Anda di halaman 1dari 5

Perubahan Bio-Psiko-Sosial-Spiritual-Kultural Yang Lazim Terjadi Pada

Proses Menua

DI SUSUN OLEH :

Reski amelia
70300117049
KEPERAWATAN B

Dosen Pengampuh : Aidah Fitriani, S.Kep., Ns., M.Kes

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2020/2021
KLASIFILASI LANSIA
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengelompokkan lansia menjadi 4 kelompok usia,
yaitu:
1. Usia pertengahan (middle age) terjadi antara usia 45 sampai 59 tahun
2. Usia lanjut (elderly) terjadi antara usia 60 sampai 74 tahun
3. Usia lanjut tua (old) terjadi antara usia 75 sampai 90 tahun
4. Usia sangat tua (very old) terjadi pada saat usia lebih dari 90 tahun

Lansia terbagi 2, yaitu:


1. Lansia kronologis
2. Lansia biologis

MENUA/ LANSIA ADALAH TAHAP AKHIR SIKLUS KEHIDUPAN MANUSIA DI


DUNIA

PERUBAHAN DEGENERATIF
Degenerasi merupakan suatu perubahan keadaan secara fisika dan kimia dalam sel, jaringan,
atau organ yang bersifat menurunkan efisiensinya. Degenerasi dapat diakibatkan dari penuaan
dan disebabkan oleh penyakit. Proses penuaan dapat terjadi akibat dari paparan radikal bebas.
Penyebab lainnya yang dapat menyebabkan degenerasi adalah pelukaan, berkurangkan
persediaan darah, keracunan seperti konsumsi alkohol, atau kekurangan vitamin Degenerasi
dapat menyebabkan berbagai penyakit yang disebut sebagai penyakit degeneratif
LANSIA DAN PROSES MENUA
CIRI – CIRI LANSIA:
1. Lansia merupakan periode kemunduran
2. Lansia merupakan kelompok minoritas
3. Terjadi perubahan peran pada lansia
4. Penyesuaian terhadap berbagai perubahan fisik, psikologis, sosial, spiritual dan kultural

PERUBAHAN FISIK, MENTAL, SOSIAL, SPIRITUAL DAN KULTURAL PADA


LANSIA
1. Perubahan fisik
Penurunan berbagai sistem pada lansia
2. Perubahan psikologis
Mudah emosi dan tersinggung
3. Perubahan sosial
Menurunnya kemampuan bersosialisasi dengan orang lain
4. Perubahan spiritual
Negatif: Mudah gelisah, Positif: lebih mendalami agama, siap menghadapi ajal
5. Perubahan kultural
Peran budaya dalam memperlakukan lansia

SINDROM GERIATRIK
1. Immobility (kurang bergerak), 
2. Instability (berdiri dan berjalan tidak stabil atau mudah jatuh), 
3. Incontinence (tidak merasakan sensasi buang air kecil dan atau buang air besar), 
4. Intellectual impairment (gangguan intelektual/dementia), 
5. Infection (infeksi), 
6. Impairment of vision and hearing, taste, smell, communication, convalescence, skin
integrity (gangguan pancaindera, komunikasi, penyembuhan, dan kulit), 
7. Impaction (sulit buang air besar), 
8. Isolation (depresi), 
9. Inanition (kurang gizi), 
10. Impecunity (tidak punya uang), 
11. Iatrogenesis (menderita penyakit akibat obat-obatan), 
12. Insomnia (gangguan tidur), 
13. Immune deficiency (daya tahan tubuh yang menurun), 
14. Impotence (impotensi).

PERUBAHAN BIOLOGIS
Perubahan biologis lazim terjadi pada lansia akibat penurunan berbagai fungsi berbagai
sel, jaringan, sistem, serta organ pada usia lanjut. Perubahan tersebut meliputi perubahan pada
sistem persyarafan, penginderaan, kardiovaskuler, respirasi, gastrointerstinal, genito urinaria,
endokrin, kulit, dan musculoskeletal yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan lansia dalam
kehidupan sehari - hari.
PERUBAHAN PSIKOLOGIS
Perubahan psikologis pada lansia berhubungan dengan perubahan perilaku dan mental setelah
memasuki lansia. Perubahan psikologis dipengaruhi oleh perubahan biologis dan faktor sosial
karena mempengaruhi kemampuan beradaptasi lansia terhadap perubahan yang terjadi dengan
mengontrol perilaku dan emosi.
PERUBAHAN SOSIAL
Beberapa teori yang membahas tentang perubahan social pada lansia, yaitu:
1. Teori interaksi social
Teori interaksi sosial melihat pola tindakan dan reaksi individu dalam menanggapi orang
lain. Hal tersebut dilandasi dari fokus sosiologi yaitu gagasan bahwa manusia berperilaku
berbeda ketika berada dalam kelompok. Ketika manusia sendirian, manusia berperilaku
berbeda dari pada saat berada di sekitar orang lain. Pada kelompok sosial, memiliki
serangkaian perilaku dan sikap unik tersendiri.
2. Teori penarikan diri
Teori penarikan diri. Teori ini menyatakan bahwa kemiskinan yang diderita lansia dan
menurunnya derajat kesehatan mengakibatkan seorang lansia secara perlahan-lahan
menarik diri dari pergaulan di sekitarnya.
3. Teori aktivitas
Teori aktivitas. Teori ini menyatakan bahwa penuaan yang sukses bergantung bagaimana
seorang lansia merasakan kepuasan dalam melakukan aktivitas serta
mempertahankan aktivitas tersebut lebih penting dibandingkan kuantitas
dan aktivitas yang dilakukan.
4. Teori kesinambungan
Teori Kesinambungan Teori ini dianut oleh banyak pakar sosial. Teori ini
mengemukakan adanya kesinambungan dalam siklus kehidupan lansia. Pengalaman
hidup seseorang pada suatu saat merupakan gambarannya kelak pada saat ia
menjadi lansia.

PERUBAHAN SPIRITUAL
Perubahan spiritual pada lansia diharapkan dapat memenuhi kenyamanan, mempertahankan
fungsi tubuh dan membantu menghadapi kematian dengan tenang dan damai. Lansia yang
memiliki spiritual yang baik akan mampu menghadapi kenyataan, mampu bersosialisasi, dan
menyadari tujuan dari kehidupan ini.
Upaya yang dapat dilakukan:
1. Melibatkan keluarga
2. Melibatkan dalam kegiatan keagamaan
3. Memberikan dukungan untuk dapat menghadapi kematian

PERUBAHAN KULTURAL
Pengaruh adat istiadat, suku, dan pemikiran serta kebiasaan masyarakat tertentu dalam
memandang serta bersikap pada lansia yang mengalami berbagai perubahan dalam kehidupannya
baik biologis, psikologis, social, dan kultural.1

Anda mungkin juga menyukai