Anda di halaman 1dari 2

1.

Pancasila sebagai Filsafat

Pancasila Sebagai Filsafat adalah suatu kesatuan yang saling berhubungan dengan satu
tujuan tertentu, dan saling berkualifikasi yang tidak terpisahkan satu dengan yang lainnya. Jadi, pada
hakikatnya Pancasila merupakan satu bagian yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, dan
fungsi serta tugas masing-masing.

2. Pengertian Filsafat

Istilah ‘filsafat’ berasal dari bahasa Yunani, (philosophia), tersusun dari kata philos yang
berarti cinta atau philia yang berarti persahabatan, tertarik kepada dan kata sophos yang berarti
kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan, pengalaman praktis, inteligensi (Barata, 2011). Dengan
demikian philosophia secara harfiah berarti mencintai kebijaksanaan. Kata kebijaksanaan juga dikenal
dalam bahasa Inggris, wisdom. Berdasarkan makna kata tersebut maka mempelajari filsafat berarti
merupakan upaya manusia untuk mencari kebijaksanaan hidup yang nantinya bisa menjadi konsep
yang bermanfaat bagi peradaban manusia (Kamilah,2012).

3. Pengertian Pancasila

Pancasila adalah lima sila dengan satu kesatuan yang berasal dari nilai-nilai luhur dan
bersumber dari nilai-nilai budaya masyarakat Indonesia yang majemuk dan beragam dalam artian
Bhinneka Tunggal Ika. Objek materi filsafat adalah mempelajari segala hakikat sesuatu yang baik
material konkrit (manusia, binatang, alam, dll). dan abstrak (nilai, ide, moral dan pandangan hidup).

4. Pancasila Sebagai Suatu Sistem Filsafat

Pancasila sebagai sistem filsafat dapat dilakukan dengan cara deduktif dan induktif.

a) Deduktif yaitu dengan mencari hakikat Pancasila serta menganalisis dan menyusun secara
sistematis menjadi keutuhan pandangan yang komprehensif.
b) Induktif yaitu dengan mengamati gejala-gejala sosial budaya masyarakat, merefleksikan dan
menarik arti dan makna yang hakiki dari gejala-gejala itu. Pancasila yang terdiri atas lima sila
pada hakikatnya merupakan sistem filsafat. Pancasila sebagai sistem filsafat mengandung
pemikiran tentang manusia yang berhubungan dengan Tuhan, dengan diri sendiri, dengan
sesama, dengan masyarakat bangsa yang semua itu dimiliki oleh bangsa Indonesia. Oleh
sebab itu, sebagai sistem filsafat, Pancasila memiliki ciri khas yang berbeda dengan sistem-
sistem filsafat lain yang ada di dunia, seperti materialisme, idealisme, rasionalisme,
liberalisme, komunisme dan lain sebagainya. Ciri khas nilai filsafat yang terkandung dalam
Pancasila berkembang dalam budaya dan peradaban Indonesia, terutama sebagai jiwa dan
asas kerohanian bangsa dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. Selanjutnya nilai
filsafat Pancasila, baik sebagai pandangan hidup atau filsafat hidup (Weltanschauung) bangsa
maupun sebagai jiwa bangsa atau jati diri (Volksgeist) nasional, memberikan identitas dan
integritas serta martabat bangsa dalam menghadapi budaya dan peradaban dunia. Menurut
Darmodihardjo (1979).
Sumber politis Pancasila sebagai sistem filsafat berlaku atas kesepakatan
penggunaan simbol dalam kehidupan bernegara. Garuda Pancasila merupakan salah satu
simbol dalam kehidupan bernegara. Dalam pasal 35 Undang-Undang Dasar 1945 berbunyi
sebagai berikut. ”Bendera Negara Indonesia ialah sang merah putih”. Pasal 36, ”Bahasa
Negara ialah Bahasa Indonesia”. Pasal 36A, ”Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan
semboyan Bhineka Tunggal Ika”. Pasal 36B, ”Lagu kebangsaan Indonesia ialah Indonesia
Raya”. Bendera merah putih, Bahasa Indonesia, Garuda Pancasila, dan lagu Indonesia Raya,
semuanya merupakan simbol dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia
(Faisal, 2009). Pentingnya Pancasila sebagai sistem filsafat ialah agar dapat diberikan
pertanggungjawaban rasional dan mendasar mengenai sila-sila dalam Pancasila sebagai
prinsip-prinsip politik; agar dapat dijabarkan lebih lanjut sehingga menjadi operasional dalam
penyelenggaraan negara; agar dapat membuka dialog dengan berbagai perspektif baru
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara; dan agar dapat menjadi kerangka evaluasi
terhadap segala kegiatan yang bersangkut paut dengan kehidupan bernegara, berbangsa,
dan bermasyarakat.

Anda mungkin juga menyukai