Anda di halaman 1dari 11

STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH

OLEH:
KELOMPOK A
Nama: Nurhidayanti
Nim: 70900122028

PRESEPTOR INSTITUSI PRESEPTOR LAHAN

(................................................) (...............................................)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XXI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
TAHUN 2023
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP) PASIEN
Masalah : Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah
Pertemuan ke I (satu)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Pasien :
a. Data Subjektif
1) Paien mengatakan merasa tidak berguna jika kecemasannya muncul.
b. Data Objektif
1) Pasien tampak kooperatif
2) Pasien nampak gelisah
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
3. Tujuan :
a. Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
b. Pasien dapat menilai kemampuan yang masih dapat digunakan
c. Pasien dapat memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki
d. Pasien dapat melakukan kegiatan yang dipilih sesuai dengan kemampuan
4. Tindakan Keperawatan
SP I P
a. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien
b. Membantu pasien menilai kemampuan pasien yang masih dapat digunakan
c. Membantu pasien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan
pasien
d. Melatih pasien dengan kegiatan yang dipilih sesuai kemampuan, misal merapikan
tempat tidur
e. Membimbing pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum wr.wb. Pak, perkenalkan nama saya Nurhidayanti dari klpk A,
Bapak bisa memanggil saya hilda. Kami mahasiswa UIN Alauddin Makassar
yang bertugas pada pagi hari ini. Saya disini akan membantu menyelesaikan
masalah yang Bapak hadapi. Kalau boleh tau nama Bapak siapa ya?”
“Senang dipanggil siapa, Pak?”
b. Evaluasi Validasi
“Bagaimana keadaan Bapak hari ini? Tampaknya Bapak segar?”
c. Kontrak
1) Topik
“Bapak, bagaimana kalau kita mengobrol tentang kamampuan dan kegiatan
yang pernah Bapak lakukan? Setelah itu kita akan nilai kegiatan mana yang
masih dapat Bapak lakukan di rumah.”
2) Waktu
“Bagaimana Pak apakah Bapak mau? waktunya mau 10 menit atau 15
menit?”
3) Tempat
“Karena Bapak bersedia, dimana kita mau berbincang-bincang? bagaimana
kalau kita bicarakan masalah ini di kazebo yang ada dihalam rumah bapak ?”
2. Kerja
“Sekarang coba Bapak cerita apa kegiatan Bapak sehari hari dirumah mulai dari
bangun tidur?”
“Oh bagus ya Pak, selain mandi dan makan kemudian apalagi, Pak?”
“Wah bagus sekali ya Pak ada 5 kemampuan dan kegiatan yang Bapak miliki.
Nah, Bapak dari ke 5 kegiatan ini yaitu sikat gigi, keramas, membersihkan tempat
tidur, mandi, dan makan apa yang masih bisa Bapak kerjakan di rumah?”
“Bagus sekali, Bapak ada 2 kegiatan yang masih bisa Bapak kerjakan dirumah yaitu
membersihkan tempat tidur dan makan, bagaimana kalau kita merapihkan tempat
tidur, bagaimana Pak apa Bapak mau?”
“Ya sudah, kita menuju tempat tidur Bapak ya?”

“Bapak sebelum kita merapikan tempat tidur, kita pindahkan dulu ya bantalnya.
Bagus Bapak, sekarang kita angkat seprainya, sekarang kita pasang lagi seprainya
dengan yang baru, nah sekarang kita mulai lipat dari yang atasnya ya? Iya bagus,
sekarang yang sebelah ujung kakinya tarik dan masukan yang pinggirnya kedalam.
Pemasangan seprainya sudah selesai sekarang kita ambil bantalnya dan letakan diatas,
iya bagus Bapak, Bapak sudah bisa merapihkan tempat tidurnya dengan baik, coba
Bapak perhatikan dan bedakan dengan yang tadi sebelum dirapihkan, sekarang
menjadi lebih rapi kan Pak?”
3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan Bapak setelah kita mengobrol dan latihan merapihkan
tempat tidurnya?”
2) Evaluasi Objektif
“Ternyata Bapak banyak memiliki kemampuan yang dapat dilakukan
dirumah, salah satunya merapihkan tempat tidur yang sudah Bapak praktekan
dengan baik sekali.”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Nah, kemampuan ini dapat dilakukan setiap hari. Sekarang mari kita masukan
ke jadwal harian. Bapak mau berapa sekali sehari merapihkan tempat tidur?
Bagus 2x, yaitu pagi jam berapa? lalu sehabis istirahat jam 4 sore ya Pak.”
c. Kontrak yang Akan Datang
1) Topik
“Besok pagi kita latihan lagi ya Pak kegiatan yang mampu dilakukan dirumah
selain merapihkan tempat tidur, yaitu berolahraga. Bersedia, Pak?”
2) Waktu
“Jam berapa kita akan latihan senam besok? Bagaimana kalau jam 11 pagi?”
3) Tempat
“Dimana kita bakal senam? Bagaimana kalau di taman saja?”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP) PASIEN
Masalah : Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah
Pertemuan ke II (dua)
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Pasien :
a. Data Subjektif
Pasien menyatakan sudah mau berinteraksi dengan lingkungannya.
b. Data Obyektif
Pasien tampak tenang, sudah mau menghargai dirinya sendiri.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
3. Tujuan :
Pasien dapat melakukan kegiatan kedua yang dipilih sesuai kemampuan, yaitu
melakukan peregangan bersama teman-teman.
4. Tindakan Keperawatan
SP II P
a. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya
b. Melatih kegiatan kedua yang dipilih sesuai kemampuan, yaitu cuci piring
c. Membimbing pasien memasukkan kedalam jadwal harian
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum Pak. Apakah Bapak masih ingat dengan saya?” “Hebat. Bapak
masih ingat nama saya.”
“Sesuai janji kemarin, saya datang lagi untuk melatih kemampuan Bapak
melakukan senam.”
b. Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan Bapak pagi ini? Bagaimana dengan perasaan negatif yang
Bapak rasakan? Bagus sekali Pak. Berarti perasaan tidak berguna yang Bapak
rasakan sudah berkurang.”
”Bagaimana dengan kegiatan merapikan tempat tidurnya? Boleh saya lihat kamar
tidurnya? Tempat tidurnya rapi sekali. Hebat Pak.”
“Sekarang mari kita lihat jadwalnya, wah ternyata Bapak telah melakukan
kegiatan merapikan tempat tidur sesuai jadwal, lalu apa manfaat yang Bapak
rasakan dengan melakukan kegiatan merapikan tempat tidur secara terjadwal?”
c. Kontrak
1) Topik
“Sekarang kita akan kita akan lanjutkan latihan kegiatan yang kedua. Hari ini
kita mau latihan senam kan, Pak?”
2) Waktu
“Berapa lama kita akan berbincang-bincang sambil senam? Bagaimana kalau
15 menit?”
3) Tempat
“Dimana tempat senamnya Pak?
2. Kerja
“Baik, sebelum senam, kita persiapkan dulu perlengkapan untuk senam. Menurut
Bapak apa saja yang kita perlu kita siapkan untuk senam?”
“Ya bagus, jadi sebelum senam kita perlu menyiapkan alatnya yaitu musik dan
radionya untuk senam. Selain itu juga tersedia air minum untuk diminum setelah
melakukan kegiatan senam.”
“Nah sekarang bagaimana langkah-langkah atau cara senam yang biasa Bapak
lakukan?”
“Benar sekali, tapi sebaiknya sebelum kita senam pertama peregangan dulu sedikit
Bapak yah dan Bapak bisa bergerak dengan percaya diri seduai dengan gerakan saya
Bapak yah. Sekarang bisa kita mulai Pak?”
“Bagus sekali, Bapak telah senam dengan cara yang baik. nanti Bapak kalau dirumah
juga senam ya, Pak”
“Menurut Bapak bagaimana perbedaan setelah melakukan pergerakan dalam senam
dibandingkan tadi sebelum bergerak?
3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaan Bapak setelah kita latihan senam?”
2) Evaluasi Obyektif
“Nah coba Bapak sebutkan lagi langkah-langkah senam yang baik Pak? Bagus
Pak”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Sekarang mari kita masukan dalam jadwal harian ya Pak, mau berapa kali Bapak
senam?”
“Bagus setiap pagi yah Bapak, setelah selesai mandi yah Bapak. Jika Bapak
melakukannya tanpa diingatkan perawat beri tanda M, lalu kalau Bapak tidak
melakukannya Bapak beri tanda T.”
c. Kontrak yang Akan Datang
1) Topik
“Baik, besok saya akan kembali lagi untuk melatih kemampuan Bapak yang
ketiga, yaitu menyapu lantai”
2) Waktu
“Bapak mau jam berapa?”
“Baik jam 10 pagi ya, Pak.”
3) Tempat
“Tempatnya dimana, Pak?”
“Bagaimana kalau disini saja, jadi besok kita ketemu lagi disini jam 10 ya Pak.
Wassalamualaikum wr.wb. Bapak.”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP) KELUARGA
Masalah : Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah
Pertemuan ke I (Satu)
1. SP Keluarga: Harga Diri Rendah Pertemuan Ke-1: Mendiskusikan
masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien di rumah, menjelaskan
tentang pengertian, tanda dan gejala harga diri rendah, menjelaskan cara
merawat pasien dengan harga diri rendah, mendemonstrasikan cara merawat
pasien dengan harga diri rendah, dan memberi kesempatan kepada keluarga
untuk mempraktekkan cara merawat.
A. Orientasi
“Selamat pagi ibu, perkenalkan saya perawat hilda yang merawat bapak S
jam 10 pagi ini”
“Bagaimana keadaan Bapak pagi ini?”
“Bagaimana kalau pagi ini kita bercakap-cakap tentang cara merawat
bapak? Berapa lama waktu Bapak butuhkan? 30 menit saja? Baik bu.
Kita berbincang-bincangnya diruang tamu ibu saja bagaimana pak? Oke,
mari kita keruangan wawancara”
B. Kerja
“Apa yang Ibu ketahui tentang masalah bapak S”
“Ya memang benar sekali Bu, bapak itu memang terlihat tidak percaya
diri dan sering menyalahkan dirinya sendiri. Misalnya, sering
menyalahkan dirinya dan mengatakan sering takut dengan sesuatu yang
belum terjadi. Dengan kata lain, bapak S memiliki masalah harga diri
rendah yang ditandai dengan munculnya pikiran-pikiran yang selalu
negatif terhadap diri sendiri. Bila keadaan bapak S ini terus-menerus
seperti itu, bapak S bisa mengalami masalah yang lebih berat lagi,
misalnya bapak S jadi malu bertemu dengan orang lain dan memilih
mengurung diri”
“Sampai disini, Ibu mengerti apa yang dimaksud harga diri rendah?”
“Bagus sekali Ibu sudah mengerti”
“Setelah kita mengerti bahwa masalah bapak S dapat menjadi masalah
serius, maka kita perlu memberikan perawatan yang baik untuk bapak S”
”Ibu, apa saja kemampuan yang dimiliki Bapak S? Ya benar, dia juga
mengatakan hal yang sama (kalau sama dengan kemampuan yang
dikatakan Bapak S)”

” Bapak S itu telah berlatih dua kegiatan yaitu merapihkan tempat tidur
dan beberapa olahraga. Serta telah dibuat jadwal untuk melakukannya.
Untuk itu, Ibu dapat mengingatkan Bapak S untuk melakukan kegiatan
tersebut sesuai jadwal. Tolong bantu menyiapkan alat-alatnya ya Bu dan
jangan lupa memberikan pujian agar harga dirinya meningkat. Ajak pula
memberi tanda cek list pada jadwal kegiatannya”.

”Selain itu, Jika masalah harga dirinya kembali muncul dan tidak
tertangani lagi, Ibu dapat membawa Bapak S ke puskesmas”

”Nah, bagaimana kalau sekarang kita praktekkan cara memberikan pujian


kepada Bapak S”

”Temui Ibu T dan tanyakan kegiatan yang sudah dia lakukan lalu berikan
pujian yang yang mengatakan: Bagus sekali Bapak S, kamu sudah semakin
terampil berolahraga”

”Coba Ibu praktekkan sekarang. Bagus”

C. Terminasi:

”Bagaimana perasaan bu setelah percakapan kita ini?”

“Dapatkah Ibu jelaskan kembali maasalah yang dihadapi Bapak S dan


bagaimana cara merawatnya?”

“Bagus sekali Ibu dapat menjelaskan dengan baik. Nah setiap kali Ibu
melihat Bapak S melakukan kegiatan, sebaiknya dipuji demikian ya bu.”

“Bagaimana kalau kita bertemu lagi dua hari mendatang untuk latihan cara
memberi pujian langsung kepada Bapak S. Jam berapa saya bisa datang?
Baik ibu. Sampai jumpa”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP) KELUARGA
Masalah : Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah
Pertemuan ke II (Dua)

2. SP-4 Keluarga: Harga Diri Rendah Pertemuan Ke-2: Melatih keluarga


mempraktekkan cara merawat pasien dengan masalah harga diri rendah langsung
kepada pasien
A. Orientasi
“Selamat pagi Ibu?”

” Bagaimana perasaan Ibu hari ini?”

”Ibu masih ingat latihan merawat Bapak S seperti yang kita


pelajari dua hari yang lalu?”

“Baik, hari ini kita akan mampraktekkannya langsung kepada Bapak S,


Waktunya 20 menit. Bagaimana menurut ibu? Oke kalau begitu, sekarang
mari kita temui Bapak S”

B. Kerja:

”Selamat pagi Bapak S Bagaimana perasaan Bapak S hari ini?”

”Hari ini bersama istri Bapak S. Seperti yang sudah saya katakan
sebelumnya, istri Bapak S juga ingin merawat Bapak S agar cepat pulih.”

”Nah Bu, sekarang Ibu bisa mempraktekkan apa yang sudah kita latihkan
beberapa hari lalu yaitu memberikan pujian terhadap perkembangan suami
Ibu (Perawat mengobservasi keluarga mempraktekkan cara merawat
pasien seperti yang telah dilatihkan pada pertemuan sebelumnya)”

”Bagaimana perasaan Bapak S setelah berbincang-bincang dengan anak


Bapak S?”

”Baiklah, sekarang saya dan istri Bapak S berbicara dulu yaa (Perawat
dan keluarga meninggalkan pasien untuk melakukan terminasi dengan
keluarga)”
C. Terminasi:

“ Bagaimana perasaan Ibu setelah kita latihan tadi?”

“Mulai sekarang Ibu sudah bisa melakukan cara merawat seperti yang tadi
kepada Bapak S ya”.

Anda mungkin juga menyukai