0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang ontologi, epistemologi, dan aksiologi dalam ilmu filsafat komunikasi. Ontologi membahas objek ilmu komunikasi dan manusia sebagai pelaku komunikasi. Epistemologi membahas sumber pengetahuan dan metodologi penelitian komunikasi. Aksiologi membahas etika dan falsafah hidup dalam komunikasi.
Dokumen tersebut membahas tentang ontologi, epistemologi, dan aksiologi dalam ilmu filsafat komunikasi. Ontologi membahas objek ilmu komunikasi dan manusia sebagai pelaku komunikasi. Epistemologi membahas sumber pengetahuan dan metodologi penelitian komunikasi. Aksiologi membahas etika dan falsafah hidup dalam komunikasi.
Dokumen tersebut membahas tentang ontologi, epistemologi, dan aksiologi dalam ilmu filsafat komunikasi. Ontologi membahas objek ilmu komunikasi dan manusia sebagai pelaku komunikasi. Epistemologi membahas sumber pengetahuan dan metodologi penelitian komunikasi. Aksiologi membahas etika dan falsafah hidup dalam komunikasi.
Disusun oleh: Nama : Dinda Intan Nurullita NIM : 19SB2022 Kelas : IK 2019 A
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN BISNIS UNIVERSITAS AMIKOM PURWOKERTO PURWOKERTO 2019 BAB 2 : ONTOLOGI Ontologi adalah cabang ilmu filsafat yang mengkaji hakikat ilmu dan objeknya. 1. KOMUNIKASI DAN ILMU KOMUNIKASI Objek ilmu dapat dibedakan atas objek materia (yaitu : objek dari mana ilmu dalam bidang yang sama diamati) dan objek forma (yaitu: sudut dari mana objek materia dikaji secara lebih spesifik. Definisi komunikasi secara singkat adalah usaha penyampaian pesan antar manusia. Sedangkan untuk definisi ilmu komunikasi adalah ilmu yang mempelajari usaha penyampaian pesan antarmanusia. Paradigma adalah cara pandang seseorang terhadap diri dan lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir (kognitif), bersikap (afektif), dan bertingkah laku (konatif). Berikut adalah tabel tiga paradigma objek ilmu komunikasi : Sengaj Diterima Syarat a Paradigma 1 ˅ ˅ Komunikator, pengirim pesan, dan komunikasi penerima Paradigma 2 x ˅ Tidak mempersoalkan komunikator- komunikator selama ada pihak yang menerima dan memaknai pesan. Seluruh pelaku komunikasi disebut komunikator atau bahkan mendefisinikannya sebagai komunikan:manusia pelaku komunikasi. Paradigma 3 ˅ x Komunikator, pesan, dan target komunikan 2. OBJEK KAJIAN ILMU KOMUNIKASI Penyampaian pesan : Paradigma-1,2, dan 3 sama sepakat:tanpa pesan tidak ada komunikasi, tidak ada objek kajian ilmu komunikasi. Antarmanusia : Paradigma-1,2,dan 3 sepakat bahwa objek kajian mereka adalah penyampaian pesan antarmanusia. 3. MANUSIA PELAKU KOMUNIKASI Peralatan tubuh manusia dibedakan menjadi Peralatan Jasmaniah (bersifat konkret/nyata, dapat dilihat dan dipegang) dan Peralatan Rohaniah (bersifat abstrak : tidak dapat dilihat dan dipegang). Peralatan Rohaniah terdiri atas : akal, budi, hati nurani, naluri. Serta hasil kerja dari Peralatan Rohaniah berdasarkan fungsi dan perannya yaitu : falsafah hidup, konsepsi kebahagiaan, motif komunikasi, dan pesan. 4. MOTIF KOMUNIKASI : PENENTU PESAN DAN PERAN PELAKU KOMUNIKASI Motif komunikasi merupakan faktor penentu apakah sesuatu dapat disebut pesan atau tidak serta merupakan faktor penentu peran seorang manusia : (a) selaku komunikator, atau (b) selaku komunikan saja, atau (c) komunikan bergeser menjadi komunikator-2, atau (d) selaku medium semata, atau (e) medium telah bergeser menjadi komunikator. 5. KOMUNIKASI SEBAGAI ILMU Syarat ilmu adalah : a.Objektif, harus memiliki objek. Objek ilmu komunikasi terbagi menjadi dua yaitu objek materia ilmu komunikasi (yaitu : tindakan manusia dalam konteks sosial), dan objek formanya (yaitu : komunikasi itu sendiri). b.Sistematis, bahwa objek itu tersusun dalam satu rangkaian sebab akibat yang tersusun secara sistematis. BAB 3 : EPISTEMOLOGI Epistemologi adalah cabang ilmu filsafat yang berkaitan dengan teori pengetahuan. 1. PARADIGMA DASAR KEILMUAN a.Rasionalisme : merupakan paham yang menekankan rasio atau kerja akal yang disebut logika sebagai sumber pengetahuan manusia. b.Empirisme : merupakan paham yang menekankan pengalaman sebagai sumber utama pengetahuan. 2. PARADIGMA PENELITIAN DAN METODOLOGI KEILMUAN Turunan perspektif keilmuan yang terkait dengan ilmu komunikasi adalah Positivisme, Antipositivisme, Interpretivisme, dan Teori Kritis. Cara mencari dan menemukan pengetahuan disebut metode, yang dilaksanakan dengan penelitian. Kajian tentang metode penelitian disebut metodologi. 3. PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang membangun pengetahuan dan memperoleh kebenaran berdasarkan data-data terukur. Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian dengan mencari value atau nilai yang muncul dari objek kajian yang bersifat khusus/spesifik/unik sehingga lebih menggunakan logika bahasa sebagai sarana berfikir. 4.METODOLOGI PENELITIAN KOMUNIKASI : KUANTITATIF-POSITIVIST VS KUALITATIF-INTERPRETIF Metode penelitian dalam kuantitatif-positivist adalah eksperimen (untuk mengetahui pengaruh antarvariabel dan survei (digunakan untuk melihat hubungan antarvariabel). Kerangka teori harus dirumuskan dengan sespesifik mungkin dan menolak ulasan teori yang meluas dan tidak relevan. Sedangkan dalam penelitian komunikasi kualitatif-interpretif, fenomena atau realitas dilihat dalam konteks natural apa adanya. Pendekatan bersifat holistik, menyeluruh, tidak parsial, tidak pecah terpisah-pisah, tidak memilah objek dalam variabel-variabel, menolak penggunaan kerangka teori sebagai langkah persiapan penelitian. 5. ANALISIS ISI KUANTITATIF (QCA) DAN ANALISIS WACANA (DA) Analisis pesan ini terbagi menjadi dua aliran metodologis yaitu : aliran isi pesan konvensional yang kuantitatif (QCA (quantitative content analysis) – analisis isi kuantitatif) cenderung positivist dengan latar positivisme dan analisis isi pesan kualitatif (DA (discourse analysis)– analisis wacana) yang berada di bawah payung antipositivist dengan latar interpretivisme. 6. KOVERGENSI PARADIGMA: KUANTITATIF-POSITIVIST – KUALITATIF- INTERPRETIF Dalam hal perspektif dalam melakukan penelitian untuk ilmu komunikasi yang objeknya abstrak. Perspektif dimaknai sebagai paradigma, maka harus merampungkan penelitian dengan paradigma kuantitatif-positivist terlebih dahulu untuk segala hal yang terukur, dan jika menginginkan dapat saja melanjutkannya dengan kualitatif-interpretif guna menguak makna dibalik fakta terukur yang telah selesai diolah dan dapatkan datanya. BAB 4 : AKSIOLOGI Aksiologi adalah cabang ilmu filsafat yang mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya. 1. ETIKA Menurut KBBI (1988), etika memiliki 3 arti yaitu: (a) ilmu tentang apa yang baikdanapa yang buruk; (b) kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak; (c) nilai mengenai tindakan yang benar dan salah yang dianut suatu golongan masyarakat. 2. ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT MORAL a. Hedonisme : pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sebisa mungkin menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan. b. Eudaemonisme : aliran filsafat moral yang menafsirkan tujuan manusia sehingga tercapainya kebahagiaan yang paripurna akibat mekarnya segala potensi manusia. c. Utilitarisme : aliran dalam filsafat moral yang menekankan prinsip manfaat atau kegunaan (the principle of utility) sebagai prinsip moral yang paling mendasar. d. Religiosisme : aliran dalam filsafat moral yang berpendapat tindakan baik adalah yang sesuai dengan kehendak Tuhan, dan yang buruk adalah yang bertentangan dengan kehendak-Nya. 3. DILEMA YANG KEKAL Dalam mengupas falsafah hidup manusia dapat diidentifikasikan ada tiga persoalan pokok yang coba dijawab,yaitu : a. Dimana kebahagiaan itu ingin diraih? Di dunia atau di akhirat? Atau keseimbangan antara keduanya? b. Apa yang dapat memberi kebahagiaan itu? Sesuatu yang bersifat material atau spiritual? Atau keseimbangan antara keduanya? c. Siapa yang akan didahulukan dalam meraih kebahagiaan? Individu atau masyarakat? Atau keseimbangan antara keduanya? 4. AKAR TINDAKAN KOMUNIKASI : FALSAFAH HIDUP Falsafah hidup adalah pandangan hidup, anggapan,gagasan, ide, pemikiran, dan sikap batin yang paling dasar yang dimiliki oleh seseorang atau masyarakat. Falsafah hidup digolongkan menjadi tataran individu, tataran organisasi, dan tataran massa. 5. ILMU KOMUNIKASI BEBAS NILAI Keuntungan dari komunikasi yang bebas nilai adalah tidak ada yang akan menghambat atau menghalangi manakala peneliti memilih dan menetapkan objek penelitian, cara meneliti, dan meggunakan pengetahuan serta produk hasil penelitiannya. Adapun kerugian utamanya jika menganggap ilmu komunikasi bebas nilai, ada kemungkinan bertentangan dengan moralitas.
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita