Anda di halaman 1dari 10

Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Dosen
Koko Adya Winata, S.I.P., M.Pd.

Fakultas Ekonomi
Manajemen
Universitas Sangga Buana YPKP
Bandung
2021
Pengertian Sistem
 Menurut Fowler (1964) yang dimaksud dengan'sistem adalah: Complex
whole, set of connected things or parts, organized body of material or
immaterial things. Hornby (1973) mengartikan sistem sebagai: (1) Group
of things or Parts working together in a regular relation: the nervous
system, the digestive system, the rail way system, (2) Ordered set of ideas,
theories, principles etc. a system of philosophy; a system of government.

 Arifin rahman mengatakan bahwa Sistem adalah sekumpulan beberapa


pendapat (Collection of opinions), prinsip-prinsip, dan lain-lain yang telah
membentuk satu kesatuan yang saling berhubungan antar satu sama lain.
Unsur – unsur dalam Sebuah System

1. Dalam suatu sistem termuat adanya sejumlah unsur atau bagian.


Dalam suatu sistem abstrak unsur ini berwujud pandangan dan ajaran
tentang sesuatu hal.
2. Unsur-unsur yang termuat dalam sistem saling berhubungan
sehingga·merupakan kesatuan yang menyeluruh.
3. Hubungan diantara unsur-unsur tersebut bersifat tetap.
4. Berada pada suatu lingkungan yang utuh dan kompleks.
5. Dalam suatu sistem termuat adanya maksud atau tujuan yang ingin
dicapai.
Pengertian Filsafat
 Filsafat berasal dari Bahasa Yunani yaitu dari kata philos dan sophia. Philos artinya cinta yang
sangat mendalam, dan sophia artinya kebijakan atau kearifan. Sadulloh (2007:16)
mengemukakan: Populerly, philosophy menans one’s general view of lifeof men, of ideals, and
of values, in the sense everyone has a philosophy of life” .
 Sidi Gazalba (1974:7) mengatakan bahwa filsafat adalah hasil kegiatan berpikir yang radikal,
sistematis dan universal. Kata radikal berasal dari bahasa Latin radix yang artinya akar.
 Filsafat bersifat radikal, artinya permasalahan yang dikaji, pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan dan jawaban yang diberikan bersifat mendalam sampai ke akar-akarnya yang bagi
orang awam mungkin dianggap hal biasa yang tidak perlu dibahas lagi.
 Filsafat ingin mencari kejelasan makna dan hakikatnya. Misalnya: Siapakah manusia itu?
Apakah hakikat alam semesta ini? Apakah hakikat keadilan?
Ada beberapa definisi filsafat
menurut Harold Titus (1959)

1. Filsafat adalah suatu sikap tentang hidup dan alam semesta.


2. Filsafat adalah suatu metode berpikir reflektif dan penelitian
penalaran.
3. Filsafat adalah suatu perangkat masalah-masalah.
4. Filsafat adalah seperangkat teori dan sistem berpikir.
Mengapa Pancasila Disebut
Sebagai Sistem Filsafat
1. Pancasila merupakan satu kesatuan yang setiap sila dari Pancasila saling terkait
dan tidak bisa dipisahkan.
2. Pancasila adalaf filsafat negara Indonesai sebagai collective ideologies bangsa
Indonesia.
3. Pancasila merupakan pandangan hidup dan tujuan bernegara
4. Pancasila merupakan cermin kepribadian bangsa Indonesia yang ada sejak zaman
nenek moyang dahulu.
5. Pancasila telah menjadi realitas kehidupan bangsa Indonesia yang terjawantahkan
dalam setiap sila Pancasila.
6. Pancasila merupakan system nilai dan ajaran yang bersifat universal.
Pancasila Sebagai Filsafat
Berdasarkan Kajian Ontologis
 Secara ontologis kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan untuk
mengetahui hakekat dasar dari sila sila Pancasila. Menurut Notonagoro
hakekat dasar ontologis Pancasila adalah manusia. karena manusia
merupakan subyek hukum pokok dari sila sila Pancasila.
 Seluruh nilai nilai Pancasila menjadi dasar rangka dan jiwa bagi bangsa
Indonesia.
 Pancasila secagai dasar filsafat negara Republik Indonesia
memiliki susunan lima sila yang merupakan suatu persatuan dan
kesatuan serta mempunyai sifat dasar kesatuan yang mutlak yaitu
berupa sifat kodrat monodualis, sebagai makluk individu
sekaligus juga sebagai makluk social.
Pancasila sebagai Filsafat
Berdasarkan Kajian Epistimologis

 Epistimologi merupakan bidang filsafat yang membahas hakekat ilmu pengetahuan (ilmu tentang
ilmu). Menurut Titus(1984: 20) terdapat tiga persoalan yang mendasar dalam epistimologi yaitu :
1) tentang sumber pengetahuan manusia;
2) tentang teori kebenaran pengetahuan manusia;
3) tentang watak pengetahuan manusia.
 Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan maka Pancasila memiliki susunan yang bersifat formal
logis, baik dalam arti susunan sila-sila Pancasila maupun isi arti dari dari sila-sila
Pancasila.Pancasila mendasarkan pandangannya bahwa ilmu pengetahuan pada hakekatnya tidak
bebas nilai karena harus diletakkan pada kerangka moralitas kodrat manusia serta moralitas religius
dalam upaya untuk mendapatkan suatu tingkatan pengetahuan dalam hidup manusia.
 Susunan kesatuan sila-sila Pancasila adalah bersifat hierarkhis dan berbentuk piramidal, dimana :
o Sila pertama Pancasila mendasari dan menjiwai keempat sila lainnya
o Sila kedua didasari sila pertama serta mendasari dan menjiwai sila ketiga, keempat dan kelima
o Sila ketiga didasari dan dijiwai sila pertama, kedua serta mendasari dan menjiwai sila keempat
dan kelima
o Sila keempat didasari dan dijiwai sila pertama, kedua dan ketiga, serta mendasari dan menjiwai
sila kelima
o Sila kelima didasari dan dijiwai sila pertama, kedua, ketiga, dan keempat
Pancasila sebagai Filsafat
Berdasarkan Kajian Aksiologis

 Kajian aksiologi filsafat Pancasila pada hakekatnya membahas tentang


nilai praksis atau manfaat suatu pengetahuan tentang Pancasila.
 Pancasila sebagai suatu sistem filsafat memiliki satu kesatuan dasar
aksiologis, sehingga nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada
hakekatnya juga merupakan suatu kesatuan.
 Aksiologi Pancasila mengandung arti bahwa kita membahas tentang
filsafat nilai Pancasila. Istilah nilai dalam kajian filsafat dipakai untuk
merujuk pada ungkapan abstrak yang dapat juga diartikan sebagai
“keberhargaan” (worth) atau “kebaikan” (goodnes), dan kata kerja
yang artinya sesuatu tindakan kejiwaan tertentu dalam menilai atau
melakukan penilaian ( Frankena, 229).
Terima Kasih
Wassalam

Anda mungkin juga menyukai