Anda di halaman 1dari 19

FILSAFAT

Pengertian filsafat secara umum adalah suatu kebijaksanaan hidup (filosofia)


untuk memberikan suatu pandangan hidup yang menyeluruh berdasarkan
refleksi atas pengalaman hidup maupun pengalaman ilmiah. Filsafat merupakan
suatu ilmu pengetahuan karena memiliki logika, metode dan sistem.

Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan, dan pemikiran


manusia secara kritis. Filsafat tidak di dalami dengan melakukan eksperimen-
eksperimen, percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara
persis.

Kata filsafat dalam bahasa Indonesia yang secara etimologi berasal dari
bahasa Yunani Philosophia. Philosophia merupakan kata majemuk yang terdiri
dari dua kata, yaitu Philo (philia) dan Sophia. Philo berarti cinta namun dalam
arti yang luas yaitu keinginan akan sesuatu dan oleh karena itu kemudian
berusaha mencapai yang keinginan tersebut.

Etimologi adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari asal usul suatu
kata.
Kata etimologi sebenarnya diambil dari bahasa Belanda etymologie yang
berakar dari bahasa Yunani; étymos (arti sebenarnya adalah sebuah kata) dan
lògos (ilmu). Sophia artinya pengetahuan/ kebijaksana-an yang secara
mendalam artinya pandai.

Dengan demikian pengertian filsafat menurut bahasa Indonesia adalah


keinginan yang mendalam untuk mendapat pengetahuan, atau keinginan yang
mendalam untuk menjadi bijaksana.

Orang yg berfilsafat disebut filsuf atau filosof yaitu orang yang mencintai
pengetahuan dan menjadikan nya sebagai usaha dan tujuan hidupnya, atau
dengan kata lain orang yang mengabdikan kepada pengetahuan untuk
mengembangkan dan merancang pandangan mengenai suatu kehidupan.

Di beberapa negara, salah satunya Indonesia, filsafat menjadi sebuah bidang


ilmu yang lazimnya baru mulai dipelajari di kalangan mahasiswa. Namun, di
beberapa negara lain, seperti misalnya Perancis, Italia, dan Jerman, ternyata
filsafat masuk ke subjek mata pelajaran sekolah menengah.
Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan, dan pemikiran
manusia secara kritis, dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Secara
sederhana, filsafat bisa djelaskan sebagai sebuah ilmu yang mencari sebab-
akibat mendalam dari segala sesuatu.
Dari belajar filsafat, kita jadi terbiasa menemukan sebab-akibat yang akurat dari
sebuah masalah. Kita juga jadi lebih mudah untuk menemukan solusi dari
masalah-masalah yang ada.

Sebenarnya ada banyak keuntungan-keuntungan lain yang bisa didapat


dari mempelajari filsafat sejak dini.

Ada alasan - alasan untuk belajar filsafat sejak SMA.


1. Kita bakal jadi problem solver yang andal.
2. Dari belajar filsafat, kita jadi terbiasa menemukan sebab-akibat yang akurat
dari sebuah masalah.
3. Kita juga jadi lebih mudah untuk menemukan solusi dari masalah-masalah
yang ada.
4. Bisa jadi modal untuk bergaul dengan banyak kalangan.
5. Nggak gampang terjebak oleh isu dan gossip.
6. Kalau kita dibiasakan untuk menganalisa sebuah masalah atau kejadian
secara kritis saat mempelajari filsafat, maka kita nggak akan mudah percaya
dan terjebak oleh isu-isu di kehidupan sehari-hari yang belum pasti
kebenarannya. Jadi lebih mudah mengikuti pelajaran di sekolah.
7. Filsafat berisi dasar-dasar dari segala ilmu. Makanya, mempelajari dan
menerapkan filsafat berarti kita udah memegang bekal penting untuk
mempelajari banyak ilmu lainnya. Jadi lebih gampang juga, buat nyerap
pelajaran di sekolah!
8. Filsafat membantu kita mengambil arah hidup saat dewasa nanti.
9. Semakin awal memulai, semakin baik. Seperti yang sudah disebutkan, di
negara kita, filsafat memang lazimnya baru dipelajari di ranah universitas.

Gambaran sejarah
Dalam satu pengertian umum, filsafat dikaitkan dengan kebijaksanaan,
budaya intelektual, dan pencarian pengetahuan. Dalam hal ini, semua budaya
dan masyarakat melek huruf mengajukan pertanyaan filosofis seperti
"bagaimana kita hidup" dan "apa sifat dasar realitas". Konsepsi filsafat yang
luas dan tidak memihak kemudian menemukan sebuah penyelidikan yang
rasional mengenai masalah-masalah seperti realitas, moralitas, dan kehidupan di
semua peradaban dunia.
Filsafat India
Filsafat India (bahasa Sanskerta: darśana; 'pandangan dunia', 'ajaran') adalah
tradisi filosofis yang berasal dari anakbenua India. Tradisi filsafat India
umumnya diklasifikasikan sebagai ortodoks atau heterodoks - āstika atau
nāstika - tergantung pada apakah mereka menerima otoritas Weda dan apakah
mereka menerima teori Brahman dan Atman. Aliran ortodoks umumnya
mencakup Nyaya, Vaisheshika, Samkhya, Yoga, Mīmāṃsā dan Vedanta, dan
aliran heterodoks yang umum antara lain: Jain, Buddhis, Ajñana, Ajivika dan
Cārvāka. Beberapa teks filosofis yang paling awal bertahan adalah Upanishad
dari Akhir periode Veda (1000-500 SM).

Filsafat buddhis
Filsafat Buddha diawali dengan pemikiran Buddha Gautama (antara abad
keenam dan keempat SM) dan dipelihara dalam teks Buddhis awal. Pemikiran
Buddhis bersifat trans-regional dan trans-budaya. Pemikiran ini berasal dari
India dan kemudian menyebar ke Asia Timur, Tibet, Asia Tengah, dan Asia
Tenggara, mengembangkan tradisi baru dan sinkretik di wilayah-wilayah yang
berbeda tersebut. Beberapa aliran pemikiran Buddhis adalah tradisi filosofis
yang dominan di Tibet dan negara-negara Asia Tenggara seperti Sri Lanka dan
Burma.

Filsafat Asia Timur


Pemikiran filosofis Asia Timur dimulai sejak masa Tiongkok Kuno, dan
filsafat Cina dimulai pada masa Dinasti Western Zhou dan pada periode
berikutnya setelah dinasti tersebut jatuh, yaitu ketika "Seratus Aliran
Pemikiran" berkembang (abad ke-6 sampai tahun 221 SM). Periode ini ditandai
oleh perkembangan intelektualisme dan budaya yang signifikan dan bangkitnya
ajaran filosofis utama di China, Konfusianisme, legalisme, dan Taoisme dan
juga banyak ajaran lain yang kurang berpengaruh. Tradisi filosofis ini
mengembangkan teori metafisik, politik dan etika seperti Tao, Yin dan yang,
Ren dan Li yang bersama dengan Buddhisme Cina, secara langsung
mempengaruhi filsafat Korea, filsafat Vietnam dan filsafat Jepang.

Di era Modern, pemikir Tiongkok memasukkan gagasan dari filsafat Barat.


Filsafat Marxis Tiongkok berkembang di bawah pengaruh Mao Zedong,
sementara pragmatisme Tiongkok berkembang di bawah Hu Shih dan
Konfusian Baru meningkat dipengaruhi oleh Xiong Shili. Pemikiran Jepang
modern sementara itu berkembang di bawah pengaruh Barat yang kuat seperti
studi Ilmu Pengetahuan Barat (Rangaku) dan masyarakat intelektual modern
Meirokusha yang mengambil pemikiran pencerahan Eropa. Pada abad ke 20
Negara Shinto dan nasionalisme Jepang berkembang pesat. Aliran Kyoto,
sebuah aliran filsafat Jepang yang unik dan berpengaruh dikembangkan dari
fenomenologi Barat dan filsafat Buddha Jepang.

Filsafat Afrika
Filsafat Afrika adalah filsafat yang dihasilkan oleh orang Afrika, filsafat
yang menyajikan pandangan, gagasan dan tema dunia Afrika, atau filsafat yang
menggunakan metode filosofis Afrika yang berbeda. Pemikiran modern Afrika
telah disibukan Etnofilosofi, dengan mendefinisikan makna filsafat Afrika
beserta karakteristiknya yang unik dan apa arti dari menjadi orang Afrika.
Selama abad ke-17, filsafat Etiopia mengembangkan tradisi sastra kuat seperti
yang dicontohkan oleh Zera Yacob. Filsuf Afrika awal lainnya, Anton Wilhelm
Amo (lahir 1703-1759) menjadi filsuf terhormat di Jerman.

Filsafat adalah ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya


bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran atau rasio. Filsafat adalah pandangan
hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar
mengenai kehidupan yang dicita-citakan.
Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang
merupakan konsep dasar mengenai kehidupanyang dicita-citakan. ... Jadi bisa
dipahami bahwa filsafat berarti cinta kebijaksanaan. Dan seorang filsuf adalah
pencari kebijaksanaan, pecinta kebijaksanaan dalam arti hakikat.

Filosofi penduduk Amerika asli


Batu Matahari, suku Aztec, juga dikenal sebagai Batu kalender Aztec, di
National Museum of Anthropology, Mexico City.
Filsafat Amerika pribumi adalah filosofi Penduduk Asli Amerika. Ada berbagai
macam kepercayaan dan tradisi di antara budaya Amerika yang berbeda ini. Di
antara beberapa penduduk asli Amerika di Amerika Serikat ada kepercayaan
akan prinsip metafisik yang disebut "Misteri Besar“. Konsep lain yang tersebar
luas adalah Orenda atau "kekuatan spiritual". Menurut Peter M. Whiteley, untuk
penduduk asli Amerika, "Pikiran secara kritis diberitahu oleh pengalaman
transendental (mimpi, penglihatan dan sebagainya) dan juga oleh akal.

Metafisika
Metafisika adalah studi tentang ciri-ciri paling umum dari realitas, seperti
eksistensi, waktu, objek dan properti mereka, keseluruhan dan bagiannya,
kejadian, proses dan sebab akibat, serta hubungan antara budi dan tubuh.
Metafisika mencakup kosmologi, studi tentang dunia secara keseluruhan dan
ontologi, studi tentang realitas.
Pokok perdebatan utamanya adalah antara realisme, yang berpendapat bahwa
ada entitas yang independen terlepas dari persepsi mental dan idealisme
mereka, yang berpendapat bahwa realitas tersebut dibangun secara mental atau
immaterial. Metafisika membahas topik identitas. Esensi

Epistemologi
Epistemologi adalah studi tentang pengetahuan (dari bahasa Yunani
episteme). Ahli epistemologi mempelajari sumber pengetahuan, termasuk
intuisi, ingatan, pengetahuan perseptual, pengetahuan diri dan kesaksian.
Mereka juga bertanya: Apa itu kebenaran? Apakah pengetahuan itu benar-benar
keyakinan sejati? Apakah ada kepercayaan yang dibenarkan? Pengetahuan
empiris mencakup pengetahuan proposisional (pengetahuan bahwa ada sesuatu
yang terjadi), kecakapan (pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu)
dan pengenalan (familiaritas dengan seseorang atau sesuatu). Ahli epistemologi
memeriksa hal ini dan bertanya apakah pengetahuan itu benar-benar layak.

Menurut Aristoteles
Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang berisi ilmu
metafisika, retorika, logika, etika, ekonomi, politik dan estetika (filsafat
keindahan).

Menurut Immanuel Kant


Filsafat adalah ilmu (pengetahuan), yang merupakan dasar dari semua
pengetahuan dalam meliput isu-isu epistemologi (filsafat pengetahuan) yang
menjawab pertanyaan tentang apa yang dapat kita ketahui.
Filsafat adalah kumpulan semua pengetahuan bahwa Allah, manusia dan alam
menjadi pokok penyelidikan.

Menurut Plato
Filsafat adalah ilmu yang mencoba untuk mencapai pengetahuan tentang
kebenaran yang sebenarnya.

Menurut Langeveld
Filsafat adalah berpikir tentang masalah final dan menentukan, yaitu
masalah makna keadaan, Tuhan, kebebasan dan keabadian.

Menurut Hasbullah Bakry


Filsafat adalah ilmu yang meneliti secara mendalam tentang ketuhanan,
manusia dan alam semesta untuk menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana
alam dapat dicapai sejauh pikiran manusia dan bagaimana perilaku manusia
seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu.

Menurut N. Driyarkara
Filsafat adalah refleksi yang mendalam tentang penyebab ‘di sana dan
melakukan’, refleksi dari realitas (reality) jauh ke dalam ‘mengapa’
penghabisan itu.

Menurut Ir. Proedjawijatna


Filsafat adalah ilmu yang berusaha untuk menemukan penyebabnya deras untuk
segala sesuatu dengan pikiran belaka.

Menurut Notonogo
Filosofi yang meneliti hal-hal yang menjadi objek inti dari sudut mutlak (di),
yang tetap dan tidak berubah, yang juga disebut alami.

Munculnya Filsafat
Filsafat, terutama filsafat Barat muncul di Yunani sejak sekitar abad ke-7
SM. Filsafat muncul ketika orang-orang mulai berpikir, dan akan membahas
keadaan alam, dunia, dan lingkungan di sekitar mereka, dan tidak disatukan
oleh agama jawaban untuk pertanyaan ini.

Banyak yang bertanya-tanya mengapa filsafat muncul di Yunani, dan tidak


di area beradab lain pada waktu itu sebagai Babel, Yudea (Israel) atau Mesir.
Jawabannya sederhana: di Yunani, tidak seperti orang lain di daerah sehingga
tidak ada kasta pendeta intelektual yang lebih bebas.

Pengertian Filsafat
10 Pengertian Filsafat Menurut Para Ahli Beserta Macamnya– Filsafat
adalah ilmu tentang seluruh fenomena kehidupan manusia dan berpikir kritis,
dan dijabarkan dalam konsep dasar. Filsafat tidak dipahami lebih baik dengan
melakukan eksperimen, dan eksperimen, tetapi untuk mengungkapkan masalah
yang tepat, mencari solusi untuk itu, dengan alasan, dan alasan yang tepat untuk
solusi tertentu. Akhir dari proses dimasukkan ke dalam proses dialektika. Untuk
ilmu filsafat, pemikiran logis mutlak diperlukan, dan bahasa logika.

Etika
Akademi kekaisaran Beijing adalah pusat intelektual untuk etika
Konfusianisme dan klasik selama dinasti Yuan, Ming dan Qing. Etika, atau
"filsafat moral", mempelajari dan mempertimbangkan perilaku yang baik dan
yang buruk, nilai yang benar dan salah, serta kebaikan dan kejahatan.
Penyelidikan utamanya meliputi bagaimana menjalani kehidupan yang baik dan
mengidentifikasi standar moralitas. Ini juga mencakup meta-investigasi tentang
apakah cara terbaik untuk hidup atau standar terkait yang ada. Cabang utama
etika adalah etika normatif, meta-etika dan etika terapan.

Munculnya Filsafat
Filsafat, terutama filsafat Barat muncul di Yunani sejak sekitar abad ke-7
SM. Filsafat muncul ketika orang-orang mulai berpikir, dan akan membahas
keadaan alam, dunia, dan lingkungan di sekitar mereka, dan tidak disatukan
oleh agama jawaban untuk pertanyaan ini.

Banyak yang bertanya-tanya mengapa filsafat muncul di Yunani, dan tidak


di area beradab lain pada waktu itu sebagai Babel, Yudea (Israel) atau Mesir.
Jawabannya sederhana: di Yunani, tidak seperti orang lain di daerah sehingga
tidak ada kasta pendeta intelektual yang lebih bebas.

Orang-orang Yunani adalah yang pertama yang akan diberi gelar filsuf
adalah Thales dari Miletus, sekarang di pesisir barat Turki. Tapi Filsuf Yunani
yang Socrates, Plato, dan Aristoteles. Socrates adalah Plato sedangkan guru
Aristoteles adalah murid Plato. Beberapa berpendapat bahwa sejarah filsafat
tidak lain hanyalah “hanya Plato Komentar”. Hal ini menunjukkan pengaruh
besar Plato tentang sejarah filsafat.

Filsafat Islam
Filsafat Islam adalah filsafat yang seluruh Muslim Scholar. Ada beberapa
perbedaan utama antara filsafat Islam dengan filsafat lain. Pertama, meskipun
para filsuf Muslim asli untuk mengeksplorasi karya-karya filsafat Yunani klasik,
terutama Aristoteles dan Plotinus, namun kemudian menyesuaikannya dengan
ajaran Islam.

Kedua, Islam adalah agama tauhid. Kemudian, ketika filsafat adalah


‘menemukan Tuhan’, dalam filsafat Islam justru Tuhan sudah ditemukan, dalam
arti bahwa hal itu tidak berarti usang, dan belum dibahas, namun filsuf Islam,
telah difokuskan pada manusia dan alam, karena , seperti diketahui,
pembahasan Tuhan hanya akan menjadi diskusi yang tidak pernah final.
Filsafat Kristen
Filsafat Kristen pada awalnya dirancang oleh bapa gereja untuk menghadapi
tantangan zaman di abad pertengahan. Kristen dunia barat pada waktu itu di
tengah-tengah Abad Kegelapan (Dark Ages). Orang mulai mempertanyakan
keyakinan agama.

Filsafat Kristen banyak berkutat pada masalah ontologis dan keberadaan


tuhan. Hampir semua filsuf Kristen adalah seorang teolog ahli atau isu-isu
agama. Contohnya adalah St Thomas Aquinas dan St Bonaventura.
Jakarta - Dalam dua bulan terakhir, masyarakat kita dibuat ribut oleh perkara-
perkara politik yang menyangkut iman dan fiksi.

Tak Membuat Sesat


Dalam filsafat agama atau filsafat ketuhanan, pertanyaan mengenai esensi
keberimanan atau keberadaan Tuhan selalu menjadi narasi utama. Menjadi
perbincangan yang menarik tiap kali membahas tentang iman dengan dimensi
esoteris (hakiki, bersifat metafisik) dan eksoteris (yang bersifat wujud, yang
tampak). Misalnya, dalam Islam, iman eksoteris menuntun seseorang untuk
tampil dengan baju koko dan sarung serta kopiah saat hendak salat ke masjid;
sedangkan iman esoteris tidak akan mempersoalkan rupa pakaian yang dipakai
asalkan sudah cukup menutupi aurat.

Filsafat Ketuhanan adalah pemikiran tentang Tuhan dengan pendekatan akal


budi, yaitu memakai apa yang disebut sebagai pendekatan filosofis. Bagi orang
yang menganut agama tertentu (terutama agama Islam, Kristen, Yahudi).
Secara tradisional, istilah "filsafat" mengacu pada badan (atau ibu) dari segala
pengetahuan.

Dalam pengertian ini, filsafat sangat erat kaitannya dengan agama,


matematika, ilmu alam, pendidikan, dan politik. "Prinsip Matematika Filosofi
Alam", karya Newton pada tahun 1687 diklasifikasikan pada tahun 2000-an
sebagai buku fisika; ia menggunakan istilah "filsafat alam" karena istilah itu
digunakan untuk mencakup disiplin ilmu yang kemudian dikaitkan dengan ilmu
pengetahuan seperti astronomi, kedokteran.
Pada zaman klasik, Filsafat secara tradisional dibagi menjadi
tiga cabang utama:

Filsafat alam ("fisika") adalah studi tentang dunia fisik (physis, makna
harfiah: alam), Filsafat moral ("etika") adalah studi tentang kebaikan, benar dan
salah, keindahan, keadilan dan kebajikan (etos, makna harfiah: kebiasaan);

Filsafat metafisikal ("logika") adalah studi tentang eksistensi, sebab-akibat,


Tuhan, logika, bentuk dan objek abstrak lainnya ("meta-physika" makna
harfiah: "apa yang terjadi setelah fisika").

Pembagian ini tidaklah usang tapi telah berubah. Filsafat alam telah terbagi
menjadi berbagai ilmu alam, terutama astronomi, fisika, kimia, biologi, dan
kosmologi. Filsafat moral telah melahirkan ilmu-ilmu sosial, namun tetap
mencakup teori nilai (termasuk estetika, etika, filsafat politik, dll.). Filosofi
metafisik telah melahirkan ilmu formal seperti logika, matematika dan filsafat
sains, namun tetap mencakup epistemologi, kosmologi dan yang lainnya.

Filsafat Barat adalah tradisi filosofis dunia Barat dan berasal dari pemikir
Pra-Sokrates yang aktif di Yunani kuno pada abad ke 6 SM. seperti Thales
(sekitar 624-546 SM) dan Pythagoras (sekitar 570-495 SM) yang
mempraktekkan "cinta kebijaksanaan" dan juga disebut physiologoi (murid
physis, atau alam)
Socrates adalah seorang filsuf yang sangat berpengaruh, yang bersikeras bahwa
dia tidak memiliki kebijaksanaan tapi merupakan pengejar kebijaksanaan.

Filsafat Barat dapat dibagi menjadi tiga era: Kuno (Yunani-Romawi), filsafat
Abad Pertengahan (Eropa Kristen), dan filsafat modern.

Era kuno didominasi oleh ajaran filsafat Yunani yang muncul dari beberapa
murid Socrates, seperti Plato yang mendirikan Akademi Platonis, dan
merupakan salah satu pemikir Yunani yang paling berpengaruh dalam
keseluruhan pemikiran Barat. Murid Plato, Aristoteles juga sangat berpengaruh,
ia mendirikan Sekolah Peripatetik. Tradisi lain termasuk Sinisisme, Stoikisme,
Filsafat Abad Pertengahan (abad ke 5 - 16) adalah periode setelah jatuhnya
kekaisaran Romawi barat dan didominasi oleh bangkitnya kekristenan dan
karenanya mencerminkan keprihatinan teologis Yudeo-Christian dan juga
mempertahankan kontinuitas dengan pemikiran Yunani-Romawi.
Masalah seperti keberadaan dan sifat Tuhan, sifat iman dan akal, metafisika,
masalah kejahatan dibahas dalam periode ini. Beberapa pemikir utama Abad
Pertengahan mencakup St. Agustinus, Thomas Aquinas, Boethius, Anselm dan
Roger Bacon. Filsafat bagi para pemikir ini dipandang sebagai penyokong
untuk Teologi (ancilla theologiae) dan karena itu mereka berusaha
menyelaraskan filsafat mereka dengan interpretasi mereka terhadap kitab suci.

Filsafat timur tengah Daerah Bulan Sabit Subur, Iran dan Arab adalah rumah
bagi filosofi literatur hikmat yang paling awal dikenal dan saat ini sebagian
besar didominasi oleh budaya Islam. Literatur kebijaksanaan awal dari daerah
ini adalah aliran yang berusaha menginstruksikan orang untuk melakukan
tindakan etis, kehidupan praktis dan kebajikan melalui cerita dan amsal. Di
Mesir Kuno, teks-teks ini dikenal sebagai sebayt ('ajaran') dan ini sangat
penting bagi pemahaman kita tentang filsafat Mesir Kuno.

Astronomi Babilonia juga memasukkan banyak spekulasi filosofis tentang


kosmologi yang mungkin telah mempengaruhi orang Yunani Kuno. Filosofi
Yahudi dan filsafat Kristen adalah tradisi religius-religius yang berkembang
baik di Timur Tengah maupun di Eropa, yang keduanya memiliki teks Yudaik
awal tertentu dan kepercayaan monoteistik. Pemikir Yahudi seperti Geonim dari
Akademi Talmud di Babilonia dan Maimonides terlibat dengan filsafat Yunani
dan Islam. Kemudian filsafat Yahudi berada di bawah pengaruh intelektual
Barat yang kuat dan mencakup karya-karya Musa Mendelssohn.

Filsafat Iran pra-Islam dimulai dengan karya Zoroaster, salah satu promotor
pertama monoteisme dan dualisme antara yang baik dan yang jahat. Kosmogoni
dualistik ini kemudian mempengaruhi perkembangan filsafat Iran seperti
Manikheisme, Mazdakisme, dan Zurvanisme.
Setelah penaklukan Muslim, filsafat Islam Awal mengembangkan tradisi
filosofis Yunani dalam arah inovatif baru. Zaman Keemasan Islam ini
mempengaruhi perkembangan intelektual Eropa. Dua arus utama pemikiran
Islam awal adalah Kalam yang berfokus pada teologi Islam dan falsafah yang
didasarkan pada Aristotelianisme dan Neoplatonisme.

Filsafat Iran pra-Islam dimulai dengan karya Zoroaster, salah satu promotor
pertama monoteisme dan dualisme antara yang baik dan yang jahat. Kosmogoni
dualistik ini kemudian mempengaruhi perkembangan filsafat Iran seperti
Manikheisme, Mazdakisme, dan Zurvanisme.
Setelah penaklukan Muslim, filsafat Islam Awal mengembangkan tradisi
filosofis Yunani dalam arah inovatif baru. Zaman Keemasan Islam ini
mempengaruhi perkembangan intelektual Eropa. Dua arus utama pemikiran
Islam awal adalah Kalam yang berfokus pada teologi Islam dan falsafah yang
didasarkan pada Aristotelianisme dan Neoplatonisme.

Karya Aristoteles sangat berpengaruh di kalangan para ahli falsafah seperti


al-Kindi (abad ke-9), Ibnu Sina (980 - 10 Juni) dan Averroes (abad ke-12). Yang
lainnya seperti Al-Ghazali sangat kritis terhadap metode falsafah Aristoteles.
Pemikir Islam juga mengembangkan metode ilmiah, kedokteran eksperimental,
teori optik dan filosofi hukum. Khaldun adalah seorang pemikir berpengaruh
dalam filsafat sejarah.

Di Iran, beberapa sekolah filsafat Islam terus berkembang setelah Zaman


Keemasan dan mencakup berbagai arus seperti filsafat iluminasi, filsafat Sufi,
dan teosofi transenden. Pada abad 19 dan 20 dunia Arab menjadi saksi dari
Nahda (kebangkitan, atau pencerahan).

Filsuf / Filosof adalah seseorang yang mendalami filsafat dan berusaha


memahami dan menyelidikinya secara konsisten dan mendalam.

Sejarah Singkat Filsafat


Filsafat sudah ada sejak zaman Yunani kuno. Sebelum istilah filsafat
(philosophy) pertama kali digunakan oleh Socrates, ada sekelompok orang yang
menyebut dirinya kaum sophis (Sophist) yang artinya para cendekiawan.

Socrates melarang orang menyebut dirinya seorang sophis (cendekiawan)


dan menyebut dirinya seorang filosof (philosophos) yaitu pencinta
kebijaksanaan, pencinta kebenaran. Kemudian Plato menanamkan filsafat
sebagai suatu ilmu pengetahuan tentang kegiatan jiwa manusia.
Berikut beberapa pengertian filsafat menurut para ahli yang memiliki
pengertian jauh lebih luas dibandingkan dengan pengertian menurut bahasa.

Cicero ( (106 – 43 SM ) Filsafat adalah seni kehidupan sebagai ibu dari


semua seni. Aristoteles (384 – 322 SM) Filsafat adalah memiliki kewajiban
untuk menyelidiki sebab dan asas segala benda. Tentang segala yang ada Plato
(427 – 347 SM) Filsafat itu adalah tidaklah lain dari pengetahuan. Thomas
Hobbes (1588 – 1679) Filsafat ialah ilmu pengetahuan yang menerangkan
hubungan hasil dan sebab atau sebab dari hasilnya, dan oleh karena itu adalah
suatu perubahan.
Johann Gotlich Fickte (1762-1814) Filsafat merupakan ilmu dari ilmu-ilmu,
yakni ilmu umum, yang jadi dasar segala ilmu. Filsafat membicarakan seluruh
ilmu untuk mencari kebenaran dari seluruh kenyataan.

Berfilsafat merupakan salah satu kegiatan/ pemikiran manusia memiliki peran


penting dalam menentukan dan menemukan eksi stensinya. Berfilsafat berarti
berpikir, tetapi tidak semua berpikir dapat dikategorikan berfilsafat. Berpikir yang
dikategorikan berfilsafat adalah apabila berpikir tersebut mengandung tiga ciri
yaitu radikan, sistematis dan universal.

Berarti bahwa manusia menugaskan pikirnya untuk bekerja sesuai dengan


aturan dan hukum-hukum yang ada, berusaha menyerap semua yang berasal dari
alam, baik yang berasal dari dalam dirinya atau diluarnya.

Pentingnya Filsafat Bagi Manusia


Pentingnya filsafat dapat kita bagi sbb :Dengan berfilsafat kita lebih menjadi
manusia, lebih mendidik dan membangun diri sendiri Dari pelajaran filsafat, kita
diharapkan menjadi orang yang dapat berpikir sendiri Memberikan dasar-dasar
pengetahuan kita, memberikan padangan yang sintesis pula.Hidup kita dipimpin
oleh pengetahuan kita. Sebab itu mengetahui kebenaran-kebenaran yang terdasar
berarti mengetahui dasar-dasar hidup kita sendiri.

Dengan belajar filsafat diharapkan akan dapat menambah ilmu pengetahuan,


karena dengan bertambahnya ilmu akan bertambah pula cakrawala pemikiran yg
luas. Di dalam dasar semua tindakan sesungguhnya filsafat di dalamnya memuat
ide-ide, itulah yang akan membawa manusia ke arah suatu kemampuan untuk
merentang kesadarannya dalam segala tindakannya sehingga manusia lebih
tanggap terhadap diri dan lingkungan.

Dengan adanya perkembangan ilmu pengethauan dan teknologi kita semakin


ditentang dengan kemajuan teknologi beserta dampak negatifnya, perubahan
demikian cepatnya, pergeseran tata nilai, dan akhirnya kita akan semakin jauh dari
tata nilai dan moral

Imanuel Kant ( 1724 – 1804) Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang


menjadi
pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya tercakup empat
persoalan yaitu metafisika, etika agama dan antropologi.
Paul Nartorp (1854 – 1924) Filsafat sebagai ilmu dasar hendak menentukan
kesatuan pengetahuan manusia dengan menunjukan dasar akhir yang sama, yang
memikul sekaliannya.
Harold H. Titus (1979) Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan
terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis.
Filsafat menurut beberapa tokoh di Indonesia:

Notonegoro: Filsafat menelaah hal-hal yang dijadikan objeknya dari sudut intinya
yang mutlak, yang tetap tidak berubah, yang disebut hakekat.

Driyakarya: filsafat sebagai perenungan yang sedalam-dalam nya tentang sebab-


sebabnya ada dan berbuat, perenungan tentang kenyataan yang sedalam-dalamnya.

Sidi Gazalba: Berfilsafat ialah mencari kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran,
tentang segala sesuatu yang dipermasalahkan, dengan berfikir, dan universal.

Hasbullah Bakry: Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan
mendalam mengenai Ke-Tuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat
menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana sikap manusia itu sebenarnya.

Prof. Dr. Ismaun, M.Pd.: Filsafat ialah usaha pemikiran dan renungan manusia
dengan akal dan qalbunya secara sungguh-sungguh, yakni secara kritis sistematis,
fundamentalis, universal, integral dan radikal untuk mencapai dan menemukan
kebenaran yang hakiki (pengetahuan, dan kearifan atau kebenaran yang sejati.

Prof. Mr.Mumahamd Yamin: Filsafat ialah pemusatan pikiran , sehingga manusia


menemui kepribadiannya seraya didalam kepribadiannya itu dialamiya
kesungguhan.

Filsafat adalah ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi
segala sesuatu berdasarkan pikiran atau rasio. Filsafat adalah pandangan hidup
seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai
kehidupan yang dicita-citakan.

Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang


merupakan konsep dasar mengenai kehidupanyang dicita-citakan. ... Jadi bisa
dipahami bahwa filsafat berarti cinta kebijaksanaan. Dan seorang filsuf adalah
pencari kebijaksanaan, pecinta kebijaksanaan
Filsafat Ketuhanan adalah pemikiran tentang Tuhan dengan pendekatan akal
budi, yaitu memakai apa yang disebut sebagai pendekatan filosofis. Bagi orang
yang menganut agama tertentu (terutama agama Islam, Kristen, Yahudi), akan
menambahkan pendekatan wahyu di dalam usaha memikirkannya.

Secara tradisional, istilah "filsafat" mengacu pada ibu dari segala


pengetahuan.Dalam pengertian ini, filsafat sangat erat kaitannya dengan agama,
matematika, ilmu alam, pendidikan, dan politik. "Prinsip Matematika Filosofi
Alam", karya Newton pada tahun 1687 diklasifikasikan pada tahun 2000-an
sebagai buku fisika; ia menggunakan istilah "filsafat alam" karena istilah itu
digunakan untuk mencakup disiplin ilmu yang kemudian dikaitkan dengan ilmu
pengetahuan seperti astronomi, kedokteran

Filsafat alam ("fisika") adalah studi tentang dunia fisik (physis, makna
harfiah: alam)

Filsafat moral ("etika") adalah studi tentang kebaikan, benar dan salah,
keindahan, keadilan dan kebajikan (etos, makna harfiah: kebiasaan)

Filsafat metafisikal ("logika") adalah studi tentang eksistensi, sebab-akibat,


Tuhan, logika, bentuk dan objek abstrak lainnya ("meta-physika" makna
harfiah: "apa yang terjadi setelah fisika").

Pembagian ini tidaklah usang tapi telah berubah. Filsafat alam telah terbagi
menjadi berbagai ilmu alam, terutama astronomi, fisika, kimia, biologi, dan
kosmologi. Filsafat moral telah melahirkan ilmu-ilmu sosial, namun tetap
mencakup teori nilai (epistemologi, kosmologi dan yang lainnya.

Pembidangan/Cabang dalam filsafat :


1. Metafisika :
Metafisika mengkaji hakikat segala yang ada. Dalam bidang ini, hakikat
yang ada, dan keberadaan (eksistensi) secara umum dikaji secara khusus dalam
Ontologi. Adapun hakikat manusia, dan alam semesta dibahas dalam
Kosmologi. Dalam metafisika sendiri ada berbagai perbedaan teori-teori
filsafat.

2. Epistemologi.
Epistemologi mengkaji tentang hakikat, dan wilayah pengetahuan (episteme
secara harafiah berarti “pengetahuan”). Epistemologi membahas berbagai hal
tentang pengetahuan seperti batas, sumber, serta kebenaran suatu pengetahuan.
3. Skeptisisme
adalah posisi yang mempertanyakan kemungkinan yang benar-benar
membenarkan kebenaran apapun. Argumen regresi, masalah mendasar dalam
epistemologi, terjadi ketika untuk benar-benar membuktikan pernyataan
apapun, pembenaran itu sendiri perlu didukung oleh pembenaran lain.
4. Rasionalisme
adalah penekanan pada penalaran sebagai sumber pengetahuan. Empirisme
adalah penekanan pada pengamatan melalui indra atas bukti lain.

5. Aksiologi.
Aksiologi membahas masalah nilai atau norma yang berlaku pada kehidupan
manusia. Dari aksiologi lahirlah dua cabang filsafat yang membahas aspek
kualitas hidup manusia yang terdiri dari etika dan estetika.

Etika
Etika atau filsafat moral, membahas tentang bagaimana seharusnya manusia
bertindak, dan bagaimana kebenaran dari dasar tindakan itu dapat diketahui.
Topik yang dibahas di sini adalah soal kebaikan, kebenaran, tanggung jawab,
suara hati, dsb.

Estetika.
Estetika membahas mengenai keindahan, dan implikasinya pada kehidupan.
Dari estetika lahirlah berbagai macam teori mengenai kesenian atau aspek seni
dari berbagai macam hasil budaya.

Filsafat Islam
Merupakan filsafat yang seluruh cendekianya adalah muslim. Ada sejumlah
perbedaan besar antara filsafat Islam dengan filsafat lain. Pertama, meski
semula filsuf-filsuf muslim klasik menggali kembali karya filsafat Yunani
terutama Aristoteles, dan Plotinus, namun kemudian menyesuaikannya dengan
ajaran Islam.

Filsafat Kristen.
Filsafat Kristen mulanya disusun oleh para bapa gereja menghadapi tantangan
zaman pada abad pertengahan. Saat itu dunia barat yang Kristen tengah berada
dalam zaman kegelapan (dark age). Masyarakat mulai mempertanyakan
kembali kepercayaan agamanya.
Filsafat Kristen banyak berkutat pada masalah ontologis dan filsafat ketuhanan.
Hampir semua filsuf Kristen adalah teologian atau ahli masalah agama. Sebagai
contohnya adalah Santo Thomas Aquinas dan Santo Bonaventura.

Banyak yg bertanya-tanya mengapa filsafat muncul di Yunani, dan tidak di


daerah yang beradab lainnya Babilonia, Israel atau Mesir. Jawabannya : di Yunani,
tidak seperti di daerah lainnya tidak ada kasta pendeta sehingga secara intelektual
orang lebih bebas.
Filsuf-filsuf Yunani yang terbesar adalah Sokrates, Plato, dan Aristoteles.
Sokrates adalah guru Plato sedangkan Aristoteles adalah murid Plato. Bahkan
ada yang berpendapat bahwa sejarah filsafat tidak lain hanyalah “Komentar-
komentar karya Plato belaka”. Hal ini menunjukkan pengaruh Plato yang sangat
besar pada sejarah filsafat.

Manfaat Belajar Filsafat


Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali manfaat belajar filsafat yang bisa
dipetik, beberapa diantaranya adalah:

1. Filsafat akan mengajarkan untuk melihat segala sesuatu secara multi dimensi
– Ilmu ini akan membantu kita untuk menilai dan memahami segala sesuatu
tidak hanya dari permukaannya saja, dan tidak hanya dari sesuatu yang
terlihat oleh mata saja, tapi jauh lebih dalam dan lebih luas.

2. Filsafat mengajarkan kepada kita untuk mengerti tentang diri sendiri dan
dunia – Manfaat belajar filsafat akan membantu memahami diri dan
sekeliling dengan pertanyaan-pertanyaan mendasar.

3. Filsafat mengasah hati dan pikiran untuk lebih kritis terhadap fenomena
yang berkembang – Hal ini akan membuat kita tidak begitu saja menerima
segala sesuatu tanpa terlebih dahulu mengetahui maksud dari pemberian
yang kita terima.

4. Filsafat dapat mengasah kemampuan kita dalam melakukan penalaran –


Penalaran ini akan membedakan argumen, menyampaikan pendapat baik
lisan maupun tertulis, melihat segala sesuatu dengan sudut pandang yang
lebih luas dan berbeda.

5. Belajar dari para filsuf lewat karya - karya besar mereka – Kita akan
semakin tahu betapa besarnya filsafat dalam mempengaruhi perkembangan
ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, karya seni, pemerintahan, serta
bidang-bidang yang lain.

6. Filsafat akan membuka cakrawala berpikir yang baru – Ide-ide yang lebih
kreatif dalam memecahkan setiap persoalan, lewat penalaran secara logis,
tindakan dan pemikiran yang koheren, juga penilaian argumen dan asumsi
secara kritis.
7. Filsafat membantu kita untuk dapat berpikir dengan lebih rasional
membangun cara berpikir yang luas dan mendalam, dengan integral dan
koheren, serta dengan sistematis, metodis, kritis, analitis, dan logis.

8. Filsafat akan mengkondisikan akal untuk berpikir secara radikal – Membuat


kita berpikir hingga mendasar, sehingga kita akan lebih sadar terhadap
keberadaan diri kita.

9. Filsafat membawa keterlibatan dalam memecahkan berbagai macam


persoalan – Persoalan baik yang terjadi pada diri sendiri maupun orang lain,
akan membuat kehidupan kita tidak dangkal, namun kaya akan warna.

10.Memiliki pandangan yang luas. Manfaat belajar filsafat dalam hal ini, akan
mengurangi kecenderungan sifat egoisme dan egosentrisme.

11.Filsafat membantu menjadi diri sendiri – Lewat cara berpikir yang


sistematis, holistik dan radikal yang diajarkan tanpa terpengaruh oleh
pendapat dan pandangan umum.

12.Filsafat akan membangun landasan berpikir – Komponen utama baik bagi


kehidupan pribadi terutama dalam hal etika, maupun bagi berbagai macam
ilmu pengetahuan yang kita pelajari.

13.Filsafat dengan sifatnya sebagai pembebas – Manfaat belajar filsafat akan


mendobrak pola pikir yang terbelenggu tradisi, mistis, dan dogma yang
menjadi penjara bagi pikiran manusia.

14.Filsafat akan membuat kita dapat membedakan persoalan – Terutama


berbagai persoalan ilmiah dengan persoalan yang tidak ilmiah.

15.Filsafat dapat menjadi landasan historis-filosofis – Dalam hal ini, berasal


dari berbagai macam kajian disiplin ilmu yang kita tekuni.
16.Filsafat dapat memberikan nilai dan orientasi pada semua disiplin ilmu –
Filsafat memberikan petunjuk lewat penelitian penalaran serta metode
pemikiran reflektif, sehingga kita dapat menyelaraskan antara pengalaman,
rasio, agama serta logika.

17.Filsafat dapat dijadikan alat untuk mencari kebenaran – Memberikan


pandangan serta pengertian mengenai hidup.
18.Filsafat dapat dijadikan sebagai pedoman – Berguna sebagai sumber
inspirasi bagi kehidupan.

19.Filsafat mengajarkan kepada kita tentang etika dan moral – Pembelajaran


moral dan etika ini, dapat diimplementasikan secara langsung dalam
kehidupan.

20.Filsafat dapat membangun semangat toleransi – Menjaga keharmonisan


hidup di tengah perbedaan pandangan atau pluralitas.

Cabang - cabang Ilmu Filsafat

Di dalam perkembangannya, ilmu filsafat tidak lagi merupakan satu


kesatuan utuh. Dalam hal ini, karena dirasa perlu untuk membaginya menjadi
beberapa cabang. Tujuannya agar lebih mudah untuk dipelajari serta
diimplementasikan dalam kehidupan nyata.

Cabang-cabang dari ilmu filsafat tersebut terdiri atas :


Metafisika, Epistemologi, Aksiologi

Secara harfiah arti dari metafisika adalah ‘melampaui ilmu pengetahuan’,


karena dalam bahasa Yunani arti dari ‘meta’ adalah melampaui, sedang
‘physika’ memiliki arti Fisika. Cabang ilmu filsafat ini mempelajari tentang jati
diri manusia, termasuk alam semesta, makhluk spiritual, kehidupan pasca
kematian Metafisika sendiri masih dibagi lagi menjadi 3 cabang, yakni :

Ontologi, yang mempelajari khusus tentang eksistensi atau keberadaan


Theologi, yang mempelajari tentang ketuhanan dan proses penciptaan

Sains Universal, yang mempelajari prinsip-prinsip seperti jati diri.


Ilmu filsafat memang kalah populer dibanding disiplin ilmu yang lain, apalagi
di era yang serba hedonis seperti sekarang ini, filsafat semakin ditinggalkan.
Semakin sedikitnya mereka yang mempelajari ilmu filsafat inilah yang
membuat batin dan pikiran mereka semakin keropos.

Anda mungkin juga menyukai