Anda di halaman 1dari 15

PARKINSON DEASES

-DEA ADELLA (15701020001)


-IDA BAGUS NUR I.R (15701020009)
-SAHWA FAUZIAH (15701020017)
-MELIYANA (15701020021)
-ITA PURNAMA (15701020025)
WHAT IS PARKINSON DEASES ?

GANGGUAN OTAK PROGRESIF YANG DITANDAI DENGAN KEHILANGAN


NEURON DI AREA OTAK TENGAH YANG DI KENAL SEBAGAI SUBSTANSIA
NIGRA. NEURON INI MENGGUNAKAN DOPAMIN SEBAGAI
NEUROTRANSMITER DAN MENONJOLKAN AKSON NYA KE TALAMUS DAN
AREA KAUDATUS DAN PUTAMEN GANGLIA BASALIS
Anatomi Fisiologi Otak
Gambaran Parkinson
Etiologi Parkinson

1. Usia
2. Ras
3. Lingkungan sekitar
a.Xenobiotik
Berhubungan erat dengan paparan pestisida yang dapat menimbulkan
kerusakan
mitokondria
b. Diet
Konsumsi lemak dan kalori tinggi meningkatkan stress oksidatif, salah satu
mekanisme kerusakan neuronal pada penyakit Parkinson
4. Trauma kepala
Cedera kranio serebral bisa menyebabkan penyakit parkinson, meski peranannya

masih belum jelas benar


5. Toksin
(seperti 1-methyl-4-phenyl-1,2,3,6-trihidroxypyridine (MPTP), CO, Mn, Mg, CS2,
methanol, etanol dan sianida), penggunaan herbisida dan pestisida, serta jangkitan.
5. Genetik
Manifestasi klinis
Temuan Neurologis Keterangan
Gerakan memilin pada jari tangan yang khas; tremor
Tremor istirahat*
berkurang dengan gerakan voluntar selama tidur.

Bradikinesia* Perlahan-lahan dalam memulai dan mempertahankan gerakan

Gerakan dihalangi dengan menangkap ; resistensi relatif


Rigiditas roda pedati*
konstan sepanjang rentang gerakan.

Kelainan posisi tubuh Membungkuk, berjalan dengan kaki diseret, cara berjalan yang
dan cara berjalan* capat, berbalik badan secara bersamaan (en bolic).

Tulisan tangan yang kecil-kecil dan secara perlahan; tremor


Mikrografia dapat jelas terlihat ketika menggambar lingkaran yang
konsentrik.
Mata yang melotot, tidak berkedip, ekspresi dingin, berkedip 2
Wajah seperti topeng
atau 3 kali/menit (kedip normal 12-20 kali/ menit)

Suara datar (monoton) Bicara tanpa ekspresi


Sensitivitas yang berlebihan terhadap ketukan jari di atas
Refleks Hiperaktif
glabela (antara alis mata) menyebabkan pasien berkedip setiap
glabelar
kali ketukan.
Penyimpangan KDM
Penatalaksanaan Medis

1. Antikolinergik untuk mengurangi transmisi kolinergik yang berlebihan


ketika kekurangan dopamin.
2. Levodopa, merupakan prekursor dopamine, dikombinasi dengan
karbidopa, inhibitor dekarboksilat, untuk membantu pengurangan L-
dopa
di dalam darah dan memperbaiki otak.
3. Bromokiptin, agonis dopamine yang mengaktifkan respons dopamine di
dalam otak.
4. Amantidin yang dapat meningkatkan pecahan dopamine di dalam otak.
5. Menggunakan monoamine oksidase inhibitor seperti deprenil untuk
menunda serangan ketidakmampuan dan kebutuhan terapi levodopa.
Asuhan Keperawatan

Pengkajian

1. Kaji saraf kranial, fungsi serebral (koordinasi) dan fungsi motorik.


2. Observasi gaya berjalan dan saat melakukan aktivitas.
3. Kaji riwayat gejala dan efeknya terhadap fungsi tubuh.
4. Kaji kejelasan dan kecepatan bicara.
5. Kaji tanda depresi
Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan mobilitas fisik yang berhubungan dengan bradikinesia, regiditas

otot dan tremor


2. Gangguan pemenuhan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh yang
berhubungan dengan kesulitan: menggerakkan makanan, mengunyah, dan

menelan
3. Gangguan komunikasi verbal yang berhubungan dengan penurunan
kemampuan bicara dan kekakuan otot wajah
Intervensi
Diagnosa 1
Tujuan : meningkatkan mobilitas
Kriteria Hasil:
1. Bantu klien melakukan olah raga setiap hari seperti berjalan, bersepeda,
berenang, atau berkebun.
2. Anjurkan klien untuk merentangkan dan olah raga postural sesuai
petunjuk terapis.
3. Mandikan klien dengan air hangat dan lakukan pengurutan untuk
membantu relaksasi otot.
4. Ajarkan untuk melakukan olah raga postural dan teknik berjalan untuk
mengurangi kekakuan saat berjalan dan kemungkinan belajar terus.
5. Instruksikan klien berjalan dengan posisi kaki terbuka.
6. Buat klien mengangkat tangan dengan kesadaran, mengangkat kaki saat
berjalan, menggunakan sepatu untuk berjalan, dan berjalan dengan l
langkah memanjang.
Diagnosa 2
Tujuan : mengoptimalkan status nutrisi.
Kriteria Hasil:
1. Ajarkan klien untuk berpikir saat menelan-menutup bibir dan gigi
bersama-sama,mengangkat lidah dengan makanan di atasnya, kemudian
menggerakkan lidah ke belakang dan menelan sambil mengangkat kepala
ke belakang.
2. Instruksikan klien untuk mengunyah dan menelan, menggunakan kedua
dinding mulut.
3. Beritahu klien untuk mengontrol akumulasi saliva secara sadar dengan
memegang kepala dan menelan secara periodik.
4. Berikan rasa aman pada klien, makan dengan stabil dan menggunakan
peralatan.
5. Anjurkan makan dalam porsi kecil dan tambahkan makanan selingan
(snack).
6. Monitor berat badan.
TERIMA KASIH
Diagnosa 3
Tujuan: memaksimalkan kemampuan berkomunikasi.
Kriteria Hasil:
1. Jaga komplikasi pengobatan.
2. Rujuk ke terapi wicara.
3. Ajarkan klien latihan wajah dan menggunakan metoda bernafas untuk
memperbaiki kata-kata, volume, dan intonasi.
4. Nafas dalam sebelum berbicara untuk meningkatkan volume suara dan
jumlah kata dalam kalimat setiap bernafas.
5. Latih berbicara dalam kalimat pendek, membaca keras di depan kaca atau
ke dalam perekam suara (tape recorder) untuk memonitor kemajuan.

Anda mungkin juga menyukai