Anda di halaman 1dari 9

PANCASILA

SEBAGAI SISTEM
FILSAFAT
pertemuan ke 4

Dosen : Moch. Aziz Basari, S. Sos.,MM.


Pengertian Pancasila Sebagai Sistem Filsafat

Pancasila sebagai sistem filsafah bertitik tolak dari teori-teori filsafat. Pancasila sebagai
system filsafat merupakan kesatuan dari berbagai unsur yang memiliki fungsi tersendiri, tujuan
yang sama, saling berkaitan dan ketergantungan.
Filsafat adalah upaya manusia mencari kebijaksanaan hidup dalam membangun
peradaban manusia.
Pancasila adalah ideologi dasar dalam kehidupan bernegara Indonesia.
Landasan Pijak Filosofis Pancasila

 Ontologis
Ontologis dalam filsafah adalah tentang hakikat yang paling mendalam dan paling umum
(mendasar).
Landasan ontologis Pancasila adalah pemikiran filosofis atas sila-sila Pancasila sebagai dasar
filosofis negara Indonesia.
 Epistemologis
Epistemologis adalah tentang sifat dasar pengetahuan yang membahas tentang sifat dasar
pengetahuan, kemungkinan, lingkup dan dasar umum pengetahuan.
 Askiologis
Askiologis adalah suatu penelitian tentang nilai-nilai. Artinya, nilai atau kualitas yang
terkandung dalam sila-sila Pancasila.
Konsep Pancasila Sebagai Sistem Filsafat Menurut
Titus, Smith dan Nolan
 Filsafat adalah analisis logis dari bahasa
 Filsafat adalah sekumpulan sikap serta penjelasan tentang arti kata dan
dan kepercayaan terhadap konsep (arti analisis linguistik).
kehidupan dan alam yang biasanya
diterima secara tidak kritis (arti
 Filsafat adalah kumpulan problematika
informal). yang langsung mendapat perhatian
manusia dan dicarikan jawabannya oleh
 Filsafah adalah suatu proses kritik ahli-ahli filsafat (arti aktual-fundamental).
atau pemikiran terhadap
kepercayaan dan sikap yang sangat
dijunjung tinggi (arti informal).
 Filsafah adalah usaha untuk
mendapatkan gambaran
keseluruhan (arti komprehensif).
Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Filsafat

Urgensi Pancasila sebagai system filsafat artinya refleksi filosofis


mengenai Pancasila sebagai dasar negara.
Manusia memerlukan filsafat dengan dengan alasan telah memperoleh kekuatan
baru yang besar dalam sains dan teknologi, telah mengembangkan macam-macam
Teknik untuk memperoleh ketentraman(scuruty) dan kenikmatan (comfort), selain itu,
filsafat melalui Kerjasama dengan disiplin ilmu lain memeinkan peran yang sangat
penting untuk membimbing manusia kepada keinginan-keinginan dan aspirasi mereka.
Faedah terbesar dari filsafat adalah untuk menjaga kemungkinan terjadinya
pemecahan-pemecahan terhadap problem kehidupan manusia dan kemampuan untuk
memperluas bidang-bidang kesadaran manusia agar dapat menjadi lebih hidup, lebih
dapat membedakan, lebih kritis dan lebih pandai.
 Sumber Historis
Sumber yang ditelusuri dalam sejarah
masyarakat Indonesia.
 Sumber Sosiologis
Sumber Pancasila Masyarakat awam yang memahami Pancasila
sebagai system filsafatyang terdapat dalam agama, adat
Sebagai Sistem istiadat dan budaya sebagai suku bangsa di Indonesia.
Filsafat  Sumber Politis
Argumen Politis tentang Pancasila sebagai system
filsafat yang disuarakan Kembali di era reformasi
dalam pidato politik Habibie 1 Juni 2011, berlaku juga
atas kesepakatan penggunaan symbol dalam kehidupan
bernegara
Tantangan Pancasila Sebagai Sistem
Filsafat
 Kapitalisme  Komunisme
Kapitalisme menekankan Komunisme yang sangat
kebebasan pemilik modal untuk menekankan dominasi negara sebagai
mengembangkan usahanya dalam pemilik modal, sehingga
meraih keuntungan sebesar-besarnya, menghilangkan peran rakyat dalam
sehingga menimbulkan berbagai kehidupan bernegara.
dampak negatif seperti monopoli, gaya
hidup, konsumerisme dan lain- lain.
Urgensi bagi Pengembangan Pancasila
Sebagai Sistem Filsafat
 Memulihkan harga diri bangsa  Menjadi dasar pijakan untuk
Indonesia sebagai bangsa yang merdeka menghadapi tantangan globalisasi
dalam politik, yuridis dan juga merdeka yang dapat melunturkan semangat
dalam mengemukakan ide-ide kebangsaan dan melemahkan sendi-
pemikirannya untuk kemajuan bangsa, sendi perekonomian yang berorientasi
baik secara materiil maupun spiritual pada kesejahteraan rakyat banyak.
 Membangun alam pemikiran yang  Menjadi way of life sekaligus way of
berakar dan nilai-nilain budaya bangsa thinking bangsa Indonesia untuk
Indonesia sendiri sehingga mampu menjaga keseimbangan dan
dalam menghadapi barbagai ideologi konsistensi antara Tindakan dan
dunia. pemikiran.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai