimana menggunakan symbol yang tepat dalam menyampaikan
maksud. Yang berkaitan dengan proses pembuatan pesan (message production) Tradisi retorika
dapat menjelaskan baik dalam kontek komunikasi antar personal maupun komunikasi massa.
Ada 4 perspektif pengembangan teori dalam ilmu komunikasi
1. Covering Law Theories
2. Rule Theories
3. Sistem Theories
4. Symbolic Interactionisme
GLOSARIUM
Konsep
Rancangan atau buram surat; idea tau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa kongkrit.
Pendekatan
Proses, cara, perbuatan mendekati,; antar usaha di rangka aktivitas penelitian untuk melakukan
hubungan dengan orang yang diteliti; metode untuk mencapai pengertian tentang masalah
penelitian, rancangan.
Semiotik
Segala sesuatu yang berhubungan dengan system tanda dan lambing di kehidupan manusia
Fenomologi
Ilmu tentang perkembangan kesadaran dan pengenalan diri manusia sebagai ilmu yang
mendahului filsafat.
Budaya
Pikiran, akal budi, adat istiadat, sesuatu mengenai kebudayaan yang sudah berkembang (beradab,
maju). Sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan yang sudah sukar diubah.
Retorika
Keterampilan berbahasa secara efektif; studi tentang pemakaian bahasa secara efektif dalam
karang mengarang; seni berpidato yang muluk-muluk dan bombastis.
Psikologi
Ilmu yang berkaitan dengan proses mental baik normal dan abdnormal pengaruhnya pada
perilaku: ilmu pengetahuan tentang gejala dan kegiatan jiwa.
Pragmatik
Berkenaan dengan syarat syarat yang mengakibatkan serasi tidaknya pemakaian bahasa dalam
komunikasi.
Linguistik
Ilmu tentang bahasa, yang dapat dibagi atas jamannya seperti Linguistik Deskriptif, atas
perbandingan seperti Linguistik Komperatif, atas strukturnya seperti Linguistik Struktural atas
dasar teorinya seperti Linguistik Teoritis.
Kontemporer
Pada waktu yang sama, semasa, sewaktu, pada masa kini; masa kini.
Statistik
Catatan angka angka (bilangan);perangkaan. Data berupa angka yang dikumpulkan, ditabulasi,
digolong-golongkan sehingga dapat memberikan informasi yang berarti mengenai suatu masalah
atau gejala.
Persuasi
Ajakan kepada seseorang dengan cara memberikan alasan dengan prospek baik yang
meyakinnya. Karangan yang bertujuan untuk memberikan pendapat.
BAB III
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
PENGEMBANGAN MATERI POKOK
Indikator
1. Menjelaskan konsep dasar teori komunikasi antarpribadi
2. Menjelaskan kajian latarbelakang teori komunikasi antarpribadi
3. Menjelaskan asumsi dan aplikasi dari teori komunikasi
antarpribadi
Asumsi teori
Aplikasi Teori
Teori kultivasi sering digunakan untuk menganalisis berbagai
bentuk praktik komunikasi, terutama komunikasi massa khususnya
televise apa yang kita kenal cultivation analysis. Berikut beberapa
contoh aplikasi teori kultivasi :
Nancy Signorielli (Littlejohn, 1996) melaporkan studi tentang
sindrom dunia kejam. Pada aksi kekerasan di program termasuk
6000 karakter utama selama prime time dan akhir pecan (weekend)
dari tahun 1967-1985, menganalisis dengan hasil yang menarik,
70% prime time dan 94% akhir pecan (weekend) termasuk aksi
kekerasan. Analisis ini membuktikan heavy viewers memandang
dunia muram dan kejam dibandingkan dengan orang yang jarang
menonton televise. Tidak salah jika kemudia gerbner dan kawan-
kawan melaporkan bahwa heavy viewers melihat dunia lebih
kejam dan menakutkan seperti yang ditampilkan televise dari pada
orang-orang yang jarang menonton.
Glosarium
Anonim
Tanpa tema; tidak berindentitas; awanama; tidak ada
penandatanganan.
Heterogen
Terdiri atas berbagai unsur yang berbeda sifat atau berlainan jenis;
beraneka
Media
Bagian pokok atau terpenting dari suatu uraian, upamanya pada
satu paragraph atau suatu wacana, atau pada suatu karangan yang
lebih luas seperti novel atau roman
Prolog
Pembukaan (Sandiwara, pidato, music, dan sebagainya) ; kata
pendahuluan; peristiwa pendahuluan.
RINGKASAN BUKU II
Bagi banyak siswa, ini mungkin merupakan perampokan pertama mereka ke dalam dunia teori dan
karena itu, Anda perlu meletakkan beberapa dasar. Di masa lalu, kita telah menemukannya produktif
untuk bertanya kepada siswa apa yang mereka ketahui tentang "teori" pada umumnya. Konotasi apa kata,
"teori" bagi mereka? Sering kali, teori dipandang tidak berdaya (yaitu "hanya dalam teori") atau menghina
("well, ini teori yang bagus tapi ..."). Anda mungkin ingin meluangkan beberapa menit untuk
mendiskusikan tujuan sebuah teori, sebuah topik yang akan muncul kembali di Bab 3. Teori dapat
memusatkan perhatian, mengklarifikasi pengamatan, memberikan kerangka kerja, memprediksi hasil,
memicu perubahan sosial, dan memicu penelitian. Selama diskusi Anda, tanyakan kepada siswa tentang
kemampuan teori yang bagus. Dimulai dengan percakapan tentang mengapa mengembangkan dan
mempelajari teori mungkin terbukti bermanfaat dalam sesi kelas di masa depan ketika membahas
kebajikan dari teori apa pun.
Dikotomi pada sebuah kontinum
Tantangan utama dalam menyajikan materi ini adalah mengkomunikasikan karakteristik penting
dari dikotomi objektif-obyektif tanpa terlalu menyederhanakan, melebih-lebihkan, atau memolarisasi
disiplin secara mutlak. Siswa perlu memahami bahwa ada perbedaan mendasar antara dua posisi teoretis
tersebut, namun jika dilihat sama sekali terpisah dan saling eksklusif, maka nuansa teori yang dibahas di
seluruh Teori Komunikasi Pertama akan dikompromikan. Kontinum teoritis yang disajikan dalam bab
terakhir (Bab 36) akan membingungkan para siswa yang telah belajar untuk tetap bersikap kaku terhadap
dikotomi awal ini. Dalam diskusi, oleh karena itu, ingatkan siswa bahwa kamp itu sendiri merupakan
konstruksi teoritis yang dirancang untuk mendekati kenyataan, namun tidak lurus. Pastikan bahwa siswa
tidak mencirikan humanis sebagai relativis atau atasan yang mengoalkan sama sekali tidak tertarik pada
kebenaran bersama, pemahaman bersama, dan dunia "di luar sana." Juga ilmuwan tidak boleh
digambarkan sebagai makhluk dingin dan impersonal yang sama sekali mengabaikan nilai mereka saat
mereka masuk laboratorium. Ingatkan kelas Anda bahwa bahkan pilihan yang tampaknya objektif yang
terlibat dalam mengejar jalur penyelidikan ilmiah tertentu atau melakukan satu percobaan dan tidak lain
secara inheren bernilai sarat. Istilah "keefektifan" dan "partisipasi" Stan Deetz, yang disajikan Griffin di
halaman 14, dapat dianggap sebagai penekanan utama teori obyektif dan interpretif, namun sangat mudah
untuk mempertimbangkan dikotomi semacam itu sebagai sesuatu selain kecenderungan umum. . Bukan
kebetulan ketika Griffin membahas tingkat komitmen yang ada dalam teori komunikasi yang dia temui,
dia menggunakan kata "penuh gairah" (10) untuk menggambarkan ilmuwan interpretif dan obyektif.
Seperti yang kami sarankan dalam pengobatan model kemungkinan elaborasi di bawah ini, usaha untuk
memisahkan alasan dan emosi dalam argumen dan dalam beasiswa mungkin ilusi.
BAB 2
MAPPING THE TERRITORY
BAB 3
WEIGHING THE WORDS
Dalam diskusi, Anda mungkin ingin mempersulit standar ilmiah kesederhanaan relatif sedikit.
Meskipun aturan parsimoni (siswa yang telah memiliki kursus filsafat mungkin juga diperkenalkan pada
konsep ini sebagai "pisau cukur" Occam ") menyatakan bahwa kita menyukai penjelasan sederhana dari
fenomena tertentu (41-42), juga demikian Fenomena kompleks seringkali membutuhkan teori yang rumit.
Oleh karena itu, mengharapkan kesederhanaan tidak selalu berguna (untuk meminta standar ilmiah lain
untuk teori yang baik). Seorang profesor ekonomi pernah membandingkan teori bangunan dengan sihir.
Beberapa penyihir menarik kelinci besar dari topi kecil, dan beberapa menghasilkan kelinci kecil dan
halus dari topi besar. Konvergensi simbolis Bormann-yang memberi banyak banguan untuk uang teoritis
(walaupun kekuatannya untuk memprediksi terbatas) -baik kategori sebelumnya, tampaknya bagi kita.
Siapa yang tidak terkesan dengan necromancy semacam itu? Terkadang, kelinci halus itu yang kami
inginkan, dan kami bersedia meraih topi besar untuk memproduksinya.
Penjelasan obyektif / pengertian subjektif
Ketika kita mengajarkan bab ini, kita menjeda dengan sangat hati-hati penjelasan objektif /
dikotomi pemahaman subjektif yang Griffin menetapkan antara teori ilmiah dan interpretasi. (Ini terletak
dalam pembahasannya tentang "Standar Interpretasi 1," halaman 44.) Kami ingin siswa memahami bahwa
"kebutuhan referensi diri sendiri" (45) tidak mengecualikan pentingnya mengembangkan pemahaman teks
yang sesuai dengan pembaca lainnya. . Faktanya,
BAB 4
INTERAKSIONISME SIMBOLIK
Salah satu cara untuk menggambarkan pengaruh interaksionalisme simbolis yang luar biasa
adalah dengan menganalisis beberapa buku teks komunikasi interpersonal yang digunakan di departemen
Anda dengan siswa Anda. Di Jembatan Bukan Dinding, misalnya, John Stewart tidak secara eksplisit
merujuk pada pendiri interaksionisme simbolis, namun dia menunjukkan hutangnya kepada Mead ketika
dia berpendapat, "siapa kita - identitas kita - dibangun dalam komunikasi kita. Orang-orang datang ke
setiap pertemuan dengan 'diri' yang dapat diidentifikasi yang dibangun melalui interaksi masa lalu, dan
saat kita berbicara, kita menyesuaikan diri agar sesuai dengan topik yang sedang kita diskusikan dan
orang-orang yang sedang kita ajak bicara, dan kita berubah oleh apa yang terjadi pada kita saat kita
berkomunikasi "(30). Dalam edisi kesepuluh dari Looking Out, Looking In (Belmont, CA: Wadsworth,
2003), Ronald Adler dan Neil Towne tidak menyebutkan nama Mead, namun diskusi tentang persepsi diri
mereka didasarkan pada kerangka kerjanya (48-53) . Dalam Everyday Encounters: Pengantar Komunikasi
Interpersonal (Belmont, CA: Wadsworth, 1996), Julia T. Wood secara eksplisit menyebutkan Mead saat
dia membahas "komunikasi dan penciptaan diri sendiri" (51-54) dan simbol (107-08) . Trenholm dan
Jensen, juga, mead Mead dan interaksionis simbolis saat mereka membangun gagasan mereka tentang
konsep diri dalam Komunikasi Interpersonal, (edisi ke-3 [Belmont, CA: Wadsworth, 1996], 213-18).
Tampaknya bagi kita bahwa konsep interpersonal yang penting seperti kepekaan retoris, pengambilan
perspektif, dan pemantauan diri juga dapat ditelusuri kembali ke gagasan Mead.
BAB 5
Perubahan Prinsipal
Meskipun banyak dari konsep inti tetap sama, Griffin secara signifikan merevisi bab ini-sekali
lagi. Untuk sebagian besar, kita melihat upaya untuk menyederhanakan pengobatannya terhadap teori
kompleks dan sering kali berat ini. Dia telah mengurangi atau mengurangi pentingnya komunikator
kosmopolitan dan cerita yang belum diceritakan. Selain itu, dua tokoh baru (5.1 dan 5.3) menggambarkan
masalah koherensi. Perlakuan komunikasi dialogis telah disesuaikan untuk mencerminkan konsepsi
Pearce. Tanggapan alternatif yang diilhami oleh CMM pada tanggal 11 September 2001 telah
ditambahkan dan referensi Second View telah diperbarui.
Saran untuk Diskusi
Sebuah teori yang rumit
Kita harus menekankan sejak awal bahwa materi Pearce dan Cronen sangat sulit diringkas. Fakta
ini seharusnya tidak mengherankan, teori apa pun yang banyak dipinjam dari Ludwig Wittgenstein pasti
akan menantang untuk hadir, entah itu ringkas atau verbose.
BAB 6
TEORI PELANGGARAN EXPECTANCY
BAB 7
TEORI KEPUTUSAN INTERPERSONAL
Garis besar
I. Pendahuluan.
A. David Buller dan Judee Burgoon menjelaskan bahwa orang sering menemukan diri mereka dalam
situasi di mana mereka membuat pernyataan yang kurang jujur.
B. Ada tiga strategi penipuan: pemalsuan, penyembunyian, dan ketidakjelasan.
1. Pemalsuan membuat fiksi.
2. Penyembunyian menyembunyikan rahasia.
3. Equivocation menghindari masalah.
C. Kebanyakan orang percaya bahwa mereka bisa melihat penipuan, tapi teori penipuan interpersonal
(IDT) mengatakan kebanyakan tidak bisa.
D. Berbeda dengan asumsi umum, penelitian penipuan menunjukkan bahwa berbagai isyarat nonverbal
bukanlah indikator penipuan yang dapat diandalkan.
BAB 8
TEORI PENETRASI SOSIAL
I. Pendahuluan.
A. Dikembangkan oleh psikolog sosial Irwin Altman dan Dalmas Taylor, teori penetrasi sosial
menjelaskan bagaimana kedekatan relasional berkembang.
B. Kedekatan berkembang hanya jika individu berjalan secara bertahap dan teratur dari tingkat pertukaran
yang dangkal dan intim sebagai fungsi dari hasil langsung dan perkiraan.
I. Pendahuluan.
A. Charles Berger mencatat bahwa permulaan hubungan pribadi penuh dengan ketidakpastian.
B. Teori pengurangan ketidakpastian berfokus pada bagaimana komunikasi manusia digunakan untuk
mendapatkan pengetahuan dan menciptakan pemahaman.
C. Salah satu dari tiga kondisi sebelumnya - antisipasi interaksi masa depan, nilai insentif, atau
penyimpangan - dapat mendorong dorongan kita untuk mengurangi ketidakpastian.
BAB 10
TEORI PENGOLAHAN INFORMASI SOSIAL
Garis besar
1. Perkenalan.
saya. Cendekiawan yang mempelajari media elektronik baru telah menawarkan berbagai teori untuk
menjelaskan perbedaan yang melekat antara komunikasi mediated computer (CMC) dan komunikasi tatap
muka.
ii. Teori kehadiran sosial menunjukkan bahwa pesan berbasis teks menghalangi pengguna CMC untuk
merasakan bahwa orang lain terlibat secara bersama dalam interaksi
aku aku aku. Teori kekayaan media mengklasifikasikan setiap media komunikasi sesuai dengan
kompleksitas pesan yang dapat ditangani secara efisien.
iv. Teori ketiga berkonsentrasi pada kurangnya isyarat konteks sosial dalam komunikasi online.
v. Masing-masing teori ini mendukung interpretasi isyarat yang disaring sehubungan dengan tidak adanya
isyarat nonverbal sebagai kesalahan fatal medium.
vi. Joe Walter, seorang profesor komunikasi di Cornell University, berpendapat bahwa dengan diberi
kesempatan untuk pertukaran pesan sosial yang cukup dan pertumbuhan relasional berikutnya, tatap muka
dan CMC adalah medium yang sama berguna untuk mengembangkan hubungan dekat.
BAB 11
RELIAL DIALECTICS
Lebih dari segalanya, teori ini membebaskan individu untuk menerima siapa mereka dalam
hubungan dengan orang lain. Selanjutnya, seperti “sedih tapi bijaksana gadis” dirayu oleh Harry Hill di
musik The Music Man, mereka akan menemukan bahwa pengetahuan dan penerimaan mereka dari
kekacauan keintiman sebenarnya meningkatkan, bukan mengurangi, peluang mereka untuk kebahagiaan
tertinggi dalam hubungan manusia . Pada akhirnya, pepatah Heraclitus bahwa "Semua adalah fluks,
tidak ada yang tetap diam" seharusnya tidak menjadi pernyataan keputusasaan, tapi sebuah pengakuan
akan kenyataan yang kaya.
BAB 12
Pandangan interactional
Perubahan Prinsipal
Sebelumnya Bab 12, perawatan Griffin tetap pada dasarnya sama. Bab ini telah diedit untuk
kejelasan dan ketepatan.
BAB 13
Kontruktivisme
BAB 14
PENGHAKIMAN SOSIAL TEORI
Pernyataan Griffin yang “posisi ekstrim dan ego tinggi keterlibatan pergi bersama-sama” patut
dicermati tambahan dari kelas Anda (209). Seorang tokoh politik Texas terkenal pernah berkata bahwa
satu-satunya hal yang Anda temukan di tengah jalan adalah garis kuning dan armadillo mati, tapi tetap
saja setiap masyarakat mengandung moderat berkomitmen, pragmatis, pluralis, dan individu catholically
berpikiran lain yang merasa kuat dan percaya mendalam, tetapi yang juga mencari jalan tengah bila
memungkinkan. Bill Clinton cocok kategori ini, seperti halnya didedikasikan mediator dan mantan
Presiden Jimmy Carter. Angka-angka tersebut dapat memberikan tes menarik untuk kategori teori
penilaian sosial. Bahkan, Daniel O'Keefe menjelaskan bahwa “keterlibatan ego dan ekstremitas dari
posisi yang paling disukai adalah konsep yang berbeda” (Persuasion: Teori dan Penelitian , 33). Dia
melanjutkan dengan melaporkan bahwa “orang mungkin mengambil sikap ekstrim pada masalah tanpa
menjadi sangat ego-yang terlibat” dan bahwa “satu dapat sangat ego-terlibat dalam of-the-road posisi
menengah” (33). Dia, bagaimanapun, mengkonfirmasi bahwa “teori penilaian sosial tidak menunjukkan
bahwa ego-keterlibatan dan posisi ekstremitas akan secara empiris terkait, sehingga orang-orang dengan
posisi yang lebih ekstrim pada masalah akan cenderung lebih ego-yang terlibat dalam masalah itu” (33).
BAB 15
MODEL KEMUNGKINAN URAIAN
Ketika membahas bab ini, kami percaya bahwa sangat penting untuk menekankan gagasan dari dua
rute sebagai tiang pada pengolahan kontinum kognitif. Menggambar garis tebal antara “luas kerja
kognitif” dari rute pusat dan “pilot otomatis” dari rute perifer secara teoritis bersih dan elegan, namun
sebagai Petty dan stres Cacioppo, itu mungkin tidak benar dengan realitas yang kompleks pengaruh.
Kami ingin membahas, misalnya, bagaimana Cialdini enam isyarat untuk rute perifer (217) mungkin
tidak selalu menunjukkan pengorbanan lengkap proses kognitif yang kuat. Sebagai contoh, daya tarik
untuk konsistensi menyerupai aturan yang sangat kredibel keadilan ditekankan oleh ahli retorika Chaim
Perelman dan Lucy Olbrechts-Tyteca di The New Retorika: A Treatise on Argumentasi , trans. John
Wilkinson dan Purcell Weaver (Notre Dame: University of Notre Dame Press, 1969), 218-19, serta
argumen dari preseden, yang terletak di jantung pertimbangan hukum. Peradilan kita bergantung pada
praktek marshaling kasus sebelumnya sebagai pedoman untuk keputusan ini.
bukti sosial mungkin tampak ceroboh di awal. Hal ini sangat mirip dengan pidato ini kekeliruan
ikut-ikutan, namun mekanisme yang berada di pusat jauh dari logis. Dengan demikian, di tengah-tengah
keputusan sulit mengenai kebijakan, administrator perguruan tinggi yang bijaksana sering penelitian
bagaimana sekolah-sekolah lain telah ditangani masalah yang sama. Banyak kali, tren bahwa lembaga-
lembaga lainnya telah menetapkan mendorong presiden atau dekan untuk mengikutinya. Mengindahkan
otoritas bisa sangat logis jika-seperti yang sering terjadi di usia ini semakin kompleks teknologi-alasan
penting dalam kasus ini adalah di luar keahlian kami. Hal ini masuk akal, misalnya, untuk mengindahkan
saran dari mekanik seseorang dan mengganti ban botak, meskipun fisika yang tepat dari gesekan dan
kemudi mungkin tidak kita ketahui. Demikian juga, meskipun kimia yang rumit kolesterol diketahui
sangat sedikit awam, jutaan dari kita telah bijak diubah kebiasaan makan jangka panjang kami terutama
didasarkan pada otoritas relatif sedikit profesional kesehatan. Ada keterampilan yang terlibat dalam
mengevaluasi unsur-unsur persuasif seperti konsistensi, bukti sosial, dan otoritas yang bersifat kompleks
dan rasional.
BAB 16
BAB 17
PERSPEKTIF FUNGSIONALTENTANG KEPUTUSAN KELOMPOK PEMBUATAN
dibangun erat, sangat rasional, pendekatan teoritis elegan Hirokawa dan Gouran untuk pengambilan
keputusan kelompok kecil kontras instructively dengan luas, epistemologis yang kompleks, pendekatan
teoritis amorf komunikasi yang disajikan oleh para sarjana seperti Pearce dan Cronen dan Barthes. (Teori
Yang terakhir ini akan disajikan dalam Bab 25.) The fungsional perspektif-dijiwai dengan iman dalam
alasan yang hampir platonis di alam, serta kesediaan untuk pare bawah realitas yang kompleks dari
proses sosial membingungkan untuk variabel kunci dan komponen-baik menunjukkan kekuatan dan
kelemahan sosial-ilmiah teori dan eksperimen, dan kami sarankan membahas plusses ini dan minus
dengan kelas Anda. Karena kekakuan dan ketepatan perspektif fungsional menjadikannya sebuah contoh
yang sangat baik,kami akan sangat menyarankan membawa beberapa Gouran dan artikel Hirokawa
untuk kelas untuk menunjukkan siswa Anda persis bagaimana pekerjaan semacam ini dilakukan. Selain
itu, kami mendorong Anda untuk mengundang siswa untuk menguji pendekatan Hirokawa dan Gouran
dengan mereka sendiri pengalaman.
Setelah memimpin Griffin dalam bab ini, membawa cerita Anda sendiri atau meminta narasi siswa
Anda untuk menunjukkan contoh ketika fungsi yang diperlukan adalah-atau seharusnya-mengerahkan
untuk membantu kelompok mencapai solusi kualitas dan keputusan yang tepat. Sama pentingnya,
tanyakan kepada siswa apakah mereka dapat mengingat saat-saat dimensi sosioemosional tampak
sebagai atau lebih penting daripada elemen murni rasional pengambilan keputusan. Apakah mereka
mengalami situasi di mana isu-isu relasional seperti persahabatan dan kekompakan tim, faktor emosional
seperti sukacita atau kebanggaan, anggota atribut seperti komitmen dan pengalaman, sebelum
pengambilan keputusan sejarah, atau kerangka kerja institusional yang menonjol?
BAB 18
ADAPTIF STRUKTURASI TEORI
bahan menantang
Sebagai Scott Poole sendiri mengakui (273), teori ini lambat akan untuk sarjana. Bahkan dalam
bentuk yang sangat mudah diakses ini, oleh karena itu, materi yang disampaikan di sini mungkin
menyajikan tantangan pedagogis yang signifikan. Sebaiknya menekankan unsur pemberdayaan. Pada
intinya, teori mendorong lembaga individu, kesadaran bahwa “kelompok membuat diri mereka sendiri”
(271), pengambilan keputusan yang demokratis dan pembagian kekuasaan. Ini adalah beton konsep /
nilai-nilai yang harus penting bagi siswa. Selain itu, penting untuk menekankan bahwa meskipun
program penelitian Poole adalah sangat tinggi, prinsip dasar teori berlaku dalam lingkungan berteknologi
rendah juga. Pada akhirnya, ini bukan teori tentang program komputer canggih dan perangkat elektronik
tetapi berbicara tentang efektif dalam grup.
BAB 19
SISTEM INFORMASI PENDEKATAN ORGANISASI
Untuk tujuan kontinuitas, kami sarankan Anda mengikuti cepat Griffin (291) dan merujuk siswa
kembali ke diskusi singkat etnografi dan Geertz terletak di Bab 1 (19). Dengan demikian, Anda akan
tanah diskusi tegas dalam perbedaan teoritis dengan yang A Look Pertama di Teori Komunikasi dimulai.
BAB 21
TEORI KRITIS PENDEKATAN KOMUNIKASI UNTUK ORGANISASI
Garis besar
I. Pendahuluan.
Teori komunikasi kritis Stanley Deetz berusaha menyeimbangkan kepentingan korporat dan manusia.
B. Karyanya didasarkan pada premis bahwa korporasi adalah institusi politik dan ekonomi.
C. Teori komunikasi dapat digunakan untuk mendiagnosa pengambilan keputusan perusahaan yang
terdistorsi.
D. Tempat kerja dapat dibuat lebih produktif dan demokratis melalui reformasi komunikasi.
C. Keinginan untuk mengendalikan bahkan bisa melebihi keinginan untuk kinerja perusahaan.
D. Pencarian kendali terbukti dalam keengganan perusahaan terhadap konflik publik.
E. Kontrol strategis tidak menguntungkan perusahaan, dan ini mengasingkan karyawan dan menyebabkan
pemberontakan.
F. Karena kekurangan ini, sebagian besar manajer lebih memilih untuk mempertahankan kontrol melalui
persetujuan sukarela.
V. Persetujuan: bersedia menyetujui kontrol rahasia.
A. Persetujuan menggambarkan berbagai situasi dan proses di mana seseorang secara aktif, meski tanpa
sadar, menyelesaikan kepentingan orang lain dalam usaha yang salah untuk memenuhi kepentingannya
sendiri.
B. Persetujuan dikembangkan melalui kontrol manajerial terhadap unsur budaya perusahaan: bahasa
tempat kerja, informasi, formulir, simbol, ritual, dan cerita.
C. Komunikasi terdistorsi secara sistematis beroperasi tanpa kesadaran karyawan yang berlebihan.
1. Apa yang bisa dibicarakan atau dipikirkan secara terbuka?
2. Hanya pilihan tertentu yang tersedia.
D. Penutupan diskursif menekan potensi konflik.
1. Kelompok orang tertentu mungkin diklasifikasikan sebagai diskualifikasi untuk berbicara mengenai
isu-isu tertentu.
2. Definisi sewenang-wenang dapat diberi label "alami."
3. Nilai di balik keputusan dapat disembunyikan agar tampak objektif.
BAB 22
RETORIK
I. Pendahuluan.
A. Aristoteles adalah murid Plato yang tidak setuju dengan mentornya atas tempat berbicara di depan
umum di kehidupan Athena.
Pandangan negatif Plato tentang berbicara di depan umum didasarkan pada penilaiannya terhadap kaum
Sofis.
C. Aristoteles melihat retorika sebagai alat netral yang dengannya seseorang bisa mencapai tujuan mulia
atau curang.
1. Kebenaran secara inheren lebih bisa diterima daripada kepalsuan.
2. Meskipun demikian, pembujuk yang tidak bermoral dapat menipu penonton kecuali jika seorang
pembicara etis menggunakan semua cara persuasi yang mungkin untuk melawan kesalahan tersebut.
3. Pembicara yang mengabaikan seni retorika hanya menyalahkan kesalahan.
D. Meskipun Politik dan Etika Aristoteles dipoles, teks-teksnya teratur,
Retorika adalah kumpulan catatan kuliah.
E. Aristoteles mengangkat retorika ke sains dengan secara sistematis mengeksplorasi efek pembicara,
pidato, dan penonton.
BAB 23
DRAMATISM
I. Pendahuluan.
A. Kenneth Burke percaya bahwa bahasa adalah respons manusia yang strategis terhadap situasi tertentu.
B. Tugas kritikus adalah menilai motif.
C. Untuk Burke, hidup tidak seperti drama; hidup adalah drama.
D. Pada tahun 1952, Marie Hochmuth Nichols membawa Burke ke bidang komunikasi pidato.
BAB 24
PARADIGMA NARRATIF
Sebelum buku teks sampai di tangan Anda atau pelajaran siswa Anda, teks tersebut telah diulas
oleh banyak mata. Dalam kasus A First Look, Em, Glen, Emily, dan Robin (editor fotokopi di McGraw-
Hill) telah berkali-kali meninjau ulang kata-katanya. Tapi, sebagai bukti kesalahan kita, teks tersebut
berisi kesalahan kecil namun penting dalam bab ini di halaman 343. Di bawah lima asumsi paradigma
dunia rasional, item kedua saat ini menyatakan:
2. Kami mengambil keputusan berdasarkan alasan bagus, yang bervariasi tergantung pada situasi
komunikasi, media, dan genre (filosofis, teknis, retoris atau artistik).
Meskipun ini benar dari paradigma naratif (kumpulan kedua dari 5 asumsi), teori ini tidak berlaku bagi
dunia yang rasional, namun seharusnya membaca:
2. Kita mengambil keputusan berdasarkan argumen.
Kesalahan tipografis ini akan diperbaiki pada cetakan di masa depan, namun jika Anda menggunakan
buku dari batch awal, Anda ingin memberi tahu siswa Anda tentang materi yang telah diubah.
Garis besar
I. Pendahuluan.
A. Bagi Walter Fisher, pengisahan cerita melambangkan sifat manusia.
B. Semua bentuk komunikasi manusia yang sesuai dengan akal kita adalah cerita.
C. Menawarkan alasan bagus lebih berkaitan dengan menceritakan sebuah cerita yang menarik daripada
dengan menumpuk bukti atau membuat argumen yang ketat.
D. Paradigma narasi Fisher menekankan bahwa tidak ada komunikasi yang bersifat deskriptif atau
didaktis.
BAB 25
SEMIOTIKA
I. Pendahuluan.
A. Roland Barthes memegang Ketua Literatur Semiologi di College of France.
B. Dalam Mitologi, dia berusaha untuk menguraikan makna budaya dari tanda-tanda visual, terutama
yang mengabadikan nilai-nilai sosial yang dominan.
C. Semiologi berkaitan dengan apapun yang bisa bertahan untuk sesuatu yang lain.
D. Barthes tertarik pada tanda-tanda yang tampaknya langsung, namun secara halus mengkomunikasikan
makna ideologis atau konotatif.
E. Barthes memiliki gaya yang tidak biasa untuk seorang akademisi dan sangat berpengaruh.
BAB 26
STUDI BUDAYA
I. Pendahuluan.
A. Ahli teori kritis seperti Stuart Hall mempertanyakan fokus ilmiah dari penelitian komunikasi arus
utama tentang pengaruh media.
B. Dipengaruhi oleh interpretasi Marxis terhadap masyarakat, perhatian utama Hall adalah bagaimana
media massa menciptakan dukungan untuk posisi ideologis hegemonik.
C. Hall dan teoretikus yang paling kritis ingin mengubah dunia untuk memberdayakan orang-orang di
pinggiran masyarakat.
II. Media sebagai alat ideologis yang hebat.
A. Hall percaya bahwa media berfungsi untuk mempertahankan dominasi yang berkuasa dan untuk
mengeksploitasi orang miskin dan tidak berdaya.
B. Ideologi didefinisikan sebagai "citra, konsep dan premis yang menyediakan kerangka kerja dimana kita
mewakili, menafsirkan, memahami dan 'memahami' beberapa aspek keberadaan sosial."
C. Penelitian komunikasi massa utama A.S. melayani mitos pluralisme demokrasi dan mengabaikan
pertarungan kekuasaan yang topeng media.
D. Untuk menghindari kompartementalisasi akademik, Hall lebih menyukai studi budaya mengenai studi
media.
E. Artikulasi berarti berbicara menentang penindasan dan menghubungkan penaklukan dengan media
komunikasi.
F. Misi Hall mencerminkan interpretasi Marxis tentang sejarah.
G. Studi budaya sangat erat kaitannya dengan teori kritis namun memberi penekanan lebih pada
ketahanan daripada rasionalitas.
BAB 27
TEORI BUDAYA
I. Pendahuluan.
A. George Gerbner berpendapat bahwa penayangan televisi yang berat menciptakan kepercayaan yang
berlebihan terhadap dunia yang jahat dan menakutkan.
B. Gerbner menekankan isi simbolis drama televisi.
C. Televisi telah melampaui agama sebagai pendongeng utama dalam budaya kita.
D. Kekerasan adalah pesan utama televisi, dan terutama bagi pemirsa setia.
E. Meskipun media lain memiliki konten kekerasan, televisi adalah yang paling signifikan.
BAB 28
TEORI PENGATURAN AGENDA
I. Agenda aslinya: bukan apa yang harus dipikirkan, tapi apa yang harus dipikirkan.
A. Maxwell McCombs dan Donald Shaw menganggap Watergate sebagai contoh sempurna dari fungsi
pengaturan agenda media massa.
B. Mereka percaya bahwa media massa memiliki kemampuan untuk mentransfer arti penting item dalam
agenda berita mereka ke dalam agenda publik.
C. Isu teoritis dasar telah dibahas sebelumnya oleh Walter Lippman, Bernard Cohen, dan Theodore White.
BAB 29
SPIRAL KEHIDUPAN
I. Pendahuluan.
A. Elisabeth Noelle-Neumann mengklaim bahwa penilaian masyarakat tentang iklim politik dan
perkiraan tren masa depan lebih awal, indikator yang dapat diandalkan tentang apa yang akan terjadi
dalam sebuah pemilihan.
B. Noelle-Neumann's spiral of silence menjelaskan pertumbuhan dan penyebaran opini publik, yang
merupakan kekuatan yang sangat kuat.
C. Dia mendefinisikan opini publik sebagai "sikap yang dapat diungkapkan di depan umum tanpa
mengisolasi diri sendiri."
D. Spiral of silence mengacu pada meningkatnya tekanan yang dirasakan orang untuk menyembunyikan
pandangan mereka saat mereka berpikir bahwa mereka minoritas.
BAB 30
TEORI MANAJEMEN ANXIETY / UNCERTAINTY
Garis besar
I. Masukkan orang asing itu.
Teori manajemen kecemasan / ketidakpastian A. Gudykunst berfokus pada pertemuan lintas budaya
antara kelompok budaya dan orang asing.
B. AUM juga berlaku lebih umum lagi pada situasi dimana perbedaan antara orang menorehkan keraguan
dan ketakutan.
C. Dia berasumsi bahwa setidaknya satu orang dalam pertemuan antar budaya adalah orang asing.
1. Melalui serangkaian krisis awal, orang asing mengalami kecemasan dan ketidakpastian.
2. Mereka cenderung melebih-lebihkan pengaruh identitas budaya terhadap perilaku orang-orang dalam
masyarakat asing dan mengaburkan perbedaan individu.
D. AUM adalah teori yang sedang dibangun.
BAB 31
TEORI FACE-NEGOTIATION
I. Pendahuluan.
A. Teori negosiasi wajah Stella Ting-Toomey membantu menjelaskan perbedaan budaya dalam
menanggapi konflik.
B. Asumsi dasar adalah bahwa semua orang menegosiasikan "wajah."
1. Wajah adalah metafora untuk citra diri publik kita.
2. Konseling mengacu pada pesan verbal dan nonverbal yang khusus yang membantu mempertahankan
dan mengembalikan kehilangan wajah, dan untuk menegakkan dan menghormati keuntungan wajah.
C. Identitas kita selalu dipertanyakan, yang pasti menimbulkan konflik dan kerentanan.
D. Gaya dan gaya penanganan konflik bervariasi dari budaya ke budaya.
E. Ting-Toomey menyarankan bahwa perawatan wajah adalah variabel intervensi penting yang
menghubungkan budaya dengan cara orang dalam menangani konflik.
BAB 32
TEORI KODE SPEECH
I. Pendahuluan.
A. Gerry Philipsen dipengaruhi oleh ahli bahasa dan antropolog Dell Hymes.
B. Dia menghabiskan tiga tahun untuk menganalisis kode pidato "Teamsterville."
C. Kode ucapan adalah sistem simbol dan makna sosial, premis, dan peraturan yang berkaitan dengan
perilaku komunikatif.
D. Dia melakukan studi multi tahun kedua saat mengajar di University of California, Santa Barbara, dan
University of Washington.
1. Penelitian ini berfokus pada "Nacirema," yang kode ceramahnya dapat dimengerti, dan dipraktikkan
oleh, mayoritas orang Amerika.
2. Kode pidato Nacirema dicontohkan dengan pidato acara Donahue.
3. Ciri khasnya adalah keasyikan dengan metacommunication.
Tujuan utama Philips adalah mengembangkan teori umum yang akan menangkap hubungan antara
komunikasi dan budaya.
1. Untuk menunjukkan bahwa teorinya telah beralih dari deskripsi ke penjelasan dan prediksi, dia
memberi label teori kode ucapan kerjanya.
2. Dia telah mengembangkan enam proposisi umum.
BAB 33
GENDERLECT STYLES
I. Pendahuluan.
A. Deborah Tannen berpendapat bahwa komunikasi pria-wanita bersifat lintas budaya.
B. Miskomunikasi antara pria dan wanita sama-sama biasa dan berbahaya karena para pihak biasanya
tidak menyadari bahwa pertemuan itu bersifat lintas budaya.
C. Tulisan Tannen menggarisbawahi sifat percakapan pria dan wanita yang saling terkait.
D. Pendekatan Tannen berangkat dari banyak beasiswa feminis yang mengklaim bahwa percakapan antara
pria dan wanita mencerminkan dominasi laki-laki.
1. Dia mengasumsikan bahwa gaya percakapan pria dan wanita sama-sama valid.
2. Istilah genderlect menunjukkan bahwa gaya wacana maskulin dan feminin paling baik dipandang
sebagai dua dialek budaya yang berbeda dan bukan sebagai cara berbicara yang inferior atau superior.
E. Dengan risiko memperkuat determinisme biologis reduktif, Tannen menegaskan bahwa ada perbedaan
gender dalam cara kita berbicara.
II. Keinginan wanita untuk koneksi versus keinginan pria akan status.
A. Lebih dari segalanya, wanita mencari koneksi manusia.
B. Pria terutama berkaitan dengan status.
C. Tannen tidak percaya bahwa pria dan wanita hanya mencari status dan hubungan, namun ini adalah
tujuan utama mereka.
BAB 34
TEORI STANDPOINT
I. Pendahuluan.
A. Sudut pandang adalah tempat untuk melihat dunia yang menentukan apa yang kita fokuskan dan juga
apa yang dikaburkan dari kita.
B. Sandra Harding dan Julia Wood mengklaim bahwa kelompok sosial yang menjadi bagian kita
membentuk apa yang kita ketahui dan bagaimana kita berkomunikasi.
C. Teori-Teori Standpoint menunjukkan bahwa ketidaksetaraan sosial menghasilkan catatan khas tentang
alam dan hubungan sosial.
D. Menurut Harding, perspektif dari kehidupan yang kurang kuat bisa memberikan pandangan yang lebih
obyektif daripada perspektif dari kehidupan yang lebih bertenaga.
E. Kayu telah menerapkan logika sudut pandang ke bidang komunikasi.
BAB 35
MUTED GROUP TEORI
I. Pendahuluan.
A. Untuk Cheris Kramarae, bahasa adalah konstruksi buatan manusia.
B. Kata-kata dan pemikiran wanita diabaikan dalam masyarakat kita.
C. Ketika wanita mencoba mengatasi ketidakadilan ini, kontrol maskulin terhadap komunikasi
menempatkan mereka pada posisi yang kurang menguntungkan.
D. Wanita adalah kelompok yang diredam karena bahasa buatan manusia membantu dalam
mendefinisikan, mendepresiasi, dan mengecualikannya.
E. Kramarae memulai penelitiannya tentang bias gender dalam kartun.
I. Pendahuluan.
A. Namun bermanfaat, satu-bab-satu-teori organisasi buku ini mengelompokkan teori komunikasi.
B. Bab ini berusaha mengintegrasikan materi.
C. Teks ini telah menggunakan dikotomi objektif / interpretif untuk mengklasifikasikan teori, namun
beberapa teoretikus menolak menjadi pigeonholed.
D. Mengingat masalah ini, James Anderson menempatkan teori tentang sebuah rangkaian pandangan
dunia yang diliputi oleh istilah "objektif" dan "hermeneutika" (atau "interpretif").
E. Kontinum ini menempatkan teori berdasarkan bagaimana pengarangnya melihat sifat dunia fenomenal.
KESIMPULAN
Kelebihan
Berbasis internasional dalam bentuk jurnal
Kelemahan
Bahasa yang digunakan bahasa internasional sehingga susah dipahami