Pendahuluan
Pengertian Filsafat
a) Konteks
b) Definisi
Perkataan filsafat merupakan bentuk kata Arab "falsafah". Secara etimologis
"filsafat " berasal dari bahasa Yunani "philein" yang berarti cinta dan
"shophos" atau "sophia" yang berarti hikmah atau kebijaksanaan atau
"wisdom". Jadi filsafat berarti cinta kebijaksanaan. Cinta berarti hasrat yang
besar yang berkobar-kobar atau yang sungguh-sungguh. Kebijaksanaan
artinya kebenaran sejati atau kebenaran yang sesungguhnya Dalam hal ini
filsafat berarti hasrat atau keinginan yang sungguh-sungguh akan kebenaran
sejati. Orang yang berfilsafat berarti memiliki hasrat yang besar dan sungguh-
sungguh terhadap kebijaksanaan.
Philosophy yang merupakan kata Inggris yang berarti filsafat berasal dari
kata Yunani "philosophia" lazim diterjemahkan sebagai cinta kearifan. Akar
katanya philos (philia, cinta) dan sophin (kearifan). Menurut pengertiannya
yang semula dari zaman Yunani Kuno filsafat berarti cinta kearifan. Namun,
cakupan pengertian Sophia tidak hanya kearifan saja, tetapi juga meliputi
kebenaran pertama, pengetahuan luas, kebajikan intelektual. pertimbangan
sehat sampai kepandaian pengrajin dan bahkan kecerdikan dalam
memutuskan soal-soal praktis (Peters, dalam The Liang Gie, 2000:28)
Secara umum, filsafat merupakan hasil pemikiran manusia yang kritis dan
radikal, mendalam, sampai pada intinya, yang membahas secara menyeluruh
sampai pada "hakikatnya" untuk mencapai kebenaran yang sesuai dengan
kenyataan. Hakikat adalah sesuatu hal yang adanya terlepas dari hal yang
lain, adanya menurut dirinya sendiri, tidak terikat oleh ruang, waktu, keadaan,
serta sifatnya tetap tidak berubah.
Secara praktis, filsafat berarti alam pikiran atau alam berpikir. Sehingga
berfilsafat berarti berpikir secara mendalam dengan sungguh-sungguh, atau
berpikir secara ilmiah sampai pada hakikatnya.
Alston: "Filsafat adalah analisis kritis terhadap konsep-konsep dasar yang
dengannya orang berfikir tentang dunia dan kehidupan manusia.
"Passmore: "Filsafat merupakan suatu bentuk perbincangan kritis dan
dernikian pula halnya dengan ilmu, yakni sebagai bentuk yang paling maju dari
perbincangan kritis. Keistimewaan filsafat terletak pada kedudukannya sebagai
suatu perbincangan kritis mengenai perbincangan kritis."
Nagel: "Filsafat adalah suatu komentar kritis mengenai eksistensi dan
tuntutan-tuntutan bahwa kita memiliki pengetahuan mengenai hal ini. Filsafat
dianggap membantu apa yang kabur dalam pengalaman dan objeknya."
Brameld: "Filsafat merupakan usaha yang kukuh dari orang biasa maupun
cerdik-pandai untuk membuat hidup sedapat mungkin bisa dipahami dan
mengandung makna. "
Leighton: "Filsafat ialah suatu tulang pikiran buat mencari suatu totalitas
dan keserasian dari pengertian yang beralasan mengenai sifat dasar dan makna
dari semua segi pokok kenyataan."
Bacon: "Filsafat adalah "induk agung dari ilmu-ilmu."
Sidgwick: "Filsafat ialah ilmu dari ilmu-ilmu. Ia memeriksa pengertian-
pengertian khusus, asas-asas fundamental, metode yang tegas, dan kesimpulan-
kesimpulan utama dari suatu ilmu dengan maksud mengkoordinasikannya
dengan hal-hal itu dari ilmu-ilmu yang lain."
Wild: "Filsafat adalah usaha untuk mengerti fakta-fakta yang paling
mendasar mengenai dunia yang kita diami dan sejauh mungkin menerangkan
fakta-fakta itu."
Plato: "Filsafat ialah suatu penyelidikan terhadap sifat dasar yang
penghabisan dari kenyataan. "
Di samping sejumlah definisi yang dihimpun oleh The Liang Gie, berikut
ini dafinisi-definisi lain oleh beberapa ahli pikir.
a) Mulder: "Filsafat ialah pemikiran teoritis mengenai susunan kenyataan
sebagai keseluruhan."
b) Notonagoro: "Filsafat ialah ilmu yang memandang objeknya dari sudut
hakikat."
c) Poedjowijatno: "Filsafat adalah ilmu tentang segala sesuatu, yang
menyelidiki keterangan yang sedalam-dalamnya."
d) Hasbullah Bakry: "filsafat ialah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu
dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta, dan manusia
sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagnimana hakikatnya
sejauh dapat dicapai aka1 manusia, dan bagaimana sikap manusia itu
seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu.
Filsafat Pancasila
a) Hakikat Filsafat Pancasila
Filsafat berasal dari kata Philosophy yang secara epistimologis berasal dari
philos atau phileinyang yang artinya cinta dan shopia yang berarti hikmat atau
kebijaksanaan. Secara epistimologis bermakna cinta kepada hikmat atau
kebijaksanaan (wisdom) (Sutrisno, 2006). Pancasila juga merupakan sebuah
filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir
bangsa, yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem
filsafat yang kredibel.
c) Nilai-Nilai Pancasila
Nilai adalah suatu ide atau konsep tentang apa yang seseorang pikirkan
merupakan hal yang penting dalam hidupnya. Nilai dapat berada di dua
kawasan: kognitif dan afektif. Nilai adalah ide, bisa dikatakan konsep dan
bisa dikatakan abstraksi (Simon, 1986).
Nilai merupakan hal yang terkandung dalam hati nurani manusia yang lebih
memberi dasar dan prinsip akhlak yang merupakan standar dari keindahan
dan efisiensi atau keutuhan kata hati (potensi).
Langkah-langkah awal dari “nilai” adalah seperti halnya ide manusia yang
merupakan potensi pokok human being. Nilai tidaklah tampak dalam dunia
pengalaman. Dia nyata dalam jiwa manusia.
DAFTAR REFERENSI