ILMU
(Cabang-Cabang
Filsafat)
Dr. A. Nurul Kawakip, M.Pd, M.A
Kelompok 2
Mencari asas
yakni dengan berupaya menemukan sesuatu yang menjadi esensi realitas sehingga dapat
diketahui dengan pasti dan jelas bagaiaman keadaan realitas tersebut.
Memburu kebenaran
kebenaran yang dituju tidak bersifat mutlak atau final, sehingga terus bergerak dari satu
kebenaran menuju kebenaran baru yang lebih pasti atau dapat dikatakan bahwa kebenaran ini
bersifat terbuka untuk diuji dan dikaji lagi sampai dengan kebenaran yang hakiki.
Mencari kejelasan
Geisler dan Feinberg mengatakan bahwa ciri khas penelitian filsafat adalah adanya usaha
keras demi meraih kejelasan intelektual. Sehingga dalam hal ini senantiasa untuk
mengeliminasi segala sesuatu yang tidak jelas, kabur, gelap, bahkan yang berupa rahasia
dam teka-teki.
Berpikir rasional
Keempat ciri sebelumnya tidak mungkin dapat berhasil dilakukan tanpa berpikir secara
rasional, yakni logis, sistematis, dan kritis. Selain menggapai makna-makna yang dapat
diterima akal sehal, berpikir rasional juga berusaha dapat menarik kesimpulan yang tepat
dan benar dari premis-premis yang digunakan.
Sistematis : rangkaian pemikiran yang berhubungan satu sama lain secara logis.
Kritis : mengevaluasi dan memverifikasi argumen-argumen yang mengklaim diri benar secara
terus menerus.
Sumber: Musytasyir, Rizal dan Misnal Munir. 2001. Filsafat Ilmu. Pustaka Pelajar.
h. 5-6
Sejarah Lahirnya
Filsafat
Zaman Yunani Kuno
Zaman Modern
Zaman Kontemporer
Zaman Yunani
Kuno
Disebut juga periode scholastik, karena filsafatnya bercorak keagamaan dan mengabdi
pada teologi. Atau disebut juga Teosentris (kebenaran berdasarkan wahyu Tuhan).
Terdapat upaya-upaya para filsuf untuk memadukan pemikiran Rasional (Aristoteles)
dengan Wahyu Tuhan sebagai upaya sintesa antara kepercayaan dan akal.
Keadaan ini juga terjadi di kalangan umat Islam yang mencoba melihat ajaran Islam
dengan sudut pandang Filsafat (rasional), hal ini dimungkinkan mengingat begitu
kuatnya pengaruh pemikiran-pemikiran ahli filsafat Yunani/hellenisme saat itu, sehingga
keyakinan Agama perlu dicarikan landasan filosofisnya agar menjadi suatu keyakinan
yang rasional.
Munculnya pemikiran renaissance dan humanisme sebagai pelopor perkembangan
filsafat zaman ini
Para tokoh di zaman ini antara lain:
Islam: Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Sina, Al-Ghazali, Ibnu Bajjah, Ibnu Tufail dan
Ibnu Rusyd.
Kristen: Peter Abelardus, Albertus Magnus, dan Thomas Aquinas.
Zaman
Modern
1. Metafisika umum
Apa yang dimaksud dengan ada, keberadaan, atau eksistensi itu?
Bagaimana penggolongan dari yang ada, keberadaan, atau eksistensi?
Apa sifat dasar, kenyataan, atau keberadaan?dst.
2. Metafisika khusus
Mempersoalkan hakikat yang ada pada tiga bagian penting berikut:
Kosmologi (tentang hakikat alam semesta, termasuk segala isinya, kecuali manusia)
Antropologi (tentang hakikat manusia)
Teologi (tentang hakikat Tuhan.)
Ini merupakan konsekuensi terakhir dari seluruh pandangan filsafat. Tema-tema yang dibicarakan
berkisar pada kesucian, kebenaran, keadilan, dan sifat-sifat Tuhan.
Sumber: Umam, Khotibul. 2015. Filsafat Hukum dan Etika Profesi. Jakarta: Universitas
Terbuka). pp. 1-44.
2. Epistemologi
Sumber: Umam, Khotibul. 2015. Filsafat Hukum dan Etika Profesi. Jakarta: Universitas
Terbuka). pp. 1-44.
TERIMAKASIH