Anda di halaman 1dari 5

pendidikan PANCASILA

MODUL
PENDIDIKAN PANCASILA
DAN
KEWARGANEGARAAAN

MATERI 8
PAnCAsILA seBAGAI SISTEM
FILSAFAT
kementerian kesehatan republik indonesia

A. Pengertian Pancasila
Pancasila Sebagai Filsafat adalah suatu kesatuan yang saling berhubungan
dengan satu tujuan tertentu, dan saling berkualifikasi yang tidak
terpisahkan satu dengan yang lainnya. Jadi, pada hakikatnya Pancasila
merupakan satu bagian yang saling berhubungan satu dengan yang
lainnya, dan fungsi serta tugas masing-masing.

1. Pengertian Filsafat
Filsafat adalah upaya manusia untuk mencari kebijaksanaan
hidup yang bermanfaat bagi peradaban manusia. Seorang ahli
pikir disebut dengan filsuf, yang pertama kali digunakan oleh
Herakleitos. Banyak dari tokoh filosof yang menemukan dan
merumuskan sistem filsafat sebagai ajaran terbaik dari aliran
filsafat seperti: materialisme, idealisme, spiritualisme, realisme,
dan berbagai aliran modern: rasionalisme, humanisme,
individualisme, liberalisme-kapitalisme; marxisme-komunisme;
sosialisme.dll.

2. Pengertian Pancasila
Pancasila adalah lima sila dengan satu kesatuan yang berasal
dari nilai-nilai luhur dan bersumber dari nilai-nilai budaya
masyarakat Indonesia yang majemuk dan beragam dalam
artian Bhinneka Tunggal Ika. Objek materi filsafat adalah
mempelajari segala hakikat sesuatu yang baik material konkrit
(manusia, binatang, alam, dll). dan abstrak (nilai, ide, moral dan
pandangan hidup).

3. Filsafat Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa dan


Negara:
Filsafat Pancasila adalah semua aturan kehidupan hukum
kegiatan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
berpedoman pada Pancasila. Karena pancasila merupakan
sumber dari segala sumber hukum bangsa dan negara
republik Indonesia. Orang yang berfikir filsafatan adalah orang
yang tidak meremehkan terhadap orang yang lebih rendah
derajatnya dan tidak menyepelekan masalah yang kecil, selalu
berpikiran positif, kritis, bersifat arif bijaksana, universal, dan
selalu optimis.

156
pendidikan PANCASILA

4. Pancasila Sebagai Suatu Sistem Filsafat


Pancasila sebagai sistem filsafat dapat dilakukan dengan cara
deduktif dan induktif.

a) Deduktif yaitu dengan mencari hakikat Pancasila serta


menganalisis dan menyusun secara sistematis menjadi
keutuhan pandangan yang komprehensif.

b) Induktif yaitu dengan mengamati gejala-gejala sosial budaya


masyarakat, merefleksikan dan menarik arti dan makna yang
hakiki dari gejala-gejala itu. Pancasila yang terdiri atas lima
sila pada hakikatnya merupakan sistem filsafat.
Pancasila sebagai sistem filsafat mengandung pemikiran tentang
manusia yang berhubungan dengan Tuhan, dengan diri sendiri, dengan
sesama, dengan masyarakat bangsa yang semua itu dimiliki oleh bangsa
Indonesia. Oleh sebab itu, sebagai sistem filsafat, Pancasila memiliki
ciri khas yang berbeda dengan sistem-sistem filsafat lain yang ada
di dunia, seperti materialisme, idealisme, rasionalisme, liberalisme,
komunisme dan lain sebagainya. Ciri khas nilai filsafat yang terkandung
dalam Pancasila berkembang dalam budaya dan peradaban Indonesia,
terutama sebagai jiwa dan asas kerohanian bangsa dalam perjuangan
kemerdekaan bangsa Indonesia. Selanjutnya nilai filsafat Pancasila,
baik sebagai pandangan hidup atau filsafat hidup (Weltanschauung)
bangsa maupun sebagai jiwa bangsa atau jati diri (Volksgeist) nasional,
memberikan identitas dan integritas serta martabat bangsa dalam
menghadapi budaya dan peradaban dunia. Menurut Darmodihardjo
(1979).

B. Pengertian Filsafat
Istilah ‘filsafat’ berasal dari bahasa Yunani, (philosophia), tersusun dari kata
philos yang berarti cinta atau philia yang berarti persahabatan, tertarik
kepada dan kata sophos yang berarti kebijaksanaan, pengetahuan,
keterampilan, pengalaman praktis, inteligensi (Barata, 2011). Dengan
demikian philosophia secara harfiah berarti mencintai kebijaksanaan. Kata
kebijaksanaan juga dikenal dalam bahasa Inggris, wisdom. Berdasarkan
makna kata tersebut maka mempelajari filsafat berarti merupakan
upaya manusia untuk mencari kebijaksanaan hidup yang nantinya bisa
menjadi konsep yang bermanfaat bagi peradaban manusia (Kamilah,
157
kementerian kesehatan republik indonesia

2012). Suatu pengetahuan bijaksana akan mengantarkan seseorang


mencapai kebenaran. Orang yang mencintai pengetahuan bijaksana
adalah orang yang mencintai kebenaran. Cinta kebenaran adalah
karakteristik dari setiap filsuf dari dahulu sampai sekarang. Filsuf dalam
mencari kebijaksanaan, mempergunakan cara dengan berpikir sedalam-
dalamnya. Filsafat sebagai hasil berpikir sedalam -dalamnya diharapkan
merupakan pengetahuan yang paling bijaksana atau setidak-tidaknya
mendekati kesempurnaan. Secara umum, filsafat merupakan ilmu
yang berusaha menyelidiki hakikat segala sesuatu untuk memperoleh
kebenaran. Berdasarkan pengertian umum ini, ciri-ciri filsafat dapat
disebut sebagai usaha berpikir radikal, menyeluruh, dan integral, atau
dapat dikatakan sebagai suatu cara berpikir yang mengupas sesuatu
sedalam-dalamnya.

Sumber politis Pancasila sebagai sistem filsafat berlaku juga atas


kesepakatan penggunaan simbol dalam kehidupan bernegara. Garuda
Pancasila merupakan salah satu simbol dalam kehidupan bernegara.
Dalam pasal 35 Undang-Undang Dasar 1945 berbunyi sebagai berikut.
”Bendera Negara Indonesia ialah sang merah putih”. Pasal 36, ”Bahasa
Negara ialah Bahasa Indonesia”. Pasal 36A, ”Lambang Negara ialah
Garuda Pancasila dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika”. Pasal 36B,
”Lagu kebangsaan Indonesia ialah Indonesia Raya”. Bendera merah
putih, Bahasa Indonesia, Garuda Pancasila, dan lagu Indonesia Raya,
semuanya merupakan simbol dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
di Indonesia (Faisal, 2009).

Pentingnya Pancasila sebagai sistem filsafat ialah agar dapat diberikan


pertanggungjawaban rasional dan mendasar mengenai sila-sila dalam
Pancasila sebagai prinsip-prinsip politik; agar dapat dijabarkan lebih lanjut
sehingga menjadi operasional dalam penyelenggaraan negara; agar dapat
membuka dialog dengan berbagai perspektif baru dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara; dan agar dapat menjadi kerangka evaluasi
terhadap segala kegiatan yang bersangkut paut dengan kehidupan
bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat.

Patung yang dibuat oleh Auguste Rodin menggambarkan tentang wise


man, artinya manusia sebagai makhluk hidup yang arif atau bijaksana
melalui proses berpikir dan berkontemplasi

158
pendidikan PANCASILA

Sumber: http://tutinonka.wordpress.com/2008/
09/17/high-concept-high-touch-2/

Patung Soekarno sedang duduk di taman rumah pengasingan di Ende


menggambarkan ia sedang memikirkan dan merenungkan masa depan
Bangsa Indonesia. Hasil pemikiran dan perenungan itu adalah Pancasila
sebagai dasar negara dan Philosofische Grondslag.

Sumber: http://rosodaras.wordpress.com/tag/bra st

159

Anda mungkin juga menyukai