A. Pengertian Filsafat
Secara etimologis istilah filsafat atau dalam bahasa inggrisnya
sebagai berikut :
1. Socrates (469-399 s.M.)
Filsafat adalah suatu bentuk peninjauan diri yang bersifat
keadilan jika mereka mampu dan mau melakukan peninjauan diri atau
sebagai berikut :
1. Suatu kesatuan bagian-bagian
Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri
2. Saling berhubungan, saling ketergantungan
Kesemuanya dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan bersama
(tujuan sistem)
Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks (Shore dan Voich,
1974:22)
bahan, kedua Causa Formalis artinya sebab berupa bentuk, ketiga Causa
Finalis artinya sebab berupa tujuan, dan keempat Causa Efisiensi sebab
Ketiga BPUPKI sebagai bentuk asal mula tujuan, karena adanya BPUPKI
merdeka. Dan Keempat PPKI sebagai asal mula yang berupa karya atas
Pancasila adalah, (1) Nilai Religius, nilai pada sila pertama yaitu mengenai
kesucian Tuhan Yang Maha Esa, (2) Nilai Spritual, Nilai pada sila kedua
yaitu mengenai kemanusiaan (budi Pekerti), (3) Nilai Vital, nilai pada sila
ketiga, yaitu nilai mempertahankan hidup, cinta tanah air dan bangsa
dalam wujud persatuan, (4) Nilai Kerohanian, Nilai pada sila keempat
yaitu nilai kebenaran yang bersumber pada akal budi, yaitu kerakyatan
dibidang material.
Jadi menurut susunannya, nilai-nilai Pancasila itu sudah mencapai
waktu ke waktu.
tergantung pada siapa pun atau pada apapun juga. Dia adalah yang
adalah yang satu atau maha tunggal. Esa dalam dzatnya, budinya,
compositum seperti manusia yang terdiri atas jiwa dan badan, maka
dengan segala isinya merupakan suatu akibat. Pasti ada sebab yang
Tuhan, Allah, Gusti, Hyang Widi, Sang Widi Wasa, Pangeran dan
makna yang terkandung dalam sila pertama bahwa adanya Tuhan bagi
kongkrit, oleh karena itu inti isi sila pertama yang a ide-ide abstrak
melainkan karena sesuatu yang disebut ide. Ide ini berada di luar
segala sesuatu termasuk alam semesta, dan sebenarnya kenyataan yang
rangkaian sebab akibat tersebut sampailah pada suatu sebab yang tidak
disebabkan oleh yang lain yang disebut sebab pertama ( kausa prima ).
Bukti adanya tuhan secara Teleologis yang berpendapat bahwa
yang erat satu dengan yang lainnya dan bekerja sama dalam mencapai
suatu tujuan tertentu. Maka dapatlah disimpulkan bahwa ada suatu dzat
sebagainya.
yang utuh. Hal ini terbukti dari putusan rapat Badan pekerja tanggal 29