Anda di halaman 1dari 3

Nama : Martua Natanael Tampubolon

NIM : 2193121014
Kelas : Pendidikan Bahasa Inggris 2019 B
Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila
Dosen Pengampu : Daniel Harapan Parlindungan Simanjuntak, M.Si.

ESSAY
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
Filsafat
Pengertian menurut arti katanya, kata filsafat dalam Bahasa Indonesia berasal dari
bahasa Yunani “Philosophia” terdiri dari kata Phile artinya Cinta dan Sophi artinya
Kebijaksanaan. Filsafat berarti Cinta Kebijaksanaan, cinta artinya hasrat yang besar atau yang
berkobar-kobar atau yang sungguh-sungguh. Kebijaksanaan artinya Kebenaran sejati atau
kebenaran yang sesungguhnya. Filsafat berarti hasrat atau keinginan yang sungguh-sungguh
akan kebenaran sejati.
Filsafat menurut beberapa ahli :
 Socrates
Filsafat adalah suatu bentuk peninjauan diri yang bersifat reflektif atau berupa
perenungan terhadap azas-azas dari kehidupan yang adil dan bahagia. Berdasarkan
pemikiran tersebut dapat dikembangkan bahwa manusia akan menemukan
kebahagiaan dan keadilan jika mereka mampu dan mau melakukan peninjauan diri
atau refleksi diri sehingga muncul koreksi terhadap diri secara obyektif.
 Plato
Dalam karya tulisnya “Republik” Plato menegaskan bahwa para filsuf adalah pencinta
pandangan tentang kebenaran (vision of truth). Dalam pencarian dan menangkap
pengetahuan mengenai ide yang abadi dan tak berubah. Dalam konsepsi Plato, filsafat
merupakan pencarian yang bersifat spekulatif atau terhadap pandangan tentang
seluruh kebenaran. Filsafat Plato ini kemudan digolongkan sebagai filsafat spekulatif.
Filsafat secara umum dapat diberi pengertian sebagai ilmu pengetahuan yang
menyelidiki hakikat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran hakiki, karena filsafat telah
mengalami perkembangan yang cukup lama tentu dipengaruhi oleh berbagai faktor, misalnya
ruang, waktu, keadaan dan orangnya.
Filsafat Pancasila
Pancasila sebagai filsafat mengandung pandangan, nilai, dan pemikiran yang dapat
menjadi substansi dan isi pembentukan ideologi Pancasila. Filsafat Pancasila dapat
didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai
dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok
pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh. Pancasila dikatakan sebagai filsafat, karena
Pancasila merupakan hasil permenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh the
faounding father kita, yang dituangkan dalam suatu sistem (Ruslan Abdul Gani). Filsafat
Pancasila memberi pengetahuan dan pengertian ilmiah yaitu tentang hakikat dari Pancasila
(Notonagoro).

Pancasila sebagai Sistem Filsafat


Sistem filsafat merupakan hakikat dari pancasila. Pengertian dari sistem itu sendiri
adalah bagian ± bagian yang saling berkaitan satu sama lain, saling bekerjasama untuk
mencapai tujuan yang sama (Kaelan, 2000.154-155). Pancasila juga hakikatnya
merupakan suatu sistem pengetahuan, pedoman, dasar hidup bangsa yang mengandung
realitas alam semesta, manusia, masyarakat, bangsa dan Negara serta dijadikan sebagai
dasar dari penyelesaian masalah bagi manusia. Sebagaimana yang disampaikan
Abdulghani (1986) pancasila sebagai sistem filsafat kemudian menjelma sebagai suatu
ideologi bangsa yang dijadikan pedoman hidup bagi manusia untuk kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Pancasila sebagai dasar filsafat Negara, Philosofische Gronslag dari Negara
mengandung konsekuensi bahwa dalam segala hal bentuk penyelenggaraan
Negarahendaknya harus sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila yang
menyangkut hal ini seperti penetapan peraturan undang-undang Negara, kekuasaan
Negara, pemerintahan, yang menyangkut rakyat, wawasan nusantara dan aspek lainnya.
Pancasila sebagai sistem filsafat Bangsa dan Negara Indonesia, hal ini bahwa
hakikatnya Pancasila bukan hanya hasil dari pemikiran ± pemikrian bagi oleh seorang
kelompok atau seseorang sebagaimana ideologi ± ideologi lain. Melainkan pancasila
berkembang dari hasil nilai ± nilai adat istiadat yang muncul, nilai kebudayaan, dan
unsur ± unsur religious yang terdapat di masyarakat sebelum membentuk sebuah
Negara. Pancasila berkedudukan sebagai dasar negara dan ideologi bangsa dan negara,
serta falsafah bangsa Indonesia.
Abdurrahman Wahid (1991:163) menjelaskan Pancasila sebagai falsafah Negara
berkedudukan sebagai kerangka berpikir yang wajib diikuti dalam prosespmenyusunan
undang-undang dan produk hukum yang lain, dalam merumuskan kebijakan pemerintah
dan dalam mengatur hubungan formal antar lembaga-lembaga dan perorangan yang hidup
dalam kawasan Negara ini. Dengan maksud bahwa pancasila merupakan sumber hukum
dasar Negara Indonesia, sehingga semua yang mengandung peraturan hukum positif
Indonesia akan dijabarkan dari nilai-nilai Pancasila.

Sumber :

Junaedi. (2018). Pancasila Sebagai Sistem Filsafat dalam Penerapan Konsep Negara Hukum
Indonesia. Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia, Volume 03 Nomor 2, 97-108.

Yassa, S. (2018). Pendidikan Pancasila ditinjau dari Perspektif Filsafat (Aksiologi). Jurnal
Citizenship : Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Volume
1, Nomor 1, 1-8.

Anda mungkin juga menyukai