0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan28 halaman
Filsafat Pancasila adalah cabang filsafat yang mempelajari Pancasila secara mendalam untuk memahami hakekat dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Pancasila juga dapat diartikan sebagai sistem filsafat Indonesia yang menggali nilai-nilai bangsa dari dalam negeri. Filsafat Pancasila bertujuan mengungkap pengertian esensial dan menyeluruh tentang dasar negara dan budaya Indonesia.
Filsafat Pancasila adalah cabang filsafat yang mempelajari Pancasila secara mendalam untuk memahami hakekat dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Pancasila juga dapat diartikan sebagai sistem filsafat Indonesia yang menggali nilai-nilai bangsa dari dalam negeri. Filsafat Pancasila bertujuan mengungkap pengertian esensial dan menyeluruh tentang dasar negara dan budaya Indonesia.
Filsafat Pancasila adalah cabang filsafat yang mempelajari Pancasila secara mendalam untuk memahami hakekat dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Pancasila juga dapat diartikan sebagai sistem filsafat Indonesia yang menggali nilai-nilai bangsa dari dalam negeri. Filsafat Pancasila bertujuan mengungkap pengertian esensial dan menyeluruh tentang dasar negara dan budaya Indonesia.
I.PENDAHULUAN. 1.Pengertian Filsafat. Menganai arti filsafat dapat dibedakan menjadi tiga macam,yaitu arti secara etimologis,terminologi dan Arti filsafat historis. Arti filsfat secara etimologis. Filsafat termasuk ilmu pengetahuan yang paling luas cakupannya,oeh karena itu titik tolak untuk memahami dan mengerti filsafat adalah meninjau dari etimologis. Dari segi etimologis, Istilah filsafat sama dengan falsafah (Arab) Philosophy (Inggris),Philosophia (Latin),Philosophie (Belanda),Philosophier (Jerman),Philosophie (Perancis). Menurut Dr. Harun Nasution, falsafah berasal dari bahasa Yunani, kata philos/philein yang berarti cinta/ingin,dan sophia berarti bijaksana/pandai. Jadi philosophia berarti ingin tahu secara mendalam atau cinta pada pengetahuan yang bijaksana. Maksudnya adalah bahwa orang yang berfilsafat akan menjadi orang yang arif bijaksana,menjadi orang yang mendambakan ilmu pengetahuan yang sedalam dalamnya. Orang yang pertamakali menggunakan kata philosophia adalah pythagoras. LINGKUP PENGERTIAN FILSAFAT
• Objek Material Filsafat
Meliputi segala sesuatu baik yg bersifat material, konkrit (manusia, alam, benda, binatang) maupun yg bersifat abstrak (nilai, ide-ide, ideologi, moral, pandangan hidup).
• Objek Formal Filsafat
Cara memandang seorang peneliti terhadap objek materia tsb, suatu objek materia tertentu dapat ditinjau dari berbagai macam sudut pandang. LINGKUP PENGERTIAN FILSAFAT
• Filsafat sebagai suatu kebijaksanaan yang rasional.
• Filsafat sebagau suatu sikap dan pandangan hidup. • Filsafat sebagai suatu kelompok persoalan. • Filsafat sebagai suatu kelompok teori dan sistem pemikiran. • Filsafat sebagai suatu proses kritis dan sistematis dari segala pengetahuan manusia. • Filsafat sebagai usaha untuk memperoleh pandangan yang komprehensif. Arti filsafat secara terminologi. Secara terminologi,filsafat diartikan sebagai suatu asas atau pendirian hidup.Sebagai suatu asas atau pendirian hidup sering digunakan istilah falsafah. Disamping itu filsafat juga diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang terdalam. Sebagai suatu ilmu pengetahuan yang terdalam sering digunakan istilah filsafat. Filsafat sebagai suatu asas atau pendirian hidup,merupakan dasar atau pedoman bagi sikap dan tingkah laku manusia dalam kehidupannya sehari hari. Filsafat sebagai ilmu pengetahuan yang terdalam,adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu secara mendalam dan mendasar guna menemukan inti sejatinya atau inti mutlaknya atau esensinya atau hakekatnya. Apa beda antara ilmu pengetahuan biasa dengan ilmu pengetahuan filsafat. - Ilmu pengetahuan itu bersifat terbatas,yaitu hanya sampai pada apa yang dapat dialami oleh manusia.Jadi hanya sebatas pada pengalaman manusia - Kalau filsafat dapat menembus batas itu sampai di luar pengalaman manusia.Dimana ilmu pengetahuan berakhir ,disitulah filsafat dimulai. Apabila pengetahuan itu diperoleh melalui perenungan yang sedalam-dalamnya (kontemplasi) sampai kepada hakekatnya,muncullah pengetahuan filsafat. Pengetahuan (knowledge) berbeda dengan ilmu pengetahuan. - Pengetahuan adalah kesan dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan pancaindra. Pengetahuan bisa diperoleh dari pengalaman indrawi manusia,bisa dari pengalamannya sendiri dan bisa dari pengalaman orang lain. - Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan kekuatan pikiran yang selalu dapat diperiksa/ditelaah/dikontrol secara kritis oleh siapapun yang ingin mengetahuinya dan juga bersifat universal. Namun sayangnya sebanyak atau semaju apapun ilmu yang dimiliki manusia tetap saja ada pertanyaan pertanyaan yang belum berhasil dijawab,misalnya tentang hakekat manusia, tujuan hidup dan kematiannya. Pertanyaan pertanyaan yang tidak mampu dijawab oleh ilmu, itulah yang menjadi porsi pekerjaan filsafat,seperti dikatakan oleh Harry Hamersm,yaitu filsafat itu datang sebelum dan sesudah ilmu Arti filsafat secara historis. Secara historis istilah filsafat mula mula digunakan oleh Pythagoras,seorang matematikus dan filsup dari Yunani yang hidup pada tahun 582 SM. Pada masa itu arti istilah filsafat masih terlalu luas,yaitu dipakai untuk menyebut semua bidang ilmu pengetahuan yang ada pada masa itu. Lama kelamaan masing masing ilmu pengetahuan itu memisahkan diri dari filsafat yang merupakan induk dari segala ilmu pengetahuan dan mengejar tujuannya masing masing,dan berkembang menjadi cabang dan ranting. Yang pertama kali memisahkan diri dari induknya adalah astronomi dan fisika,kemudian disusul oleh geologi,biologi dan yang terakhir memisahkan diri adalah psykologi dan antropologi.Sejak itu istilah filsafat mengandung arti yang lebih spesifik. Definisi Filsafat. Tentang definisi filsafat tidak ada kesatuan pendapat dari para filsuf. Plato menyebutkan filsafat adalah pengetahuan tentang segala sesuatu,dan yang berminat mencapai kebenaran sejati. Aristoteles menyebutkan filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang kebenaran,yang terkandung di dalamnya meliputi ilmu matematika,logika,retorika,etika,ekonomi,politik dan estetika. Cicero menyebutkan filsafat adalah pengetahuan tentang ilmu yang setinggi tingginya,dan jalan untuk mencapai ilmu itu. Rene Dscartes menyebutkan filsafat kumpulan segala pengetahuan yang pokok penyelidikannya adalah tentang Tuhan, alam dan manusia. Immanuel Kant,filsafat adalah pokok dan pangkal segala pengetahuan dan pekerjaan.Lapangan filsafat meliputi 4 bidang yaitu metafisika,etika,agama dan antropologi .Keempat bidang tersebut dibahas melalui pertanyaan pertanyaan: 2.Pengertian Filsafat Pancasila. Apa yang dimaksud dengan FILSAFAT PANCASILA ,Filsafat yang menentukan hakekat Pancasila ataukah filsafat yang termuat dalam Pancasila. Dari satu pihak Filsafat Pancasila bisa dimaksudkan sebagai cabang filsafat yang mempunyai obyek pembahasan “PANCASILA “ , dan dilain pihak Filsafat Pancasila bisa juga dimaksudkan sebagai filsafat atau aliran filsafat yang bisa digelar berdasarkan muatan muatan ajaran yang termaktub dalam Pancasila. Kalau yang dimaksudkan dengan filsafat Pancasila adalah cabang filsafat yang berobyek Pancasila,maka perlu dibahas dengan teliti sejauh manakah pengembangan filsafat tersebut bisa dipertanggungjawabkan secara filosofis.Sebaliknya kalau yang dimaksud dengan filsafat Pancasila adalahPancasila sebagai suatu sistem filsafat atau aliran filsafat,maka perlu diselidiki sistem filosofis macam apa yang terkandung didalamnya,metode apa yang digunakan agar bisa diteliti. Dengan melihat kedua kemungkinan tersebut dapat dirumuskan beberapa hal yang telah disadari oleh banyak pihak yaitu : 1.Kedudukan PS yang dinyatakan sebagai falsafah hidup yang mendasari kehidup- an bersama bangsa Indonesia dan se- bagai dasar negara tidak dapat digang- gu gugat. 2.Pancasila dalam perannya tersebut perlu dida- lami terus menerus sehingga mampu mem- bentuk suatu sistem ide yang bisa dipertanggungja- wabkan secara ilmiah. Soerjanto lebih mengartikan Filsafat PS sebagai refleksi kritis dan rasional tentang PS sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa dengan tujuan untuk mendapatkan pengertiannya secara mendasar dan menyeluruh. Sesuai dengan pengertian filsafat maka Filsafat PS dapat diberikan pengertian yaitu sebagai pembahasan PS secara filsafati,artinya pembahasan PS secara mendalam sampai pada intinya yang terdalam atau sampai pada hakekatya. Maka dengan demikian pengertian tentang pengetahuan PS berarti pengetahuan yang terdalam yang merupakan hakekat PS yang bersifat essensial,abstrak ,umum universal, tetap dan tidak berubah.Ini pengertian dari segi obyek formalnya,sedangkan dari segi obyek materinya maka pengertian filsafat PS adalah suatu sistem pemikiran yang rasional,sistematis,terdalam dan menyeluruh tentang hakekat bangsa,negara dan masyarakat Indonesia yang nilai nilainya telah ada dan digali dari bangsa Indonesia sendiri. Apakah filsafat sama dengan pandangan hidup. Ada yang mengatakan sama karena keduanya merupakan asas yang kebenarannya telah diyakini. Ada yang mengatakan berbeda,yaitu: Pandangan hidup mendahului fildafat dan ada dalam ligkungan hidup, sedangkan filsafat ada dalam lingkungan ilmu pengetahuan.Suatu kelompok manusia ada yang tidak mempunyai filsafat tertentu,tetapi mempunyai pandangan hidup.Suatu suku primitif mempunyai pandangan hidup meskipun mereka tidak berfilsafat. Pandangan hidup dirumuskan sebagai kristalisasi dari nilai nilai yang dimiliki oleh bangsa itu sendiri yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk mewujudkannya,sedangkan filsafat merupakan hasil pikiran atau perenungan jiwa yang paling dalam. PancaSila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia artinya : 1. Bukan sebagai masalah verbal akan tetapi masalah penghayatan dan penga malannya dalm kehidupan sehari hari. 2. Sebagai dasar tetap, sebagai fondasi hidup dan kehidupan bangsa Indonesia yang memungkinkan bangsa Indonesia berdiri tegak di atasnya. 3. Sebagai tolok ukur bagi kebenaran sikap dan tingkah laku pebuatan bangsa Indonesia . Bangsa Indonesia sebagai salah satu bangsa dari masyarakat internasional, memiliki sejarah serta prinsip dalam hi- dupnya yang berbeda dengan bangsa- bangsa lain di dunia. Bangsa Indonesia memiliki prinsip prinsip dasar yang diangkat dari filsafat hidup bangsa Indonesia yang kemudian diab- straksikan menjadi suatu prinsip dasar filsafat negara yaitu PANCASILA.Hal inilah sebagai suatu alasan ilmiah rasional dalam ilmu filsafat,bahwa salah satu lingkup pengertian filsafat adalah fungsinya sebagai suatu pandangan hidup suatu masyarakat atau bangsa tertentu. Pancasila sebagai suatu pandangan hidup bangsa Indonesia,merupakan suatu kenyataan obyektif yang hidup dan berkembang dalam masyarakat Indonesia. Dalam pengertian inilah maka diistilahkan bahwa bangsa Indonesia sebagai kausa materialis dari Pancasila. Filsafat Pancasila digolongkan ke dalam filsafat praktis,artinya bahwa dalam mengadakan pemikiran yang sedalam dalamnya tidak hanya bertujuan mencari kebenaran dan kebijaksanaan,tidak sekedar untuk memenuhi hasrat ingin tahu dari manusia yang tak habis habisnya,tetapi hasil pemikiran filosofis itu dipergunakan juga sebagai pedoman hidup sehari-hari, agar hidupnya dapat mencapai kebahagiaan lahir dan batin,baik didunia maupun diakhirat. Kalau dibedakan antara filsafat religius dan filsafat non religius, filsafat Pancasila tergolong ke dalam filsafat religius,karena Filsafat Pancasila dalam hal kebijaksanaan dan kebenaran mengenal adanya kebenaran mutlak yang berasal dari TYME,dan sekaligus mengakui keterbatasan kemampuan manusia, termasuk kemampuan berpikirnya. Filsafat Pancasila mengukur adanya kebenaran yang bermacam-macam dan bertingkat –tingkat ,yaitu : a. kebenaran indera(pengetahuan). b. kebenaran ilmiah (ilmu pengetahuan). c. kebenaran filosofis (filsafat). d. kebenaran religius (religi). Apa beda antara filsafat dan ilmu filsafat. Kalau filsafat adalah asas yang kebenarannya telah diyakini,sedangkan filsafat sebagai ilmu mendasarkan dirinya atas akal pikiran.Dalam menelaah sesuatu atas das kemampuan akal pikiran selalu bersikap dan bersifat : a.menempatkan barang sesuatu untuk di- jadikan obyek. b.obyek tersebut dipertanyakan secara terus me- nerus. c.dengan motivasi atau alasan tertentu. d.segala sesuatunya diletakkan dalam kesatuan sistem. II.PENDEKATAN PS SECARA FILOSOFIS. 1. Ciri ciri berfikir secara kefilsafatan. Berfilsafat adalah berpikir,tetapi tidak berarti bahwa berpikir itu adalah berfil- safat.Jadi dapat dipastikan bahwa orang yang berfilsafat itu pasti berpikir, yaitu berpikir dengan ciri ciri tertentu. - seorang mahasiswa berpikir bagaima- na caranya memperoleh IP yang tinggi - pedagang berpikir bagimana caranya mem- peroleh keuntungan yang besar dlm bulan ini contoh tsb bukanlah berpikir secara kefilsafa- tan,tetapi berpikir biasa dan merupakan pikiran sehari-hari yg jawabannya tdk memerlukan pemikiran secara mendalam. Ciri ciri berpikir secara kefilsafatan adalah: 1.Radikal,artinya pemikiran yang sampai pada hakekat (essensinya) dari sesuatu hal yang dipikirkannya.Filsafat belum puas hanya memperoleh pengetahuan melalui pancaindra,tetapi manusia dengan akal budinya berusaha untuk menangkap pengetahuan hakekat,yaitu pengetahuan yang menjadi dasar atau mendasari segala pengetahuan yang dapat diserap. 2. Universal (umum),artinya berpikir tentang hal hal serta proses proses yang bersifat umum. 3. Konseptual,artinya hasil generalisasi dan abstraksi dari pengalaman tentang hal hal serta proses proses individual.Dengan ciri yang konseptual ini,berpikir secara kefilsafatan adalah melampaui batas pengalaman hidup sehari- hari. 4.Bersifat kritis,yaitu senantiasa mempertayakan segala sesuatu,problema-problema atau hal hal lain yan senantiasa dihadapi oleh manusia.Jadi berfikir secara kefilsafatan senantiasa bersifat dinamis.Pertanyaan yang sangat fundamental dari filsafat adalah “Apa”yang konsekuensinya harus dicari penyelesaiannya sampai pada intinya yang terdalam. 5.Koheren (runtut). Berfikir secara kefilsafatn bukanlah suatu pemikiran yang acak atau kacau.Pemikiran kefilsafatan berusaha menyusun suatu bagan yang koheren (runtut),tidak terdapat suatu pertentangan melainkan terdapat suatu hubungan.Misalnya kalau A mengatakan hujan turun,maka B tidak boleh mengatakan tidak benar bahwa hujan turun.