Oleh :
Ns. Andriyani Mustika N, M.H
Staf Pengajar STIKES Kendal
TUJUAN MATA KULIAH
Pembahasan mengenai Pancasila sebagai
sistem filsafat ini diharapkan mahasiswa:
mampu memahami dan menjelaskan definisi
filsafat;
mampu memahami dan menjelaskan definisi
filsafat Pancasila;
Mahasiswa mampu menjelaskan pemikiran
filosofis tentang Pancasila.
Serta mampu menerapkan filsafat pancasila
dalam kehidupan sehari-hari.
PENDAHULUAN
Setiap bangsa mewarisi kebudayaan
yang mencakup cara berpikir, sistem
pengetahuan dan nilai-nilai kearifan
nusantara sebagai bagian dari
kebudayaan nasional dan peradaban
universal.
Pemikiran awal dan fundamental tersebut
berwujud dalam Pancasila yang dapat
disebut sebagai sistem filsafat.
Pancasila sebagai sistem filsafat
memuat tiga dimensi penting: Dimensi
ontologis Pancasila digali hakikat
Pancasila itu sendiri, sementara dalam
epistemologi Pancasila tergambar sistem
pengetahuan yang mendasari perjalanan
sebuah bangsa.
Pada akhirnya, filsafat Pancasila akan
menelisik lebih dalam nilai-nilai kearifan
dalam Pancasila (dimensi aksiologi)
sebagai dasar tindakan.
Sebagai sebuah kristalisasi nilai-nilai,
pandangan, kearifan, dan kebijaksaan hidup
yang sudah tereksplisitkan dalam rumusan
dasar bernegara Indonesia, Pancasila adalah
manifestasi dari khasanah filsafat Indonesia
yang bisa disejajarkan dengan ideologi-
ideologi besar dunia lain, seperti marxisme,
liberalisme, kapitalisme,dll.
Rumusan filsafat hidup bernegara (seperti
tercermin dalam Pancasila) sungguh akan
menggugah keyakinan maupun tekad bangsa
indonesia untuk mewujudkan prinsip dan cita-
cita yang dulu telah dirmuskan oleh para
pendiri bangsa ini.
DIFINISI
Filsafat secara etimologis berasal dari
kata Yunai (juga Latin) philos/philein
yang berarti “cinta” atau “teman” dan
sophos/sophia artinya “kebijaksanaan”
(wisdom).
Dari akar etimologis itu secara sederhana
filsafat berarti cinta kepada
kebijaksanaan atau teman kebijaksaan
(wisdom).
Atau secara sederhana bisa dikatakan
bahwa filsafat terkait dengan “ajaran-
ajaran kebijaksanaan”.
Semua ilmu pengetahuan yang
membicarakan hakikat yang mengarah
pada kebijaksanaan (wisdom).
Tokoh filsafat :
42
Membahas Pancasila sebagai filsafat berarti
mengungkapkan konsep-konsep kebenaran
Pancasila yang bukan saja ditujukan pada
bangsa Indonesia, melainkan juga bagi
manusia pada umumnya.
Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek
penyelidikan ontologi, epistemologi, dan
aksiologi. Ketiga bidang tersebut dapat
dianggap mencakup kesemestaan.
Oleh karena itu, berikut ini akan dibahas
landasan Ontologis Pancasila, Epistemologis
Pancasila dan Aksiologis Pancasila.
43
TIGA DASAR FILSAFAT PANCASILA
Dasar Ontologis
Dasar epistimologi
Dasar Aksiologi
DASAR ONTOLOGI PANCASILA
• Dasar ontologis Pancasila pada hakikatnya
adalah manusia yang memiliki hakikat mutlak
mono-pluralis, dwi-tunggal, sebagai makhluk
invidu dan sosial
• Dasar ontologi Pancasila adalah manusia yang
memiliki hakikat mutlak monopluralis, oleh
karenanya disebut juga sebagai dasar
antropologis
DASAR EPISTIMOLOGI PANCASILA