Anda di halaman 1dari 18

SECARA GARIS 

BESAR FILSAFAT
KOMUNIKASI 
ADALAH MENYELIDIKI TEORI SE
RTA PROSES
Filsafat KOMUNIKASI, ASAL SEGALA
SUDUT PANDANG KEILMUAN.
Komunikasi FILSAFAT ILMU
KOMUNIKASI
MEMPERTANYAKAN BAGAIMANA
ASPEK ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI,
SERTA AKSIOLOGI KOMUNIKASI.
Perkembangan
komunikasi bisa ditelusuri sejak peradaban
yunani kuno. di zaman
itu istilah komunikasi dalam 
pengertiannya masih dikenal dengan istilah
Retorika. 
 Aristoteles yang merintis pengkajian teori
retorika zaman itu. menurut Aristoteles
Perkembangan retorika merujuk di segala
upaya yg bertujuan untuk Komunikasi
Komunikasi  persuasi.
Pada akhir abad ke 18, kajian-kajian retorika
aristoteles dijadikan menjadi landasan kajian
speech communication. Retorika tidak lagi
hanya diartikan sebagai upaya
persuasi, tapi juga berkaitan dengan kemamp
uan manusia memakai simbol atau lambang-
lambang buat berkomunikasi.
Abad ke 19. Perkembangan ini didorong oleh sejumlah
faktor.diantaranya faktor perkembangan Komunikasi

karena penemuan–inovasi penting dibidang komunikasi 

seperti penemuan mesin cetak, telegraf, telepon,


radio dan televisi dan terjadinya perang global I serta II. 

Di masa perag dunia I, komunikasi dilihat sebagai indera

propaganda untuk pembentukan opini publik


 Ontologis
berbicara mengenai hakikat dan empi
ris pengetahuan.
 Secara ontologi,
komunikasi pada awalnya dianggap se
bagai proses linear antara
komunikator dan komunikan yg saling
bertukar pesan melalui media.
Ontologis Komunikasi  terus berkembang
seiring dengan dinamika manusia
Komunikasi yang awalnya
hanya ditinjau satu arah
berkembang menjadi kompleks 
dengan  berbagai macam bentuk
komunikasi.
Epistemologi adalah cabang
filsafat tentang bagaimana insan 
menerima pengetahuan. pada aspek
epistemologi, ilmu komunikasi dikaji
lebih mendalam.
Epistemologi Para peneliti komunikasi mencari
jawaban serta kebenaran atas
pertanyaan
pertanyaan dan pengandalian untuk  
membangun pengetahuan dan teori-
teori.
Aksiologi artinya cabang filsafat
ilmu yang mempertanyakan 
ihwal bagaimana manusia
 menggunakan  ilmu komunikasi 
dipandang dari sisi nilai
kajian dan etika wacana 
Aksiologi
bagaimana efek ilmu tersebut pada m
asyarakat yg tujuannya mampu menja
di kritik sosial, transformasi,
emansipasi, 
dan social empowerment.
(Kriyantono, 2012: 70)
 Joseph A Devito menyebut
adanya lingkungan komunikasi.
Lingkungan (konteks) komunikasi
sedikitnya mempunyai tiga
dimensi:
1. Dimensi fisik (lingkungan nyata
atau terwujud)
2. Dimensi sosial – psikologis
(lingkungan hubungan kejiwaan
antara komunikator dan
komunikan)
3. Dimensi temporal (mencakup
waktu dalam sehari maupun
dalam hitungan sejarah di mana
komunikasi berlangsung)
 Menurut Richard Lanigan, metafisika
adalah studi tentang sifat dan fungsi
teori tentang realita.
2. Epistimologi
 Epistimologi merupakan cabang
filsafat yang menyelidiki asal, sifat,
metode, dan batasan pengetahuan
manusia.
3. Aksiologi
 Aksiologi adalah cabang filsafat yang
berkaitan dengan nilai – nilai seperti
etika, estitetika atau agama.
4. Logika
 Filsafat
Komunikasi menurut Kriyantono
(2012:47)
bisa didefinisikan sebagai kegiatan
 berpikir dan menyelidiki secara
lebih mendalam, cermat, dan kritis
terhadap proses
Kriyantono komunikasi yang meliputi ontologi
(2012:47) nya,
epistemologinya juga aksiologinya 
dan mencoba memperoleh
jawaban yang tepat dengan terus
menanyakan jawaban-
jawaban buat memecahkan masal
ah–problem pada proses
komunikasi 
 Prof. Onong U. Efendy, Filsafat
komunikasi ialah suatu disiplin
ilmu yang menyelidiki pemahaman
secara fundamental, metodologis,
sistematis, analisis,
kritis, serta holistis tentang teori serta
Prof. Onong U.  proses
Efendy komunikasi yang meliputi segala
dimensi berdasarkan bidangnya,
sifatnya,
tatanannya,tujuannya, kegunaannya,
teknik dan perannya
Kapan manusia mulai berfilsafat? Filsafat
bermula dari sebuah pertanyaan. Ada beberapa
hal yang merangsang manusia untuk
berfilsafat yaitu:

1.Keingintahuan
Sementara bagi Immanuel Kant ( abad 18)
bukan hanya takjub terhadap alam ini,
melainkan ia juga terpukau memandang
hukum moral dalam hatinya, sebagaimana
tertulis di batu nisan kuburannya : coelum
stellatum supra me, lex moralis intra me
(bintang di langit di atasku, tapi hukum
moral ada di bawahku).

2. Ketidakpuasan .
Manusia tidak puas akan jawaban dari
mitos-mitos terhadap segala pertanyaanya.
Maka manusia mulai mencari jawaban
yang meyakinkan dirinya dan bersifat
pasti.
Akhirnya lambat laun manusia mulai
berpikir secara rasional. Akibatnya akal
budi mulai berperan. Maka lahirlah
filsafat.
3. Hasrat bertanya .
Hasrat bertanya membuat  manusia
mempertanyakan segalanya. Pertanyaan-
pertanyaan yang diwujudkan itu tidak
hanya sekedar terarah  pada wujud sesuatu,
melainkan juga terarah pada dasar dan
hakikatnya.
Hal inilah salah satu yang menjadi ciri khas
filsafat. Mempertanyakan segala sesuatu
dengan cara berpikir radikal, sampai ke
akar-akarnya, tetapi juga bersifat universal.
4. Keraguan.
Pertanyaan yang diajukan untuk memperoleh
kejelasan yang pasti pada hakikatnya
merupakan suatu pernyataan tentang adanya
atau apriori (keraguan atau ketikdakpuasan
dan kebingungan)
Ciri-ciri pemikiran filsafat

3. Berpikir
1. Berpikir 2. pemikiran
Radikal (radix =
Rasional rasio kritis
akar).

5.Berpikir
4.kreatif- 6.Berpikir
Sistematis dan
inovatif. Universal
analitis

7. Komprehensif 8, Berpikir
dan holisti Abstrak.
9. Berpikir 10. Berpikir 11. Berpikir
Spekulatif. secara reflektif humanistik.

12. Berpikir 13, Berpikir 14. Berpikir


kontekstual. eksistensial kontemplatif
KESIMPULAN
FILSAFAT ADALAH SEBUAH
PROSES PENCARIAN
IDENTITAS MIKROKOSMOS
(MANUSIA) DAN
MAKROKOSMOS (ALAM
SEMESTA). DAN INI HANYA
DAPAT DIPEROLEH LEWAT
PERMENUNGAN DAN
ABSTRAKSI. DI MANA
MANUSIA KE LUAR DARI
KESEMPITAN BERPIKIR DAN
BERANI BERPIKIR SECARA
UNIVERSAL ATAU GLOBAL.
SEGALA HAL DILIHAT
DALAM PERSPEKTIF
MENDASAR. APA ESENSI
DARI SEGALANYA DAN
UNTUK APA ITU ADA SERTA
MENGAPA DIA ADA DAN
HUBUNGANNYA DENGAN
KEBERADAAN MANUSIA.
Tugas dan diskusi.

Jelaskan ciri-ciri
pemikiran filsafat
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai