A. Definisi
Harga diri rendah adalah Perasaan tidak berharga, tidak berarti & rendah diri yang
berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri & kemampuan diri
B. Tujuan :
5. Pasien dapat menyusun jadwal untuk melakukan kegiatan yang sudah dilatih
1. Bangku
2. Meja
3. Buku catatan
4. Pulpen
D. Persiapan Lingkungan :
E. Persiapan Klien :
F. Prosedur Kerja
SP I
.1 Orientasi
a. Salam Terapeutik
Selamat pagi ! Masih kenal dengan saya ? Hari ini saya dinas pagi di ruangan ini mulai jam
08.00 sampai jam 14.00
b. Evaluasi / Validasi
Bagaimana keadaan bpk / ibu / sdr hari ini ? bpk / ibu / sdr hari ini terlihat segar .
c. Kontrak
Topik :
Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang kemampuan dan kegiatan yg pernah bpk
lakukan ? Setelah itu kita akan nilai kegiatan mana yg masih dapat bpk lakukan di RS.
Setelah kita nilai kita akan pilih salah satu kegiatan untuk kita latih, kemudian kita masukkan
ke jadwal kegiatan harian bpk
Waktu :
Berapa lama bpk bisa? Bagaimana kalau kita berbincang selama 20 menit ?
Tempat :
Dimana kita berbincang ?
Bpk , dari kelima kegiatan / kemampuan ini, yg masih dapat dikerjakan diRS ? (mis, ada
tiga yg masih dapat dilakukan). Bagus sekali ada tiga kegiatan yg masih bisa dikerjakan diRS
ini.
Sekarang, coba bpk pilih salah satu kegiatan yg masih bisa dikerjakan diRS ini. Baik, yang
nomor satu, merapikan tempat tidur? Kalau begitu, bagaimana kalau sekarang kita latihan
merapikan tempat tidur bpk. Mari kita lihat tempat tidur bpk ! Coba lihat, sudah rapikah tempat
tidurnya?
Nah, kalau kita mau merapikan tempat tidur, mari kita pindahkan dulu bantal dan
selimutnya, Bagus! Sekarang kita angkat spreinya, dan kasurnya kita balik. Nah, sekarang kita
pasang lagi spreinya, kita mulai dari arah atas, ya bagus! sekarang sebelah kaki, tarik dan
masukkan, lalu sebelah pinggir masukkan. Sekarang ambil bantal, rapikan, dan letakkan
disebelah atas/kepala. Mari kita lipat selimut! Bagus
Bpk sudah bisa merapikan tempat tidur dengan baik sekali. Coba perhatikan bedakan
dengan sebelum dirapikan ! Bagus!
Coba bpk lakukan dan jangan lupa memberi tanda dikertas daftar kegiatan, tulis M
(Mandiri) kalau bpk tanpa disuruh, tulis B (Bantuan) kalau bpk melakukan dengan dibantu, dan
tulis T (tidak) kalau bpk tidak melakukan (perawat memberi kertas berisi daftar kegiatan atau
harian).
.3 Terminasi
a. Evaluasi subjektif (wawancara / pertanyaan)
Bagaimana perasaan bpk setelah kita bercakap-cakap dan latihan merapikan tempat tidur?
b. Evaluasi objektif (wawancara / observasi)
Ya, bpk ternyata banyak memiliki kemammpuan yg dapat dilakukan diRS ini. Salah satunya
merapikan tempat tidur yg sudah bpk praktekkan dengan baik sekali.
c. Tindak lanjut
Nah kemammpuan ini dapat dilakukan juga di rumah setelah pulang. Sekarang mari kita
masukkan pada jadwal harian. Bagus, 2x yaitu pagi jam berapa? Lalu sehabis istirahat, jam 4
sore.
d. Kontrak yang akan datang :
Topik : Besuk pagi kita latihan lagi kemampuan yg kedua. Bpk masih ingat
kegiatan apa lagi yg mampu dilakukan diRS selain merapikan tempat
tidur? Ya bagus, cuci piring. Kalau begitu kita besuk akan latihan
mencuci piring.
Tempat : Bagaimana kalau di dapur ruangan ini.
Waktu : Besuk jam 8 pagi sehabis makan pagi. Sampai jumpa ya!
Kemudian bpk bersihkan piring tersebut dengan menggunakan sabut/spon yg sudah diberikan
sabun pencuci piring . Setelah selesai disabuni, bilas dengan air bersih sampai tidak ada busa
sabun sedikitpun di piring tersebut. Setelah itu , bpk bisa mengeringkan piring yg sudah bersih
tadi di rak yg sudah tersedia di dapur. Nah selesai ... !
sekarang coba bpk yang melakukan ...
Bagus sekali, Bpk dapat mempraktekkan cuci piring dengan baik! Sekarang di lap
tangannya.
3. Terminasi
o Evaluasi subjektif (wawancara / pertanyaan)
Bagaimana perasaan bpk setelah latihan cuci piring?
o Evaluasi objektif (wawancara / observasi)
Bpk coba ulangi kembali Apa perlengkapan dan bagaimana cara mencuci piring tadi ! Bagus
bpk bisa menyebutkan kembali dengan tepat
o Tindak lanjut
Bagaimana jika kegiatan cuci piring ini dimasukkan menjadi kegiatan sehari-hari. Bpk mau
berapa kali mencuci piring? Bagus sekali bpk mencuci piring tiga kali setelah makan.
o Kontrak yang akan datang :
Topik : Besuk pagi kita latihan lagi kemampuan yg ketiga. Bpk masih ingat
kegiatan apa lagi yg mampu dilakukan diRS selain merapikan tempat
tidur dan cuci piring?Masih ingat kegiatan apakah itu? Ya benar kita
akan latihan mengepel lantai.
Tempat : Bagaimana kalau kita mengepel di ruangan ini saja?
Waktu : Mau jam berapa? Sama seperti sekarang? Sampai jumpa ya!
Jangan lupa memberikan pujian agar harga dirinya meningkat. Ajak pula memberi tanda contreng
pada jadwal kegiatannya. Selain itu, jika T sudah tidak lagi dirawat di rumah sakit,
Bapak/Ibutetap perlu memantau perkembangan T. Jika masalah harga dirinya kembali muncul
dan tidak tertangani lagi, Bapak/Ibu dapat membawa T ke puskesmas.
Nah, bagaimana kalau sekarang kita praktikkan cara memberikan pujian kepada T. Temui T
dan tanyakan kegiatan yang sudah dia lakukan lalu berikan pujian seperti,Bagus sekali T, kamu
sudah semakin terampil mencuci piring!
Coba bapak/Ibu praktikkan sekarang. Bagus!
3.Terminasi
o Evaluasi subjektif (wawancara / pertanyaan)
Bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah percakapan kita ini?
o Evaluasi objektif (wawancara / observasi)
Dapatkah Bapak/ibu jelaskan kembali masalah yng dihadapi T dan bagaimana cara
merawatnya?
o Tindak lanjut
Bagus sekali Bapak/Ibu dapat menjelaskan dengan baik. Nah, setiap kali Bapak/Ibu
mengunjungi T lakukan seperti itu, Nanti dirumah juga demikian.
o Kontrak yang akan datang :
Topik : Bagaimana kalau kita bertemu lagi dua hari mendatang untuk latihan
cara memberikan kapada T?
Tempat : Tempat ini lagi ya kita ketemu.
Waktu : Pukul berapa Bapak/Ibu datang? Baik akan saya tunggu.sampai jumpa!
o Kontrak
Topik :
Baik, hari ini kita akan mempraktekannya langsung pd anak ibu?
Waktu :
Berapa lama bpk bisa? Bagaimana kalau kita bercakapnya selama 20 menit ?
Tempat :
Sekarang !
3.Terminasi
o Evaluasi subjektif (wawancara / pertanyaan)
Bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah kita latihan tadi?
o Evaluasi objektif (wawancara / observasi)
Bisa bpk/ibu sebutkan kembali cara melatih yg kita lakukan tadi?
o Tindak lanjut
Mulai sekarang bapak/Ibu sudah dapat melakukan cara perawatan tadi pada T.
o Kontrak yang akan datang :
Topik :Tiga hari lagi kita akan bertemu untuk mendiskusikan pengalaman
Bapak/Ibu melakukan cara merawat yang sudah kita pelajari.
Tempat : Tempatnya sama dengan yang sekarang ini.
3.Terminasi
o Evaluasi subjektif (wawancara / pertanyaan)
Bagaimana perasaan bpk/ibu setelah berbincang-bincang?Ada yang belum jelas?
o Evaluasi objektif (wawancara / observasi)
Bpk/ibu coba ulangi kembali apa yang perlu disiapkan perencanaan untuk di rumah tadi?
o Tindak lanjut
Ini jadwal kegiatan harian T untuk dibawa pulang. Ini surat rujukan untuk ke puskesmas atau
ke RS. Jangan lupa kontrol ke puskesmas sebelum obat habis atau ada gejala yang terlihat
o Kontrak yang akan datang :
Topik : Sampai ketemu kembali nanti saat bpk/ibu waktu mengantar kontrol
anak bpk/ibu.
Tempat : Tempat bisa dipoli / puskesmas.
Waktu : Sesuai jadwal kontrol ibu kembali / jika ada gejala yang terlihat lagi.
Sampai jumpa.
A. Definisi
(pikiran) dan rangsangan eksternal (dunia luar). Klien memberi persepsi atau pendapat tentang
B. Tujuan :
1. Bangku
2. Meja
3. Buku catatan
4. Pulpen
D. Persiapan Lingkungan :
E. Persiapan Klien :
F. Prosedur Kerja
SP 1 Halusinasi
1. Tahap Orientasi :
Selamat pagi! Saya perawat yang akan merawat anda. Saya suster SS, Biasa dipanggil suster
S. Nama anda siapa? Biasa dipanggil apa? Bagaiamana perasaan D hari ini? Apa keluhan D
saat ini? Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara yang selama ini D
dengar, tetapi tidak tampak wujudnya? Diamana kita bisa duduk? Diruan tamu atau ditaman?
Berapa lama? Bagaimana kalau 30 menit?
Fase kerja :
Apakah D mendengar suara tanpa ada wujudnya? Apa yang dikatakan suara itu? Apakah
terus-menerus terdengar atau sewaktu-waktu? Kapan D paling sering mendengar suara itu?
Berapa kali sehari D alami? Pada keadaan apa suara itu terdengar? Apakah pada waktu
sendiri? Apa yang D rasakan pada saat mendengar suara itu? Apa yang D lakukan saat
mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu suara-suara itu hilang? Bagaimana kalau kita
belajar cara-cara untuk mencegah suara-suara itu muncul?
D, anda 4 cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama dengan menghardik suara
tersebut, cara kedua dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain. Ketiga melakukan
kegiatan yang sudah terjadwal, dan yang keempat minum obat dengan teratur.
Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu yaitu dengan menghardik. Caranya adalah saat
suara-suara itu muncul langsung D bilang, pergi saya tidak mau dengar! Kamu suara palsu!
Begitu diulang-ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi. Coba diperagakan! Nah begitu
bagus! Coba lagi! Ya bagus D sudah bisa.
2. Tahap Terminasi :
Bagaimana perasaan tuan D setelah memeragakan latihan tadi? Kalau suara-suara itu muncul
lagi, silahkan coba cara tersebut! Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam
berapa latihannya (anda masukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal
kegiatan harian pasien). Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan
mengendalikan suara-suara dengan cara yang kedua? Pukul berapa D? Bagaiman kalau 2 jam
lagi? Dimana tempatnya? Baiklah sampai jumpa.
Fase kerja
Cara kedua untuk mencegah/ mengontrol halusinasi adalah dengan bercakap-cakap dengan
orang lain. Jadi kalau Tuan D mendengar suara-suara langsung saja cari teman untuk diajak
ngobrol, minta teman untuk ngobrol dengan tuan D. Contohnya begini, tolong, saya mulai
dengar suara-suara ayo ngobrol denga saya! Atau kalau ada orang diirumah, misalnya Kakak
D, katakan : Kak ayo ngrobrol dengan saya (Tuan D). D sedang dengar suara-suara. Begitu
tuan D, coba Tuan D lakukan seperti yang saya lakukan. Ya begitu, bagus! Coba sekali lagi,
bagus! Nah llatih terus ya tuan D. Disini D dapat mengajak perawat atau pasien lain untuk
bercakap-cakap
2. Fase terminasi
Bagiiamana perasaan Tuan D setelah latihan tadi? Jadi, sudah ada berapa cara yang tuan D
pelajari untuk mencegah suara-suara itu? Bagus, cobalah kedua cara ini kalau D mengalami
halusinasi lagi. Bagaimana kalau kita masukkan dalam jadwal kegiatan harian Tuan D. Mau
jam berapa latihan bercakap-cakap? Nah, nanti lakukan secara teratur sewaktu-waktu suara
itu muncul! Besok pagi saya akan kesini lagi. Bagaimana kalau kita latih cara yang ketiga,
yaitu melakukan aktifitas terjadwal? Mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10 pagi? Mau
dimana? Disini lagi? Sampai besok ya. Selamat pagi!
2. Kerja
Masalah apa yang Bapak/ibu alami dalam merawat D? Apa Bapak/ibu lakukan ? ya, gejala
yang dialami oleh anak Bapak/ibu itu disebut halusinasi, yaitu mendenga atau melihat sesuat
yang sebenarnya tidak ada bendanya. Tanda-tandanya bicara dan tertawa sendiri, atau marah-
marah tanpa sebab. Jadi, jika anak Bapak/ibu mengatakan mendengar suara-suara ,
sebenarnya suara itu tidak ada . kalau anak Bapak/ibu mengatakan melihat bayangan-
bayangan, sebenarnya bayangan itu tidak ada. Oleh karena itu, kita diharapkan dapat
membantunya dengan beberapa cara. Terdapat beberapa cara untuk membantu anak
Bapak/ibu agar bisa mengendalikan halusinasi. Cara-cara tersebut adalah: pertama ,
dihadapan anak Bapak/ibu , jangan membantah atau mendukung halusinasi. Katakan saja
Bapak/Ibu percaya bahwa D memang mendengar suara atau melihat bayangan, tetapi
Bapak/Ibu sendiri tidak mendengar atau melihatnya. Kedua, jangan biarkan anak Bapak/ibu
mealmun dan sendiri karena kalau melamun halusinasi akan muncul lagi. Upayakan ada
orang yang mau bercakap-cakap dengannya. Buat kegiatan keluarga seperti makan bersama
dan ibadah bersama. Terkait dengan kegiatan, saya telah melatih anak Bapak/ibu untuk
membuat jadwal kegiatan sehari-hari. Tolong Bapak/ibu pantau pelaksanaannya dan berikan
pujian jika D berhasil melakukannya! Ketiga, bantu anak Bapak/ibu minum obat minum obat
secara teratur. Jangan menghentikan obat tanpa konsultasi. Terkait dengan obat ini, saya
sudah melatih anak Bapak/ibu untuk minum obat secara teratur. Jadi, Bapak/ibu dapat
mengingatkan kembali. Obatny ada tiga macam, yang berwarna oranye namanya CPZ
gunanya untuk menghilangkan suara-suara/bayangan-bayangan , yang bberwarna putih
namanya THP berfungsi untuk membuat membuat D tenang dan tidak kaku. Yang berwarna
biru namanya HLP gunanya untuk menenangkan pikiran. Semu obat ini harus selalu
diminum untuk mencegah kkekambuhan. Terakhir, jika ada tanda-tanda halusinasi mulai
muncul, putus halusinasi dengan cara menepuk punggung D. Kemudian suruhh D
menghardik suara tersebut. D sudah saya ajarkan cara untuk menghardik halusinasi. Sekarang
mari kita latihan memutus halusinasi D. Sambil menepuk punggung anak Bapak/ibu,
katakan : D, sedang apa kamu? Kamu ingatkan apa yang diajarkan perawat jika suara-suara
itu datang? Ya usir suara itu, D tutup telinga kamu dan katakan pada suara itu, saya tidak mau
dengar! Ucapkan berulang-ulang D. Sekarang coba Bapak/ibu praktikkan cara yang baru
saya ajarkan. Bagus Bapak/ibu.
3. Terminasi
Bagaimana perasaan Bapak/ibu setelah kita berdiskusi dan latihan memutuskan halusinasi
D?
Sekarang coba Bapak/ibu sebutkan kkembali empat cara merawat D?
bagus sekali Bapak/ibu! Bagaimana kalau dua hari lagi kita bertemu untuk mempraktikkan
cara memutus halusinasi langsung dihadapan D?
jam berapa kita bertemu? Baik, sampai jumpa!