DISUSUN OLEH :
DOSEN PENGAMPU :
“Nah ibu, sekarang anak ibu akan membantu ibu melakukan kegiatan
mencucui piring yang sudah kita latih kemarin.”
“Baik mbak, sebelum kita mencuci piring, saya akan menjalaskan langkah-
langkahnya, yang pertama kita bersihkan piring dari sisa-sisa makanan dan
kita kumpulkan ditempat sampah. Kemudian kita basahi piring dengan air, lalu
sabuni seluruh permukaan piring, dan kemudian dibilas hingga bersih.
Kemudian kita letakkan pada rak piring yang tersedia. Jika ada piring dan
gelas, maka yang pertama kali kita cuci adalah gelasnya, setelah itu baru
piringnya.
3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subyektif
“Baiklah mbak, latihan kita sudah selesai. Bagaimana perasaan mbak
setelah kita latihan merawat ibu dengan kegiatan mencuci piring?”
2) Evaluasi Obyektif
“Coba mbak jelaskan bagaimana cara merawatnya.”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Setelah ini Mbak dapat melakukan cara yang sudah kita latihan ini kepada
Ibu, baik disini maupun jika sudah di rumah ya, Mbak. Setelah ini coba
Mbak ingatkan jadwal yang telah dibuat untuk Ibu ya Mbak”
c. Kontrak yang Akan Datang
1) Topik
“Bagaimana kalau kita bertemu lagi dua hari mendatang untuk latihan
merawat ibu dengan melakukan kegiatan menyapu lantai apakah mbak
bersedia?”
2) Waktu
“Untuk waktunya bagaimana kalau jam 10 selama 15 menit mbak?”
3) Tempat
“Lalu untuk tempatnya kita lakukan di ruangan ibuk saja ya mbak.”
III. SP-3 KELUARGA PASIEN HARGA DIRI RENDAH: Pertemuan Ke-3
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
a. Data Subjektif
Klien menyatakan sudah mau berinteraksi dengan lingkungannya.
b. Data Obyektif
Klien tampak tenang, sudah mau menghargai dirinya sendiri.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah
3. Tujuan
1) Keluarga mampu membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum
obat secara mandiri.
2) Keluarga mematuhi jadwal yang telah dIbuat untuk kesembuhan klien.
3) Keluarga mengerti/memahami follow up yang telah diarahkan pada klien.
4. Tindakan Keperawatan
SP III Keluarga
1) Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat klien dengan harga diri
rendah
2) Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada klien harga
diri rendah
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum, Mbak. Masih ingatkah dengan saya kan, Mbak?”
b. Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan mbak setelah kita melakukan latihan merawat ibu
dengan kegiatan mencuci piring?”
c. Kontrak
1) Topik
“Sesuai dengan janji kita 2 hari yang lalu sekarang kita ketemu lagi
untuk latihan merawat ibu dengan melakukan kegiatan menyapu lantai
ya mbak.”
2) Waktu
“Untuk waktunya bagaimana kalau 15 menit?”
3) Tempat
“Baiklah kalau begitu mari ke ruangan ibu mbak”
2. Fase Kerja
”Selamat pagi Ibu. Bagaimana perasaan Ibu hari ini?”
”Hari ini saya datang bersama keluarga Ibu, yaitu anak Ibu. Seperti yang sudah
saya katakan sebelumnya, keluarga Ibu juga ingin merawat Ibu agar Ibu cepat
pulih.”
“Nah ibu, sekarang anak ibu akan membantu ibu melakukan kegiatan
menyapu lantai yang sudah kita latih kemarin.”
“Baik mbak, sebelum kita menyapu lantai, saya akan menjalaskan langkah-
langkahnya, yang pertama kita sapu dari ujung yang sulit dicapai lalu
kumpulkan sampahnya dan masukkan ke dalam cikrak lalu buang ketempat
sampah.”
“Silahkan mbak bisa dimulai”
“Bagus mbak dan ibu sudah selesai ya.”
”Baiklah, sekarang saya dan anak Ibu permisi dulu”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subyektif
“Baiklah mbak, latihan kita sudah selesai. Bagaimana perasaan mbak
setelah kita latihan merawat ibu dengan kegiatan menyapu lantai?”
2) Evaluasi Obyektif
“Coba Mbak sebutkan bagaimana cara merawatnya.”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Setelah ini Mbak dapat melakukan cara yang sudah kita latihan ini kepada
Ibu, baik disini maupun jika sudah di rumah ya, Mbak. Setelah ini coba
Mbak ingatkan jadwal yang telah dibuat untuk Ibu ya Mbak”
c. Kontrak yang Akan Datang
1) Topik
“Bagaimana kalau kita bertemu lagi dua hari mendatang untuk latihan
merawat ibu dengan melakukan kegiatan mengepel lantai apakah
mbak bersedia?”
2) Waktu
“untuk waktunya bagaimana kalau jam 10 pagi mbak.”
3) Tempat
“Tempatnya nanti di ruangan ibuk saja ya mbak.”
IV. SP-4 KELUARGA PASIEN HARGA DIRI RENDAH: Pertemuan Ke-4
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
a. Data Subjektif
Klien menyatakan sudah mau berinteraksi dengan lingkungannya.
b. Data Obyektif
Klien tampak tenang, sudah mau menghargai dirinya sendiri.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah
3. Tujuan
1) Keluarga mampu membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum
obat secara mandiri.
2) Keluarga mematuhi jadwal yang telah dIbuat untuk kesembuhan klien.
3) Keluarga mengerti/memahami follow up yang telah diarahkan pada klien.
4. Tindakan Keperawatan
SP III Keluarga
1) Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat klien dengan harga diri
rendah
2) Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada klien harga
diri rendah
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum, Mbak. Masih ingatkah dengan saya kan, Mbak?”
b. Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan mbak setelah kita melakukan latihan merawat ibu
dengan kegiatan menyapu lantai?”
c. Kontrak
1) Topik
“Sesuai dengan janji kita 2 hari yang lalu sekarang kita ketemu lagi
untuk latihan merawat ibu dengan melakukan kegiatan mengepel lantai
ya mbak.”
2) Waktu
“Untuk waktunya bagaimana kalau 15 menit?”
3) Tempat
“Baiklah kalau begitu mari ke ruangan ibu mbak”
2. Fase Kerja
”Selamat pagi Ibu. Bagaimana perasaan Ibu hari ini?”
”Hari ini saya datang bersama keluarga Ibu, yaitu anak Ibu. Seperti yang sudah
saya katakan sebelumnya, keluarga Ibu juga ingin merawat Ibu agar Ibu cepat
pulih.”
“Nah ibu, sekarang anak ibu akan membantu ibu melakukan kegiatan
mengepel lantai yang sudah kita latih kemarin.”
“Baik mbak, sebelum kita mengepel lantai, saya akan menjalaskan langkah-
langkahnya, yang pertama pastikan lantai sudah disapu, lalu tekan alat pel
pada lantai dan gosokkan maju mundur ke seluruh ruangan sampai lantai
terlihat bersih.”
“Silahkan mbak bisa dimulai”
“Bagus mbak dan ibu sudah selesai ya.”
”Baiklah, sekarang saya dan anak Ibu permisi dulu”
3. Fase Terminasi
d. Evaluasi
1) Evaluasi Subyektif
“Baiklah mbak, latihan kita sudah selesai. Bagaimana perasaan mbak
setelah kita latihan merawat ibu dengan kegiatan mengepel lantai?”
2) Evaluasi Obyektif
“Coba Mbak sebutkan bagaimana cara merawatnya.”
e. Rencana Tindak Lanjut
“Setelah ini Mbak dapat melakukan cara yang sudah kita latihan ini kepada
Ibu, baik disini maupun jika sudah di rumah ya, Mbak. Setelah ini coba
Mbak ingatkan jadwal yang telah dibuat untuk Ibu ya Mbak”
f. Kontrak yang Akan Datang
1) Topik
“Bagaimana kalau kita bertemu lagi dua hari mendatang untuk latihan
merawat ibu dengan melakukan kegiatan mengepel lantai apakah
mbak bersedia?”
2) Waktu
“untuk waktunya bagaimana kalau jam 10 pagi mbak.”
3) Tempat
“Tempatnya nanti di ruangan ibuk saja ya mbak.”
V. SP-5 KELUARGA PASIEN HARGA DIRI RENDAH: Pertemuan Ke-5
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
a. Data Subjektif
Klien menyatakan sudah mau berinteraksi dengan lingkungannya.
b. Data Obyektif
Klien tampak tenang, sudah mau menghargai dirinya sendiri.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah
3. Tujuan
1) Keluarga mampu membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum
obat secara mandiri.
2) Keluarga mematuhi jadwal yang telah dIbuat untuk kesembuhan klien.
3) Keluarga mengerti/memahami follow up yang telah diarahkan pada klien.
4. Tindakan Keperawatan
SP V Keluarga
1) Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum
obat (discharge planning)
2) Menjelaskan follow up klien setelah pulang
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum, Mbak. Masih ingatkah dengan saya kan, Mbak?”
b. Evaluasi Validasi
“Bagaimana mbak, selama mbak membesuk apakah sudah terus berlatih
cara merawat Ibu?”
c. Kontrak
1) Topik
“Karena besok Ibu sudah boleh pulang, maka sesuai janji kita sekarang
ketemu, nah sekarang bagaimana kalau kita bicarakan jadwal di
rumah?”
2) Waktu
“Berapa lama mbak mau kita berbicara? Bagaimana kalau 15 menit?”
3) Tempat
“Dimana kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau birbincang-
bincangnya disini saja?”
2. Fase Kerja
”Mbak ini jadwal kegiatan Ibu selama di rumah sakit. Coba diperhatikan,
apakah semua dapat dilaksanakan di rumah?”
”Mbak, jadwal yang telah dIbuat selama Ibu dirawat dirumah sakit tolong
dilanjutkan dirumah, baik jadwal kegiatan maupun jadwal minum obatnya”
”Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan
oleh Ibu selama di rumah. Misalnya kalau Ibu terus menerus menyalahkan diri
sendiri dan berpikiran negatif terhadap diri sendiri, menolak minum obat atau
memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain, jika hal ini terjadi segera
hubungi rumah sakit atau bawa Ibu langsung kerumah sakit”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subyektif
“Bagaimana Mbak apakah sudah paham? Ada yang ingin ditanyakan?
2) Evaluasi Obyektif
“Coba Mbak sebutkan apa saja yang perlu diperhatikan” (jadwal
kegiatan, tanda atau gejala, follow up ke rumah sakit).
b. Rencana Tindak Lanjut
“Jangan lupa ya, Mbak materi yang telah saya ajarkan 3 hari ini, baik cara
merawat Ibu maupun mengatur jadwal Ibu dirumah nanti diterapkan, ya.”
“Baiklah, silakan menyelesaikan administrasi ya, Mbak”
“Saya akan persiapkan pakaian dan obat.”
c. Kontrak yang Akan Datang
1) Topik
“Karena Ibu sudah boleh pulang, nanti silahkan mbak datang lagi untuk
memeriksakan atau mengontrolkan keadaan Ibu ya, Mbak. Bagaimana
perkembangan kondisi Ibu”
2) Waktu
“Satu bulan kemudian ya, Mbak.”
3) Tempat
“Tempatnya nanti silahkan datang ke rumah sakit lagi ya, Mbak.”