Anda di halaman 1dari 3

REFLEKSI TEORITIS

1. FILSAFAT
1.1 Pengertian Filsafat
Filsafat secara etimologis berasal dari bahasa Yunani Philosophia, Philos artinya suka,
cinta atau kecenderungan pada sesuatu, sedangkan Sophia artinya kebijaksanaan jadi
filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menelaah segala sesuatu yang ada secara
mendasar dan mendalam dengan mempergunakan akal sampai pada hakikatnya.
Filsafat itu pangkal dari segala ilmu yang ada dalam pemikiran manusia. Dengan
demikian secara sederhana filsafat dapat diartikan cinta atau kecenderungan pada
kebijaksanaan. Kata filsafat pertama kali digunakan oleh Pyhthagoras. Beberapa ini
pengertian filsafat :
1.1.1 Istilah filsafat dalam bahasa Indonesia adalah darikata falsafah dari bahasa Arab,
philosopy dari bahasa Inggris, philosophia dari bahasa Latin dan philosophie
dari bahasa Jerman, Belanda dan Perancis. Semua istilah itu bersumber pada
istilah Yunani philosophia, yaitu philein berarti mencintai, sedangkan philos
berarti teman. Selanjutnya, istilah sophos berarti bijaksana, sedangkan sophia
berarti kebijaksanaan.
1.1.2 Ibnu Rusyd mengartikan filsafat sebagai ilmu yang perlu dikaji oleh manusia
karena dikaruniai akal.
1.1.3 Francis Bacon filsafat merupakan induk agung dari ilmu-ilmu, dan filsafat
menangani semua pengetahuan sebagai bidangnya.
1.1.4 Immanuel Kant filsafat sebagai ilmu yang menjadi pokok pangkal dari segala
pengetahuan yang di dalamnya mencakup masalah epistimologi yang menjawab
persoalan apa yang dapat kita ketahui.
1.1.5 Aristoteles mengartikan filsafat sebagai ilmu yang meliputi kebenaran yang
terkandung di dalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi,
politik, dan estetika.
1.1.6 Rene Descartes mengartikan filsafat sebagai kumpulan segala pengetahuan, di
mana Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok penyelidikan.
1.2 Fungsi Filsafat
Filsafat memiliki tujuan, menurut Plato, filsafat adalah ilmu pengetahuan yang
berusaha meraih kebenaran yang asli dan murni. Tujuan filsafat adalah meraih
kebenaran. Tidak seperti agama yang menyandarkan diri dan mengajarkan kepatuhan,
filsafat menyandarkan diri dan mengandalkan kemampuan berfikir kritis.Secara konkrit
manfaat mempelajari filsafat adalah :
1.2.1 Filsafat menolong mendidik, membangun diri kita sendiri dengan pikiran lebih
mendalam, kita mengalami dan menyadari kerohanian kita.
1.2.2 Filsafat memberikan kebiasaan dan kepandaian untuk melihat dan memecahkan
persoalan-persoalan dalam hidup sehari-hari.
1.2.3 Filsafat memberikan pandangan yang luas, membendung akuisme dari
akusentrisme (dalam segala hal hanya melihat dan mementingkan kepentingan
dan kesenangan si aku).
1.2.4 Filsafat merupakan latihan untuk berfikir sendiri, hingga kita tak hanya ikut-
ikutan saja, membuntut pada pandangan umum, percaya akan setiap semboyan
dalam surat-surat kabar, tetapi secara kritis menyelidiki apa yang dikemukakan
orang, mempunyai pendapat sendiri, berdiri sendiri, dengan cita-cita mencari
kebenaran. Filsafat memberikan dasar-dasar, baik untuk hidup kita
sendiri(terutama dalam etika) maupun untuk ilmu-ilmu pengetahuan lainnya,
seperti sosiologi, ilmu jiwa, ilmu mendidik, dan sebagainya.
1.3 Hubungan Filsafat dan Ilmu
Ilmu berasal dari bahasa Arab yaitu ‘alima, ya’lamu, ilman dengan wazanfa’ila,
yaf’alu, fa’lan yang berarti mengerti, memahami benar-benar. Dalam bahasa Inggris
ilmu disebut science, dari bahasa latin scientia-scire (mengetahui), dan dalam bahasa
Yunani adalah episteme.
Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan
pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji
dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari
sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai
pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.
Ilmu merupakan salah satu dari buah pemikiran manusia dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan ini. Ilmu merupakan salah satu dari pengetahuan manusia.
Untuk bisa menghargai ilmu sebagaimana mestinya sesungguhnya kita harus mengerti
apakah hakekat ilmu itu sebenarnya. Seperti kata pribahasa Prancis “mengerti berarti
memaafkan segalanya”. Tujuan utama kegiatan keilmuan adalah mencari pengetahuan
yang bersifat umum dalam bentuk teori, hukum, kaidah, asas dan sebagainya. Dari
beberapa pendapat tentang ilmu tersebut, dapat disimpulkan bahwa ilmu adalah
sebagian pengetahuan yang mempunyai ciri, tanda, syarat tertentu yaitu sistematik,
rasional, empiris, universal, objektif, dapat diukur, terbuka dan kumulatif.
Filsafat ilmu dapat dibedakan menjadi dua yaitu filsafat ilmu dalam arti luas dan
sempit, filsafat ilmu dalam arti luas yaitu menampung permasalahan yang menyangkut
hubungan luar dari kegiatan ilmiah, sedangkan dalam arti sempit yaitu menampung
permasalahan yang bersangkutan dengan hubungan dalam yang terdapat di dalam
ilmu. Adapun beberapa definisi ilmu menurut para ahli di antaranya adalah :
1.3.1 Robert Akermann, filsafat ilmu adalah sebuah tinjauan kritis tentang pendapat-
pedapat ilmiah dewasa ini yang dibandingkan pendapat-pendapat terdahulu yang
telah dibuktikan.
1.3.2 Leswi White Beck, filsafat ilmu itu mempertanyakan dan menilai metode-metode
pemikiran ilmiah, serta mencoba menetapkan nilai dan pentingnya usaha ilmiah
sebagai suatu keseluruhan.
1.3.3 Cornelius Benjamin, filsafat ilmu merupakan cabang pengetahuan filsafati yang
menelaah sistematis mengenai sifat dasar ilmu, metode-metodenya, konsep-
konsepnya serta letaknya dalam kerangka umum dari cabang intelektual.
1.3.4 May Brodbeck, filsafat ilmu itu sebagai analisis yang netral secara etis dan
filsafati, pelukisan dan penjelasan mengenai landasan-landasan ilmu.
1.3.5 The Liang Gie mendefinisikan filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif
terhadap persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun
hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia.
Jadi secara singkat tentang pengertian filsafat ilmu adalah suatu telaah kritis
terhadap metode yang digunakan oleh ilmu tertentu. Atau filsafat imu juga dapat di
artikan sebagai upaya untuk mencari kejelasan mengenai dasar-dasar konsep mengenai
ilmu dan upaya untuk membuka tabir dasar-dasar keempirisan, kerasionalan, dan
kepragmatisan. Dan Studi gabungan yang terdiri atas beberapa studi yang beraneka
macam yang ditunjukkan untuk menetapkan batas yang tegas mengenai ilmu tertentu.

Anda mungkin juga menyukai