Anda di halaman 1dari 2

Dra. Kurniasih, M.Pd, Drs. Tatang Syaripudin, M.Pd. (2017).

Landasan Pendidikan :
Landasan Filososfis Pendidikan. Bandung : UPI Press.

Pada buku Landasan Pendidikan yang berisi 238 halaman ini mencakup
sembilan bab, dengan materi yang berbeda-beda pada tiap babnya. Tiap bab berisi
beberapa sub-bab yang membantu dalam menerangkan tema bab tersebut agar lebih
jelas dan lengkap. Salah satunya pada bab lima, yaitu bab yang berjudul Landasan
Filosofis Pendidikan yang dibagi menjadi tiga sub-bab yang membantu untu
menjelaskan tema dari bab tersebut secara lebih rinci lagi. Pada sub-bab tersebut
dijelaskan perihal pengertian filsafat dan landasan filosofis, tiga landasan filosofis
pendidikan, dan juga ada pemahaman mengenai Pancasila yang menjadi landasan
filsafat pendidikan nasional.
Bab ini mengatakan bahwa definisi filsafat secara etimologis adalah cinta
kepada kebijaksanaan (Dagobert D. Runes, 1981). Namun, filsafat jika ditinjau secara
leksikal berarti sikap hidup atau pandangan hidup (KBBI, 1995). Adapun enam hal
yang berkenaan dengan karakteristik filsafat, yaitu objek yang dipelajari filsafat
(objek studi), proses berfilsafat (proses studi), tujuan berfilsafat, hasil berfilsafat
(hasil studi), penyajian dan sifat kebenarannya. Pada karakteristik tersebut juga
dijelaskan pada buku secara lebih rinci lagi. Berdasarkan objek yang dipelajarinya
filsafat dapat diklasifikasi ke dalam : 1) Filsafat Umum atau Filsafat Murni, dan 2)
Filsafat Khusus atau Filsafat Terapan (Redja Mudyahardjo, 1995).
Landasan filosofis pendidikan sendiri memiliki definisi, seperangkat asumsi
yang bersumber dari filsafat yang dijadikan titik tolak dalam pendidikan. Landasan
filosofis pendidikan merupakan suatu sistem gagasan tentang pendidikan yang
dijabarkan dari suatu sistem gagasan filsafat umum yang dianjurkan oleh suatu aliran
filsafat tertentu. Landasan filosofis pendidikan berisi tentang konsep-konsep
pendidikan yang factual, oleh karena itu bersifat normatif atau preskriptif. Di dalam
landasan filsafat pendidikan terdapat aliran pikiran yang dibagi menjadi tiga, yaitu
Idealisme, Realisme dan Pragmatisme. Pada aliran idealisme, para filsuf bahwa
realitas hakikatnya bersifat spiritual. Pengetahuan diperoleh dengan cara mengingat
atau berpikir melalui intuisi. Pada aliran realisme, para filsuf memandang dunia
dalam pengertian materi yang hadir dengan sendirinya, tertata dengan hubungan-
hubungan yang teratur di luar campur tangan manusia. Hakikat manusai terletak pada
apa yang dikerjakannya, pengetahuan diperoleh manusia melalui pengalaman diri dan
penggunaan akal. Pada aliran pragmatism, anggapan bahwa kenyataan yang
sebenarnya adalah kenyataan fisik, plural dan berubah. Ukuran tingkah laku
individual dan sosial ditentukan secara eksperimental dalam pengalaman hidup.
Pancasila merupakan landasan filsafat pendidikan nasional, karena Pancasila
adalah Dasar Negara Indonesia, maka implikasinya Pancasila juga adalah dasar
pendidikan nasional. Sejalan dengan Pasal 2 Undang-Undang RI No.20 tahun 2003
tentang sistem pendidikan nasional. Oleh karena itu kita perlu mengkaji nilai-nilai
Pancasila untuk dijadikan titik tolak dalam rangka praktek pendidikan maupun studi
pendidikan.
Jika dilihat dari kejelasan materi tentang Landasan Filosofis Pendidikan pada
buku ini sudah cukup jelas, walaupun hanya tertulis di 10 halaman dalam buku tetapi
dengan materi yang padat. Bahasa yang digunakan cukup jelas walaupun ada
beberapa yang sulit untuk dipahami. Dengan memberikan bukti atau argumen dari
para filsuf sudah membuat bab pada buku ini terlihat akurat dan dapat dipercaya.
Kekurangannya ada pada ketika aliran filsafat pendidikan disebutkan, kurangnya
penjelasan perihal definisi dari aliran-aliran tersebut.
Dari uraian-uraian tersebut yang tentunya didapat dari buku Landasan
Pendidikan ini, dapat disimpulkan bahwa adanya Implikasi dari beberapa aspek
tersebut terhadap pendidikan. Yang pertama, implikasi yang didapat dari aliran-aliran
landasan filosofis pendidikan adalah salah satunya mengenai aliran idealisme yang
bertujuan untuk pembentukan karakter, pengembangan bakat insani, dan kebajikan
sosial. Aliran realisme yang memiliki tujuan pendidikan untuk penyesuaian diridalam
hidup dan mampu melaksanakan tugas tanggung jawab sosial. Aliran Pragmatisme
dengan tujuan pada pendidikan merupakan sepanjang hayat, dimana proses
pembelajaran dapat berlangsung seumuer hidup sebagaimana individu tersebut
memerlukan ilmunya untuk mencapai suatu tujuan atau untuk memcahkan masalah-
masalah dalam kehidupan individual atau sosial. Oleh karena itu, buku ini dapat
membekali para pembaca untuk lebih memahami landasan filosofis pendidikan, baik
dari aliran landasan maupun Pancasila sebagai landasan pendidikan nasional.

Anda mungkin juga menyukai