Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN STRATEGI PELAKSANAAN

HARGA DIRI RENDAH


Disusun untuk memenuhi mata kuliah Keperawatan Jiwa

Dosen pengampu : Hirza Ainin Nur, S Kep.,Ns.M.Kep

Disusun oleh :

Nama : Choirunnisa’

Nim : 20201545

Prodi : D3 Keperawatan

AKADEMI KEPERAWATAN

INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN CENDEKIA UTAMA

TAHUN AJARAN 2022/2023


STRATEGI PELAKSANAAN PADA KLIEN

HARGA DIRI RENDAH (HDR)

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
DS :
- Klien mengatakan keadaannya baik-baik saja

- Klien mengatakan malu dan tidak berguna

- Klien mengatakan ekspresi wajah malu

- Klien mengatakan “tidak bisa” ketika diminta melakukan sesuatu

- Klien selalu mengungkapkan kekurangannya dari pada kelebihannya.

DO :

- Klien tampak kurang bergairah

- Klien selalu mengungkapkan kekurangannya dari pada kelebihannya.

- Klien Kurang spontan ketika diajak bicara

- Klien tampak Apatis

- Ekspresi wajah kosong

- Menurun atau tidak adanya komunikasi verbal

- Bicara dengan suara pelan dan tidak ada kontak mata saat berbicara

2. Diagnosa Keperawatan
Harga diri rendah (HDR)
3. Tujuan Keperawatan
a. Tujuan umum
Pasien memiliki konsep diri yang positif dan klien dapat berhubungan dengan
orang lain secara optimal.
b. Tujuan khusus

- Klien dapat membina hubungan saling percaya

- Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki .

- Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan.

- Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang


dimiliki.

- Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kemampuannya.

- Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada.

4. Rencana Tindakan Keperawatan


- Sapa pasien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
- Perkenalkan diri dengan sopan
- Tanyakan nama lengkap pasien dan nama panggilan yang disukai pasien
- Jelaskan tujuan pertemuan
- Jujur dan menepati janji
- Tunjukkan sikap empati dan menerima pasien apa adanya
- Beri perhatian kepada pasien dan perhatikan kebutuhan dasar pasien
B. STRATEGI PELAKSANAAN
SP 1 : Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
1. Fase Orientasi
a. Salam Teraupetik
“Selamat pagi ibu, Saya perawat yang akan merawat anda. Saya suster
Choirunnisa’, senang dipanggil suster Nisa’. Kalau boleh tahu nama ibu siapa ?
senang dipanggil apa bu?”
b. Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan ibu hari ini ?.”
c. Kontrak
- Topik
“Bagaimana kalau sekarang kita bercakap” untuk membahas perasaan ibu, dan
nanti kita akan membahas apa saja sih kemampuan ibu yang bisa
membangkitkan kembali perasaan berharga dalam diri ibu, nanti kita akan
pilih satu kegiatan untuk kita latih ya bu, apa ibu bersedia?.”
- Waktu
“Berapa lama kira-kira kita bisa mengobrol ? ibu mau berapa menit ?
bagaimana kalau 20 menit, bisa ?”
- Tempat
“Dimana kita bercakap-cakap ? di ruang ini atau di tempat lain ?”
2. Fase Kerja
“Ibu, apa saja kemampuan yang dimiliki Ibu Pipi? Bagus, apa lagi ? Saya buat
daftarnya ya ! Apakah kegiatan rumah tangga yang biasa Ibu lakukan? Bagaimana
dengan merapikan kamar? Menyapu? Mencuci piring ? dan seterusnya. Wah, bagus
sekali ada lima kemampuan dan kegiatan yang ibu miliki.
“Ibu, dari kelima kegiatan/kemampuan ini, yang masih dapat dikerjakan saat
dirumah ? (misal ada tiga yang masih dapat dilakukan). Bagus sekali ada tiga
kegiatan yang masih bisa dikerjakan di rumah.
“Sekarang, coba ibu pilih satu kegiatan yang masih bisa dikerjakan di rumah ini.
Baik, yang nomor satu, merapikan tempat tidur? Kalau begitu, bagaimana kalau
sekarang kita latihan merapikan tempat tidur bu?. Mari kita lihat tempat tidur ibu.
Coba lihat, sudah rapikah tempat tidurnya?”
“Nah, kalau kita mau merapikan tempat tidur, mari kita pindahkan dulu bantal
dan selimutnya. Bagus ! sekarang kita angkat spreinya, dan kasurnya kita balik. Nah,
sekarang kita pasang lagi spreinya kita mulai dari arah atas, ya bagus! Sekarang
sebelah kaki, tarik dan masukkan, lalu sebelah pinggir masukkan. Sekarang ambil
bantal,rapikan, dan letakkan disebelah atas/kepala. Mari kita lipat selimut! Bagus!”
“baik ibu sudah bisa merapikan tempat tidur dengan baik sekali. Coba perhatikan
bedakan dengan sebelum dirapikan!bagus!
“Coba ibu lakukan dan jangan lupa memberi tanda di kertas daftar kegiatan,
tulis M (mandiri) kalau ibu lakukan tanpa disuruh, tulis B (bantuan) kalau ibu
melakukan dengan dibantu, dan tulis T (tidak) kalau ibu tidak melakukan (perawat
memberi kertas berisi daftar kegiatan harian).

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
- Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap dan latihan merapikan
tempat tidur? Ya, ibu ternyata banyak memiliki kemampuan yang dapat
dilakukan di Rumah ini. Salah satunya merapikan tempat tidur, yang sudah ibu
praktikkan dengan baik sekali.”
- Evaluasi Objektif
Dapatkah ibu memeragakan cara merapikan tempat tidur sekali lagi?

b. Rencana tindak lanjut


“Sekarang mari kita masukkan pada jadwal harian. ibu mau berapa kali sehari
merapikan tempat tidur. Bagus, dua kali, yaitu pagi jam berapa ? lalu sehabis
istirahat, jam 4 sore”.
c. Kontrak yang akan datang
1. Topik
“Besok pagi kita latihan lagi kemampuan yang kedua. ibu masih ingat kegiatan
apa lagi yang mampu dilakukan di rumah selain merapikan tempat tidur? Ya,
bagus cuci piring.
2. Waktu
Kalau begitu kita akan latihan mencuci piring besok jam 8 pagi.
3. Tempat
Kita bertemu di dapur besok pagi, sehabis makan pagi
“Baiklah, sampai jumpa.”

SP 2 : Melatih kemampuan dan aspek positif kedua yang dimiliki klien


1. Fase Orientasi
a. Salam Teraupetik
“Selamat pagi ibu, masih ingat dengan saya ? Ya, saya suster Nisa’ yang
kemarin bercakap-cakap dengan ibu, dan kita sudah ada janji untuk bertemu hari
ini untuk latihan kegiatan kedua yaitu mencuci piring.”
b. Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan ibu hari ini ? Bagaimana bu, sudah mencoba merapikan
tempat tidur tadi pagi ? Bagus, kalau sudah dilakukan (jika pasien belum mampu
melakukannya, ulang dan bantu kembali).
c. Kontrak
- Topik
sekarang kita akan latihan kemampuan kedua. Masih ingat apa kegiatan itu
ibu:”
“Ya benar, sekarang kita akan latihan mencuci piring di dapur.”
- Waktu
“Waktunya sekitar 15 menit.
- Tempat
“Mari kita ke dapur”.
2. Fase Kerja
“bu, sebelum mencuci piring kita perlu siapkan dulu perlengkapannya, yaitu
sabun/spons untuk membersihkan piring, sabun khusus untuk mencuci piring, dan
air untuk membilas, ibu dapat menggunakan air yang mengalir dari kran. Oh ya,
jangan lupa sediakan tempat sampah untuk membuang sisa makanan.”
“Sekarang saya perlihatkan dulu caranya. Setelah semua perlengkapan tersedia,
ibu ambil satu piring kotor, lalu buang dulu sisa makanan yang ada di piring tersebut
ke tempat sampah. Kemudian bersihkan piring tersebut dengan menggunakan
sabun/spons yang sudah diberikan sabun pencuci piring. Setelah selesai disabuni,
bilas dengan air bersih sampai tidak ada busa sabun sedikit pun di piring tersebut.
Setelah itu, ibu bisa mengeringkan piring yang sudah bersih tadi di rak yang sudah
tersedia di dapur. Nah selesai.!
“Sekarang coba ibu yang melakukannya..”
“Bagus sekali, ibu dapat mempraktikkan cuci piring dengan baik. Sekarang
dilap tangannya.”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
- Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan mencuci piring?”
- Evaluasi Objektif
“Coba dipraktikkan lagi!”
b. Rencana tindak lanjut
“Bagaimana jika kegiatan cuci piring ini dimasukkan menjadi kegiatan sehari-
hari.”
“ibu mau berapa kali mencuci piring? Bagus sekali ibu mencuci piring tiga kali
setelah makan.”
c. Kontrak yang akan datang
1. Topik
“Besok, kita akan latihan untuk kemampuan ketiga, setelah merapikan tempat
tidur dan cuci piring. Masih ingat kegiatan apakah itu ? Ya benar kita akan
latihan mengepel.”
2. Waktu
Kira-kira waktunya kapan ya ? Bagaiamana kalau besok jam 10.00 WIB,
bisa ?
3. Tempat
Kira-kira kita mau dimana mengobrolnya ? disini atau ditempat lain ?.
“Baiklah, sampai jumpa.”

Anda mungkin juga menyukai