1. Usia
2. Ras
3. Lingkungan sekitar
a.Xenobiotik
Berhubungan erat dengan paparan pestisida yang dapat menimbulkan
kerusakan
mitokondria
b. Diet
Konsumsi lemak dan kalori tinggi meningkatkan stress oksidatif, salah satu
mekanisme kerusakan neuronal pada penyakit Parkinson
4. Trauma kepala
Cedera kranio serebral bisa menyebabkan penyakit parkinson, meski peranannya
Kelainan posisi tubuh Membungkuk, berjalan dengan kaki diseret, cara berjalan yang
dan cara berjalan* capat, berbalik badan secara bersamaan (en bolic).
Pengkajian
menelan
3. Gangguan komunikasi verbal yang berhubungan dengan penurunan
kemampuan bicara dan kekakuan otot wajah
Intervensi
Diagnosa 1
Tujuan : meningkatkan mobilitas
Kriteria Hasil:
1. Bantu klien melakukan olah raga setiap hari seperti berjalan, bersepeda,
berenang, atau berkebun.
2. Anjurkan klien untuk merentangkan dan olah raga postural sesuai
petunjuk terapis.
3. Mandikan klien dengan air hangat dan lakukan pengurutan untuk
membantu relaksasi otot.
4. Ajarkan untuk melakukan olah raga postural dan teknik berjalan untuk
mengurangi kekakuan saat berjalan dan kemungkinan belajar terus.
5. Instruksikan klien berjalan dengan posisi kaki terbuka.
6. Buat klien mengangkat tangan dengan kesadaran, mengangkat kaki saat
berjalan, menggunakan sepatu untuk berjalan, dan berjalan dengan l
langkah memanjang.
Diagnosa 2
Tujuan : mengoptimalkan status nutrisi.
Kriteria Hasil:
1. Ajarkan klien untuk berpikir saat menelan-menutup bibir dan gigi
bersama-sama,mengangkat lidah dengan makanan di atasnya, kemudian
menggerakkan lidah ke belakang dan menelan sambil mengangkat kepala
ke belakang.
2. Instruksikan klien untuk mengunyah dan menelan, menggunakan kedua
dinding mulut.
3. Beritahu klien untuk mengontrol akumulasi saliva secara sadar dengan
memegang kepala dan menelan secara periodik.
4. Berikan rasa aman pada klien, makan dengan stabil dan menggunakan
peralatan.
5. Anjurkan makan dalam porsi kecil dan tambahkan makanan selingan
(snack).
6. Monitor berat badan.
TERIMA KASIH
Diagnosa 3
Tujuan: memaksimalkan kemampuan berkomunikasi.
Kriteria Hasil:
1. Jaga komplikasi pengobatan.
2. Rujuk ke terapi wicara.
3. Ajarkan klien latihan wajah dan menggunakan metoda bernafas untuk
memperbaiki kata-kata, volume, dan intonasi.
4. Nafas dalam sebelum berbicara untuk meningkatkan volume suara dan
jumlah kata dalam kalimat setiap bernafas.
5. Latih berbicara dalam kalimat pendek, membaca keras di depan kaca atau
ke dalam perekam suara (tape recorder) untuk memonitor kemajuan.