Etika Kewirausahaan
Dosen Pengampu:
2022
Kata Pengantar
Ucapan kata syukur selalu ditujukan kepada Allah SWT sebagai rasa terima kasih atas
karunia dan rezeki yang telah diberikan-Nya. Shalawat dan salam selalu ditujukan
kepada Rasulullah SAW sebagai rasul terakhir yang memberikan syafa’at di hari akhir
nanti. Ucapan terima kasih kami tujukan kepada bapak Evi Effendi, S.Pd., MM selaku
dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan Bidang Pendidikan di prodi MPI
Semester 5 ini. Ucapan terima kasih juga kami tujukan kepada rekan-rekan satu kelas
di kelas MPI-B yang selalu memberikan kekuatan untuk dapat menyelesaikan tugas
makalah ini selesai tepat waktu. Makalah dengan judul “Etika Kewirausahaan”
akhirnya telah siap untuk dibaca. Selaku pemakalah, kami telah berusaha untuk
menyempurnakan makalah ini sebaik mungkin. Namun ada kalanya sebagai manusia
biasa terkadang masih terdapat kekurangan dan kesalahan dalam makalah ini. Sehingga
kami mengharapkan tanggapan, saran dan kritikan jika mendapati kekeliruan dalam
makalah ini, serta menjadi acuan kami kedepan dalam membuat makalah agar lebih
baik lagi. Semoga makalah ini dapat menambah ilmu pembaca mengenai pekerjaan
perkantoran, terima kasih.
Penulis
ii
Daftar Isi
A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Etika wirausaha merupakan ilmu tentang tata cara seorang pengusaha dalam
berperilaku dalam usahanya tersebut. Banyak seorang wirausaha mengabikan betapa
pentingnya etika didalam mendirikan sutu bisnis, karena mereka berfikir dengan
kemampuan yang mereka miliki serta modal yang sangat besar suatu usaha dengan
mudahnyadidirikan. Padahal tanpa adanya etika yang dimiliki seorang wirausaha suatu
usaha tersebut akan tidak berjalan sesuai rencana. Karena etika ialah suatu studi mengenai
yang benar danyang salah dan pilihan moral yang dilakukan seseorang. Keputusan etika
ialah suatu hal yang benar mengenai perilaku standar. Etika wirausaha mencakup
hubungan antara perusahaan dengan orang yang menginvestasi uangnya dalam
perusahaan, dengan konsumen, pegawai kreditur, saingan dan sebagainya. Orang–orang
wirausahawan diharapkan mampu bertindak etis dalam berbagai aktivitasnya di
masayarakat.
Menjaga etika adalah suatu bisnis merupakan hal yang sangat penting untuk
menjaga reputasi perusahaan. Masalah etika ini selalu dihadapi oleh para manajer dalam
keseharian kegiatan wirausaha, namun harus selalu dijaga terus menerus, sebab reputasi
sebagai perusahaan yang etis tidak dibentuk dalam waktu pendek, tapi akan terbentuk
dalam jangka panjang. Dan ini merupakan aset yang tak ternilai sebagai goodwill bagi
sebuah perusahaan. Apabila moral merupakan sesuatu yang mendorong orang untuk
melakukan kebaikan etika bertindak sebagai rambu-rambu yang merupakan kesepakatan
secara rela dari semua anggota suatu kelompok. Dunia wirausaha yang bermoral akan
mampu mengembangkan patokan atau rambu-rambu etika yang menjamin kegiatan
kewirausahaan yang seimbang, dan serasi.
B. Rumusan masalah
1. Apakah pengertian etika kewirausahaan?
2. Bagaimanakah prinsip etika kewirausahaan?
3. Apakah tujuan etika kewirausahaan?
4. Bagaimana etika kewirausahaan sebagai budaya perusahaan?
1
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui pengertian etika kewirausahaan.
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip etika kewirausahaan.
3. Untuk mengetahui tujuan etika wirausaha.
4. Untuk mengetahui budaya etika kewirausahaan di perusahaan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Anatasia Anjani, “Apa Itu Etika? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya,” detikEdu, 2021,
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5878461/apa-itu-etika-ini-pengertian-fungsi-dan-jenisnya.
2
Ahmad, “Pengertian Kewirausahaan: Konsep, Tujuan, Sifat dan Jenis Wirausaha,” Gramedia Blog, 2021,
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-kewirausahaan/.
3
B. Prinsip Etika Kewirausahaan
Dalam berwirausaha ada beberapa prinsip-prinsip terkait etika dalam berwirausaha.
Prinsip-prinsip yang dipakai dalam berwirausaha pada dasarnya merupakan
implementasi dari prinsip etika pada umumnya. Jadi, prinsip-prinsip yang diterapkan
dalam berwirausaha tidak jauh dari kehidupan keseharian kita. Secara garis besar ada 2
prinsip dalam etika berwirausaha:
1. Prinsip Otonomi
Dalam etika berwirausaha prinsip otonomi ini meliputi kemandirian,
bertanggung jawab. Dalam prinsip ini, seorang yang berwirausaha tidak akan
begitu saja mengikuti atau mematuhi norma dan nilai moral yang ada, namun
mereka akan memikirkan dan mempertimbangkan secara matang sehingga
mereka tahu bahwa apa yang dilakukan merupakan suatu hal yang baik. Sebagai
contoh dalam hal ini perusahaan memiliki kewajiban-kewajiban terhadap
pelanggannya, diantaranya yaitu:
a. Memberikan sebuah produk atau jasa yang berkualitas sesuai dengan apa
yang menjadi tuntutan atau harapan pelanggan,
b. Memberikan perlakuan adil kepada seluruh pelanggan dalam segala
bentuk transaksi, termasuk pelayanan yang maksimal dan memperbaiki
ketidakpuasan yang dirasakan mereka.
c. Menghormati martabat manusia dalam hal menawakan, memasarkan,
dan mengiklankan produk/jasa.
2. Prinsip Kejujuran
Prinsip ini sangat diperlukan perusahaan atau lembaga dalam pemenuhan syarat-
syarat perjanjian dan kontrak. Dalam ikatan perjanjian dan kontrak semua pihak
saling percaya bahwa masing-masing pihak telah tulus dan jujur dalam membuat
perjanjian dan kontrak tersebut. Kejujuran sangat penting, artinya kejujuran
masing-masing pihak sangat menentukan keberlanjutan relasi dan kelangsungan
bisnis yang akan dijalankan selanjutnya.3
3
Saban Echdar dan Maryadi, Business Ethics and Enterpreneurship (Etika Bisnis dan Kewirausahaan)
(Yogyakarta: Deepublish, 2019),
https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=S7rODwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=etika+wirausaha+ha
rus+dituangkan+kedalam+manajemen+korporasi+yakni+dengan+cara&ots=g2z4yBvw8h&sig=4uqnfJowbMz4
VnFpfUXZgdBTm6U&redir_esc=y#v=onepage&q=etika wirausaha harus dituang.
4
3. Prinsip Keadilan
Prinsip ini menuntut agar memperlakukan setiap orang secara sama sesuai dengan
aturan keadilan yang rasional objektif dan dapat dipertanggung jawabkan. Sebuah
keadilan berarti tidak ada pihak yang dirugikan mengenai hak dan
kepentingannya. Menurut aristoteles ada teori mengenai keadilan, meliputi:4
a. Keadilan legal
Keadilan legal menyangkut hubungan antara individual atau kelompok
masyarakat dengan negara. Dalam hal ini semua pihak dijamin untuk
mendapat perlakuan yang sama sesuai dengan hukum yang berlaku.
b. Keadilan komunikatif
Keadilan ini menyangkut hubungan antara orang satu dengan yang
lainnya. Hal ini meliputi hubungan vertikal antara negara dengan warga
negara dan hubungan horizontal antar warga negara. Dalam sebuah
bisnis hal ini meliputi kegiatan tukar yakni menyangkut pertukaran yang
fair antara pihak yang terlibat.
c. Keadilan distributif
Keadilan distributif juga biasa disebut dengan keadilan ekonomi. Dalam
dunia bisnis hal ini berkaitan dengan prinsip perlakuan yang sama sesuai
dengan aturan dan ketentuan dalam perusahaan yang adil dan baik.
4. Prinsip Saling Menguntungkan
Prinsip ini menuntut agar semuah pihak yang terlibat untuk berusaha saling
menguntungkan satu sama lain. Saling menguntungkan merupakan cermin dari
integritas moral internal pelaku bisnis atau perusahaan atau lembaga agar nama
baik pribadi atau organisasi tetap terjaga, dipercaya dan kompetitif.
4
Fachrurazi dan Ita Nurcholifah, Kewirausahaan (Teori dan Praktek)., ed. oleh Yulida (Ppontianak: IAIN
Pontianak Press, 2021),
https://www.researchgate.net/publication/354656032_Kewirausahaan_Teori_dan_Praktek/link/61449717a3df59
440b941b42/download.
5
2. Menyenangkan orang lain.
3. Membujuk pelanggan, maksudnya setiap calon pelanggan memiliki karakter yang
berbeda-beda, sehingga terkadang calon pelanggan perlu dibujuk agar mau menjadi
pelanggan.
4. Mempertahankan pelanggan.
5. Membina dan menjaga hubungan.5
5
Kasmir, Kewirausahaan (Jakarta: Depok: PT raja Grafindo Persada, 2008).
6
Aditya Sebastian, “Maklah Etika dan Budaya Organisasi,” Studocu, 2019,
https://www.studocu.com/id/document/universitas-jenderal-achmad-yani/technology-acceptance-model/maklah-
etika-dan-budaya-organisasi/7988307. diakses pada 23 September 2022
6
Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika bisnis akan menguntungkan
perusahaan baik untuk jangka panjang maupun jangka menengah. Tidak bisa dipungkiri,
tindakan yang tidak etis yang dilakukan oleh perusahaan akan memancing tindakan
balasan dari konsumen dan masyarakat dan akan sangat kontraproduktif, misalnya
melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan beroperasi dan lain sebagainya.
Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan maupun nilai perusahaan. Sedangkan
perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika wirausaha, pada umumnya
perusahaan memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi, terutama apabila
perusahaan tidak mentolerir tindakan yang tidak etis, misalnya diskriminasi dalam sistem
jenjang karier. Perlu dipahami, karyawan yang berkualitas adalah aset yang paling
berharga bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus semaksimal mungkin
mempertahankan karyawannya.
Untuk memudahkan penerapan etika perusahaan dalam kegiatan sehari-hari maka
nilai-nilai yang terkandung dalam etika wirausaha harus dituangkan kedalam manajemen
korporasi yakni dengan cara:
1. Menuangkan etika wirausaha dalam suatu kode etik (code of conduct).
2. Memperkuat sistem pengawasan.
3. Menyelenggarakan pelatihan (training) untuk karyawan secara terus menerus.7
7
Echdar dan Maryadi, Business Ethics and Enterpreneurship (Etika Bisnis dan Kewirausahaan).
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika merupakan cabang dari ilmu aksiologi yang membahas nilai salah dan benar
pada moral dan immoral. Etika bersumber dari akal pikiran atau filsafat. Etika tidak
bersifat mutlak, absolut, dan tidak universal. Etika dapat berubah, terbatas, memiliki
kekurangan, kelebihan, dan sebagainya. Etika wirausaha adalah ilmu mengenai bagaimana
tata cara seorang pengusaha dalam berperilaku didalam suatu usahanya tersebut .
8
Daftar Pustaka
Ahmad. (2021), “Pengertian Kewirausahaan: Konsep, Tujuan, Sifat dan Jenis Wirausaha.”
Gramedia Blog. https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-kewirausahaan/.
Anjani, Anatasia. (2021), “Apa Itu Etika? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya.” detikEdu.
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5878461/apa-itu-etika-ini-pengertian-fungsi-
dan-jenisnya.
Echdar, Saban, dan Maryadi. (2019), Business Ethics and Enterpreneurship (Etika Bisnis dan
Kewirausahaan). Yogyakarta: Deepublish.
https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=S7rODwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&
dq=etika+wirausaha+harus+dituangkan+kedalam+manajemen+korporasi+yakni+dengan
+cara&ots=g2z4yBvw8h&sig=4uqnfJowbMz4VnFpfUXZgdBTm6U&redir_esc=y#v=o
nepage&q=etika wirausaha harus dituang.
Fachrurazi, dan Ita Nurcholifah. (2021), Kewirausahaan (Teori dan Praktek). Diedit oleh
Yulida. Ppontianak: IAIN Pontianak Press.
https://www.researchgate.net/publication/354656032_Kewirausahaan_Teori_dan_Prakte
k/link/61449717a3df59440b941b42/download.