Anda di halaman 1dari 13

Manusia Dalam Prespektif Filsafat Manusia

Makalah dibuat untuk memenuhi nilai mata kuliah Filsafat Manusia

Dosen Pengampu: Mochammad Sa’id S.Psi, M. Si

Tim Penyusun:

Gevald Galang Abdul Aziz 190811637002

Huriyah Ar-rohmah 190811636865

Irham Habibi 190811636965

Kennisa Ayu Kautsarina 190811636995

JURUSAN S1 PSIKOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN PSIKOLOGI

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

MALANG

2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia merupakan komponen paling penting dalam struktur dan
dinamika dunia ini. Manusia menjadi pusat adanya perkembangan, pembangunan,
dan pemanfaatan segala sumber daya alam yang ada. Dalam Ilmu Mantiq,
manusia dikatakan hewan binatang yang berpikir. Sebagai binatang yang berpikir,
manusia beda dengan hewan. Walaupun secara fungsi tubuh dan fisiologi sama,
tetapi hewan meggunakan sifat kebinatangannya atau yang bisa disebut naluri
(Pratiwi, 2014). Dari segi etimologis, manusia berasal dari kata homo yang
diambil dari bahasa Yunani homanus yang berarti “terpelajar”. Sedangkan
manusia dalam bahasa Indoneisa berasal dari bahasa Sansakerta “manu yang
artinya “berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi. Dengan demikian,
arti kata “manusia” dalam bahasa Indonesia adalah makhluk yang berakal bud
idan memiliki pengetahuan untuk menguasai makhluk lain (Chris. 2016). Manusai
juga merupakan makhluk yang aneh, karena disatu sisi manusia adala makhluk
alami, namun juga dihadapkan permasalahan yang harus mereka selesaikan
(Rochman. 2016). Manusia juga merupakan elemen penting dalam
ketatanegaraan. Negara dalam pandangan Aristoteles merupakan perkumpulan
manusia, dan perkumpulan ini adalah perkumpulan paling sempurna dalam
rangkan mencapai kebahagiaan (Nasution, 2015)

1.2 Rumusan Masalah


2. Apa itu filsafat ?
3. Apa itu filsafat pancasila?
4. Bagaimana ideologi pancasila?
5. Bagaimana Filsafat manusia Indonesia sebagai dasar Psikologi Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui pengertian, sejarah dan cabang-cabang ilmu filsafat.
2. Untuk mengetahui biografi singkat dari tokoh filsafat pancasila.
3. Untuk mengetahui bagaimana manusia dalam prespektif filsafat
pancasila.
4. Untuk mengetahui pemikiran tokoh filsafat pancasila.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Filsafat
A. Pengertian Filsafat
Filsafat berasal dari bahasa yunani yang berarti philosophy, yang terdiri
dari dua kata, yaitu Philo dan Shopia. Philo yang berarti cinta dan Shopia
berarti kebijaksanaan. Philosophy berarti cinta pada kebijaksanaan, dan orang
yang cinta pada kebijaksanaan lahirlah ilmu-ilmu pengetahuan seperti ilmu
psikologi, sosiologi, kedokteran, fisika, biologi, dll. Sehingga dengan lahirnya
ilmu-ilmu tersebut, filsafat sering disebut dengan istiah mother of science.
Filsafat adalah disiplin ilmu yang mempelajari objeknya secara radiks,
mendalam, komperhensif, dan spekulatif sehingga diperoleh inti sari objek
tersebut. Belajar filsafat juga belajar tentang kehidupan, maka filsafat juga
sering disebut sebagai pandangan hidup (world view). Apabila dihubungakan
dengan keberadaan NKRI, maka dalam NKRI pun juga terdapat filsafat
sebagai pandangan hidup negara. Pandangan hidup negera Republik Indonesia
adalah pancasila. Di berbagai dunia juga terdapat fisafat, yang berasal dari
kebudayaan berbeda. Filsafat yang berasal dari kebudayaan lain yaitu:

1. Filsafat India. Berkembang diwilayah India


2. Filsafat Cina. Berkembang di wilyah Cina
3. Filsafat Islam. Berkembang diwilayah Jazirah Arab
4. Filsafat Persia. Berkembang di wilayah Iran
5. Filsafat Indonesia. Berkembang di wilayah Nusantara

Dalam dunia filsafat, terdapat beberapa cbang filsafat yang utama antara lain

1. Metafisika
Metafisika adalah cabang ilmu filsafat yang mempelajari hakekat realitas
terdalam dari segala sesuatu. Metafisika mempelajari hakekat terdalam dari
segenap realitas, yang bersifat material maupun non material. Metafisika juga
sering diartikan dengan ontologi yaitu ilmu yang mempelajari hakekat
keberadaan dari segala sesuatu. Metafisika dipilah menjadi dua bagian :
a.) Filsafat Ketuhanan
Filsafat ketuhanan adalah bagian dari metafisika yang mempelajari hakekat
tuhan
b.) Filsafat Manusia
Filsafat manusia adalah bagian dari metafisika yang mempelajari hekekat
manusia. Kajian filsafat manusia meliputi :
1.) Apa itu Manusia ? Para filsuf memberikan memberi banyak nama
untuk hakekat indonesia. Antara lain :
 Manusia makhluk bermain (homo luden), dikemukakan oleh
Huizinga
 Animal rasional (hewan yang berfikir), dikemukakan oleh
Aristoteles
 Makhluk spiritual dengan kecerdasan spiritual (homo faber),
dikemukakan oleh Karl Marx
 Makhluk stimulus respon, dikemukakan oleh tokoh behavioristik
(john B. Watson, B.F kinner)
 Makhluk dengan dorongan libido, dikemukaakan oleh tokoh
aliran Eksistensialisme (J.P Sartre dan M. Heidegger)
 Makhluk Ekonomi , dikemukakan oleh tokoh ekonomi.
2.) Entitas (sesuatu) yang menyusun diri manusia. Entitas yang menyusun
manusia tersusun dari tubuh, jiwa dan roh secara terpisah. Dan dapat
terdiri dari dua entitas ecara bersamaan (jiwa dan raga), atau dapat
pluralis (jiwa, raga, dan roh).
3.) Tujuan hidup manusia yang menjadi pedoman hidup, bersifat
materialis dan spiritualis. Tujuan hidup manusia dapat dipengaruhi
oleh pandangan tentang apa itu manusia.
2. Kosmologi (Filsafat Alam)
Kosmologi adalah cabang filsafat yang melakukan kajian tentang
keteraturan alam semesta.
3. Epistemologi
Epistemologi adalah cabang filsafat yang mempelajari tentang hakekat
pengetahuan, yang didalamnya juga mempelajari metode pengetahuan, sumber
pengetahuan, jenis pengetahuan dan validitas. Ada beberapa aliran dalam
epistemologi yaitu,
1.) Empirisme
Menyatakan bahwa sumber pengetahuan berasal dari pengalaman
indrawi. Dalam empirisme, instrumen untuk memperoleh pengetahuan
menekankan pada metode positivistik. Empirisme banyak berkembang
bidang-bidang ilmu alam dan ilmu sosia seperti, ilmu psikologi,
antropologi, dan sosiologi. Tokoh dalam empirisme yaitu, John Lock dan
Britania Raya
2.) Rasionalisme
Aliran epistemologi yang mementingkan rasio berfikir dalam
memperoleh pengetahuan. Tokohnya yaitu Rene Descrates (Filsuf
Perancis).
4. Aksiologi
Aksiologi adalah cabang filsafat yang mempelajari tentang hakekat nilai.
Hakekat nilai meliputi etika dan estetika. Etika mempelajari perilaku moral
manusia (baik dan buruknya manusia). Estetika mempelajari nilai keindahan.
B. Sejarah Filsafat
Terdapat beberapa periodisasi dalam sejarah filsafat
1. Periode Filsafat Alam / Filsafat pra-Sokrates
Periode ini terjadi pada abad ke 5 sebelum masehi. Pada masa ini
filsuf berusaha untuk memahami hakekat asal muasal alam semesta.
Tokohnya yaitu, Pitagoras, Herakleitus, Parminides, dan bapak filsafat
Barat Thales.
2. Periode Zaman Filsafat Klasik
Pada zaman ini disebut periode klasik karena banyak hasil dari
triumvirat tersebut menjadi klasik atau menjadi rujukan dari masa ke masa.
Sokrates mengembangkan metode dialektika yang masih dipakai oleh
manusia yaitu berpikir kritis. Metode dialektika kemudian dikembangkan
lagi oleh G.W.F. Hegel pada abad ke 18 Masehi dan Karl Marx pada abad
ke 19 Masehi. Plato terkenal karena pemikiranya yng bersifat idealisme
tentang negarayang dituangkan dalam sebuah karya berjudul negara
republik. Aristoteles merupakan murid plato yang teah mengembangkan
ilmu filsafat yang menjadi dasar berkembangnya ilmu-ilmu empiris.
3. Periode Zaman Pertengahan / kegelapan (dark age)
Periode ini berlangsung pada periode kejatuhan kekaisaran romawi
sampai masa renaisans. Periode ini disebut sebagai zaman kegelapan
karena, filsafat dan ilmu mengalami perlambatan perkembangan. Pada
masa ini ilmu hanya digunakan untuk membenarkan dogma-dogma dalam
agama. Tokoh dalam periode ini adalah Thomas Aquinas dan Agustinus.
4. Periode Zaman Modern / Renaisans
Periode terjadi pada abad ke 17. Pada periode zaman modern
menandai kebangkitan kembali ilmu dan filsafat serta kemanusiaan yang
berkembang pesat sampai abad ke 20. Tokoh utama pada periode ini adalah
Rene Descrates yang mengemukakan pentingnya berfikir dalam diri
manusia. Pada masa ini juga berkembang berbagai aliran filsafat antara lain
:
 Empirisme, tokohnya John Locke dan David Hume
 Rasionalisme, tokohnya Rene Descrates
 Idealisme, tokohnya G.W.F Hegel
 Pragmatisme, tokohnya C.S. Pierce, William James, pakar filsafat,
pendidikan dan psikologi John Dewey
 Eksistensialisme, tokohnya Nietszche, Soren Kierkegaard, dan Jean
Paul Sarte.
5. Periode Zaman Postmodernisme Tahun 1980
Lyotard mengecam pendapat para filsuf modern, yang
mengemukakan bahwa pusat dari kemanusiaan berasal dari rasionalitas
atau fungsi berpikir manusia. Bukan hanya rasionalitas tetapi juga
ditentukan oleh pengetahuan manusia yang didalamnya terdapat aspek
sosial, politik, ekonomi yang bersifat spesifik. Menurut filsuf postmodernis
kebenaran bersifat relatif dan bergantung pada wacana yang bersifat
spesifik, sehingga banyak mempengaruhi cara berpikir, eni, arsitektur, dan
gaya hidup (cara berbusana) manusia di akhir abad ke 20 hingga saat ini.

2.2 Filsafat Pancasila

Filsafat pancasila adalah filsafat yang berkembang di Negara Indonesia


yang berdasarkan prinsip-prinsip:

a. Ketuhanan yang Maha Esa


b. Kemanusiaan yang adil dan beradap
c. Persatuan Indonesia
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijakssaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan
e. Keadilan sosial bagi seluruh warga Indonesia

Sebagai pandangan hidup bangsa dan Negara Indonesia, keberadaan


filsafat pancasila diaplikasikan dalam berbagai level komunitas. Apabila 3 cabang
filsafat yang utama diaplikasikan dalam sila-sila Pancasila maka kemudian
diperoleh metafisika, epistimologi, dan etika Pancasila.

a. Filsafat metafisika Pancasila


Dalam pandangan filsafat ini, hakikat realistas terdalam bersifat
monisme spiritual. Monuisme berarti segala sesuatu hakikatnya berasal
dari satu, sedangkan spiritual berarti kerohanian yang bersifat non
material. Hal ini bisa dilihat pada sila pertama. Maka, berdasarkan
pandangan ini, maka keseluruhan hidup manusia, bangsa , dan negara
Indonesia harus bermula, berdasarkan, berproses, dan berakhir pada
tujuan Ketuhanan yang Maha Esa.
Dalam pandagan metafisika filsafat ketuhanan, hal ini berarti manusia,
bangsa,, dan negara Indonesia mengakui keberadaan Tuhan sebagai
Yang Maha Esa sebagai penentu permulaan, proses, dan berakhirnya
kehidupan manusia dan ruang hidupnya (monisme theistis). Hal ini
juga berarti bahwa diwajibkan untuk melakukan pengaturan terhadap
kehidupan keberagamaan yang baik, toleran, dan proporsional. Maka
tidak mungkin ada kelompok yang memiliki pandangan filsafat
ketuhanan ateisme yang berarti pandangan metafisika ttidak
mengakuui keberadaan Tuhan.

b. Epistimologi Pancasila
Dalam Pancasila pengetahuan manusia adalah:
 Pengetahuan diperoleh dari manusia sebagai makhluk tuhan
(sila pertama)
 Pengetahuan sebagai makhluk yang beradap (sila kedua)
 Pengetahuan akan kesadaran persatuan (sila tiga)
 Pengetahuan diperolah melalui konteks sosial (sila empat)
 Pengetahuan untuk memaksimalkan kesejahteraan (sila lima)
c. Aksiologi Pancasila
Yang dijelaskan adalah etika. Filsafat moral yaitu cabang filsafat yang
mempelajari hakikat baik buruk manusia, yang dalam Pancasila:
 Etika bersumber pada nilai-nilai ketuhanan (sila satu)
 Etika berprinsip nilai-nilai kemusiaan yang adil dan beradab
(sila dua)
 Etika dalam ruang lingkup persatua Indonesia (sila tiga)
 Etika dalam berdemokrasi yang berdasarkan pada sila ke empat
(sila empat)
 Etika dalam mencapai kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia

Etika itu perlu diaplikasikan dalam kehidupan manusia seperti:

 Kehidupan Beragama (sila satu)


 Kehidupan hubungan antarmanusia (etika hubungan
interpersonal, antar kelompok, antar negara)
 Kehidupan bernegara
 Kehidupan bersosial politik
 Kehidupan ekonomi

2.3 Ideologi Pancasila


A. Pengertian
Ideologi berasal dari dua kata logos dan ide. Logos memiliki arti
ilmu atau pengetahuan, sedangkan ide adalah pemikiran atau konsep.
Ideologi ini bertujuan untuk menawarkan perubahan melalui pemikiran
normatif, namun bersifat abstrak yang diterapkan pada masalah publik
sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik.Secara implisit setiap
pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan
sebagai sistem berpikir yang eksplisit. Di zaman modern ini semakin
banyak ideologi politik yang bergembang diantaranya:

 Liberalisme
 Konservatisme
 Komunisme
 Sosialisme Nasional Jerman (nasizme)
 Fasisme Italia dan Jepang

Ideologi-ideologi diatas berkembang di eropa dan menyebar ke


seluruh dunia. Penyebaran ideologi ini disebabkan oleh proses globalisai
melalui kolonialisme. Pengaruh globalisasi ini membawa pengaruh pada
sistem ekonomi, sosial budaya, dan politik. Semakin berkembangnya
zaman ideologi-ideologi alternatif pun juga ikut berkembang, ideologi ini
biasanya berdasarkan agama atau kearifan lokal. Menurut Mulins suatu
ideologi harus memilii 4 karakteristik dasar yaitu:

 Memiliki pengaruh atau kekuasaan terhadap kognisi


 Memiliki kemampuan menjadi pengarah bagi evaluasi seseorang
terhadap suatu objek
 Menjadi pengarah bagi tindakan atau perilaku seseorang
 Memiliki koherensi logis dalam dirinya

B. Ideologi Pancasila
Ideologi pancasila adalah nilai-nilai luhur budaya dan relegius
bangsa indonesia. Pancasila berkedudukan sebagai dasar negara dan
ideologi bangsa. Pancasila sendiri memiliki makna lima dasar yang
digunakan untuk berpedoman dalam berbangsa dan bernegara. Dalam
praktiknya pancasila diterapkan dalam segenap wilayah kehidupan dalam
negara kesatuan republik indonesia. Sebagai warga negara yang baik kita
harus selalu senantiasa berpegang teguh pada ke-5 sila pancasila
tersebut.Penerapand dalam kehidupan sehari-hari mencakup dalam
bidang:
 Ekonomi
 Politik
 Sosial-budaya
 Pertahanan dan kemanan

2.4 Fisafat Manusia Indonesia Sebagai Dasar Psikologi Indonesia


Dalam pandangan filsafat , pancasila mengemukakan bahwa manusia adalah :
 Makhluk berketuhanan (sesuai dengan sila pertama)
 Makhluk yang memiliki perilaku adil dan beradab
 Makhluk yang memiliki jiwa persatuan Indonesia
 Makhluk yang memiliki jiwa kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksnaan dan permusyawaratan perwakilan
 Makhluk yang memiliki jiwa keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia
Kesimpulan dari pandangan filsafat manusia pancasila adalah bahwa manusia
Indonesia yang utuh adalah manusia yang berketuhanan (beragama),
berkeadilan, berkeberadaban, berkesatuan , berkerakyatan, dan berkeadilan
sosial.

Karakter pancasila yang perlu dikembangkan dalam ipendidikan di Indonesia


adalah

 Berketuhanan
 \Berkeadilan dan berkeberadaban
 Berpersatuan Indonesia
 Berkerakyatan
 Berkeadilan sosial

Pendidikan karakter dalam sistem pendidikan memiliki kewajiban utuk


mengembangkan karakter melalui metode-metode pendidikan dan pengajaran
yang sesuai dengan pancasila, yaitu bersifat religius, humanistis, sosial,
demokratis, dan berkeadilan. Pengembangan filsafat manusia terdapat
beberapa asumsi yang telah diurikan, lalu dikembangkan ke dalam psikologi
Indonesia :
 Filsafat Indonesia (pancasila) adalah dasar bagi filsafat manusia
Indonesia.
 Filsafat Indonesia adalah dasar bagi pengembangan ilmu psikologi
Indonesia

Filsafat manusia pancasila menjelaskan bahwa manusia Indonesia adalah


manusia yang memiliki karakter sebagai berikut
 Manusia yang berketuhanan
 Manusia yang berkemanusiaan
 Manusia yang berpersatuan
 Manusia yang berkerakyatan
 Manusia yang berkeadilan

Psikologi Indonesia adalah psikologi yang berketuhanan, berkemanusiaan,


berpersatuan Indonesia, berkerakyatan, dan berkeadilan sosial. Secara
Epistemologi, metodologi dalam penelitian keilmuan psikologi adalah
pendekatan metodologi yang tidak bebas nilai.Ini berarti penelitian, minimal
etika penelitian harus memperhatikan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan Indonesia, kerakyatan, dan keadilansosial. Sebuah paradigma
psikologi diIndonesia harus mengembangkan topik-topik psikologi yaitu:
 Topik Ketuhanan
Perilaku keberagaman, spiritualitas, motivasi beragama
 Topik Kemaunusiaan
Harapan (hope), cinta (love), aktualisasi diri, pemenuhan diri, dan
realisasi diri
 Topik persatuan
Perilaku multikultural, konflik etnis, prasangka etnis, dan resolusi
konflik.
 Topik kerakyatan
Etika politik, perilaku memilih, ideologi pancasila, dan demokrasi
pancasila
 Topik keadilan sosial
Kesejahteraan, kebahagiaan, dan kualitas hidup

Salah satu maksud pancasila berkelanjutan adalah perumahan yang


memberikan layanan yang memenuhi kebutuhan dasar manusia Indonesia,
yaitu :
 Kebutuhan berketuhanan, (kebutuhan beragama)
 Kebutuhan berkemanusiaan(kebutuhan untuk mencapai hakekat
manusia pancasila)
 Kebutuhan berpersatuan (kebutuhan untuk berkelompok dalam
bingkai negara Indonesia maupun Internasional)
 Kebutuhan berkerakyatan (kebutuhan untuk memperoleh hak dan
kewajiban sebagai rakyat dalam bernegara)
 Kebutuhan berkeadilan (kebutuhan memperoleh keadilan dalam akses
sosial, ekonomi, psikologis dan spiritual)
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Filsafat Pancasila adalah filsafat yang berkembang di Indonesia Yng


berdasarkan prinsip-prinsip Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan
yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin
oleh Hikmat Kebijaksanaan dan Permusyawaratan/ Perwakilan, Keadilan
Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia,
2. Ideologi pancasila adalah ideologi yang yang berbasis pada filsafat hidup
bangsa dan negara Indonesia.
3. Dalam kehidupan bernegara yang berbasis Ideologi Pancasila maka sila-
sila dalam Pancasila harus menjadi dasar dalam sistem ekomoni, politik,
sosial-budaya, dan pertahanan keamanan.
4. Psikologi Indonesia dikembangkan berdasarkan pada filsafat dan filsafat
manusia Indonesia, yaitu Pancasila
Daftar Pustaka

Hanurawan, Fattah. (2017). Pengantar Filsafat Manusia Untuk Psikologi,


Malang: fakultas Pendidikan Psikologi Univeristas Megeri
Malang
Pertiwi, Wahyu Riska Elsa. (2014). Manusia dalam Pandangan Filsafat.
Online.
https://www.kompasiana.com/wrep/5520266981331141709de5e
6/manusia-dalam-pandangan-filsafat
Chris, Brother. (2015). Filsafat Manusia (Kajian Filosofis Tentang Siapa
Manusia). Online
https://www.kompasiana.com/bro_chris/581aa41d947e619f3219
600c/filsafat-manusia-kajian-filosofis-tentang-siapakah-
manusia?page=all
Rachman, Deny. (2016). Memahami Konsep Manusiadalam Filsafat.
Online
http://padenulis.blogspot.com/2016/04/memahami-konsep-
manusia-dalam.html

Anda mungkin juga menyukai