Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ETIKA BISNIS DALAM BERWIRAUSAHA


Disusun untuk memenuhi tugas

Mata kuliah : Kewirausahaan

Dosen Pengampu : Dewi Purwaningsih, S.E., M.M

Disusun oleh : Kelompok 7

Anisa Zul Oktaviani : (202001500235)

Ayang Melawati : (202001500151)

Cahyaningsih Aris Hidayati : (202001500536)

Fatimah Az-Zahra : (202001500147)

Iin Sindy Lestari : (202001500162)

Siti Khodijah : (202001500162)

KELAS X5B

BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN SOSIAL


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada ALLAH SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, karena penulis dapat menyelesaikan makalah dengan tepat waktu.
Makalah yang berjudul “ETIKA BISNIS DALAM BERWIRAUSAHA”. Makalah ini
diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga

makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.Penulis menyadari bahwa makalah ini

masih jauh dari sempurna. Dengan dasar tersebut maka penulis mohon kritik dan saran yang

sifatnya membangun dari berbagai pihak yang berkepentingan dengan makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembaca dan penulis serta bermanfaat

untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Wassalamualaikum. Wr. Wb.

Sukabumi, 01 November 2022

Penulis

2|KewirausahaanKelompok 7
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 2

DAFTAR ISI.......................................................................................................... 3

BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 4

A. Latar Belakang ............................................................................................ 4


B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 4
C. Tujuan Pembahasan .................................................................................... 5

BAB 2 PEMBAHASAN ........................................................................................ 6

A. Pengertian Etika .......................................................................................... 6


B. Etika Produk................................................................................................ 7
C. Etika Persaingan........................................................................................ 10
1. Pengertian Persaingan ........................................................................ 11
2. Strategi Persaingan ............................................................................. 11
3. Menganalisis Pesaing ......................................................................... 12
D. Tata Aturan dan Hukum Bisnis................................................................. 13

BAB 3 PENUTUP ............................................................................................... 16

A. Kesimpulan ............................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 17

3|KewirausahaanKelompok 7
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Etika bisnis adalah tindakan yang dilakukan dalam kegiatan bisnis dengan tidak
menyalahi aturan organisasi dan masyarakat. Dalam etika bisnis, setiap kegiatan harus dalam
keadaan wajar dan sesuai dengan norma dan etika yang berlaku. Setiap tindakan bisnis harus
dilandasi oleh moralitas dan prinsip kebenaran yang disertai dengan tanggung jawab. Dalam
etika bisnis, tindakan bisnis yang dilakukan oleh individu, kelompok atau perusahaan tidak
boleh sampai merugikan orang lain di luar kegiatan bisnis. Etika bisnis dikembangkan oleh
masyarakat di tempat bisnis diadakan. Tujuan penerapan etika bisnis adalah memmudahkan
pencapaian tujuan bisnis. Etika bisnis dilaksanakan dengan menggunakan metode yang
diterima oleh logika dan bersifat estetika. Konsep-konsep etika bisnis mulai diterapkan sejak
awal abad ke-21 Masehi. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma
dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat
dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.

Etika bisnis telah diterapkan oleh negara-negara di Eropa sejak munculnya pemikiran
kapitalisme. Landasan pemikiran ini datang dari pemikiran agama khususnya doktrin gereja.
Pada masa kemuculan kapitalis, sedang berlaku beberapa kegiatan untuk membuat suku
bunga pada uang pinjaman. Gereja dan kaum kapitalis melarang kegiatan tersebut, karena
pinjaman ini digunakan untuk keperluan konsumsi bagi masyarakat miskin. Dasar
pelarangannya adalah kegiatan konsumsi merupakan kebutuhan hidup yang tidak dapat
berakhir kecuali si peminjam uang mengalami kematian. Suku bunga akan bertambah terus-
menerus selama peminjam masih hidup. Karenanya, gereja dan kaum kapitalis mengadakan
kerja sama untuk membuat aturan kegiatan bisnis yang mempunyai etika.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian etika dalam bisnis?


2. Apa itu etika produk?
3. Apa itu etika persaingan?
4. Bagaimana tata aturan dan hukum bisnis?

4|KewirausahaanKelompok 7
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui pengertian etika dalam bisnis
2. Mengetahui etika produk
3. Mengetahui etika persaingan
4. Mengetahui bagaimana tata atran dan hukum bisnis

5|KewirausahaanKelompok 7
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika
Secara bahasa kata ‘etika’ lahir dari bahasa Yunani ethos yang artinya tampak dari
suatu kebiasaan. Dalam hal ini yang menjadi perspektif objeknya adalah perbuatan, sikap,
atau tindakan manusia. Pengertian etika secara khusus adalah ilmu tentang sikap dan
kesusilaan suatu individu dalam lingkungan pergaulannya yang kental akan aturan dan
prinsip terkait tingkah laku yang dianggap benar.
Sedangkan pengertian etika secara umum adalah aturan, norma, kaidah, ataupun tata
cara yang biasa digunakan sebagai pedoman atau asas suatu individu dalam melakukan
perbuatan dan tingkah laku. Penerapan norma ini sangat erat kaitannya dengan sifat baik dan
buruknya individu di dalam bermasyarakat.
Dengan begitu, Etika adalah ilmu yang mempelajari baik dan buruknya serta
kewajiban, hak, dan tanggung jawab, baik itu secara sosial maupun moral, pada setiap
individu di dalam kehidupan bermasyarakatnya. Atau bisa dikatakan juga bahwa etika
mencakup nilai yang berhubungan dengan akhlak individu terkait benar dan salahnya.

Etika bisnis adalah tindakan yang dilakukan dalam kegiatan bisnis dengan tidak
menyalahi aturan organisasi dan masyarakat. Dalam etika bisnis, setiap kegiatan harus dalam
keadaan wajar dan sesuai dengan norma dan etika yang berlaku. Setiap tindakan bisnis harus
dilandasi oleh moralitas dan prinsip kebenaran yang disertai dengan tanggung jawab. Dalam
etika bisnis, tindakan bisnis yang dilakukan oleh individu, kelompok atau perusahaan tidak
boleh sampai merugikan orang lain di luar kegiatan bisnis. Etika bisnis dikembangkan oleh
masyarakat di tempat bisnis diadakan. Tujuan penerapan etika bisnis adalah memmudahkan
pencapaian tujuan bisnis. Etika bisnis dilaksanakan dengan menggunakan metode yang
diterima oleh logika dan bersifat estetika. Konsep-konsep etika bisnis mulai diterapkan sejak
awal abad ke-21 Masehi. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma
dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat
dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.

Etika bisnis telah diterapkan oleh negara-negara di Eropa sejak munculnya pemikiran
kapitalisme. Landasan pemikiran ini datang dari pemikiran agama khususnya doktrin gereja.
Pada masa kemuculan kapitalis, sedang berlaku beberapa kegiatan untuk membuat suku
bunga pada uang pinjaman. Gereja dan kaum kapitalis melarang kegiatan tersebut, karena

6|KewirausahaanKelompok 7
pinjaman ini digunakan untuk keperluan konsumsi bagi masyarakat miskin. Dasar
pelarangannya adalah kegiatan konsumsi merupakan kebutuhan hidup yang tidak dapat
berakhir kecuali si peminjam uang mengalami kematian. Suku bunga akan bertambah terus-
menerus selama peminjam masih hidup. Karenanya, gereja dan kaum kapitalis mengadakan
kerja sama untuk membuat aturan kegiatan bisnis yang mempunyai etika.

B. Etika Produk

Etika produksi adalah aturan normatif yang mengandung sistem nilai dan prinsip
moral yang merupakan pedoman bagi karyawan dalam melaksanakan tugas pekerjaannya
dalam perusahaan. Agregasi dari perilaku karyawan yang beretika kerja merupakan gambaran
etika kerja karyawan dalam perusahaan.

Etik produk dalam istilah lebih populernya adalah etika bisnis. Seorang wirausaha
harus mampu menjaga da melestarikan etika bisnis yaitu suatu kode etik perilaku pengusaha
berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang merupakan suatu komitmen untuk melakukan
apa yang benar dan menghindari yang tidak benar.

Etik ialah suatu studi mengenai yang benar dan yang salah dan pilihan moral yang
dilakukan seseorang. Prinsip etika dan prilaku bisnis. Secara umum, dapat dikemukakan 10
prinsip etika yang dapat mengarah kepada prilaku Usaha ( etika bisnis) :

• Menjaga Kejujuran

• Integritas

• Memelihara Janji

• Kesetiaan

• Keadilan

• Suka membantu orang lain

• Menghormati orang lain

• Bertanggungjawab

• Mengejar keuntungan yang wajar

• Semua tindakan dapat dipertanggungjawabkan

7|KewirausahaanKelompok 7
• Cara/ Usaha mempertahankan etika Etika bisnis harus dijaga dan dipertahankan,
untuk mempertahankan etika bisnis dapat dilakukan dengan cara, antara lain :

• Menciptakan kepercayaan

• Mengembangkan kode etika

• Menjalankan kode etik secara adil dan konsisten

• Menlindungi hak-hak perorangan

• Mengadakan pelatihan dan sosialisasi etika

• Melakukan audit etika secara periodic

• Mempertahankan standar etika yang tinggi

• Menciptakan budaya komunikasi dua arah

• Menghindari dari perbuatan tercela

Budaya dalam bisnis ialah karakteristik suatu organisasi atau bisnis yang mencakup
pengalaman, cerita, kepercayaan dan norma-norma bersama yang dianut oleh seluruh jajaran
pembisnis. Misalnya pada sebuah bisnis dapat kita lihat, bagaimana pembisnis berpakaian,
berbicara, melayani tamu, pengaturan kantor, dsb.

Pengembangan budaya dalam bisnis harus dilakukan, karena sangat bermanfaat


untuk: meningkatkan sense of identity, sense of belonging, komitmen bersama, stabilitas
internal bisnis, pengendalian sifat-sifat yang kurang baik, dan akhirnya akan menjadi
pembeda suatu bisnis dengan bisnis lain, dan akhirnya akan menimbulkan citra tersendiri
bagi kemajuan bisnis.

Oleh sebab itu, salah satu cara untuk dapat mencapainya adalah dengan menerapkan
etika dalam berbisnis. Terdapat beberapa manfaat dari etika bisnis yang sangat penting untuk
membangun sebuah perusahaan yang sukses, di antaranya sebagai berikut :

1. Memiliki Citra Baik di Mata konsumen

Citra atau gambaran yang baik mengenai hasil hubungan perusahaan dengan konsumen dapat
melekat pada perusahaan sebagai prestasi yang akan dikenal oleh masyarakat umum dan
calon konsumen lainnya sebagai pertimbangan yang menguntungkan. Manfaat dari etika

8|KewirausahaanKelompok 7
bisnis salah satunya adalah untuk memperbaiki citra perusahaan ini. Oleh karena itu,
perusahaan yang menerapkan etika bisnis umumnya akan memiliki citra yang terus membaik
dan konsumen yang terus bertambah. Perusahaan pun kemudian dapat berkembang dan
mencapai target dengan sukses.

2. Menjunjung Nilai Moral

Etika bisnis tentu erat kaitannya dengan nilai moral yang melandasi agar suatu etika dapat
terlaksana. Terciptanya perilaku yang menjunjung nilai moral oleh karyawan dalam
perusahaan tentu merupakan keunggulan yang sangat baik untuk perusahaan itu sendiri.
Karyawan dapat menjadi lebih akrab satu sama lain dan lebih sopan santun dalam bertutur
kata serta bercengkerama. Nilai moral tersebut akan membuat perusahaan menjadi lebih
unggul.

3. Perusahaan Menjadi Terpercaya

Perusahaan yang menerapkan etika bisnis akan mendapatkan manfaat berupa kepercayaan
dari konsumen. Selain itu etika bisnis juga bermanfaat untuk menunjukkan perusahaan
memiliki kejujuran dan tidak akan membohongi konsumen. Kepercayaan pun menjadi
semakin meningkat karena perusahaan dinilai sangat loyal dalam menjalankan bisnis,
sehingga bukannya tidak mungkin konsumen akan merekomendasikan produk kepada orang
lain agar ikut serta memercayakan kebutuhannya pada perusahaan Anda.

4. Memperhatikan Kepentingan Bersama

Terlaksananya etika bisnis dalam perusahaan akan menyebabkan kepenti kungan bersama
lebih didahulukan dari pada kepentingan individu atau golongan. Hal ini adalah salah satu
manfaat dari etika bisnis yang paling besar, yang mungkin tidak akan pernah dimiliki suatu
perusahaan jika tidak menerapkan etika bisnis secara permanen. Kepentingan individu atau
golongan tertentu dalam suatu perusahaan seringkali menjadi fokus utama, hal ini merupakan
kebiasaan buruk yang harusnya ditinggalkan karena perusahaan bukan hanya berjalan untuk
memenuhi keinginan dari petinggi tetapi juga kebutuhan seluruh karyawan. Oleh karena itu,
terapkanlah etika bisnis dan bangunlah perusahaan yang lebih memperhatikan kepentingan
bersama dibandingkan kepentingan individu.

9|KewirausahaanKelompok 7
C. Etika Persaingan

Munculnya pesaing dalam suatu pemasaran umumnya dapat menyebabkan penurunan


volume penjualan pada perusahaan, ini disebabkan karena konsumen mempunyai pilihan
yang lebih banyak, baik dalam kualitas produk dan harga. Namun demikian bila pihak
perusahaan dapat mengembangkan suatu kebijaksanaan pemasaran yang tepat, persaingan
tidak banyak membawa pengaruh terhadap volume penjualan.

a) Pengertian Persaingan

Persaingan adalah ketika organisasi berperang atau berlomba untuk mencapai hasil
atau tujuan yang diinginkan seperti konsumen, pangsa pasar peringkat survey atau sumber
daya yang dibutuhkan. Setiap perusahaan tidak dapat menghindari dari kemungkinan
bersaing dengan perusahaan lainnya dalam bidang pemasaran. Namun persaingan dapat
dijadikan cambuk bagi perusahaan untuk lebih berhati-hati dalam menjalankan roda-roda
perusahaan. Hal ini diperlukan agar perusahaan mampu menjawab persaingan yang terjadi.
Persaingan biasanya terjadi bila sejumlah perusahaan menawarkan produk-produk atau jasa-
jasa yang relatif sama. Tetapi dalam kenyataan persaingan muncul akibat barang-barang atau
jasa-jasa yang ada memperebutkan pemenuhan kebutuhan atau daya beli yang sama.

Persaingan dapat dibedakan atas empat tingkatan berdasarkan tingkat subtitusi produk
yaitu sebagai berikut :

• Pesaing merek, yaitu perusahaan menganggap para pesaing merupakan perusahaan lain
yang menawarkan produk dan jasa yang serupa pada pelanggan yang sama dengan harga
yang sama.

• Pesaing industri, yaitu perusahaan menganggap para pesaing merupakkan semua


perusahaan yang membuat produk atau kelas produk yang sama.

• Persaingan umum, yaitu perusahaan menganggap para pesaing merupakan semua produk
yang bersaing untuk mendapatkan konsumen yang sama.

• Persaingan bentuk, yaitu perusahaan menganggap para pesaing merupakan semua


perusahaan yang memproduksi dan memberikan jasa yang sama.

10 | K e w i r a u s a h a a n K e l o m p o k 7
b) Strategi Persaingan

Strategi menghadapi pesaing sering disebut strategi menghadapi lawan dengan


memasang strategi yang kompetitif. Strategi kompetitif dilakukan dengan melihat diposisi
mana kita berada, sebelum kita melakukan penyerangan. Posisi ini juga akan menentukan
model serangan yang akan kita lakukan. Dalam prakteknya strategi kompetitif dapat
dilakukan untuk posisi-posisi sebagai berikut :

• Strategi Pemimpin Pasar : Pemimpin pasar dalam berbagai hal seperti menciptakan produk
baru, memberikan promosi, meningkatkan kualitas produk yang sudah ada, dan hal-hal lain
yang sebelum dilakukan oleh pesaing. Kegiatan pemimpin pasar ini selalu diikuti oleh
pesaing terutama pesaing terdekat.

• Strategi Penentang Pasar : Menantang pasar, artinya merupakan penantang pemimpin pasar.
Bukan tidak mungkin posisi pasar yang dipegang oleh pemimpin pasar akan segera diambil
alih oleh penantang pasar. Dalam melakukan strateginya penantang pasar juga sering
mendahului pemimpin pasar, misalnya dalam hal peluncuran produk baru, penurunan harga
atau pembelian promosi besar-besaran. Tujuan utama yang dijalankan oleh penantang pasar
adalah meningkatkan market share.

• Strategi Pengikut Pasar (market follower) : Pesaing yang hanya mengikuti kegiatan
pemimpin dan penantang pasar. Artinya, setiap gerakan yang dilakukan pemimpin dan
penantang pasar selalu diikuti pengikut pasar. Seandainya mau melakukan penyerangan,
maka paling-paling yang diserang adalah relung pasar.

• Strategi Relung Pasar : Pemain yang bermain adalah lingkungan yang tersendiri tanpa
dipengaruhi oleh pesaing lainnya. Posisi ini memiliki celah tersendiri dalam pasar. Terkadang
posisi ini tidak pernah dipedulikan oleh pemimpin pasar atau penantang pasar. Tujuan utama
yang dijalankan oleh relung pasar adalah dapat hidup terus dengan pertumbuhan sedang.

Henderson mengajukan tiga aturan untuk menghadapi pesaing :

1) Pastikanlah bahwa lawan anda benar-benar menyadari apa yang dapat diperolehnya jika ia
mau bekerja sama dan apa akibatnya jika tidak.

2) Hindarilah setiap tindakan yang akan membangkitkan emosi pesaing anda, karena
sangatlah penting untuk membuatnya berperilaku secara logis dan wajar.

11 | K e w i r a u s a h a a n K e l o m p o k 7
3) Yakinkanlah pesaing anda bahwa anda secara emosional berjuang demi posisi anda dan
yakin sepenuhnya bahwa ini adalah wajar.

Pesaing suatu usaha meliputi mereka yang berusaha memuaskan pelanggan dan
kebutuhan pelanggan yang sama dan menyediakan penawaran yang serupa kepada pelanggan
itu. Tetapi, pengusaha juga harus menaruh perhatian kepada pesaing lainnya yang mungkin
menawarkan cara baru atau cara lain guna memuaskan kebutuhan yang sama. Pengusaha
harus berusaha mengidentifikasi para pesaingnya dengan menggunakan baik analisis industri
maupun pasar. Mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing akan memungkinkan pengusaha
untuk mempertajam strateginya sendiri guna memanfaatkan keterbatasan pesaing sambil
menghindari kemungkinan benturan di mana pesaing dirasakan kuat.

c) Menganalisis Pesaing

Setelah perusahaan mengidentifikasi pesaing utamanya, dia harus mengetahui dengan


pasti karakteristik perusahaan tersebut, khususnya strategi, tujuan, kekuatan dan kelemahan
serta pola reaksi mereka. Secara umum, setiap perusahaan harus memantau tiga variabel
ketika menganalisa para pesaingnya, yaitu :

a) Pangsa pasar (share of market), pangsa pesaing atau pasar sasaran.

b) Pangsa ingatan (share of mind), persentase pelanggan yang menyebut nama pesaing dalam
menanggapi pertanyaan,”sebutkanlah perusahaan di industry ini yang ada di pikiran anda”.

c)Pangsa hati (share of heart), persentase pelanggan yang menyebut nama pesaing dalam
menghadapi pertanyaan,”sebutkanlah perusahaan yang produknya lebih anda sukai untuk
dibeli”.

Pesaing juga bisa dilihat dari bentuk pasar, jika dilihat dari bentuk pasar maka
persaingan dibagi dalam beberapa bentuk, yaitu :

a) Monopoli sempurna, yaitu suatu perusahaan tertentu mempunyai kedudukan monopoli


terhadap suatu barang atau jasa tertentu.

b) Oligopoli sempurna, yaitu apabila ada dua atau lebih (tetapi tidak banyak) perusahaan
yang menghasilkan dan menjual komoditi yang pada dasarnya sama.

12 | K e w i r a u s a h a a n K e l o m p o k 7
c) Oligopoli terdiferensiasi, yaitu apabila dua atau lebih (tidak banyak) perusahaan yang
menghasilkan dan menjual produk terdiferensiasi sebagian, baik dalam mutu, model maupun
pelayanan.

d) Persaingan monopolistik, yaitu cukup banyaknya perusahaan yang bersaing dan masing-
masing mempunyai kemampuan mendeferensiasikan penawarannya. Serta yang biasanya
mempunyai kemampuan pemasaran menjadi pemimpin pasar.

e) Persaingan sempurna, yaitu persaingan terjadi di mana demikian banyak perusahaan yang
menghasilkan dan menjual barang atau jasa, sedangkan pembelinya pun banyak.

D. Tata Aturan dan Hukum Bisnis

Ketikan memutuskan untuk memulai bisnis sendiri, risiko adalah hal yang tidak dapat
dihindari. Salah satu risiko yang biasa ditemui oleh pebisnis adalah ditipu oleh sesama
pendiri perusahaan, kehilangan aset pribadi karena bisnis yang dijalankan tidak berbadan
hukum atau klien yang tiba-tiba melakukan pembatalan dan tidak membayar biaya yang
seharusnya dibayarkan. Disinilah hukum bisnis berperan penting dalam berjalannya kegiatan
bisnis.

a) Hukum Bisnis Menurut Para Ahli

 Munir Fuady

Munir Fuady mengatakan bahwa Hukum Bisnis merupakan suatu perangkat atau
kaidah hukum termasuk upaya penegakannya yang mengatur mengenai tata cara pelaksanaan
urusan atau aktivitas dagang, industri, atau keuangan yang dihubungkan dengan produksi
atau pertukaran barang atau jasa dengan menempatkan uang dari para enterpeneur dalam
risiko tertentu dengan usaha tertentu dengan motif untuk mendapatkan keuntungan.

 Abdul R. Saliman dkk

Menurut Abdul R. Saliman dkk, Hukum Bisnis atau Business Law/Bestuur Rechts
merupakan keseluruhan dari peraturan-peraturan hukum, baik yang tertulis maupun tidak
tertulis, yang mengatur hak dan kewajiban yang muncul dari perjanjian-perjanjian maupun
suatu perikatan-perikatan yang terjadi dalam praktek bisnis.

13 | K e w i r a u s a h a a n K e l o m p o k 7
b) Tujuan & Fungsi Hukum Bisnis

Hukum bisnis dibuat untuk mengatur dan melindungi bisnis dari berbagai risiko yang
mungkin terjadi di kemudian hari. berikut ini adalah beberapa tujuan hukum bisnis :

• Menjamin berfungsinya keamanan mekanisme pasar secara efisien dan lancar.

• Melindungi berbagai suatu jenis usaha, khususnya untuk jenis Usaha Kecil Menengah
(UKM).

• Membantu memperbaiki sistem keuangan dan perbankan.

• Memberikan perlindungan terhadap suatu pelaku ekonomi atau pelaku bisnis.

• Mewujudkan bisnis yang aman dan adil untuk semua pelaku bisnis.

Seperti yang Anda ketahui, hukum dibuat untuk menciptakan kehidupan yang aman,
tertib, dan tentram, sama dengan hukum bisnis. Di bawah ini beberapa fungsi hukum bisnis :

• Menjadi sumber informasi yang bermanfaat bagi pelaku bisnis.

• Pelaku bisnis dapat lebih mengetahui hak dan kewajbannya saat mambangun bisnis,
sehingga bisnisnya tidak menyimpang dari aturan yang ada dan telah tertulis dalam Undang-
Undang.

• Pelaku bisnis lebih memahami suatu hak-hak dan kewajibannya dalam suatu kegiatan
bisnis.

• Terwujudnya sikap dan perilaku bisnis atau kegiatan bisnis yang adil, jujur, wajar, sehat,
dinamis, dan berkeadilan karena telah memiliki kepastian hukum.

c) Sumber Hukum Bisnis

Terdapat dua sumber hukum yang berlaku di Indonesia yaitu sumber hukum materiil
dan sumber hukum formil. Sumber hukum materiil yaitu hukum yang dilihat dari segi isinya
dan berasal dari faktor-faktor yang menentukan isi hukum yakni kondisi sosial-ekonomi,
agama, dan tata hukum negara lain. Sedangkan sumber hukum formil merupakan sumber
hukum yang berkaitan dengan prosedur atau cara pembentukannya dan secara langsung dapat
digunakan untuk menciptakan hukum. Sumber hukum formil antara lain terdiri atas peraturan

14 | K e w i r a u s a h a a n K e l o m p o k 7
perundang-undangan seperti UUD 1945, undang-undang, peraturan pemerintah, keputusan
presiden, serta peraturan daerah, traktat yakni perjanjian antar negara yang dibuat dalam
bentuk tertentu; doktrin dari ahli hukum dan yurisprudensi yaitu putusan hakim.

Kedua sumber hukum di atas merupakan dasar terbentuknya hukum bisnis atau
hukum yang digunakan dalam menjalankan bisnis. Sebagai contoh, sumber hukum bisnis dari
segi undang-undang antara lain :

 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) yang mengatur tentang


hubungan, baik hubungan atas kebendaan maupun antara perorangan dan badan
hukum. Dalam KUHPerdata, terdapat aturan mengenai jual beli, sewa menyewa,
pinjam meminjam (termasuk kredit) dan sebagainya.
 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang antara lain mengatur tentang
tindak pidana dalam bisnis, seperti penipuan.
 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) yang mengatur persoalan
perdagangan secara khusus yang belum diatur dalam KUHPerdata seperti bentuk
badan usaha meliputi CV dan firma.
 Peraturan lainnya di luar KUHPerdata, KUHP dan KUHD, misalnya undang-undang
yang mengatur tentang perseroan terbatas yang diatur dalam Undang-Undang
Perseroan Terbatas atau undang-undang yang mengatur tentang investasi yakni
Undang-Undang Penanaman Modal.

Selain contoh di atas, hukum bisnis juga berasal dari perjanjian yang dibuat oleh para
pihak yang melakukan transaksi. Pasal 1338 KUHPerdata memberlakukan asas kebebasan
berkontrak di mana para pihak dapat menentukan sendiri aturan yang terdapat pada perjanjian
yang mereka sepakati dan perjanjian tersebut akan berlaku secara sah sebagai “Undang-
Undang” yang mengikat para pihak. Sedangkan sumber hukum bisnis menurut Munir Fuady,
meliputi Perundang-undangan, perjanjian, traktat, yurisprudensi, kebiasaan, dan doktrin ahli
hukum.

15 | K e w i r a u s a h a a n K e l o m p o k 7
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan
Etika adalah ilmu yang mempelajari baik dan buruknya serta kewajiban, hak,
dan tanggung jawab, baik itu secara sosial maupun moral, pada setiap individu di
dalam kehidupan bermasyarakatnya. Atau bisa dikatakan juga bahwa etika mencakup
nilai yang berhubungan dengan akhlak individu terkait benar dan salahnya.
Etika produksi adalah aturan normatif yang mengandung sistem nilai dan
prinsip moral yang merupakan pedoman bagi karyawan dalam melaksanakan tugas
pekerjaannya dalam perusahaan. Agregasi dari perilaku karyawan yang beretika kerja
merupakan gambaran etika kerja karyawan dalam perusahaan.
Salah satu risiko yang biasa ditemui oleh pebisnis adalah ditipu oleh sesama
pendiri perusahaan, kehilangan aset pribadi karena bisnis yang dijalankan tidak
berbadan hukum atau klien yang tiba-tiba melakukan pembatalan dan tidak membayar
biaya yang seharusnya dibayarkan. Disinilah hukum bisnis berperan penting dalam
berjalannya kegiatan bisnis.

16 | K e w i r a u s a h a a n K e l o m p o k 7
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.uin-suska.ac.id/7247/3/BAB%20III.pdf

https://libera.id/blogs/hukum-bisnis/

17 | K e w i r a u s a h a a n K e l o m p o k 7

Anda mungkin juga menyukai