Anda di halaman 1dari 11

Filsafat Ilmu Sebagai Ca-

bang Filsafat

Oleh:
Azanisnaini
0601223046
IP-1

Mata Kuliah Filsafat Ilmu


Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Filsafat Ilmu Sebagai Cabang Filsafat
Latar Belakang Filsafat Ilmu

01 Dasar-dasar perumusan filsafat ilmu

02 Tujuan dan manfaat filsafat ilmu

03 Hubungan filsafat ilmu dengan sains


1

Dasar-dasar perumusan filsafat ilmu


Latar belakang dan pengertiannya
Dasar-dasar perumusan filsafat ilmu
Latar belakang dan pengertiannya

Secara etimologis Kata Filsafat berasal dari bahasa Yunani yang merupakan kata maje-
muk Philosophia atau Philosophos.Kata tersebut terdiri dari dua kata yakni philos (philei-
n) dan Sophia. Kata Philos berarti cinta (love), sedangkanSophia atau sophosberarti
pen-getahuan, kebenaran, hikmat atau kebijaksanaan (wisdom). Jadi secara etimologi
filsafat berarti cinta akan pengetahuan, kebenaran ayau kebijaksanaan. Makna cinta
yang seluas-luasnya menganduk arti keinginan secara mendalam, atau bahkan kehau-
san luar biasa untuk mendapatkan pengetahuan atau kebijaksanaan sampai keakar-
akarnya atau pada taraf yang radikal.
Kata filsafat juga terdapat pada bahasa Arab yakni falsafah atau falsafat. Selain itu ada
juga dari negara India yang memakai kata dharsana yang bermakna memandang,
mempe-rhatikan, merenungkan, memahami diteruskan dengan kontemplasi, kemudian
membentuk persepsi untuk memberi kesimpulan, visi dan keyakinan
Dasar-dasar perumusan filsafat ilmu
Latar belakang dan pengertiannya

Filsafat sebagai ilmu memiliki beberapa persyaratan antaralain dasar ontologis, episti-
mologis, dan aksiologis. Menurut Prawironegoro (2010:19) ilmu pengetahuan meru-
pakan kumpulan pengetahuan yang disusun secara sistematis yang memberikan jawa-
ban atas pertanyaan: (1) ontologi yakni “Apa” yang ingin diketahui, (2) epistimologi yakni
“Bagaimana” cara memperoleh pengetahuan, dan (3) aksiologis yakni untuk apa “Kegu-
naan” dari ilm-u pengetahuan bagi kehidupan umat manusia.
Dasar-dasar filsafat sebagai ilmu itu antara lain adalah 1) Dasar ontologis yang terdiri
dari Objek material dan objek formal; 2) Dasar epistimologi yang terdiri dari metode kritis
reflektif, metode dialektika, metode dialeka Hegel, metode intuitif, metode skeptis, met-
ode fenomenologi, metode eksistensialisme, metode analitik; 3) Dasar aksiologis.
2
Tujuan dan manfaat
Filsafat ilmu
Tujuan dan manfaat filsafat ilmu
Latar belakang dan pengertiannya

1. Tujuan

Terdapat sejumlah tujuan memperlajari filsafat menurut para ahli, antara lain:
1. Menurut Harold H. Titus, tujuan filsafat adalah upaya untuk memahai alam semesta,
makna dan nilainya. Menurutnya, apabila tujuan ilmu adalah kontrol, dan tujuan seni
adalah kreativitas, kesempurnaan, bentuk keindahan komonikasi, dan ekspresi, maka tu-
juan filsafat adalah pengertian dan kebijaksanaan.
2. Menurut Dr. Oemar A. Hoesin, mengatakan bahwa ilmu memberi kepada kita penge-
tahuan, dan filsafat memberi kepada kita hikmah. Tujuan filosofi yaitu memberi
kepuasaan kepada keinginan manusia akan pengetahuan yaitu kebenaran yang teratur.
3. Menurut Nasib Alisyahbana, berpendapat bahwa tujuan filsafat dapat memberikan ke-
tenangan pikiran dan ketabahan, bahkan kematian.
4. Menurut Radhakrishnan, mengatakan bahwa tujuan filsafat bukan sekedar mencer-
minkan semangat semasa ketika kita hidup, melainkan membimbingnya maju.
Tujuan dan manfaat filsafat ilmu

2. Manfaat

Manfaat dari filsafat ilmu antara lain yaitu:


• Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan dalam berbagai aspek kehidupan itu
sendiri, seperti ekonomi, politik, hukum dan sebagainya. Menurut Agraha Suhandi (1989).
• Filsafat ilmu bermanfaat untuk menjelaskan keberadaan manusia di dalam mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan alat untuk membuat hidup menjadi lebih
baik
• Filsafat ilmu bermanfaat untuk membangun diri kita sendiri dengan berpikir secara radikal
(berpikir sampai ke akar-akarnya), kita mengalami dan menyadari keberadaan kita.
• Filsafat ilmu mengajak untuk berpikir secara radikal, holistik dan sistematis, hingga kita tidak
hanya ikut-ikutan saja, mengikuti pada pandangan umum, percaya akan setiap semboyan
dalam surat-surat kabar, tetapi secara kritis menyelidiki apa yang dikemukakan orang, mem-
punyai pendapat sendiri, dengan cita-cita mencari kebenaran.
• Filsafat ilmu memberikan dasar-dasar, baik untuk hidup kita sendiri (terutama dalam etika)
maupun untuk ilmu-ilmu pengetahuan dan lainnya, seperti sosiologi, ilmu jiwa, ilmu mendidik,
dan sebagainya.
3

Hubungan filsafat ilmu dengan sains


Hubungan filsafat ilmu dengan sains

Hubungan filsafat dan ilmu penge- Filsafat dengan ilmu pengetahuan da-
tahuan saling berkaitan karena se- pat saling bertemu sebab kedua-du-
muanya merupakan kegiatan manu- anya menggunakan metode pemikiran
sia. Hubungan keduanya diibaratkan reflektif dalam usaha untuk meng-
filsafat sebagai induknya ilmu sedan- hadapi fakta-fakta dunia dan kehidu-
gkan ilmu pengetahuan sebagai anak pan. Keduanya menunjukkan sikap kri-
filsafat. Mengapa demikian, karena tik, dengan pikiran terbuka dan ke-
filsafat sifatnya lebih luas atau uni- mauan yang tidak memihak, untuk
versal objeknya. Sedangkan ilmu mengetahui hakikat kebenaran. Mereka
pengetahuan objeknya terbatas berkepentingan untuk mendapatkan
karena hanya di dalam bidang ter- pengetahuan yang teratur.
tentu.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai